401- 430 dari 500
BUTA SIANG ATAU MALAM SAMA SAJA
Pergantian malam kesiang hari
Adalah hal yang bisa di mengerti
Namun hanya oleh orang yang melek
Karena cahaya matahari itu terang
Namun bagi mereka yang buta mata
Cahaya tak-kan bisa di lihat olehnya
Yang mereka lihat hanya pekat semata
Dalam Realita yang sama terang atau gelap
Roh yang Allah terakan dalam manusia
Itu adalah Cahaya dan petunjuk Allah ta’ala
Dan hanya bisa di mengerti oleh yang melek
Yang bangun dari kelam kala manusia merem
Roh Allah bersifat tunggal dalam “WUJUD”
Dan bathin itulah yang anekaragam adanya
Di antara batin itu adalah Hawa dan nafsu
Hawa bercokol dalam hati dan Nafsu dalam otak
Manusia harus mengalahkan terlebih dahulu
Hawa dan Nafsunya untuk sampai Nahjul-Hakekat
Selama masih terbelenggu Hawa dan Nafsu
Manusia akan buta tentang Nahjul-Hakekat
Karena semua yang didasarkan atas hawa dan nafsu
Akan berdasarkan rasa dan hitungan pikiran belaka
Ketika manusia di kuasi hawa dan nafsu mereka
Penyakit hati semakin tambah dalam hidupnya
Hawa dan nafsu berselisih dalam segala hal
Karena dalam hawa dan nafsu ada kedengkian
Dendam Kesombongan egoistis kekhawatiran
Kebanggaan dan semua hal-hal negativ
Sedangkan dalam “Roh perinta tuhan-ku”
Ada damai dan cinta kasih yang sesungguhnya
Ada ketulusan, keikhlasan dan segala positiv
Sehingga pendaki yang sampai Nahjul-Hakekat
Akan menjadi damai dalam diri dan orang lain
Dan akan hidup dalam realita cinta kasih
///
MAHLUK BARU
Ketika Hakekat menjadikan kita mahluk baru
Dan keluar dari dunia paradigma lama dan domanya
Saat pendaki hakekat mencapai Nahjul hakekat
Dan Hakekat telah di tangan kaki atau seluruh tubuh
Pendaki hakekat tak kan tergelincir dijalan tarekat
Yang dilalui, dalam hidup yang telah realita ini
Ketika Hakekat menjadikan kita mahluk baru
Seperti firman-Nya:
“Dan tidak ada bagi seorang manusiapun
Bahwa Allah berkata-kata dengan dia
Kecuali dengan perantaraan wahyu
Atau di belakang tabir atau dengan mengutus
Seorang utusan (Roh) lalu diwahyukan kepadanya
Dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”.
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu
Roh dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui
apakah Al-Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu,
Akan tetapi Kami menjadikan itu cahaya,
Yang Kami tunjuki dengan dia
Siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.
Dan sesungguhnya kamu
Benar-benar engkau menunjukkan pada shiratal mustaqiem”. (QS. 42: 51-52)
Lembutnya oksigen kalah lembut dari lembut hakekat
Karenanya Nahjul hakekat dapat meresap dalam diri
Karena dalam diri WUJUD “Roh dari perintah Kami”
Dapat membangun diri semua menjadi baru
Firmannya real dalam kata-kata Pendaki hakekat
Yang akan selalu menunjukan dalam shiratal mustaqiem
Sekarang dan selamanya bersama-sama dan semua realita
Sungguh Nahjul hakekat ada dan mejadikan manusia
Real dalam Balaghul hakekat ketika di jalani dalam terekat
Sehigga semua menjadi marifat dalam hakiki jadilah kita mahluk baru
Setiap maluk baru selalu akan di nafikan oleh yang lama
Saat Nabiullah Adam As hendak di cipta
Malaikat yang sok pandai dan sok suci menyangkal
Pencipytaan Adam As, walau mereka tak tau
Ketika telah tercipta kemudian Allah perintahkan
Semua ciptaanya bersujud pada Adam As
Bersujudlah seluruh alam kecuali,Iblis
Itulah pelajaran perdana atas WUJUD “Roh dari perintah Tuhan-ku”
Malaikat telah sok suci, dan sok pandai
Iblis sombong karena merasa lebih mulia dari Adam
Sungguh Pendaki hakekat yang menjadi mahluk baru
Oleh Nahjul hakekat, dan akan mendapat hal yang sama
Jadi jangan takut karena hal itu sungguh semakin membenarkan
Bahwa Hakekat itu adalah WUJUD Keimanan “Roh dari perintah Tuhan-ku”
Berjalananlah …!!
///
WEWARAHING GUSTI KELAWAN MANUNGGALING KAWULA GUSTI
Pangempaling Gustinira nalika ira ana ing guagarbaneng Ibu, Gustinira anyeblul, manunggal lan dadi uripira kelawan Roh-Gustinira. Ingkang asma “manunggaling kawula Gusti”, Daging kang dados wadag ipun Roh-Gustinira ingkang den sebat menungsa.
Kumpul kempaleng Roh-Gustinira Sang hiyang widi puniko sampun dados asma anyar. Ingkang mboten saged kapisah lan kapilah sakjeroneng urip lan sak dawaneng uripira
Uripira ya widdi, kang sampun manunggal kelawan Roh-Gustinira Sang hiyang widi, WUJUDE ya ingkang den sebat menungsa ya kawulaning gusti
Wewarahing gusti ya kelawan manunggaling kawula gusti manawi menungsa percaya kelawan Roh-Gustinira ingkang sampun nyawiji utawi manunggal.
Woten ing wadag menungsa woten perkawis ageng inggih puniko Roh ingkan sifatipun Tunggal, lan bathin ingkan wernaning katah.
Woten ing bathin puniko hawa lan napsu ingkang teras anutupi menungsa saking ma’rifat ipun Roh-Gustinira, Amargi hawa punika dumunung woten ing rasa utawi aten-aten, lan napsu punika dumunung woten akal pikiran menungsa.
Lan perkawis bathin ingkan wernaning katah punika bilih mboten dipun sarengi percaya kelawan Roh-Gustinira ingkang sampun nyawiji utawi manunggal. Menungsa bakal kapitunan amargi patedah utawi wewarahing gusti ya kanti Roh-Gustinira kan sampun nyawiji utawi manunggal.
///
BANGUNLAH
Bangunlah itu perintah-Nya
Dimalam hari nan kelam
Kala semua orang terpejam
Meleklah karena dengan itu
Dapat melihat Hakekat “Qalan syaqil”
Al kitab bukan hanya tulisan itu
Tapi sungguh “Qalan syaqil”
Kalimat yang bebobot dalam kesungguhan
Bagi orang yang mampu menyingkap
Selimut yang menutup diri dalam kelam
Dan bangkit lalu jalani dalam tapak
Ketika fajar diri telah kau dapat
Ya …, ketika kalian sadari ada hakekat
Karena artinya cahaya diri hampir sampai
Jangan berhenti dalam pelajaran teori
Tapi mulailah realisasikan di hari baru
Yang akan membuat kau maqam dan baru
Sungguh “Qalan syaqil” akan terepresentasi
Ketika kau baca dengan Tuhan mu
Sang pemilik jutaan asmaul khusna
Namun dalam Wujud Tuhanmu esa
Sungguh “Qalan syaqil” membatalkan syirik
Dan keberhalaan hawa dan nafsu dalam diri
Yang menenggelamkan ma’rifat dalam kesemuan
Hingga membuat tidak memahami dan mengerti
Dengan kuasa-Nya Roh itu di urabkan atau di tiupkan
Untuk menujukan manusia, jika ia di jadikan pemimpin diri
Dengan kesucian-Nya Allah jaga AlMuthaharun pada Roh
Dangan karunia “AlMuthaharun” Alkitab akan tersentuh
Bila “AlMuthaharun” di imani WUJUD dalam diri
Namun bila tidak bisa beriman pada “AlMuthaharun”
Maka Al-Ayat, Al-kitab dan Alkhikmah tak tersentuh
Walaupun sutumpuk kitab jadi kembanggaan diri
Hanya akan menjadikan pemiliknya seperti keledai
Yang keberatan beban karena tak diamalkan
///
SERIBU NAHJUL HAKEKAT DISATU MASA
Ada yang ketakutan bila dalam satu masa ada seribu
Pendaki hakekat mencapai Nahjul Hakekat
Yaitu mereka yang biasa memperdagangkan agama
Dan mereka yang biasa di sembah karena agama
Para sahabat Nabi saw yang mencapai Nahjul Hakekat
Disampaikan perihalnya namun sudah tidak di sebut Nabi
Diantanyan adalah Umar ibnu khatab:
Nabi bersabda: “sendainya ada nabi setelaku Umarlah orangnya”
Demikian pula Aly ibnu Thalib:
Nabi bersabda: “Aku dan Aly seperti Musa dan harun”
Jadi sungguh nahjul hakekat itu WUJUD dan ada
Kapanpun namun telah saya katakan bahwa:
Yang mengalir dalam pendaki hakekat setelah kenabian usai
Orang tersebut tidak di sebut sebagai nabi
Dan yang turun tidak disebut sebagai wahyu
Serta hal keajaiban yang ada bukan mu’jizat
Nubuwah yang adalah:
“minhajun nubuwah dalam wujud khilafah”
Karenanya sebutan
“Insanul kamil” atau “basyaru mistlukum”
Manusia yang mencapai kesempuranaan
Atau “manusia seperti kalian” telah cukup
Apa-pun sebutanya atau bahkan tanpa sebutan
Yang diturunkan hanya Ilham atau lainya selain wahyu
Dan perihal keajaiban disebut “karamah, atau ma’unah”
///
DALAM HAKEKAT
Rasa bukan sandaran dalam hakekat
Ketika Roh membimbing dalam diri
Manusia akan ma’rifat suatu saat
Ketika memasuki Nahjul hakekat
Hingga manusia sampai balaghul hakekat
Kasat mata tak akan melihat
Telingan tak mendegar Rohani
Hati pun tak akan dapat merasa
Rasio tidak akan menjangkaunya
Namun Roh terus membina manusia
Dunia akan menggoda dalam jalan tarekat
Ketika akal pikiran masih dalam suffi-nas
Ketika hati masih belum zuhud adanya
Karenanya akal harus di letakan pada ‘Arsyillah
Dan rasa harus terkalah kan oleh Roh
Bila manusia mau mejalani hakekat
Maka hawa nafsu harus di tundukan
Hingga Roh dapat memimpin dalam diri
Agar menyatu dengan Tuhan dalam WUJUD ini
Menyatu dalam kesungguhan yang sunguh
Hingga Firman-Nya jadi realita kata
Dan Kehendak-Nya menjadi wujud dalam prilaku
Sebagai karunia dan keutamaan bagi penerimanya
Yang diberikan kepada siap pun manusia di dunia
Karena sungguh setiap kita ada Roh-Nya
Jadi tinggal berjalan maka akan sampai hakekat
Serta sampai pada ma’rifat melalui tarekat
Jangan takut dikatakan sesat oleh manusia
Katena kebanyakan manusia tidak tau
Hingga mereka bicara semaunya saja
////
BUKAN SEKEDAR MENGURAI-URAI
Mahluk paling pandai itu manusia
Iblis itu kini adalah kesombongan dalam diri
Malaikat itu kini sok pandai dan suci dalam diri
Keduanya keliru disisi Tuhan yang maha pandai dan suci
Itu sebabnya manusia tidak harus pinter
Untuk jadi pendaki hakekat mar’ifat dalam tarekat
Karena intlektual semakin pandai keblinger sendiri
Dan akhirnya jadi sok pandai dan suci dalam hidup
Hakekat itu sungguh tapak-tapak Rohani diluar bathiniah
Bathiniah itu bukan yang ghaib karena bisa dilihat
Bukan manusia yang berhak mengatakan sesat atau tidak
Karena dengan ilmu majazi pun di harapkan bisa sampai
Asalkan tidak berhenti di tengah jalan karena sengaja
Ilmu dan teori-teori memang bukan hakiki
Tapi bisa jadi jembatan ketika manusia terus mendaki
Karena disana pun ada hakekat bila sampai adanya
Guru menerangkan asin dengan garam
Diharapkan murid mau merasakan garam itu
Bukan sekedar mengurai-urai kandugan garam
Walau dalam garam ada asin tapi garam bukan rasa asin
Jadi jalani hakekat niscaya akan sampai ma’rifat
Merdeka, bebas dalam sesugguhnya tak terikat
Itulah hakekat bila ingin sampai dalam NAHJUL HAKEKAT
Dan akhirnya akan sampai pada BALAGHUL HAKEKAT serta ma’rifat
///
DALAM KENDALI-NYA
Ku muliakan ketika datang padaku
Ku mulai dalam ketulusan jiwa
Ku biarkan mengalir dalam nadi
Walau kasad mataku tidak melihat
Namun begitu real dalam hidup ini
Dalam tunduku sungguh pada-Nya
Semakin jelas dalam nahjul hakekat
Pikiranku tak mampu menjagkau-Nya
Hingga akupun tak bisa merekayasa
Aku hanya percaya dan semakin yakin
Bahwa Rohku semakin memberikan ma’rifat
Dalam kendali-Nya hakekat itu kujalani
Pasti tanpa kepuraa-puraan dan rekayasa
Waktu terus membuat semakin balagh
Akan Nahjul hakekat dalam jalan tarekat
Sungguh ini karunia Tuhan yang WUJUD
Begitu terang dalam hidup dan kehidupan
Membangunkan semangat, untuk terus kudaki
Membangkitkan ghirah dalam mecapai hakekat
Belumpernah ada dalam alam hidup ini semua baru
Saat perjumpaan dengan kehakikian
Tidak ada yang sama dengan segala yang ada
Apakah itu ilmu atau segala teori-teori
Semua murni dan kini aku semakin mengerti
Dan semakin paham bahwa ini perjalanan-nya
Yang harus terus aku titi dalam kemurnian diri
//
YAKINI "ROH ITU PERINTAH TUHANKU”
Makna dari ayat "Roh itu perintah Tuhanku”
Yang Allah tuang atau tiupkan dalam tubuh
Karena manusia sungguh hidup oleh Roh itu
Namun kebanyakan mereka tidak megetahui
Tidak tau karena selalu bersandar pada fikir
Dan bersandar pada budaya atau keumuman
Dan representasi yang pada awalanya untuk pedekatan
Yang paling mungkin untuk di bahasakan di masa tertentu
Lalu kebanyakan menusia menjadikan ebagai dasar hidup
Dan terjebak dalam hal itu tanpa iman pada Roh-nya
Walau jelas kata-kata-Nya "Roh itu perintah Tuhanku”
Serta terang pula kata-kata-Nya:
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Ruh perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab
dan tidak pula mengetahui apakah iman itu,
Dan meyakini "Roh itu perintah Tuhanku”
Adalah “nahjul hakekat” untuk mendaki dan berjalan
Dalam kesugguhan dan keikhlasan ketika mendaki hakekat
Sugguh "Roh itu perintah Tuhanku” itu cahaya dalam diri
Yang dengan itu Tuhan tunjuki pada siapa yang kehendaki
Di antara hamba-hamba-Nya sebagai jalan yang hanief
Yaitu jalan yang tumbuh bak pohon yang semakin ridang
Ketika manusia tak beriman pada "Roh itu perintah Tuhanku”
Maka keiman pada yang lain hanyalah sebatas majazi belaka
Karena dengan Roh-itu manusia dapat berserah pada Allah
Siapapun yang tidak mau di pimpin "Roh itu perintah Tuhanku”
Maka maka hawa dan Nafsu akan berkuasa mutlak dalam diri
Hingga bermain pikiran akan bermain dalam diri manusia
Dan rasa akan mempermainkan hati manusia dalam hidupnya
Hal ini akan menjadikan hidup gelap karena terhijab hawa dan nafsu
//
HAKEKAT YANG TUMBUH
Hakekat akan menyingkirkan majazi
Karena hakekat tumbuh dalam diri
Sekalipun orang lain tidak mengerti
Tapi hakekat akan semakin terang dan balagh
Ketika nahjul hakekat di tapaki dalam hidup
Dengan kesungguhan dan keikhlasan
Hakekat tidak biasa buat-buat atau pura-pura
Karena hakekat karunia Tuhan ketika zuhud
Dengan mengalahkan hawa (rasa) diri sendiri
Dan ketika suffi diri di letakan dalam ‘Arsyillah
Dengan mengalahkan mindset pada Roh-Nya
Dalam penyerahan diri pada Tuhan
Manusia akan mengalami kebuntuan diri
Bila berhenti dalam intlektualitas dan budaya
Karena dalam akal pikiranlah nafsu bersemayam
Dan dalam rasa itulah hawa bercokol kuat dan kokoh
Intlektualitas dan budaya sering menjebak manusia
Ketika mereka tidak merdeka dalam dirinya
Sehingga hakekat tidak bisa tumbuh
Karena ter hijab oleh intlektualitas keilmuan majazi
Dan tertutup oleh kebiasaan yang menjadi paradigma
Yang telah menjadi dogma dan doktrin yang membudaya
Ini menjebak karena di sana ada kebesaran semu
Dan disana ada kesucian yang mereka cipta
//
JANGAN MARAH KETIKA ADA YANG BERKATA AIR KENCING ASIN
Saya hanya bisa memberi gambaran
Karena sungguh semua telah menjadi realita
Dalam diri "wehdatul wujud"
Atau Manunggaling kawula gusti,
Ada dua hal yang mesti di rubah
Dalam diri yaitu pengertian
Tentang ROh dan Bahthin
Roh bersifat tunggal
Roh itu Amry Rabbik (peritah Tuhan)
Yang melket dalam diri setiap manusia
Dan Bathin itulah yang bershifat Ragam
Ketika keduanya masih di kira sama
Maka tidak akan pernah sampai
Kenapa saya sering menekankan "jalani"
Karena sungguh kesejatian bukan teori
Sekalipun dalam teori mungkin ada tapi bukan itu,
Seperti seorang guru
Ketika ingin memberikan
Pengertian rasa asin,
Yang di bawa adalah garem,
Benar dalam garam ada asin
Tapi sungguh asin bukan garam,
Bila ada orang bilang air kencing asin
Bila ada orang berkata keringat asin
Ketika murid tidak menjilat garam
Maka akan menyalahkan
Orang yang berkata air kencing asin dan keringat asin.
Jadi saya hanya bisa memberi gambaran
Yang sebatas majazi
Karena hakekat atau kesejatian itu ada dalam diri.
Sering terjadi murid yang tidak ngerti rasa asin
Dan hanya mempelajari unsur garam
Tapi tidak mau mencicipi-nya
Lalu ia marah karena ada yang bilang air kencing asin
Bahkan sampai membunuh atau melukai orang
Hanya karena ketidak tauannya tentang hakekat
//
MENJAUHKAN DIRI DARI HAKEKAT KEBEARAN
Tuhan bukan representasi fikiran mausia
Dan bukan cira dari rasa hati, yang di manifestasikan
Tuhan bukan kalkulasi rasio yang yang di simpulkan
Dalam kejangkauan fikir lalu digambarkan
Kebenaran bukan representasi fikiran
Dan bukan cira dari rasa hati yang jadi budaya
Kebenaran bukan kalkulasi rasio yang di simpulkan
Dalam kejangkauan fikir yang jadi teori-teori
Tuhan hanya dapat di kenali dengan iman
Pada Roh yang telah di terakan dalam diri
Kebenaran itu hakekat yang ada dalam diri dan alam
Yang hanya bisa diakses melalui iman pada Roh
Keterbatasan Bathin yang beranekaragam
Dalam batas otak dan hati seperti hawa, nafsu
Akan mencipta pengetahuan majazi tentang Tuhan
Dan tentang teori kelimuan tentang kebenaran
Sehigga mejauhkan diri dari hakekat kebearan
“Akan Kami tunjukkan ayat-ayat Kami di dunia ini
dan di dalam diri mereka,
agar kebenaran tampak bagi mereka.”(QS. Fushilat 41:53)
Sungguh Al-ayat adalah aliran Roh perintah Tuhan
Sungguh Al-Kitab adalah aliran Roh perintah Tuhan
Sungguh Al-Hikmah adalah aliran Roh perintah Tuhan
Hingga bila manusia tak percaya pada Roh perintah Tuhan
Maka kebenaran itu jadi tak akan pernah ada dalam diri
//
SUSU
Susu bila di katakan orang yang otaknya kotor
Akan mengarah pada ketidak sopanan
Dan tergambar dalam otak kotornya
Buah dada yang aduhai adanya
Dan menjadi tak senonoh dikata
Susu bila di katakan oleh ibu yang punya bayi
Susu adalah hal yang sangat primer adanya
Kini sedang dan selalu di mainkan oleh petinggi
Ya …, mereka berkata ini itu tentang SUSU
Akhirnya membuat bingung para ibu
Memilih susu formula yang mana tuk bayinya
Ini seperti seorang mencari-cari Rohani
Yang ada dalam diri dan suci serta hakiki
Lalu membuat formula bathiniah yang bahaya
Dan menyebabkan sakit hati dalam diri manusia
Hingga manusia tak mampu mengenali Roh-nya
Sungguh Roh itu Tunggal dan mandiri dalam diri
Hingga ketika manusia membuat formula bathiniah
Sungguh jadi banyak sekali versi dan aneka ragamnya
Itulah yang membuat manusia jadi kebingungan
Yang lebih parah bila Versi telah berselisih pandang
Karena sungguh bhathiniah itu bejumlah jutaan
Hingga setiap sudut pandang akan berbeda adanya
Akhirnya seperti 2 orang buta yang menyaksikan warna
Dalam bentuk fisik, bila yang satu di suruh meraba bola merah
Maka dia akan terfikir merah itu bulat separti itu
Bila yang lain di suruh meraba dadu merah dia terfikir
Merah adalah bentuk kotak seperti dadu adanya
Sungguh Roh itu Tunggal dan selalu suci dalam manusia
Dan yang beraneka ragam itu adalah bathin manusia
Yang dapat mereka rasa dengan paradigma maindsetnya
//
JEJAKI PERJALANAN
Jejak perjalanan akan menjadi usang
Ketika manusia bangga akan masa lalunya
Atau ketika membanggakan masa lalu moyangnya
Jejak perjalanan kan menjadi gersang
Ketika manusia terkenang oleh luka masa lalu
Ketika manusia membangun dendam moyangnya
Sejarah suka bukan untuk di banggakan
Karena itu hanya membangun mimpi belaka
Dan membangkitkan angan-angan manusia
Itu akan mengkalkulasi dan menimbun rasa kecewa
Yang akan membuat diri mengkambing hitamkan orang
Ketika semua menyaksikan bahwa mimpi tak kembali
Teriring luka manusia terkenang mimpi cerita
Walau diri-nya tak pernah mengalami akan halnya
Realita itu tidak seperti mimpi dalam cerita manusia
Yang di ceritakan berdasarkan katanya-katanya belaka
Jadi bila hendak memperoleh karunia hakekat serta ma’rifat
Hiduplah dalam realita bukan terjebak mimpi dan catatan
Biarkanlah sejarah menghias cakrawala hidup
Biarkanlah sejarah jadi pijakan dan tapak pemula
Yang telah terlewati dalam realita waktu yang ada
Semua akan selalu menjadi realita dan hal baru
Yang sungguh selalu berbeda dengan yang pernah ada
Baik yang terjadi dalam diri atau yang ada pada orang lain
Mulailah berjalan dalam hakekat yang sesungguhnya
Bukan dalam hakekat yang telah menjadi cerita majazi,
Niscaya secara berangsur akan mengerti WUJUD HAKIKI
Kitika manusia memulai dalam jalan Hakekat yang real
Namun bila manusia terjebak ikut-ikutan cerita hakekat
Yang timbul adalah “apatizem” dan klaim diri “mustahil”
Hingga maunsia akan putus asa pada rahmat Allan ta’ala
///
AL-HAQQU MIR-RABBIK
Sungguh benar adanya “al-haqqu mir-Rabbik”
Dan hanya akan dapat dikenali oleh manusia
Melalui Roh perintah Tuhan (amry Rabby)
Yang telah melekat dalam diri manusia
Yang bersifat tunggal, dan bersifat suci
Yang menjadi Wujud positive dalam diri
Ketika manusia selalu berprilaku negative:
Emosional (pemarah), berselisih, sakwasangka
Kasar, anarkis, egois, apatis, dan yang negative lainya
Maka manusia tak dapat mengenali Roh perintah Tuhan
Walau ia sungguh lebih dekat dari urat nadi sendiri
Sehingga tidak akan mampu menjangkau“al-haqqu mir-Rabbik”
Karena “al-haqqu mir-Rabbik” itulah hakekat haq itu
Yang hanya dapat di akses oleh Roh perintah Tuhan
Yang ada dalam diri setiap manusia ketika di imani
Sebagai realisasi iman kepada yang ghaib dalam diri
Ketika manusia beriman pada Roh perintah Tuhan
Maka hati penuh dengan segala perasaan positive
Akal penuh dengan segala pikiran positive
Sehingga Allah akan karuniakan Qaulan Syaqila
Yang menunjukkan kesempurnaan hakekat dan ma’rifat
Sebagai anugerah dan rahmat yang menjadi petunjuk
Dan pengetahuan serta pemahaman diri yang haq
Karena itu semua merupakan aliran “al-haqqu mir-Rabbik”
Dengan hal tersebutlah manusia menjalani hakekat
//
MAHA RAHASIA WUJUDNYA
Ketika saya masih belum mengerti
Saya tak pernah bermimpi jadi seperti ini
Tentang semua hal yang saya alami kini,
Saya tak perduli dengan segala hal mistis
Atau hal-hal aneh yang seriang orang belajar
Dan ber-ritual diri untuk meng explor mistis
Bintang dan bulan saya temui dalam hidup
Namun keduanya diam dan tak bicara apa-apa
Ketika mata hari datang padaku, saya terdiam
Saya hanya berbuat dan menghabiskan waktu
Untuk membaca segala hal yang ada di bumi ini
Namun semua buntu dan semakin ruwet adanya
Dan Akhirnya saya menyerah pada Allah ta’la
Sampai akhirnya Allah karuniakan Nahjul hakekat
Dalam hidup ini, dan secara berangsur-berangsur
Diri ini mencapai balaghul hakekat dan kini saya ma’rifat
Sehingga saya menyadari bahwa Roh perintah Allah
Telah menguasai diri dalam realita kehidupanku
Oleh Roh perintah Allah banyak tanya ku terjawab
Dan ini benar-benar membuat aku jadi manusia baru
Ini bukan hasil dari belajar-ku atas segala sesuatu
Namun sungguh karunia Tuhan semesta Allam
Setelah saya menyarah karena kalah oleh Allah
Yang maha ghaib dan maha rahasia WUJUDNYA
Sehingga semua maknun dalam sesungguhnya
Karenanya semua yang Allah perintahkan
Melalui Roh perintah-Nya benar-benar murni
Tidak tercemar oleh teori dan ilmu manusia
//
SOFTWARE KEMANUSIAAN
Dalam manusia terbagi atas dua hal besar dari sisi software (perangkat lunak kemanusiaan) yaitu Roh dan Bhathin.
Ketika manusia belum menyadari ketunggalan Roh dalam diri dan Roh sebagai perintah Tuhan maka ia akan kesulitan dalam berserah pada Tuhan hingga tidak akan sampai perjalannya dalam hakekat.
Karena sungguh bathin itu bisa dirasa oleh manusia dalam rasa, dan batin dapat di manifestasikan oleh otak manusia dengan mindset, paradigma, bahkan dogma dan doktrin yang mengungkung dan menjajah manusia.
Bhathiniah kemanusiaan ini selalu tergoncang oleh hati karena hati bersifat Qulubiyah (gocangan) yang di pengaruhi oleh rasa, sehingga manusia akan selalu was-was dalam memutuskan sesuatu dan selalu syak atau mumtari dalam hal yang ada sehingga ia tidak maqam (tetap).
Roh Peritah Tuhan Tunggal Dan Selalu Suci
Roh perintah Tuhan bersifat tunggal, ghaib, dan selalu suci adanya, ia ada atau WUJUD tapi hanya bisa di mengerti secara umum efeknya dalam sadar.
Ketika Roh di sadari keberadaannya sebagai perintah Tuhan yang melekat dalam diri-nya. Roh mebuat hidup manusia, menjadi bahagia serta beruntung di dunia atau akherat, dan selalu menumbuhkan positive dan damai dalam diri serta orang lain.
Bhathin Aneka Ragam
Bathin ini lah yang bersifat aneka ragam dalam diri manusia sehigga siapapun yang hidup dalam batasan bathiniah akan terjebak dalam kenajisan diri yang terpegaruh oleh waha dan nafsu. Sehigga hidupnya aka berada dalam keruwetan diri karena rasa dan rasio selalu menguasai dirinya.
Dan orang yang telah hidup di pimpin oleh hawa dan nafsunya akan termasuk orang musyrik yang mempertuhan hawa dan nafunya.
Karena kenajisan dirinya maka sejuta petunjuk yang ada di dunia baik yang ada dalam kitab mereka atau kauniah alam tidak akan mengarahkan kepada hakekat.
Batiniah yang seperti itu telah menjadi virus software (virus hati) dalam dirinya sehingga semua hal mengarah pada negativ.
Keyakinan yang ada dalam mereka yang menyembah hawa nafsu hayalah dogma dan doktrin yang di paksakan oleh dirinya.
//
MODAL MENYADARI
Dengan modal menyadari
"saya kurang dalam hal agama"
Dengan itulah dapat berjalan dalam hakekat
Bila manusia telah merasa sempurna oleh agama
Maka saya pastikan tidak akan mampu berjalan,
Karena agama di terangkan
Seperti seorang guru menerangkan "rasa asin"
Dengan menujukan garam,
Namun bila tidak mau mencicipinya
Tidak akan pernah tau "rasa asin"
Al Ayat, Al kitab dan Al Hikmah
Tidak pernah Allah sampaikan
Dalam Kertas atau lembaran.
Semakin menumpuk kitab
Sebagai kembanggaan
Semakin jauh dari hakekat
Itu sebabnya disebut oleh Allah seperti keledai:
“Perumpamaan orang-orang
yang dipikulkan kepadanya Taurat,
kemudian mereka tiada memikulnya
adalah seperti keledai
yang membawa kitab-kitab yang tebal.
Amatlah buruknya perumpamaan
kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu.
Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim”. QS. al-Jumu'ah (62) : 5
Sungguh manusia harus menapaki jalan hakekat
Tidak berkutat dalam teori-teori belaka
Dan tidak terjebak kebesaran orang
Atau kelompok agama yag dimilik-nya
Karena Hakekat harus di mulai dari saat ini
Saat sekarang bukan nanti karena nanti tak pernah habis
//
NAHJUL HAQEQAT III
BALAGHUL HAQIQAT DALAM PENDAKI HAKEKAT
Setelah pendaki hakekat berjumpa dengan Allah dalam sebuah perjumpaan yang Allah sebut sebagai liqoullah, pendaki hakekat ketika itu menjadi mahluk baru yang secara berangsur angsur akan mendewasa atau “balaghul-haqiqah” ini tumbuh seperti pertumbuhan jasadi manusia dari tidak tau menjadi tau pengetahuan seperti inilah yang di katakana sebagai “Ma’rifatulhaqiqah” ini tumbuh sebagai laduni yang sampai dalam pendaki hakekat.
Balaghul-haqiah merupakan saat atau masa yang secara terus menerus berkembang secara Rohani setelah “Roh-perintah Tuhan-ku” berfingsi sebagi kendali dalam diri sehingga pendaki hakekat dapat menerapkan hawa dan nafsu dan segala bathiniah lainya dalam prioritas yang benar dan tepat.
Nahjun Haqiqat Menyadarkan Pendaki Hakekat Sangat Dekat Dengan Tuhan
Setelah pendaki hakekat menjadi manusia yang “balaghul-haqiah” maka akan menyadari “bahwa tuhan sangat dekat dalam dirinya” sadar kedekatan inilah yang telah menjadi karunia dalam dirinya dalam realita adz-dzikr yang baru dari Tuhan walau kebanyakan manusia la’ib (permainan) akan dzikr.
مَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مَّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ
Tidak datang kepada mereka suatu peringatan pun yang baru dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya sedang mereka bermain-main. QS. al-Anbiya (21) : 2
Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya. QS. asy-Syu'ara (26) : 5
Seperti saya telah sampaikan Nahjun merupakan pembersihkan bagi pendaki hakekat sehingga ia menjadi Clear dan membuka penghalang diri sehigga ia terbebaskan dari segala belenggu dan hijjab hingga mampu melewati, segala yang dibatasi oleh rasa dan raiso (hawa dan nafsu) secara sempurna, sehigga ia mampu menjauh dari kekelam berada dalam terang.
Dan pendaki hakekat memperoleh karuia dapat melepas diri dari keruwetan yang kusut dalam otak, jiwa, hati dan lainnya hingga diri menjadi jernih. Jiwa menjadi menghening, jernih dan bersih sehigga diri siap menerima (ذِكْرٍ مَّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ) atau peringatan yang baru, secara terang, tegas serta gamblang.
Roh perintah Tuhan Berfungsi Dalam Sebenarnya.
Balaghul-haqiqah pendewasaan hakekat terjadi dikarenakan Roh perintah Tuhan yang telah Allah tiupkan atau urabkan atau senyawakan dalam diri sejak berada di kandungan bunda berfungsi dalam sebenarnya sebagai software penerima (ذِكْرٍ مَّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ) atau peringatan yang baru dari Tuhan.
Hal ini karenakan pendaki hakekat beriman pada Roh perintah Tuhan yang ada dalam dirinya dan dengan software itu pula ia terkait (shallu) dengan Tuhan. Sehingga ia sadar bahwa Tuhan sangat dekat.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
QS. Qaf (50) : 16
Karenanya pendaki hakekat berada dalam kejelasan, kejernihan diri sehigga dapat dengan jelas dan tegas, gamblang menerima (ذِكْرٍ مَّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ) atau peringatan yang baru dari Tuhan.
Balaghul-Haqiqah Menjadikan Pendaki Hakekat Ringan Dalam Berjalan
Dalam kejelasan serta kejernihan diri pendaki hakekat menjalani hidup yang terbimbing oleh Tuhan dengan karunia yang ia terima
Sehingga akalnya yang telah terkendali oleh Roh, akan mengarahkan dalam bertindak, dan bergerakan maju, dan semua peringatan dari Tuhan menjandi irama atau langgam yang indah untuk dilagukan atau di jalankan, yang tercurah dalam pemurah, kasih namun tegas dan terang dalam menegakkan segal yang ada dalam dirinya, karena lahiriah dan batiiah telah terpimpi oleh Roh yag telah menjadi perintah Tuhan dalam dirinya sebagai kesempurnaan Nikmat-Nya.
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang berbantah-bantahan tentang Allah, tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang menerangi. QS. Luqman (31) : 20
Rahayu …..
//
NAHJUL HAQEQAT II
NAHJUN HAQIQAT SEBUAH KARUNIA
Kesempurnaan pendaki hakekat ketika ia memperoleh karunia Nahjun haqiqat yaitu ketika ia mau menanggalkan duniawi dengan zuhud dalam realita, dan meletakan suffinnas di haribaan Allah dengan bebenar berserah seserah serahnya hingga mencapai ‘arsyillah dalam dirinya.
Sekilas Makna Nahjun Haqiqat
Nahjul-haqiqat dua kata dari kata: (نهج) na-ha-ja yang memilik makna: [Clear; membersihkan, mengosongkan, membuka, membebaskan, melewati, Melunasi, menjauhi, menjadi jernih, menyiapkan, mengheningkan, meninggalkan atau jelas, Jernih, bening, bersih, cerah, terang, tegas, gamblang, bebas, kosong, lepas, encer, ketentuan, curia, tedas, bayan], [open road; membuka jalan ], [easy; Mudah, gampang, ringan, empuk, enteng, murah, pemurah atau dengan mudah, pelan-pelan, dengan gampang], [plain road; Jalan mulus], [way; Cara, jalan, arah, hal, keadaan, kebiasaan, akal, jurusan, jarak, kemajuan, cara bertindak, macam, gerakan maju, langgam, ihwal atau jauh, sepenuhnya], [metod; metode]
(حقق) ha-qi-qa yang memilik makna: [to ascertain; dipastikan, untuk memastikan, pasti], [to be true; benar], [right; Hak, sebelah kanan, kebenaran, wewenang, keadilan atau meluruskan, memperbaiki, membetulkan, menegakkan, melempangkan atau Benar, tepat, baik, cocok, betul, sehat, sebenarnya atau segera, persis, ke sebelah kanan], [to be ascertained; untuk dipastikan , menjadi pasti], [to make sure; meyakinkan]
Nahjul haqiqah Yakni terbukanya tabir kegelapan ma’rifat yang selamaini tertutup oleh selimut hawa dan nafsu, sehingga manusia mencapai titik yang sangat tepat benar dan benar-benar benar dan kebenaran, betul dan betul-betul betul serta selalu kebetulan.
Hal ini terjadi semata-mata karunia Allah bukan karena teori-teori yang bisa dilatih, setelah manusia berserah diri seserah-serahnya kepada Allah dengan segala kekalahan dan penyerahan karena sungguh akal pikiran dan rasa tidak mampulagi mengkalkulasi dan merasakan.
Sehigga manusia mencapai Balaghul-haqiiqah kedewasaan hakekat yang tumbuh kembang dan semakin jelas pada ahirnya mencapai ma’rifat yang haqiqi. Karena Roh-yang Allah utus berfungsi dalam sebenarnya.
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu perintah Tuhanku”, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". QS. al-Isra' (17) : 85
“Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia, kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (Roh) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”.
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Roh dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, akan tetapi Kami menjadikan itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar engkau menunjukkan pada shiratal mustaqiem”. (QS. 42: 51-52)
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Dan sesungguhnya ini (amanah) benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dengannya Ar-Ruh Al-Amin QS. asy-Syu'ara (26) : 191-193
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan yang dapat disebut?
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. QS. al-Insan (76) : 1-3
Dengan pengetahuan Al ayat, Al Kitab dan Al hikmah serta kenabian (namun setelah kenabian usai penerimanya tidak di sebut sebagai Nabi, bagi mereka ada yang di sebut khalifah, Wali, atau Insanul kamil atau tetap dalam kejelataan manusia sebagai Basyarumistlukum) maka semua tidak lagi terikat oleh segala yang tercatat melainkan telah mengikuti Al ayat, Al Kitab dan Al hikmah dalam sesugguhnya.
Mereka itulah orang-orang yang telah Kam...i berikan kepada mereka Al-kitab, al-hikmat dan nubuwah (kenabian). Akan tetapi jika mengingkari dengannya tentang hal itu, maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya. QS. al-An'am (6) : 89
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang berbantah-bantahan tentang Allah, tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk (هُدًى) dan tanpa Kitab yang menerangi (كِتَابٍ مُّنِيرٍ). QS. Luqman (31) : 20
Sehingga dalam diri pendaki hakekat WUJUD hidayah dan Kitaban Munier, Karenanya seorang yang telah Nahjul hakikat pasti mencapai balaghul hakekat sehingga ia ma'rifat dalam tarekat yang di jalaninya.
//
SAYA TAK MENGINTIP ACTING ORANG LAIN
Tuhan membuat aku percaya Roh perintah-Mu
Dengan apa yang kutangkap saat mengalir padaku
Didalam realita dalam Rohku yang WUJUD adanya
Hawa dan nafsu ku taklukan dalam hidup ini
Sehingga aku mengerti akan hakekat yang sejati
Saya tak mengintip acting orang lain ketika mendaki
Jalan meniti menuju pada Mu dalam tarekat itu
Karena sungguh aku tak tau tentang itu semua
Kecuali dalam batas pikiran dan rasa yang ada
Namun hidup ku meluncur cepat bagai kilat
Hingga aku dapat melampaui segala manusia
Yang belajar seribu bulan sekalipun dalam hidup
Karena sesaat dalam momen itu lebih baik dari 1000 bulan itu
Ini adalah berkat, rahmat yang menjadi karunia
Yang saya terima dalam segala kesan tak terlupakan
Aku tersadar kala manusia lalai, di kelamnya jaman
Aku mendengar kala kebanyakan manusia tuli
Aku melihat kala manusia buta dan melihat
Walau aku tidak pernah terobsesi hal ini
Karena aku tak tau sebelum ini aliran Ruhani
Saat Nahjul hakekat itu WUJUD dalam diri-ku
Aku seperti adonan roti yang bersenyawa semua unsur
Dengan kesucian Roh perintah Tuhan yang ku diajarkan
Lalu masaklah aku oleh balaghul hakekat kala ku ma’rifat
Tentang kesejatian hidup Manunggaleng kawula gusti
//
JALAN PANJANG, LUAS NAN TERANG
Jalan Kami jalan panjang, luas nan terang
Ketika melewati musim Kami ada di situ
Kami datang di setiap musim apapun jua
Kala Kami menggelar jalan luas dan panjang
Manusia tak perlu antri berdesak-desakan
Karena jalan Kami luas melebihi dunia maya
Namun sungguh sangat sedikit yang melalui
Walau jalan kami luas dan panjang tiada tara
Manusia lebih memilih jalan sempit nan ruwet
Mereka masih membuat batasan ini dan itu
Sampai-sampai mereka buntu dan tetap di situ
Warna Jalan kami adalah cahaya nan suci
Suara Kami adalah senandung nan indah dalam hening
Sungguh kami menyeru dalam jalan ini pada manusia
Namun kebanyakan mereka kira ini bukan jalan
Karena yang lewat hanya beberapa orang saja
Yaitu para Nabi, para shadiqien, para shalikhin
Jika semua orang mengerti akan hal ini
Pasti mereka akan memasuki Nikmat jalan ini
Sekarang aku sudah mulai dalam jaman ini
Walau dengan segala kotor-ku di hadapan manusia
Ku berharap manusia mengerti akan hal ini
Tidak buta seperti orang-orang terdahulu
Kami jalan dalam manhaj para Nabi
Kami berjalan di shirat para shadiqien
Sungguh inilah jalan Nikmat Tuhan semesta alam
Hijau berumput taman surga yang suci
Pada jalan ini merona warna Nikmat
Yang bebas merdeka dalam WUJUD Nyata
Inilah saatnya Roh yang terkalahkan selama ini
Bangkit menuntun manusia dengan perintah-Nya
Karena sungguh selama ini manusia terjebak dalam
Bathin yang beraneka ragam, dan melupakan Roh
Yang bersifat suci dan tunggal dalam kesungguhan
Hingga manusia terjebak dalam alam api dan cahaya
Atau malaikat dan jin Namun sungguh Roh di luar itu
//
DALAM BAHASA KU
Aduh angele nerangna
Nganggo pedekatan kaya kiye salah
Nganggo umpama kaya kuwe ya salah
Nganggo cerita wongliaya ya keliru
Ya pokoke kaya kuwelah
Moga-moga sedulur pada paham
Sing tek maksud nang inyong
Lha anu angel inyong nggolet bahasa
Waduh sedulur ya spurane sing gede
Nek inyong ora bisa nerangna
Lhah pokokoke kaya kuwe lah
Nek malah pada bingung si kepriwe
Ya inyong duwe ular-ular:
Balik maring Gusti kang dumadi
Pada sumeleh, seng renane penggalih
Sing rila utawa iklas sing temenan
Ya kaya kuwe mbokan
Ya lah pisan maning aku ngomong
Ngapurane sing gede lan jembar
Rahayu … Rahayu …. Nuwun …
DALAM BAHASA KU
Aduh susahnya menerangkan yah ..
Meggunakan pendekatan seperti ini salah
Meggunakan perumpamaan seperti itu salah
Meggunakan cerita orang lain juga keliru
Ya intinya begitu deh
Semoga saudaraku faham
Yang saya maksud
Yak arena aku kesulitan membahasakanya
Aduhai saudaraku aku mohon maaf sebesar-besarnya
Karena aku tak bisa menerangkan
Ya intinya seperti itu semua
Bila justru membuat bingung jadi bagai mana..?
Ya aku punya sedikit ashehat:
Kembalilah pada Tuhan yang WUJUD abadi
Berserah dan pasrah, yang lapang dada,
Yang ikhlas dalam kesungguhan
Ya seperti itulah kiranya
Sekali lagi aku katakana
Mohon maaf sebesar-besarnya dan seluas-luasnya
Rahayu … Rahayu …. terimakasih …
///
NAHJUL HAKEKAT ADA PADA SETIAP UMMAT
Minhajun nubuwah setelah kenabian Muhammad saw penerimanya tidak di sebut sebagai Nabi, karena sungguh Muhammad saw adalah hujjah terahir bagi Israel yang selalu mengklaim bahwa orang suci yang mereka sebut sebagai Nabi harus dari kalangan mereka.
Nahjul hakekat adalah manhaj yang hakiki karunia Allah yang di berikan kepada siapapun yang berserah diri pada Allah seperti Ibrahim dan Muhammad saw telah berserah. Nahjul hakekat bukan sesuatu yang di buat-buat atau di rekayasa manusia akan tetapi karunia kesadaran akan Roh yang telah melekat dalam diri sebagai riil dari Amri Rabby (perintah Tuhan-ku).
Pada hakekatnya manusia telah ada hal itu namun karena kebanyakan manusia dikuasai hawa dan nafsu sehingga hanya berada dalam batasan bhatin yang bersifat ragam, dan kebanyakan manusia lalai akan karunia Roh Amri Rabby (perintah Tuhan-ku) yang telah di tiupkan ketika berada di perut bunda.
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ عَمَّا جَاءكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاء اللّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَـكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَآ آتَاكُم فَاسْتَبِقُوا الخَيْرَاتِ إِلَى الله مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Kitab dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Al-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang (َمِنْهَاجًا). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat, tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kalian semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. QS. al-Mai'dah (5) : 48
Apa Yang Di Ilhamkan
Kenapa manhaj menjadi jalan terang hal ini di karenakan pendaki hakekat yang telah menerima karunia “Nahjul hakekat” telah menerima ilham Al-kitab yang ada dalam dirinya sebagai Qada atau ketetapan dalam dirinya. Yang ilham itu di terima oleh manusia dengan Roh yang ada dalam dirinya sebagai WUJUD Peritah Tuhan.
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu perintah Tuhanku”, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". QS. al-Isra' (17) : 85
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Roh dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, akan tetapi Kami menjadikan itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar engkau menunjukkan pada shiratal mustaqiem”. (QS. 42: 51-52)
Siapa Yang Menerima "Roh Perintah Tuhanku”
Jawab dari pernyaan ini adalah setiap menusia telah menjadi Wujud dari "Roh perintah Tuhanku” kemustahilan bagi umum itu bukan karena Roh tidak ada dalam diri-nya, aka tetapi karena mereka mengingkari "Roh perintah Tuhanku” yang ada dalam dirinya di karenakan mereka lalai akan hal itu di sebabkan oleh hawa dan nafsunya
Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-kitab, Al-hikmah dan nubuwah (kenabian). Akan tetapi jika mengingkari dengannya tentang hal itu, maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya. QS. al-An'am (6) : 89
Karena hawa nafsu lebih nguasai dirnya maka Al-kitab, Al-hikmah dan nubuwah yang menjadi jalan terang atau Manhaj akhirnya tidak dapat di kenalinya nahjul hakekat akhirnya tiada.
Atas Kuasa Allah Setiap Penerima Nahjul Hakekat Akan Di Temui Nabi saw Atau Nabi Lainya
Roh bersifat tunggal dan abadi (tidak mati) untuk menyampaikan syafaat atau penguat bagi penerima Nahjul hakekat agar mampu dan dapat beriman dengan yang “WUJUD” dalam dirinya maka penerima Nahjul hakekat di temui oleh salah satu atau lebih dari Nabi Allah. Untuk menyampaikan pesan padanya
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَـؤُلاء شَهِيدًا
Maka bagaimanakah, apabila Kami mendatangkan seseorang saksi dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu. QS. an-Nisa' (4) : 41
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka dia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak dapat menjelma sepertiku. (Shahih Muslim No.4206)
Hadis riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, maka dia benar-benar melihat sesuatu yang benar (hak). (Shahih Muslim No.4208)
Beliau-beliau datang "dalam sebenarnya" atau dalam mimpi namun walau pun dalam mimpi hal itu adalah dalam Rohani yang sangat Nyata. Dan setiap penerima akan mendapatkan pesan yang berbeda-beda dan tidak bisa saling meniru.
//
KETERGESA-GESAAN MAUSIA
Ketergesa-Gesaan Mejadikan Mausia Jauh Dari Alquran Sebagai Qada Dalam Diri
Seberapa besar rasa kepercayaan dan ketetapan dalam diri manusia sehingga ia mampu mengendalikan diri dari ketergesa-gesaan atas dirinya ketika ia berjalan dimuka bumi ini, karena hanya dengan kendali diri itulah semua berlaku kini dan kelak manusia dapat menolong dirnya.
Bila dalam hidup manusia tergesa-gesa maka akan mendapati sesuatu menjadi sangat sulit di lakukan atau bahkan menjadi mustahil. Karena semua berproses secara sunnatullah yang berlaku.
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa dengan Al Qur'an sebelum menjadi Qadha (ketetapan) kepadamu mewahyukannya, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." QS. Thaha (20) : 114
Ketika manusia berada dalam ketergesa-gesaan maka AlQuran sekalipun tidak akan mejadi Qada (ketetapan) dalam dirinya dan tidak akan dapat terarsipkan (زِدْنِي) dalam dirinya dan tidak akan menjadi pengetahuan.
Penjelasan Yang Riil Jadi Asing
Sehingga ketika datang kepada mereka penjelasan yang riil mereka akan berkata kami belum pernah mendengar perihal ini, walau yang di terangkan dalam realita yang sangat terang dan sesungguhnya
فَلَمَّا جَاءهُم مُّوسَى بِآيَاتِنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُّفْتَرًى وَمَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ
Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan penjelasan Kami yang nyata, mereka berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar ini pada nenek moyang kami dahulu ". QS. al-Qashash (28) : 36
Sungguh Al Ayat Al kitab ketika di terjemahkan oleh hikmatullah (al-hikmah) selalu menjadi hal yang tidak pernah terfikirkan oleh orang orang yang hanya bersandar pada fikrah dan rasa karena mereka tidak melibatkan Roh yang telah melekat dalam dirinya sebagai “perintah Tuhan-ku” , hal ini karena manusia selalu tergesa-gesa dalam setiap memaknai Al Ayat Al kitab, sehingga tidak menjadi nikmat dalam menjalani hidup ini
Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya. QS. al-Anbiya (21) : 13
Mereka Mengolok-Olok Para Pendaki Hakekat Yang Menerima Karunia Nahjul Hakekat
وَإِذَا رَآكَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِن يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَذَا الَّذِي يَذْكُرُ آلِهَتَكُمْ وَهُم بِذِكْرِ الرَّحْمَنِ هُمْ كَافِرُونَ
خُلِقَ الْإِنسَانُ مِنْ عَجَلٍ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ
وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. Mereka berata: "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?", Padahal mereka adalah orang-orang yang inkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah.
Manusia telah dijadikan tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepada kalian ayat-ayat-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku tergesa-gesa.
Mereka berkata: "Kapankah janji itu akan datang, jika kamu sekalian adalah orang-orang yang benar?" QS. al-Anbiya (21) : 36-38
Sungguh pendaki hakekat akan senantiasa mampu mengendalikan diri dari ketergesa-gesaan serta selalu berada dalam dzikrullah karena telah menjadi WUJUD dari dzikrullah tersebut dalam realita dirinya. Dan kebanykan manusia hanya bermain mai dengan peringatan itu.
Tidak datang kepada mereka suatu peringatan pun yang baru dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya sedang mereka bermain-main. QS. al-Anbiya (21) : 2
Hal ini karena mereka merasa asing, di karenakan oleh ilmu semu yang majazi yang disampaikan oleh para pendahulu yang telah berada dalam kelalian kepada Tuhan
Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat.
Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu.
Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,
dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan di kalangan mereka.
Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.
Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan. QS. as-Shaffat (37) : 69-74
//
ALLAH SEPERTI KELEDAI..?
Ketergesa-gesaan akan membuat salah paham
Itu sebabnya manusia tidak boleh tergesa-gesa
Dan akan berakibat fatal dalam diri sendiri
Serta bisa menjadikan celaka orang lain
Suatu keika saya sedang menerangkan
Kepada orang yang berkata: "saya kurang dalam hal agama"
Lalu saya berkata panjang lebar: Dengan modal menyadari
"saya kurang dalam hal agama" itulah
Dapat berjalan dalam hakekat
Bila manusia telah merasa sempurna oleh agama
Maka saya pastikan tidak akan mampu berjalan,
Karena agama di terangkan seperti seorang guru
Menerangkan "rasa asin" dengan menunjukan garam,
Namun bila tak mau mencicipinya tidak akan pernah tau "rasa asin"
Al Ayat, Al kitab dan Al Hikmah
Tidak pernah Allah sampaikan dalam kertas atau lembaran.
Semakin menumpuk kitab sebagai kembanggaan
Semakin jauh dari hakekat
Itu sebabnya disebut oleh Allah, "seperti keledai",...
Karena tergesa gesa dan tidak menyimak
Orang tersebut langsung berkata:
“Allah seperti keledai..?”
Grompyang… tuwing… tuwing …… tulalit.. tulalit ..
Sontak aku kaget dan hanya tersenyum
Dan aku hanya berkata “subhanallah walhamdulillah”
Ya … itulah sebabnya manusia tidak boleh tergesa-gesa
Dan tidak boleh negativ dalam diri sendiri, orang lain dan Allah
Ketika manusia tergesa-gesa akan tak mengerti
Dan ketika manusia telah memulai dari diri yang Negative
Maka semua akan di pandang negative
Dan ia tidak akan pernah mengerti apapun
Al Ayat, Al kitab dan Al Hikmah
Bukan hanya sekedar bacaan dan cerita
Tapi berlaku dalam Realita manusia
Sebagai WUJUD dari Roh perintah Tuhanku
Bila manusia tidak pernah menyadari sebagai
Mahluk yang hidup sebagai WUJUD “Roh perintah Tuhanku”
Maka ia hanya akan membaca tulisan dan cerita
Bukan menjadi Al Ayat, Al kitab dan Al Hikmah
//
KEMUNGKINAN TERBURUK
Ada pertanyaan
Sebelum terjawab semua persoalaan Nahjul Hakekat
“Siapa orang yang paling anda dengarkan
Dalam realita karena
Anda anggap benar kata-katanya”
Mungkin ada yang berkata,
“Ayahku, ibuku, guruku,
Suamiku, Istriku, anak-ku, pimpinanku”
Atau bahkan hanya menjawab
“Saya hanya mendengar orang
Yang dalam hati saya yakini katakatanya benar”
Apa pun jawaban itu sebenarnya semua
Kembali dalam diri sendiri.
Siapa orang-nya tidak ada,
Karena anda mendengar kan suara diri
Karena bila anda tidak percaya pada orang
Maka tidak akan mendengarkanya.
Bila anda seorang murid
Yang hendak tau rasa asin
Apa yag mesti di lakukan ...?
Saya tidak mengatakan orang lain tapi diri anda
Diantara anda ada yang menjawab:
“Aku akan mencicipi merasakan langsung yang ditunjukan”
Ada juga yang menjawab:
“Aku ingin melihat anda mencobanya”
Sebenarnya aku takut pada kebodohanku
Karena aku selalu di salah pahami,
Ketika aku meujukan air laut yang luas sebagai asin,
Aku di tuduh akan menenggelamkan
Ketika aku menujukan garam yang asin
Di tuduh akan menyakiti mata ketika kelilipan
Ketika aku bilang upil itu asin
Aku di bilang jorok dan menjijikan
Ketika aku menunjukan air kencing asin
Aku di tuduh penjahat kelamin
Karena menunjukan tempat keuar kencing
Jadi dengan apa aku harus menujukan
Dan kembali pada diri dahuulu
Apakah engkau siap untuk semua kemungkinan terburuk,
Hingga aku menunjukan asin dalam darah sekalipun...?
//
TAK DALAM MIMPI
"Saat" itu datang tidak dalam keadaan tidur karena ketika manusia tidur Roh ada dalam tanggugan Tuhan yang esa, tidak harus malam dan tidak harus siang karena bagi Roh siang dan malam hukumya sama saja.
Roh bertemu Tuhan menjadi Mudhaf dalam WUJUD hingga satu dan lainya tidak bisa di pisahkan dalam sesungguhnya, karena bila mudhof di pisahkan akan menjadi ma’na yang berbeda.
Seperti dua kata yang bermana satu semisal “Ruhmah Sakit” bila hendak sampai kerumah sakit maka jangan pisahkan kedua kata tersebut, bila kedua kata tersebut di pisahkan maka tak akan pernah sampai kerumah sakit. Karena kata Rumah dan sakit bila di pisahkan akan sangat jauh yang di maksud.
Demikianlah ketika manusia tak mampu menjadi Mudhof bersama Tuhan maka akan memjadi mahluk yang lain.
Dan software kemanusiaan akan hanya sampai kepada bathin yang beragam, dan Roh terlepasa secara maknawi sehingga tidak pernah di perhitungkan sama sekali sebagai bagian dari hidup-nya.
Walau sangat banyak sekali sinyal-sinyal dan ayat-ayat mengenainya mereka akan kehilangan makna sama sekali. Hingga yang di kenalnya hanya badan yang bernafas secara tersengal-sengal dan hanya bisa mengenali angan dalam khayal pikiran, hitungan dalam kalkulasi rasio, perasaan dalam rasa hati belaka.
Karena Roh perintah Tuhan tidak dalam hitungan maka semua di luar Roh tersebut. Dalam semua pembahasan dan pembahasaan atas segala sesuatu. Sehingga semakin menjauh dari hakekat dalam tarekat yang hanya di dasarkan oleh bathin yang beraneka ragam, akhirnya manusia kebingungan.
Ini real dalam realita kehidupan bila mau mencicipi garam akan jadi tau asin itu apa. Dan tidak terperangah oleh indah kata dan janji janji angan-angan karena sungguh itu tidak pernah sampai kepada realita hakekat kehidupan yang sungguh dalam kesungguhan yang real.
Bila manusia bermimpi dan ber angan semua tidak akan pernah mengarahkan pada hakekat, karena representasi otak dan hati hanya memiki simpul atas dasar pandangan baik secara fisik atau bathin belaka.
Sungguh Nahjul hakekat itu datang dalam kesadaran tertinggi, Ketika pendaki hakekat berserah dengan mengalah kan padangan menutup mata, pendengaran telinga, dan mematikan rasa duniawi serta mematahkan kehendak pikiran maka Tuhan Sallu (akan uluran tangan-Nya) untuk menyambut sang-pendaki hakekat yang berserah.
Segera dan amatlah cepat dalam saat yang sekejap seperti seorang melewati batas hitam dan putih, halus kedatangan Nahjul hakekat itu melebihi oksigen namun sangat terang bila pendaki hakekat mengimani Roh-Nya telah tersambut yang di bantu oleh syafaat-Nya
Bila seorang pendaki hakekat langsung meyakini bahwa dirinya telah datang sebagai manusia baru dalam Nahjul hakekat serta sebagai WUJUD dari buah Kalimat Allah dimasanya-nya, maka pendaki hakekat secara berangsur akan menjadi baligh dalam hakekat
//
MOMEN ITU
Ketika pendaki hakekat berserah
Ketika pendaki hakekat menutup mata,
Telinga, dan mematikan rasa duniawi
Serta mematahkan kehendak pikiran
Tuhan akan ulurkan tangan-Nya
Untuk menyambut tangan pendaki hakekat
Segera dan amatlah cepat dalam sesaat
Sekejap bak melewati batas hitam dan putih
Saat itulah pendaki hakekat terukur
Apakah pendengaran Roh-Nya
Mendengar saat Tuhan memanggil namanya
Dan sejauh mana mau menerima syafaat-Nya
Dan meyakini bahwa dirinya telah datang
Sebagai manusia baru dalam Nahjul hakekat
Menjadi buah bagi Kalimat Allah dimusim-nya
Yang perlu dilakukan hanyalah meyakini adanya
Mengimani “Roh perintah tuhan-ku”
Yang telah lama terlalaikan oleh hawa dan nafsu
Sungguh ketika itu bumi dan langit terhenti sesaat
Angin berhenti api mati panasnya malaikat memuji-Nya
Bersama-sama dan memanggil nama pendaki dalam Nyata
Walau manusia kebanykan tidak menyadari-nya
Bila Pedaki hakekat tak segera mememasuki pintu Rohani
Maka momen itu terisi kembali oleh kedegilan otak dan rasa
//
BEBERAPA TAHAP
Ada beberapa tahap yang di lakukan
Oleh seorag pendaki hakekat
Kanjeng Nabi Ibrahiem as
Memulai dari melihat bintang
Lalu belaui melihat bulan
Dan ternya baru melihat matahari
Tapi beliau tidak berhenti di situ
Karena ternyata bukan matahari
Walau benar matahari meghidupkan dunia ini.
Mentok lah teori - teori sampai alam cahaya
Manusia sering terjebak dalam mejalani hal ini
Karena nyaman oleh indahnya menjadi bintang
yang di puja-puja manusia,
Atau ketika menjadi purnama
Yang indah dan begitu mengharu biru,
Atau ketika ia jadi matahari yang bersinar
Dan merasa telah bisa membantu orang lain jadi hidup
Atau menerangi orang lain dengan cahayanya.
Tidak dan tidak bisa berhenti di situ
Karenanya apa yang bisa di lakukan ketika semua menjebak,
Ya semua itu akan menjebak
Ketika manusia lalai dalam perjalanan
Karenanya Hanya berserah pada Allah
Dengan menjadi WUJUD Serah seserah-serahnya ...
Tidak ada seorang pun yang dapat membantu
Kecuali dirinya telah memulai Dan syafaat Allah
Namun Syafaat itu hanya menguatkan
Setelah dirinya mau percaya Pada Roh Peritah Tuhan
Dalam diirinya bahwa manusia adalah:
WUJUD ROH PERINTAH TUHAN
//
MENDAKI GUNUNG
Orang melihat gunung indah
Dalam fotopun pemadangan sangat indah
Tapi ketika di daki ternyata bebatuan
Pepohonan hutan yang besar-besar
Atau rerimbunan kecil rumput gatal
Jurang terjal yang ada di sana
Binatang buas beraneka ragam
Bagi seorang pendaki itu biasa
Dan tidak perlu di di ganggu mereka
Karena itu semua adalah hasanah
Yang harus di lestarikan adanya
Namun bagi pemegang HPH
Pohon itu jadi sasaran exploitasi
Bagi pencari bebatuan atau intan
Gunung di bongkar sedemikian rupa
Bagi pemburu binatang liar
Binatang-binatang itu di buru sampai habis
Sungguh semua hanya karena rakus
Oleh karena tidak mau mengerti halnya
Demikianlah manusia dalam diri
Ada yang mengexploitasi
Tentang Nafsu yang bak binatang
Atau lainya yang ada dalam dirinya
Hingga hakekat keutuhan dirinya
Rusak dalam kesungguhan
//
RUMAH SAKIT JIWA
Suatu ketika orang hendak pergi
Kerumah sakit jiwa, tapi karena kepinteren
Orang tersebut tidak pernah sampai
Kerumah sakit jiwa, karena terus bertanya
Tentang rumah,
Tentang sakit
Tentang jiwa
Sekalipun di jawab benar
Dengan uraian Rumah
Dengan uraian sakit
Dengan uraian jiwa
Kapan orang jadi ke Rumah Sakit jiwa
Alih-alih terjebak dalam Rumah
Karena penyakit jiwa
Jadi biar tak demikian
Berangkatlah segera
Sebelum tutup karena
Karena kalau sudah tutup
Tak akan sampai juga
Karena sesungguhnya
Kata “Rumah Sakit jiwa”
Akan jadi salah ketika di maknai
Secara terpisah dan menjadi
Sesuatu yang lain sama sekali
///
KETKA SALAH LIHAT
Ketika manusia melihat dirinya
Tercipta oleh bertemunya dua kelamin
Yang di mainkan oleh sahwat manusia
Maka ia hanya akan melihat manusia
Bak kambing, babi, anjing atau lainya
Karena ia hanya melihat dirinya
Dalam batasan jasadi yang fana
Sungguh Allah ciptakan manusia
Adalah WUJUD dari Roh perinta-Nya
Tanpa apa-apa tercipta Adam as
Tanpa hubungan dua kelamin
Terciplah Bunda Hawa setelah adam ada
Tanpa ayah Isa as putra maryam ada
Sungguh penciptaan manusia
Adalah fithrah Allah dalam realita
Dengan Allah tiupkan dan urapkan
Roh perintah-Nya dalam WUJUD
Yang riil menyatu dalam kemanusiaan
Sungguh manusia terlahir karena Roh
Bukan atas dasar masuknya kelamin laki-laki
Ke kelamin perempuan dengan penuh sahwat
Bila manusia sadar WUJUD dari Roh perinta-Nya
Maka ia akan dewasa dalam hidup Rohani
Bila sadar maka Nahjul hakekat jadi karunia
///
TERLEPAS
Terlepas dari segala rasa manusia
Lupakan sejenak fikrah yang ada
Kala Dia datang dalam damai di diri
Luap dan uraikan segalam makna Rohani
Tercipta dalam seuntai kata “kun”
Bersamaan dengan kata “kun”-Nya
Bertukar kelam dalam hidup dengan terang-Nya
Bertukar semua rasa putus asa dengan harapan
Bertukar rasa dan pikir keraguan dengan yakin
Tercipta manuisa baru yang bersemayam Roh-Nya
Jelang hari-hari indah penuh makna
Semua pintu pengetahuan terbuka
Hingga yang selama ini kisah mati jadi hidup
Semua berubah tumbuh dan berkembang
Huruf yang berserakan tersusun dalam kata
Tersusun sebagai kalimat-Nya dalam realita
Menjadi firman kala terucap menjadi sunnah kala di jalani
Semua menjadi ciptaan baru yang belum pernah ada
Sehingga malikatpun hanya terheran-heran adanya
Syaithan dan iblis hanya kebingungan karena tak punya cara
Untuk menggoda hambanya yang telah ada dalam
Nahjul hakekat, yang berjalan dalam tarekat dan ma’rifat
///
KAU BAK BAYI BARU LAHIR
Melangkah dan mulailah di hakekat
Melang bertapak dengan pasti
Jangan terjebak angan dan mimpi
Menuju gerbang hakekat atau sejati
Niscaya kau akan menjadi manusia baru
Songsong Roh perintah Tuhan
Ketika Allah bangkitkan kembali
Setelah lama mati suri dalam diri
Oleh kekuatan hawa dan nafsu
Sungguh segera sadari WUJUD-nya
Songsonglah waktu itu
Dalam tenang Dia datang
Mengisi Ruang hati dan jiwa
Hingga kau bak bayi baru lahir
Nan suci oleh karunia thahir
Pecah bongkah paradigma lama
Sekalipun berat dan keras bak karang
Berserah dan pasrahlah walau berdarah
Seperti Ismail kala di potong bapaknya
Sungguh semua kan tergantikan oleh-Nya
Dengan Nikmat pesta domba atau lainya
Dengan membebaskan beban hidup kita
Sang kuasa berkata: masuklah dalam ridaKu
Dan jadilah enkau WUJUD dari ridha-Ku
Pastikan Roh yang sadar mendengar
Karena telinga hanya mendengar suara gaduh
Dan mata hanya melihat segala yang kasad
Terimalah karunia Nahjul hakekat saat itu
Walau hati terluka karena harus tinggalkan
Segala paradigma lama yang telah melekat
Pastikan Roh menyaksikan hati yang berserah
Pastikan Roh bersakasi pada Rasio yang pasrah
Karena semua bukan rasa bukan pula rasio
Karenanya semua hanya berserah dalam kesugguhan
Ketika Nahjul hakekat turun sebagai karunia
//
UNTUK APA NAFS ITU ADA...?
Biar tau dan biar merasa
Manusia di beri hawa didalam rasa
Biar mengerti dan memahami
Diberi Nafsu yang bersemayam diotaknya
Didepan mata semua dikelas-kelas
Disana dan dari sana kenal diri-mu
Iman yang selalu tersimpan dihati
Hakekat yang jalani kisah tersembunyi
Di pemberhentian ini Roh perintah-Nya
Menemani hamba terkasih yang menyadari
Kala dentang peringatan Allah berikan
Dalam segala nikmati yang ada kala menyadari
Di pemberhentian ini Roh akan tergantikan
Oleh hawa dan nafsu ketika lalai dihari-hari
Karena hawa lah yang merasa dalam hati
Dan otak yang berkalkulasi segala yang ada
Ketika manusia lebih percaya hawa dan nafsu
Dari pada kepada Roh perintah Tuhan-Nya
Walau pun Roh perintah-Nya berada
Maka manusia melemahkan Roh perintah-Nya
Manusia tetap butuh hawa dan nafsu
Untuk merasa dan memahami Roh perintah-Nya
Tapi sungguh hawa dan nafsu tidak boleh mendominasi
Dan biarkan Roh perintah-Nya dalam setiap diri
Hingga mausia jadi guru sejati dalam diri
Atau yang Tuhan sebut sebagai Rabbaniyun
Tanpa itu manusia tak akan dapat membaca apapun
Dan akan selalu di butakan oleh rasa dan otaknya
Karena manusia cederung pada rasa dan pikirannya
Di banding dengan Roh yang ghaib walau ada
Dan sangat dekat dalam diri setiap manusia
Karenya manusia selalu terjebak oleh hawa nafsunya
//
PENGHIBUR DIRIKU
Hatiku selalu dalam indah-Mu
Ku terhibur oleh Roh karuniam-Mu
Yang Kau tera dalam diri ku ini
Sebagai penawar segala penyakit hati
Sejak aku percaya kepada Roh
Sebagai realita iman pada yang ghaib itu
Roh karunia-Mu selalu menghiburku
Dalam segala suasana hati ku di WUJUD ku
Roh karuniam-Mu penghibur diriku
Bak lagu pelipur laraku dalam indah
Hadir tak perlu kumenunggu-nunggu
Ia selalu siap dan tak pernah tidur
Tak perlu ku teriak tolong tolonglah aku
Karena Ia telah menyatu dalam diri ku ini
Bersenyawa dalamku menunggui tiada henti
Bersemayam dalam kemulian-Mu
//
BATIHNIAH NAFSU MUTHMAINAH BELUM SAMPAI ROH PERINTAH TUHAN II
Nafsu Dalam Manusia
Nafsu dalam manusia berjumlah ribuan atau bahkan jutaan namun bahasa sampai saat ini belum memilik jutaan istilah tersebut, nafsu yang timbul ketika pendengaran penglihatan dan perasaan manusia terpengaruhi diri dalam hidupnya berproses dalam diri.
Budaya, politik dan ekonomi, dan agama manusia akan menjadikan simpul nafsu mecapai titik tertentu, hingga manusia dapat menjadi merasakan sesuatu dalam perasaan tenang atau sebaliknya
Budaya akan menentukan sesuatu yang mereka sebut baik atau yang senonoh, atau sebaliknya sesuatu menjadi tidak baik atau tak senonoh dalam masyarakat tertentu.
Politik Juga aka menciptakan fenomena dan norma hingga manusia di sebut melanggar hokum atau tidak dalam hal ini semua di dasarkan pada aturan atau system yang mereka tetapkan sesua dengan masa dan jamannya.
Ekonomi omi juga berpera penting bila sebuah komunitas memiliki aturan dan kapitalis maka segala sesuatu di batasi oleh hak yang mereka ciptakan, hingga ketika mereka meniru sesuatu akan di katakana melanggar norma yang ada, belum tentu melanggar bila di lihat dari sisi system lain seperti sosialis.
Agama-agama yang ada akan menetapkan jadi sesuatu boleh dan tidak, menanamkan jadi dilarang atau di bolehkan, mendoktrinkan menjadi halal dan haram. Serta memaksakan kehendak hingga manusia akan mereka klaim sesat atau tidak sesat.
Sungguh Manusia telah menjadi WUJUD dari semua hal baik norma atau apapun semua akan berada dalam kesejatian ketika manusia berada dalam tuntunan sang maha WUJUD yang telah bersenyawa dalam diri manusia ketika ia “menjadi” dengan WUJUD ROH PERINTAH TUHAN. Yang telah menjadi satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan, tanpa kecuali.
Nafsu Akan Mati Adanya
Setiap hal yang terperangkap dalam Nafs maka hal tersebut akan mati adanya karena hal tersebut telah menjadi sifat Nafs yang memiliki batah waktu dan fana,
Itu sebabnya manusia bila berada dalam bahtin yang beranekaragam yang salah satunya adalah Nafsu akan pupus dan mengalami padam atau mati adanya.
Tiap-tiap Nasf akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.QS. al-'Ankabut (29) : 57
Tiap-tiap Nafs akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. QS. al-Anbiya (21) : 35
Bilaketenangan di sandarka pada Nafsu atau rasa apapun akan mati danpeadam suatu waktu dan aka mencapi titik akhir.
Yang bersifat suci, tunggal dan semakin menyala serta tumbuh hanyalah Roh yang telah bersenyawa dalam manusia
Beberapa Istilah Bathin Tengtang Nafsu Dalam Manusia
Seperti telah saya katakan bahwa nafsu dalam manusia berjumlah ribuan atau bahkan jutaan namun bahasa sampai saat ini belum memilik jutaan istilah tersebut. Setidaknya telah tersimpulan tentang nafsu ini sebagai berikut, dengan nfsu berikutlah hingga mausia tertutup secara sempurna atas Roh Perintah Tuhan yang ada dalam dirinya hilang dari perhitungan manusia;
Nafsu Dalam Manusia Terdiri Dari Rasa Yang Mudah Di Mengerti Oleh Manusia.
Nafsu ammarah (امر):
Amarah berasal dari bahasa arab (امر) yang berarti [command: komando], [authority: penguasa otoritas]
Hingga dengan Nafsu ammarah (امر) ini manusia akan di perintah untuk melakukan sesuatu walau melanggar batas kewajaran.
Oleh nafsu ini terdorong oleh penglihatan dan pendengaran yang tidak meng-enakan, dan dendam, atau irihati serta kedengkian manusia hingga mendorong untuk berbuat dan manusia melakukan di luar batas kewajaran yang berefek pada:
Perselisihan, pertikaian bahkan bisa menciptakan provokasi hingga menyulut anarkisme.
Nafsu lawwamah (لوم):
lawwam berasal dari bahasa arab (لوم) yang berarti: [To reprove: menegur, mempersalahkan, memarahi, mehardik]. [censure: mengecam, mengkritik, mencela, mencelakan, mencacat, tdk setuju, kecaman, celaan, cercaan, cerca. [meanness: keburukan, kehinaan, kejahatan, kepicikan, kekejian, kecendalaan].
Nafsu lawwamah mendorong manusia kepada penyangkalan dengan menafikan segala hal yang ada.
Nafsu Muthmainnah (طمن):
Thomana berasal dari bahasa arab (طمن) berarti : [To seassure: meyakinkan, meentramkan ], (tranquillise: menenangkan], [To lower: Untuk menurunkan], [to feel secure: merasa aman merasa aman], [to have confidence in: untuk memiliki kepercayaan], [security: keamanan, jaminan, perlindungan, keselamatan, tanggungan, kesejahteraan, andalan, pelindung, gadai, boreh, jamin, taruhan, petaruh, gadaian],[safety: keselamatan, keamanan, kesejahteraan, kesentosaan]
Nafsu muthmainnah dengan rasa ini manusia merasa tenang terlindungi dan terjamin atas hal yang di yakini. Bila manusia telah merasa tenang dan nyaman terhadap sesuatu maka ia tidak akn bisa menerima hal baru inilah nafsu yang menutup untuk menerima hadirnya Roh sebagi pemimpin diri.
Nafsu mulhamah (لَهم):
mulhamah berasal dari bahasa arab (لَهم) yang berarti [ Inspiration: inspirasi, enjiwaan], [to devour: melahap], [swallow: menelan, telan, menerima, mencaplok, mengenyampingkan, mempercayai bulat-bulat]
Manusia yang telah terhinggapi Nafsu mulhamah akan menerima (melahap) segala sesuatu secara taqlid tanpa menghitungkan apapun karena telah menerakan segala inspirasinya terhadap sesuatutersebut. Hingga saat Alla megingatkan tidak akan pernah tersentuh walau Roh perintah telah ada dalam dirinya
Nafsu musawwalah (سول):
musawwalah berasal dari bahasa arab (سول) yang berarti [to tempt upon: untuk mencobai sesuatu, mencicipisesuatu],
Ketika manusia terhinggapi nafsu musawwalah ia akan mencoba-coba terhadap sesuatu. Dan ketika masih dalam batasan nafsu manusia masih sakit hatinya dan ketika mencicipi rasa apapun yang dikatakan tentang Rohani akan pahit. Hingga mausia akan menolak Roh Perintah Tuhan karena tidak seperti yang di katakan dalam kitab manapun yang berkata Nikmat atas shirat, manhaj atau sabil serta hablu.
Nafsu radhiyah atau Nafsu mardiyyah:
Ini satu istilah yang berasal dari kata (رضي) [to accept: untuk menerima], [to be content with: harus puas dengan … ], [To approve of: Untuk menyetujui ..], [to propitiate: untuk mengambil hati, merayu ..], [conciliate: mendamaikan, menyesuaikan, meredakan, memperdamaikan, menenangkan, mendapat persetujuan], [to stisfy: memuaskan], [please: mempersilahkan ], [satesfaction: kepuasan], [Agreeable life: kehidupan yang memuaskan], [reparation: reparasi][mutual agreemet: persejuaan], [pleassant: menyenangkan]
Siapapun yang terhinggapi Nafsu radhiyah atau Nafsu mardiyyah ia akan puas dengan yang ada dan rela dalam hidupnya atas sesuatu, sekalipun salah ia akan mengadakan persesuaai dengan kondisi yang berlaku,
Sehigga ketika datang peringatan Allah dalam kesugguhan akan tertolak bila tidak sesuai dengan nafsuya dan akan mencoba mempersesuakan dengan situasi sehingga hal yang ada dalam dirinya tetap solid dalam diriya.
Nafsu kamilah (كمل):
Kamillah berasal dari kata (كمل) : [ to be complete: lengkap, sempurna], [to bi finisible: selesai] [concluded: tersimpulkan] [prepection: sempurna], [entire; lengkap]
Ketika seorang telah terhinggapi Nafsu kamilah maka dirinya akan merasa sempurna dan lengkap higga mustahil aka nada pembaharuan dalam dirinya sekalipun sudah tidak update apa yan di lakukanya.
Wujud Roh (Perintah Tuhan) Tidak Pernah Najis Oleh Nafsu
Satu-satunya hal yang tidak dapat tercemari oleh segala najisnya duniawi adalah Roh yang telah menjadi WUJUD dan telah di tera dalam manusia, Rohani peritah Tuhan adalah kedamaian keselamatan, kesejah teraan dan penyerahan diri dalam kesungguhan.
Sehingga manusia yang telah menjadi WUJUD Roh perintah Tuhan yang telah bersenyawa, tidak akan menerima perselisishan atau pertikaian dalam hidup-nya karena telah dapat memahami semua hal.
Oleh Karunia Nahjul hakekat yang ada dalam dirinya, sehingga secara berangsur-angsur akan menjadi Balaghul hakekat, dan karena kedewasaan hakekat tersebutlah manusia menjadi ma’rifat hingga dalam hidupnya berada dalam tarekat yang hakiki.
//
BATIHNIAH NAFSU MUTHMAINAH BELUM SAMPAI ROH PERINTAH TUHAN
Nafsu manusia timbul kala manusia terpengaruh oleh pendengaran penglihatan dan perasaan manusia, hingga terjadi sebuah proses diri dalam titik tertentu, dan dalam hal ini berjumlah ribuan atau bahkan jutaan hingga manusia dapat menjadi tenang, atau gelisah, wawas, senang, sedih, haru, marah, ingin meraih, ingin meluapkan sesuatu, ingin melakukan sesuatu, baik yang senonoh menurut manusia atau yang tak senonoh dan lainya.
Nafsu tidak akan menyelamatkan apapun dan siapapun sekalipun nafsu yang tenang karena nafsu akan segera berbalik ketika mata dan telinga medengarkan hal lain atau merasaka yang lain, karenaya Allah menyeru nafsu yang tenang untuk kembali pada Rabby ka (peguasa diri) Tuhan yang telah bersenyawa dalam Roh kemanusiaan.
Wahai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku.
QS. al-Fajr (89) : 27-29-30
Jangan Terjebak Nafsul Mutmainnah
Banyak manusia terjebak dengan kenyamanan ketika merasa dirinya telah berada dalam ketenangan hidupnya dengan mampu menenangkan diri atau yang disebut (nafsul mutmainah), sungguh ini masih di luar Roh perintah Tuhan, ketenangan seperti ini sewaktu-waktu akan meledak bila tidak beserta Roh perintah Tuhan.
Sungguh berapa banyak orang orang yang terjebak dalam hal ini dengan merasa sok suci pada dirinya hingga dengan segala tenangnya lalai dalam tenang itu. Walau sesungguhnya belum kembali kepada Rabbika (penguasa mu) Tuhan semesta alam Sang maha tenang yang menerakan Roh perintah Tuhan dalam diri
Malaikat adalah contoh mahluk yang terjebak dalam hal ini sehingga merasa suci dan merasa telah taat dan tunduk pada Tuhan, namun ketika Allah hendak menciptakan Adam as, mereka langsung berkata:
….“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? “ …. QS. al-Baqarah (2) : 30
Benarkah malaikat telah menjadi yang benar dengan segala hal yang di klaimnya..? tidak mereka di persalahkan karena sungguh Allah pemilik pengetahuan yang dengan Ilmu Allah manusia akan menjadi mahluk baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Dan Allah hanya berfirman;
…….. " Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui " …… QS. al-Baqarah (2) : 30
Ketika malaikat sok suci dan sok tau karena di karunia cahaya dalam dirinya dan ketundukan.
Sungguh Nafsul muthmainnah (jiwa yang tenang) menjebak manusia bila tidak kembali pada Tuhan melalui Roh perintah Tuhan. Karena Nafsul muthmainah (jiwa yang tenang) akan membuat manusia jadi sok suci dengan menafikan orang pada akhirnya dan dengan sok suci meremehkan orang yang di anggap berdosa oleh dirinya. Jika memang mereka benar sebutkan nama-nama yang telah di ilmukan oleh Allah pada penerima kalimat Nahjul hakekat :
" Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar! " QS. al-Baqarah (2) : 31
Pasti akan mejawab dengan sesutau yang penah ada dalam catatan-catatan sedangkan Allah mengajarkan hal yang tak akan pernah ada di muka bumi sebelumnya.
" Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana ". QS. al-Baqarah (2) : 32
Sungguh tak satupun mampu menguasai Ilmu Allah kecuali Allah setelah mengalirkan dalam hidup yang tumbuh melalui Roh perintah Tuhan yang di sebut sebagai manhaj, shirat hablu dan akan Tumbuh dalam dirinya atau hanif baik ia tumbuh dalam nama millah atau Addien.
Kembalilah Kepada Tuhan
Bila manusia ingin memasuki Nahjul hakekat maka penuhilah seruan Tuhan yang menyeru nafsu yang tenang (nafsul muthmainah) untuk kembali pada Rabby ka (peguasa diri) Tuhan yang telah bersenyawa dalam Roh kemanusiaan.
Wahai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku.
QS. al-Fajr (89) : 27-29-30
Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. QS. al-Qiyamah (75) : 11-12
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali (mu). QS. at-Taghabun (64) : 3
Karena Jiwa yang tenang sewaktu waktu akan berubah ketika hawa yang bercokol dalam hati manusia merasakan hal yang berbeda. Dan ketika telingan mendengarkan hal yang berbeda atau ketika mata melihat dan menyaksikan hal yang berbeda.
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, QS. al-Ghasyiyah (88) : 25
Sesungguh ketika mau kembali pada Allah cukup dengan sekali sembur (tiupan) manusia akan menjadi mahluk baru yang belum pernah ada di muka bumi
Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja,
maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. QS. an-Nazi'at (79) : 13-14
Ketika itulah Roh yang telah berada dalam Nahjul hakekat akan menyambut dengan terangkai dalam shof yang bersama para malaikat yang Allah karuniakan:
Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan kata yang benar.
Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. QS. an-Naba' (78) : 38-39
Sungguh Ibrahim Telah Mejadi Contoh Bagi Kanjeng Nabi Saw Dan Seluruh Manuisia
Siapapun akan menjadi dan mencapai bila manusia mau menetapkan diri dalam maqam sebagai WUJUD Roh perintah Tuhan dengan kembali pada Tuhan dalam penyerahan diri sedalam dalamnya.
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:" Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, QS. al-Mumtahanah (60) : 4
///
SAYA TAK MENGINTIP ACTING ORANG LAIN
Tuhan membuat aku percaya Roh perintah-Mu
Dengan apa yang kutangkap saat mengalir padaku
Didalam realita dalam Rohku yang WUJUD adanya
Hawa dan nafsu ku taklukan dalam hidup ini
Sehingga aku mengerti akan hakekat yang sejati
Saya tak mengintip acting orang lain ketika mendaki
Jalan meniti menuju pada Mu dalam tarekat itu
Karena sungguh aku tak tau tentang itu semua
Kecuali dalam batas pikiran dan rasa yang ada
Namun hidup ku meluncur cepat bagai kilat
Hingga aku dapat melampaui segala manusia
Yang belajar seribu bulan sekalipun dalam hidup
Karena sesaat dalam momen itu lebih baik dari 1000 bulan itu
Ini adalah berkat, rahmat yang menjadi karunia
Yang saya terima dalam segala kesan tak terlupakan
Aku tersadar kala manusia lalai, di kelamnya jaman
Aku mendengar kala kebanyakan manusia tuli
Aku melihat kala manusia buta dan melihat
Walau aku tidak pernah terobsesi hal ini
Karena aku tak tau sebelum ini aliran Ruhani
Saat Nahjul hakekat itu WUJUD dalam diri-ku
Aku seperti adonan roti yang bersenyawa semua unsur
Dengan kesucian Roh perintah Tuhan yang ku diajarkan
Lalu masaklah aku oleh balaghul hakekat kala ku ma’rifat
Tentang kesejatian hidup Manunggaleng kawula gusti
//
JALAN PANJANG, LUAS NAN TERANG
Jalan Kami jalan panjang, luas nan terang
Ketika melewati musim Kami ada di situ
Kami datang di setiap musim apapun jua
Kala Kami menggelar jalan luas dan panjang
Manusia tak perlu antri berdesak-desakan
Karena jalan Kami luas melebihi dunia maya
Namun sungguh sangat sedikit yang melalui
Walau jalan kami luas dan panjang tiada tara
Manusia lebih memilih jalan sempit nan ruwet
Mereka masih membuat batasan ini dan itu
Sampai-sampai mereka buntu dan tetap di situ
Warna Jalan kami adalah cahaya nan suci
Suara Kami adalah senandung nan indah dalam hening
Sungguh kami menyeru dalam jalan ini pada manusia
Namun kebanyakan mereka kira ini bukan jalan
Karena yang lewat hanya beberapa orang saja
Yaitu para Nabi, para shadiqien, para shalikhin
Jika semua orang mengerti akan hal ini
Pasti mereka akan memasuki Nikmat jalan ini
Sekarang aku sudah mulai dalam jaman ini
Walau dengan segala kotor-ku di hadapan manusia
Ku berharap manusia mengerti akan hal ini
Tidak buta seperti orang-orang terdahulu
Kami jalan dalam manhaj para Nabi
Kami berjalan di shirat para shadiqien
Sungguh inilah jalan Nikmat Tuhan semesta alam
Hijau berumput taman surga yang suci
Pada jalan ini merona warna Nikmat
Yang bebas merdeka dalam WUJUD Nyata
Inilah saatnya Roh yang terkalahkan selama ini
Bangkit menuntun manusia dengan perintah-Nya
Karena sungguh selama ini manusia terjebak dalam
Bathin yang beraneka ragam, dan melupakan Roh
Yang bersifat suci dan tunggal dalam kesungguhan
Hingga manusia terjebak dalam alam api dan cahaya
Atau malaikat dan jin Namun sungguh Roh di luar itu
//
DALAM BAHASA KU
Aduh angele nerangna
Nganggo pedekatan kaya kiye salah
Nganggo umpama kaya kuwe ya salah
Nganggo cerita wongliaya ya keliru
Ya pokoke kaya kuwelah
Moga-moga sedulur pada paham
Sing tek maksud nang inyong
Lha anu angel inyong nggolet bahasa
Waduh sedulur ya spurane sing gede
Nek inyong ora bisa nerangna
Lhah pokokoke kaya kuwe lah
Nek malah pada bingung si kepriwe
Ya inyong duwe ular-ular:
Balik maring Gusti kang dumadi
Pada sumeleh, seng renane penggalih
Sing rila utawa iklas sing temenan
Ya kaya kuwe mbokan
Ya lah pisan maning aku ngomong
Ngapurane sing gede lan jembar
Rahayu … Rahayu …. Nuwun …
DALAM BAHASA KU
Aduh susahnya menerangkan yah ..
Meggunakan pendekatan seperti ini salah
Meggunakan perumpamaan seperti itu salah
Meggunakan cerita orang lain juga keliru
Ya intinya begitu deh
Semoga saudaraku faham
Yang saya maksud
Yak arena aku kesulitan membahasakanya
Aduhai saudaraku aku mohon maaf sebesar-besarnya
Karena aku tak bisa menerangkan
Ya intinya seperti itu semua
Bila justru membuat bingung jadi bagai mana..?
Ya aku punya sedikit ashehat:
Kembalilah pada Tuhan yang WUJUD abadi
Berserah dan pasrah, yang lapang dada,
Yang ikhlas dalam kesungguhan
Ya seperti itulah kiranya
Sekali lagi aku katakana
Mohon maaf sebesar-besarnya dan seluas-luasnya
Rahayu … Rahayu …. terimakasih …
//
NAHJUL HAKEKAT ADA PADA SETIAP UMMAT
Minhajun nubuwah setelah kenabian Muhammad saw penerimanya tidak di sebut sebagai Nabi, karena sungguh Muhammad saw adalah hujjah terahir bagi Israel yang selalu mengklaim bahwa orang suci yang mereka sebut sebagai Nabi harus dari kalangan mereka.
Nahjul hakekat adalah manhaj yang hakiki karunia Allah yang di berikan kepada siapapun yang berserah diri pada Allah seperti Ibrahim dan Muhammad saw telah berserah. Nahjul hakekat bukan sesuatu yang di buat-buat atau di rekayasa manusia akan tetapi karunia kesadaran akan Roh yang telah melekat dalam diri sebagai riil dari Amri Rabby (perintah Tuhan-ku).
Pada hakekatnya manusia telah ada hal itu namun karena kebanyakan manusia dikuasai hawa dan nafsu sehingga hanya berada dalam batasan bhatin yang bersifat ragam, dan kebanyakan manusia lalai akan karunia Roh Amri Rabby (perintah Tuhan-ku) yang telah di tiupkan ketika berada di perut bunda.
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ عَمَّا جَاءكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاء اللّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَـكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَآ آتَاكُم فَاسْتَبِقُوا الخَيْرَاتِ إِلَى الله مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Kitab dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Al-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang (َمِنْهَاجًا). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat, tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kalian semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. QS. al-Mai'dah (5) : 48
Apa Yang Di Ilhamkan
Kenapa manhaj menjadi jalan terang hal ini di karenakan pendaki hakekat yang telah menerima karunia “Nahjul hakekat” telah menerima ilham Al-kitab yang ada dalam dirinya sebagai Qada atau ketetapan dalam dirinya. Yang ilham itu di terima oleh manusia dengan Roh yang ada dalam dirinya sebagai WUJUD Peritah Tuhan.
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu perintah Tuhanku”, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". QS. al-Isra' (17) : 85
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Roh dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, akan tetapi Kami menjadikan itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar engkau menunjukkan pada shiratal mustaqiem”. (QS. 42: 51-52)
Siapa Yang Menerima "Roh Perintah Tuhanku”
Jawab dari pernyaan ini adalah setiap menusia telah menjadi Wujud dari "Roh perintah Tuhanku” kemustahilan bagi umum itu bukan karena Roh tidak ada dalam diri-nya, aka tetapi karena mereka mengingkari "Roh perintah Tuhanku” yang ada dalam dirinya di karenakan mereka lalai akan hal itu di sebabkan oleh hawa dan nafsunya
Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-kitab, Al-hikmah dan nubuwah (kenabian). Akan tetapi jika mengingkari dengannya tentang hal itu, maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya. QS. al-An'am (6) : 89
Karena hawa nafsu lebih nguasai dirnya maka Al-kitab, Al-hikmah dan nubuwah yang menjadi jalan terang atau Manhaj akhirnya tidak dapat di kenalinya nahjul hakekat akhirnya tiada.
Atas Kuasa Allah Setiap Penerima Nahjul Hakekat Akan Di Temui Nabi saw Atau Nabi Lainya
Roh bersifat tunggal dan abadi (tidak mati) untuk menyampaikan syafaat atau penguat bagi penerima Nahjul hakekat agar mampu dan dapat beriman dengan yang “WUJUD” dalam dirinya maka penerima Nahjul hakekat di temui oleh salah satu atau lebih dari Nabi Allah. Untuk menyampaikan pesan padanya
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَـؤُلاء شَهِيدًا
Maka bagaimanakah, apabila Kami mendatangkan seseorang saksi dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu. QS. an-Nisa' (4) : 41
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka dia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak dapat menjelma sepertiku. (Shahih Muslim No.4206)
Hadis riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, maka dia benar-benar melihat sesuatu yang benar (hak). (Shahih Muslim No.4208)
Beliau-beliau datang "dalam sebenarnya" atau dalam mimpi namun walau pun dalam mimpi hal itu adalah dalam Rohani yang sangat Nyata. Dan setiap penerima akan mendapatkan pesan yang berbeda-beda dan tidak bisa saling meniru.
//
KETERGESA-GESAAN MAUSIA
Ketergesa-Gesaan Mejadikan Mausia Jauh Dari Alquran Sebagai Qada Dalam Diri
Seberapa besar rasa kepercayaan dan ketetapan dalam diri manusia sehingga ia mampu mengendalikan diri dari ketergesa-gesaan atas dirinya ketika ia berjalan dimuka bumi ini, karena hanya dengan kendali diri itulah semua berlaku kini dan kelak manusia dapat menolong dirnya.
Bila dalam hidup manusia tergesa-gesa maka akan mendapati sesuatu menjadi sangat sulit di lakukan atau bahkan menjadi mustahil. Karena semua berproses secara sunnatullah yang berlaku.
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa dengan Al Qur'an sebelum menjadi Qadha (ketetapan) kepadamu mewahyukannya, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." QS. Thaha (20) : 114
Ketika manusia berada dalam ketergesa-gesaan maka AlQuran sekalipun tidak akan mejadi Qada (ketetapan) dalam dirinya dan tidak akan dapat terarsipkan (زِدْنِي) dalam dirinya dan tidak akan menjadi pengetahuan.
Penjelasan Yang Riil Jadi Asing
Sehingga ketika datang kepada mereka penjelasan yang riil mereka akan berkata kami belum pernah mendengar perihal ini, walau yang di terangkan dalam realita yang sangat terang dan sesungguhnya
فَلَمَّا جَاءهُم مُّوسَى بِآيَاتِنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُّفْتَرًى وَمَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ
Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan penjelasan Kami yang nyata, mereka berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar ini pada nenek moyang kami dahulu ". QS. al-Qashash (28) : 36
Sungguh Al Ayat Al kitab ketika di terjemahkan oleh hikmatullah (al-hikmah) selalu menjadi hal yang tidak pernah terfikirkan oleh orang orang yang hanya bersandar pada fikrah dan rasa karena mereka tidak melibatkan Roh yang telah melekat dalam dirinya sebagai “perintah Tuhan-ku” , hal ini karena manusia selalu tergesa-gesa dalam setiap memaknai Al Ayat Al kitab, sehingga tidak menjadi nikmat dalam menjalani hidup ini
Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya. QS. al-Anbiya (21) : 13
Mereka Mengolok-Olok Para Pendaki Hakekat Yang Menerima Karunia Nahjul Hakekat
وَإِذَا رَآكَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِن يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَذَا الَّذِي يَذْكُرُ آلِهَتَكُمْ وَهُم بِذِكْرِ الرَّحْمَنِ هُمْ كَافِرُونَ
خُلِقَ الْإِنسَانُ مِنْ عَجَلٍ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ
وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. Mereka berata: "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?", Padahal mereka adalah orang-orang yang inkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah.
Manusia telah dijadikan tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepada kalian ayat-ayat-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku tergesa-gesa.
Mereka berkata: "Kapankah janji itu akan datang, jika kamu sekalian adalah orang-orang yang benar?" QS. al-Anbiya (21) : 36-38
Sungguh pendaki hakekat akan senantiasa mampu mengendalikan diri dari ketergesa-gesaan serta selalu berada dalam dzikrullah karena telah menjadi WUJUD dari dzikrullah tersebut dalam realita dirinya. Dan kebanykan manusia hanya bermain mai dengan peringatan itu.
Tidak datang kepada mereka suatu peringatan pun yang baru dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya sedang mereka bermain-main. QS. al-Anbiya (21) : 2
Hal ini karena mereka merasa asing, di karenakan oleh ilmu semu yang majazi yang disampaikan oleh para pendahulu yang telah berada dalam kelalian kepada Tuhan
Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat.
Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu.
Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,
dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan di kalangan mereka.
Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.
Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan. QS. as-Shaffat (37) : 69-74
//
ALLAH SEPERTI KELEDAI..?
Ketergesa-gesaan akan membuat salah paham
Itu sebabnya manusia tidak boleh tergesa-gesa
Dan akan berakibat fatal dalam diri sendiri
Serta bisa menjadikan celaka orang lain
Suatu keika saya sedang menerangkan
Kepada orang yang berkata: "saya kurang dalam hal agama"
Lalu saya berkata panjang lebar: Dengan modal menyadari
"saya kurang dalam hal agama" itulah
Dapat berjalan dalam hakekat
Bila manusia telah merasa sempurna oleh agama
Maka saya pastikan tidak akan mampu berjalan,
Karena agama di terangkan seperti seorang guru
Menerangkan "rasa asin" dengan menunjukan garam,
Namun bila tak mau mencicipinya tidak akan pernah tau "rasa asin"
Al Ayat, Al kitab dan Al Hikmah
Tidak pernah Allah sampaikan dalam kertas atau lembaran.
Semakin menumpuk kitab sebagai kembanggaan
Semakin jauh dari hakekat
Itu sebabnya disebut oleh Allah, "seperti keledai",...
Karena tergesa gesa dan tidak menyimak
Orang tersebut langsung berkata:
“Allah seperti keledai..?”
Grompyang… tuwing… tuwing …… tulalit.. tulalit ..
Sontak aku kaget dan hanya tersenyum
Dan aku hanya berkata “subhanallah walhamdulillah”
Ya … itulah sebabnya manusia tidak boleh tergesa-gesa
Dan tidak boleh negativ dalam diri sendiri, orang lain dan Allah
Ketika manusia tergesa-gesa akan tak mengerti
Dan ketika manusia telah memulai dari diri yang Negative
Maka semua akan di pandang negative
Dan ia tidak akan pernah mengerti apapun
Al Ayat, Al kitab dan Al Hikmah
Bukan hanya sekedar bacaan dan cerita
Tapi berlaku dalam Realita manusia
Sebagai WUJUD dari Roh perintah Tuhanku
Bila manusia tidak pernah menyadari sebagai
Mahluk yang hidup sebagai WUJUD “Roh perintah Tuhanku”
Maka ia hanya akan membaca tulisan dan cerita
Bukan menjadi Al Ayat, Al kitab dan Al Hikmah
//
KEMUNGKINAN TERBURUK
Ada pertanyaan
Sebelum terjawab semua persoalaan Nahjul Hakekat
“Siapa orang yang paling anda dengarkan
Dalam realita karena
Anda anggap benar kata-katanya”
Mungkin ada yang berkata,
“Ayahku, ibuku, guruku,
Suamiku, Istriku, anak-ku, pimpinanku”
Atau bahkan hanya menjawab
“Saya hanya mendengar orang
Yang dalam hati saya yakini katakatanya benar”
Apa pun jawaban itu sebenarnya semua
Kembali dalam diri sendiri.
Siapa orang-nya tidak ada,
Karena anda mendengar kan suara diri
Karena bila anda tidak percaya pada orang
Maka tidak akan mendengarkanya.
Bila anda seorang murid
Yang hendak tau rasa asin
Apa yag mesti di lakukan ...?
Saya tidak mengatakan orang lain tapi diri anda
Diantara anda ada yang menjawab:
“Aku akan mencicipi merasakan langsung yang ditunjukan”
Ada juga yang menjawab:
“Aku ingin melihat anda mencobanya”
Sebenarnya aku takut pada kebodohanku
Karena aku selalu di salah pahami,
Ketika aku meujukan air laut yang luas sebagai asin,
Aku di tuduh akan menenggelamkan
Ketika aku menujukan garam yang asin
Di tuduh akan menyakiti mata ketika kelilipan
Ketika aku bilang upil itu asin
Aku di bilang jorok dan menjijikan
Ketika aku menunjukan air kencing asin
Aku di tuduh penjahat kelamin
Karena menunjukan tempat keuar kencing
Jadi dengan apa aku harus menujukan
Dan kembali pada diri dahuulu
Apakah engkau siap untuk semua kemungkinan terburuk,
Hingga aku menunjukan asin dalam darah sekalipun...?
//
TAK DALAM MIMPI
"Saat" itu datang tidak dalam keadaan tidur karena ketika manusia tidur Roh ada dalam tanggugan Tuhan yang esa, tidak harus malam dan tidak harus siang karena bagi Roh siang dan malam hukumya sama saja.
Roh bertemu Tuhan menjadi Mudhaf dalam WUJUD hingga satu dan lainya tidak bisa di pisahkan dalam sesungguhnya, karena bila mudhof di pisahkan akan menjadi ma’na yang berbeda.
Seperti dua kata yang bermana satu semisal “Ruhmah Sakit” bila hendak sampai kerumah sakit maka jangan pisahkan kedua kata tersebut, bila kedua kata tersebut di pisahkan maka tak akan pernah sampai kerumah sakit. Karena kata Rumah dan sakit bila di pisahkan akan sangat jauh yang di maksud.
Demikianlah ketika manusia tak mampu menjadi Mudhof bersama Tuhan maka akan memjadi mahluk yang lain.
Dan software kemanusiaan akan hanya sampai kepada bathin yang beragam, dan Roh terlepasa secara maknawi sehingga tidak pernah di perhitungkan sama sekali sebagai bagian dari hidup-nya.
Walau sangat banyak sekali sinyal-sinyal dan ayat-ayat mengenainya mereka akan kehilangan makna sama sekali. Hingga yang di kenalnya hanya badan yang bernafas secara tersengal-sengal dan hanya bisa mengenali angan dalam khayal pikiran, hitungan dalam kalkulasi rasio, perasaan dalam rasa hati belaka.
Karena Roh perintah Tuhan tidak dalam hitungan maka semua di luar Roh tersebut. Dalam semua pembahasan dan pembahasaan atas segala sesuatu. Sehingga semakin menjauh dari hakekat dalam tarekat yang hanya di dasarkan oleh bathin yang beraneka ragam, akhirnya manusia kebingungan.
Ini real dalam realita kehidupan bila mau mencicipi garam akan jadi tau asin itu apa. Dan tidak terperangah oleh indah kata dan janji janji angan-angan karena sungguh itu tidak pernah sampai kepada realita hakekat kehidupan yang sungguh dalam kesungguhan yang real.
Bila manusia bermimpi dan ber angan semua tidak akan pernah mengarahkan pada hakekat, karena representasi otak dan hati hanya memiki simpul atas dasar pandangan baik secara fisik atau bathin belaka.
Sungguh Nahjul hakekat itu datang dalam kesadaran tertinggi, Ketika pendaki hakekat berserah dengan mengalah kan padangan menutup mata, pendengaran telinga, dan mematikan rasa duniawi serta mematahkan kehendak pikiran maka Tuhan Sallu (akan uluran tangan-Nya) untuk menyambut sang-pendaki hakekat yang berserah.
Segera dan amatlah cepat dalam saat yang sekejap seperti seorang melewati batas hitam dan putih, halus kedatangan Nahjul hakekat itu melebihi oksigen namun sangat terang bila pendaki hakekat mengimani Roh-Nya telah tersambut yang di bantu oleh syafaat-Nya
Bila seorang pendaki hakekat langsung meyakini bahwa dirinya telah datang sebagai manusia baru dalam Nahjul hakekat serta sebagai WUJUD dari buah Kalimat Allah dimasanya-nya, maka pendaki hakekat secara berangsur akan menjadi baligh dalam hakekat
//
MOMEN ITU
Ketika pendaki hakekat berserah
Ketika pendaki hakekat menutup mata,
Telinga, dan mematikan rasa duniawi
Serta mematahkan kehendak pikiran
Tuhan akan ulurkan tangan-Nya
Untuk menyambut tangan pendaki hakekat
Segera dan amatlah cepat dalam sesaat
Sekejap bak melewati batas hitam dan putih
Saat itulah pendaki hakekat terukur
Apakah pendengaran Roh-Nya
Mendengar saat Tuhan memanggil namanya
Dan sejauh mana mau menerima syafaat-Nya
Dan meyakini bahwa dirinya telah datang
Sebagai manusia baru dalam Nahjul hakekat
Menjadi buah bagi Kalimat Allah dimusim-nya
Yang perlu dilakukan hanyalah meyakini adanya
Mengimani “Roh perintah tuhan-ku”
Yang telah lama terlalaikan oleh hawa dan nafsu
Sungguh ketika itu bumi dan langit terhenti sesaat
Angin berhenti api mati panasnya malaikat memuji-Nya
Bersama-sama dan memanggil nama pendaki dalam Nyata
Walau manusia kebanykan tidak menyadari-nya
Bila Pedaki hakekat tak segera mememasuki pintu Rohani
Maka momen itu terisi kembali oleh kedegilan otak dan rasa
//
BEBERAPA TAHAP
Ada beberapa tahap yang di lakukan
Oleh seorag pendaki hakekat
Kanjeng Nabi Ibrahiem as
Memulai dari melihat bintang
Lalu belaui melihat bulan
Dan ternya baru melihat matahari
Tapi beliau tidak berhenti di situ
Karena ternyata bukan matahari
Walau benar matahari meghidupkan dunia ini.
Mentok lah teori - teori sampai alam cahaya
Manusia sering terjebak dalam mejalani hal ini
Karena nyaman oleh indahnya menjadi bintang
yang di puja-puja manusia,
Atau ketika menjadi purnama
Yang indah dan begitu mengharu biru,
Atau ketika ia jadi matahari yang bersinar
Dan merasa telah bisa membantu orang lain jadi hidup
Atau menerangi orang lain dengan cahayanya.
Tidak dan tidak bisa berhenti di situ
Karenanya apa yang bisa di lakukan ketika semua menjebak,
Ya semua itu akan menjebak
Ketika manusia lalai dalam perjalanan
Karenanya Hanya berserah pada Allah
Dengan menjadi WUJUD Serah seserah-serahnya ...
Tidak ada seorang pun yang dapat membantu
Kecuali dirinya telah memulai Dan syafaat Allah
Namun Syafaat itu hanya menguatkan
Setelah dirinya mau percaya Pada Roh Peritah Tuhan
Dalam diirinya bahwa manusia adalah:
WUJUD ROH PERINTAH TUHAN
///
Hasil Dari 500 Catatan