Senin, 30 April 2012

KEYAKINAN UNTUK MEMPERCAYAI



KEYAKINAN UNTUK MEMPERCAYAI


Ada kauniah yang mudah bila manusia mau mengerti,
Silau duniawi itu sama persis dengan silaunya matahari
Ketika di pandang tepat dimata mata akan silau 
Karenanya untuk dapat mengerti apakah diri ini
Telah memperoleh jalan itu atau belum
Berpaling lah dari silau duniawi.

Karena selama ini yang membuat gelap itu
Karena manusia selalu silau dengan duniawi,
Baik cemerlag nama diri, marga kebangsaan,
Kelompok atau panji-panji sebagai kebanggaan
Demikian pula mereka telah silau

Dengan gemerlap harta, tahta serta yang lainya.
Bila manusia berpaling dari semua itu
Dan penuh keyakinan untuk mempercayai pada Ruh
Maka semua akan terlihat dalam terang seterang-ternganya.

MANUSIA CUKUP DENGAN “BISMILLAH”

 Maka semua akan selesai masalahnya
Bagiku tidak mempermasalahkan hafal atau tidak
Bahkan menyebut “bismillah” dengan seribu bahasa
Karena sungguh hakekat tidak di tentukan oleh hafal tidaknya
Seseorang pada sesuatau, melaikan mau berjalan atau tidak
Mejalani hakekat tersebut. Dalam kesugguhan hidupnya

Ketika manusia menyebut ismu Allah
Haruslah menanggalkan kebesaran diri, kelompok,
Panji-panji atau bahka berhala yang ada.
Dan berhala terbesar adalah hawanafsu manusia
Hingga siapapun yang tidak menaggalkan hawanafsu
Pasti akan menyebut ismullah tanpa Nama-nama lain

Sungguh ketika manusia telah mapu BISMILLAH
Maka semua hal di muka bumi akan terbaca
Akan terang seterang-terang-nya
Karena semua hal tertutup oleh hawanafsu
Hingga manusia tidak mapu mengenali
Jati diri sebagai hidup sebagai Riil Ruh
Yang menjadi sejati amri Rabby dalam diri

REALITA DIEN-NYA

Semua hari-hari adalah realita Dien-Nya
Yang riil dalam jadi pecan, bulan dan tahun
Semua waktu itu bahkan kini telah menjadi jaman
Tak banyak manusia yang mengetahui
Bahwa hari hari adalah saksi yang riil
Apakah manusia berpura-pura atau bersugguh-sungguh
Hanya dirinya yang tau dan waktu yang membuktikan
Bagaimana buta atau melihat setiap perintah-Nya
Dahulu, sekarang atau nanti amri Rabbi adalah cahaya
Ketika tiba pada setiap diri manusia melalui Ruh
Hingga manusia bisa berdiri dengan begitu jelas
Atau mereka terpuruk dalam oleh hawanafsunya

Akhirnya waktu akan menera manusia
Dan mengangkatnya tetap jadi mulia
Atau berahir dengan kehinaan diri
Karena telah terjebak oleh dunia ini
Atau tetap dalam sejati Rohani-Nya

Semua hari-hari memburu manusia
Walau hidup bertahun-tahun tinggal didunia
Waktu tidak pernah berhenti bersaksi
Sampai manusia benar-benar usai tugasnya

Tak ada hal yang dapat di sembuyikan disisinya
Karena semua akan terbogkar oleh waktu
Jadi manusia percumah saja, berpura-pura
Karena hanya akan mempermalukan diri sendiri

Dan akhirnya setiap diri akan melihat
Setiap hal yang di perbuat oleh dirinya
Berbuat atas kehendak nafsu (pikiran)
Dan hawa (rasa) yang selalu menguasainya
Atau berbuat atas pimpinan Ruh
Dan segala amr (perintah)-Nya yang mengalir
Semua akan tiba masa pembeda keduanya

Jadi sekarang berserahlah sebelum terlambat
Karena selagi waktu masih setia menemani
Karena bila ia telah dicabut semua telah berahir

CANDLE

Jangan menghabiskan waktumu
Dengan hanyal dan pemikiranmu
Atau sekedar dengan hati dan rasamu
Eangkau akan jatuh dalam pekatmu

Engkau akan kehilangan sabarmu
Karena khayal dan perasaan itu berakhirnya kelam
Jadilah egkau menjadi putus asa dan segala harapan
Sudahi pikiran dan perasaan Karena itu hawa dan nafsu

Serahkan semua pada Ruh yang dapat menyentuh
Segala amr (perintah) Tuhan kala megalir dalam diri
Sungguh pulanglah segera pada Allah melalui Ruh
Karena hanya dengan itu berserah diri dapat sampai

Jangan kau seperti orang yang menyalakan lilin
Yang membakar diri degan hawa nafsunya lalu terbakar
Ketika habis semua menjadi gelap gulita adanya
Bak malam kelam sepanjang masa yag ada
Tinggalkan hawa nafsu yang kelam
Cepat datang dengan cara-mu sendiri

Tak usah meniru-niru pemikiran orang
Karena semua harus dlalui dalam hari-harimu
Secara terus-menerus bersama Ruh dalam diri
Yang tak pernah pergi dari setiap diri
Sampai usai tugas ia baru akan tanggalkan jasadi
Bak menanggalkan pakaian usang yang tak layak lagi

MENYERU NYERU DOMBA

Sang gembala menyeru-nyeru pada domba
Namun domba tak dapat mengerti bahasanya
Sang gembala menyeru-nyeru pada domba
Namun tak mendengar walau jarak begitu dekat
Karena dungu dan tuli dalam kesugguhan

Itulah Tuhan kala menyeru manusia
Ketika mereka terus beserta hawanafsu-nya
Walau Tuhan melekat dalam tubuh sendiri
Mereka pikir Tuhan jauh da amat tinggi
Berada di langit tujuh yang tak terjangkau

Karena manusia bak lari keluar orbit
Membawa kemilau bintang nama sendiri
Melupakan Tuhan walau disebut setiap hari
Karena semua di tumpu pada pikiran semata
Sementara Ruh dan Dia diluar pemikiran dan rasa

Apakah setiap diri tak suka perjalanan penuh cahaya
Mangapa manusia memilih kelam hawanafsunya
Apakah manusia tak suka dengan Nikmat-nya
Mengapa manusia hanya memilih rasa
Apakah manusia tak suka Natiq-Nya
Yang selalu dapat mengurai setiap masalah
Karena hanya dengan itu al ayat, alkitab dan alhikmah
Menjadi realita dalam manusia sebagai sejati amri Rabbi

Mengapa manusia hanya memilih pikiranya
Yang begitu sempit dan selalu buntu setiap logikanya
Karena semua hanya dalam batas nafsu belaka
Sungguh rasa dan fikiran terjebak glamor dunia
Hingga bak berjalan di malam nan kelam selamanya

Sungguh kembalilah pada Ruh yang selalu menjaga
Dan mengamankan diri dari segala kebinasaan
Sungguh Nafsu hanya mengarah pada binasa
Karena Nafsu memiliki batas waktu adanya

HADIAH TERBESAR

Tumbuhlah sekarang dalam hening diri
Dalam senyap sunyi namun tak kesepian
Biarkan telinga tetap mendengar seribu lagu
Yang di Nyanyika bida dari di surga sana
Menyanyikan lagu pujian dan keselamatan

Biarkan Ruh-Nya hening menerima aliran
Segala amr (perintah)-Nya walau dunia berteriak
Karena akan tertingga oleh perjalanan hakekatmu
Sungguh matamu adalah cahaya bulan dan matahari
Sungguh dirimu adalah mulia oleh Ruh
Dan segala aliran perintah-Nya sebagai cahaya kasih

Sekarang hening dan berserahlah pada-Nya
Lihat Dia telah berada dalam mu dalam realita
Buka mata hatimu biarkan Ruh mengganti rasa
Dengan Nikmat-Nya yang tunggal dan indah
Tinggalkan rasa yang aneka ragam adanya

Biarkan kedengkian berganti cahaya kasih
Yang akan bersihkan denadam dalam diri
Yang akan membersihkan rasa sakit hati
Biarkan kepekatan di dalam hati berganti cahaya
Yang akan memancar dalam aura dan mata
Dan akan menjadi kata-kata dan laku hidupmu

Bawalah diri dalam cahaya ketundukan
Agar kau bersinar mengalahkan matahari di langit
Bawalah diri dalam kepercayaan kepada Dia dan Ruh
Karena kau akan mendapat hadiah terbesar yaitu Nikmat-Nya

AMBILAH

Ambilah jalan-Nya
Ambilah cara-Nya dengan berserah
Tidak akan kata selain amr-Nya
Ketika manusia mengambil cara-Nya
Jangan kau ambil cara yang lain
Karena semua jalan lain adalah semu

Ambilah jalan Tuhan mu
Yang kau sebut dengan bahasa dan caramu
Karena Dia Tuhan semesta alam
Bukan Tuhan suatu golongan atau bangsa
Hingga bisa di klaim oleh sekelompok orang

Tidak ada kata selain Firman-Nya
Ketika kau ambil cara-Nya
Karena sungguh jalannya itu sama
Yaitu jalan lapang tiada tara
Hingga banyak orang bilang itu bukan jalan
Karena kebanyakan orang mengambil jalan sempit
Yang semakin hari semakin menghimpit

Tidak ada kata selain Firman-Nya
Saat manusia bersama-Nya yang melekat dalam diri
Hingga manusia tak boleh memisahkan dirinya dengan Dia

Sungguh ambilah jalan-Nya
Yang Indah, Nyaman dan penuh Nikmat
Ketika manusia mengambil cara-Nya
Karena ini jalan yang di ambil oleh para Nabi
Sebagai manhaj karunia Ilahi Rabby

KAMI HADIR LEMBUT SEMILIR ANGIN NAN SEJUK

Rembulan bercahaya
Turun diserambi kalimat-Nya
Dialah mutiara mahluk-Nya
Sebagai tangan dan kehendak-Nya
Bintang-bintang pun cemburu pada-Nya
Karena cahaya rembulan ada di mata-nya

Itulah manusia ketika berserah pada Allah
Lolong srigala dan burung malam berhenti
Terperanjat melihat Yang Mahasuci berfirman
Pecahkan batu pancurkan air dari-Nya
Meremuk dendam jadikan salam perdamaian
Tak lagi ada doa pada Tuhan yang jauh di sana
Karena Dia kini menyebut Kami bersama-sama
Hadir untukmu, wahai angin, dan samudera

Kami hadir selembut semilir angin nan sejuk
Namun efeknya bak badai bergemuruh
yang dapat meluluh lantakan peradaban
Dan iblis hanya bisa terbelalak, kebingunan
Karena ternyata kini dia tak lagi dapat di ganggu
Walau mayat-nya sekalipun ketika Ruh tanggalkan
Kini batu hati terpecahkan jadi intan nurani
Menghiasi kehidupannya dalam cahaya
Tak lagi ada seruan Tuhan dibalik bukit
Karena Tuhan telah berkata Kami bersama
Rimba kesulitan dan problematika yang kelam
Seketika menjadi taman surga yang menyenangkan
Tangis telah menjadi senyum dan tawa bahagia
Karena Kami berjalan dalam jalan hakekat
Doa kami dalam diri bersama-sama bagiku dan untuk-mu

ITU BUKAN BERARTI TUHAN TIDAK DATANG

Rambutmu tergerai indah disitu
Hidung-mu indah di di wajahmu
Telapak kakimu kuat di kakimu
Sebagai kauniah maqam manusia

Sungguh tak sama manusia di sisi-Nya
Ada yang di karunia sensitive ada pula yang tidak
Jadi ketika engkau berserah tak merasa apa-apa
Itu bukan berarti Tuhan tidak datang pada mu
Sungguh setiap manusia berserah dalam sungguh
Terasa atau tidak semua akan hanief atau tumbuh

Kalimat-Nya bak samudera yang harus naik kegunung
Untuk memberi kehidupan bagi seluruh bumi ini
Bila samudera naik menenggelamkan gunung
Semua tenggelam dalam kesungguhan
Sungguh Tuhan semesta Allam
Alirkan kalimatnnya seperti samudera menguap
Lalu menjadi gumpalan awan dan jadilah hujan

Tetaplah kau berdiri atau maqam
Ketika tubuhmu telah berserah diri
Walau kau merasa kotor dan Najis oleh dosa
Namu sungguh tak ada mausia yang manpu sucikan
Walau hanya sebutir zarah dosa sekalipun adanya
Sunggu yang mesucikan adala TUhan yang maha pengampun

Biarkan diri mu tersirami aliran cahaya kalimat-Nya
Hingga akan memancar ke seluruh penjuru bathin
Dan menylimuti seluruh jasad yang kau miliki
Terus sempurnakan penyerahan wajahmu pada-Nya
Dengan segala serah dan kepasrahan dan kikhlasan
Samapai kelak usai tugasmu sungguh teruslah berserah

PENGUASA LEBIH DARI SATU

Orang akan kesulitan
Bila dalam dirinya ada penguasa
Lebih dari satu kendali diri

Telah saya katakana bila manuisia
Bersama Ruh ia akan memiliki
Kendali tunggal karena Ruh itu tunggal
Yang tumbuh dalam hati bersama Roh adalah Nikmat-Nya
Dan nikmat itu bersifat tunggal adanya
Yang tumbuh dalam otak adalah Natiq-Nya
Yang bersifat tunggal yang ada dalam Natiq adalah Wahyu (bila Nabi)
Dan amri rabby bial Ruh ada pada manusia selain
Dan mampu mengurai berjuta problema dengan berserah
Dan jalan keluar maslah itu bersifat tunggal yaitu mahrajan

Sebaliknya siapa yang mengakses bhatin yang aneka ragam
Maka yang ada dalam hati adalah rasa bersifat fana dan aneka ragam
Dan yang ada dalam otak bernama pikiran logika dan rekayasa dan lainya
Manusia akan semakin hari semakin rumit karena yang mengendalikan
Bersifat aneka ragam, hal yang di dapat dari otak yang di kendalikan bathin
Adalah nafsu yang bersifat panas dan dingin seperti nafsu amarah, lawamamah,
Musyawamah, Nafsu mulhamah, Nafsu radhiyah atau Nafsu mardiyyah
Nafsul mutmainah dan Nafsul kamillah
Yang di dapat dari rasio yang ada dalam nafsu adalah royu
Angan-angan dan impian yang tidak pernah sampai
Karena semua fatamorgana adanya 

Bayangkan jika manusia seperti gambar berikut ini:

SETIAP ORANG TELAH MENYATU DENGAN RUH

Seseorang Menemukan Ruh Sejati Apa Bila Seseorang Sudah Mencapai Titik Nadir ..?

Semua ahli suffi akhirnya menyerah kalah setelah bertahu tahun menjadi pemikir dengan puncak pikarannya (suffi) karena sungguh sufffin-Nas semakin di gali semakin jauh dari hakekat, karena semua yang ada dalam pikiran manusia berujung dalam Ra’yu atau angan angan belaka.

Hingga manusia tidak perlu bersusah susah ria dalam hal ini karena siapapun yang mengandalkan kan pikiranya akan mencapai distorsi.

Yang di maksud dengan titik nadir pikiran adalah distorsi nya seorang suffi (pemikir), artinya Suffin-Nas tidak akan mencapai menemui Ruh sekalipun memeras seluruh kemampuannya bahkan dengan beribu-ribu teori semua harus kembali pada Allah meletakan suffin-Nas dengan berserah diri pada-Nya sekalipun tidak mengenal apapun kecuali Nama-Nya.

Dan ketika manusia berserah pada Allah harus yakin bahwa Allah menyambut secepat kilat atau lebih cepat lagi, seperti anda melihat biji yang keras ketika di pecahkan oleh Allah untuk tumbuh menjadi toge (tunas). Jalani dengan penuh keyakinan dan penuh keimanan bahwa Ruh itu ghaib dan selalu menuntun manusia. Dengan wujud amri Rabby Ruh menjadi Guru sejati dan penguasa

Wasting Time

Sungguh manusia hanya membuang waktu bila manusia tidak mau memulai berserah diri pada-Nya dengan kesungguhan, bahkan manusia akan bisa semakin jauh dari harapan uantuk bisa tumbuh (hanief) kalimat-Nya. Ketika manusia terus mengandalkan fikiran (Nafsu) dan perasaannya (hawa) karena ujung dari puncak pemikiran (suffi) akan semakin membingungkan manusia karena manusia akan terus mengkalkulasi teori yag semakin aneka ragam adanya.

Ketika manusia mencapai titik seperti ini maka kemungkinan terbesarnya adalah putus asa atau frustasi.

Dalam Proses Menuju Kesana, Manusia Harus Merayap Dari Hakikat, Makrifat Dan Tarikhat ..?

Bila manusia membuat teori teori dalam hakekat, Tuhan dan Ruh jadi terlihat jauh jauh sekali, Karena yang ter"mind" dalam otak dan perasaan manusia seolah olah manusia harus mendaki gunung terjal yang mustahil adanya. Karena Tuhan dan Ruh itu di luar pemikiran manusia.


Dan akhirnya manusia distorsi dan kelelahan saat tidak menemukan apa yang di sangankan, karena semua itu jika di lihat dengan mata pikiran tidak akan pernah ada.

Semua harus di mulai dari sekarang saat ini bersungguh sungguh dalam berserah bukan sekedar coba-coba, karena coba-coba itu “nafsul mussawamah” dan ketika manusa masih bersama nafsu maka saya jamin semua hampa tak berarti apa-apa.

Telah saya katakan jadilah toge yang tumbuh dengan kepercayaan dan penuh keyakinan, tidak jadi toge yang mati oleh virus-virus Nafsu teruslah berjalan dan semakin berjalan, menetes dan semakin mengalir karena toge bila igin jadi poho rindang semua melalui jalan itu tumbuh dan semakin tumbuh kembang.

Tidak usah terikat oleh teori-teori siapapun termasuk teori saya karena semua ada bersama Guru sejati dalam diri, percayi dia percayakan padanya untuk terus mengajarkan langsung tapa perantara

Melintasi Jalan Hanief Dalam Hakekat Sebnarnya Dekat

Melintasi jalan hanief dalam hakekat akan menjadi terasa sangat jauh untuk dilaluinya, atau bahkan mustahil untuk di lalui bila manusia tak yakin dan berserah pada Allah semata, bila terjebak dalam teori.

Demikian pula bila terjebak dalam sejarah orang suci (orang yang telah usai tugasnya). maka itu juga jadi mustahil karena beliau-beliau menjalani selama puluhan tahun di tulis dalam sejengkal kisah dan fragmen cerita.

Sungguh jalan hanief dalam hakekat sebenarnya dekat bahkan amat sangat dekat karena Ruh ada dalam diri dan amri Rabby mengalir dan tumbuh (hanief) melalui Ruh yang telah menjadi karunia-Nya. Bahkan Dia (Tuhan) lebih dekat dari urat nadi sendri.

Don't Pretend

Dalam hakekat tidak bisa manusia berpura-pura sudah mencapai tahap-tahap tertentu karena hal itu tidak akan bermanfaat baik bagi dirinya apa lagi bagi orang lain, bahkan manusia hanya akan terbongkar oleh kesaksian As-saah atau waktu ketika Allah menunjukan hakekat hidup manusia.

Setiap kepura-pruaan hanyalah counterfeit atau menipu memalsukan diri sendiri dan semua akan terbukti oleh waktu, hingga tidak ada seorang pun dapat meipu dirinya karena sungguh Ruh telah riil dalam diri dan Tuhan telah melekat lebih dekat dari nadi sendiri.  

Cukup manusia berserah dalam kesungguhan dan penuh keyakinan dalam menjalani. Dan meyakini semua yang terjadi harus diretima sebagai ketetapan-Nya yang menjadi qadar dalam dirnya. Hingga tidak mencari cari kesalahan orang lain karena semua bermula dari diri sendiri.

HATI APAKAH ITU

Manusia akan terjebak dalam sisi hati ketika mereka terus mengikuti hawa dan nafsu karena hawa berada dalam hati dan tiga sisi efek kehidupan

Yang pertama manusia akan berada dalam kebimbangan oleh binalhnya Qulub yang terus bergerak dalam keraguan  itu sebabnya hati di sebut qalbun.

Yang kedua manusia akan terus berda dalam kekhawatin karena hawa akan menebar was-was dalam diri manusia hingga yang ada dalam manusia selalu merasakan kekhawatir akan segala sesuatu karenanya hati di sebut pula sebagai shadrun

Yang ketiga manusia akan jatuh dalam haru biru perasaan, melankolis serta jatuh dalam rasa iba serta menuntut budi atau berbuat karena balas budi. hingga hati di sebut fuadun

Tiga sisi inilah yang selalu di gunakan oleh hawa untuk mempengaruhi manusia agar tertutup deri Rabbinas penguasa manusia yakni Ruh yang akan membimbing manusia dengan segala amri Rabby yang mengalir dalam setiap diri.

Aneka Ragam Rasa Bila Tanpa Ruh-Nya

Dan sungguh hawa adalah rasa yang amat beranekaragam yang terakumulasi dalam Qalbun, Shadrun dan Fuadun. Sungguh bila manusia tidak kembali pada Ruh maka ia akan terus berada dalam keragaman rasa yang membuat manusia  menjadi tak mampu menguasai dirinya karena terkendalikan oleh banyaknya perasaan.

Bila manusia kembali pada Allah melalu Ruh maka yang akan ia dapatkan dalam hati hanyalah Nikmat-Nya yang bersifat tunggal dan bisa berakselerasi dengan rasa apapun di hati, Dan manusia akan memperoleh karunia Nathiq-Nya yang akan memperoleh amri Rabbi hingga hati tak bisa mendustai segala karunianya.

Demi bintang ketika terbenam,
kawanmu tidak sesat dan tidak pula keliru,
Dan bukanlah Natiq itu hawa.
Aka tetapi ia wahyu yang diwahyukan,
Yang diajarkan secara kokoh dan sangat kuat,
Diberkahi dengan kekuatan melampaui, yang pada waktu diwujudkan dirinya dalam bentuk yang sejati dan sifat
Dan dia berada di ufuk yang tinggi
Kemudian dia mendekat lalu meletak (patrap)
Maka jadilah setengah lingkaran yang berpadu dan lebih dekat (menjadi lingkaran dan focus).


Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya apa yang telah diwahyukan
Apa yang di dustakan hati (الْفُؤَادُ) tak dilihatnya
Apa yang di perlihatkannya adalah suatuapa yang tak pernah dilihat
Dan, semua terlihat hal-nya setelah berahir
Di dalam kesadaran akhir.
Di sisinya menjadi semangat yang tinggal, (ketabahan hati)
Ketika kemilau meliputi sesuatu yang terliputi.
Mata tidak goyah, dan tidak bisa keterlaluan.
Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar. QS. an-Najm (53) : 1-18

Sungguh Rasa haru biru perasaan, melan kolis serta jatuh dalam rasa iba serta hutang budi (Fuad) selalu mengajak manusia utuk kedalam sesat hingga manusia goyah dalam dirinya karena antara fuad dan qalbu selalu dukung mendukung adanya, Namun bila manusia hidup dalam bimbingan Rabby dalam diri yaitu Ruh maka Allah akan selalu mejaganya dengan amri Rabby

وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَى فَارِغًا إِن كَادَتْ لَتُبْدِي بِهِ لَوْلَا أَن رَّبَطْنَا عَلَى قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

Dan menjadi kosonglah hati (فُؤَادُ) ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya (قَلْبِهَا), Karena ia termasuk orang-orang yang percaya (beriman pada-Nya). QS. al-Qashash (28) : 10

Katakanlah:" Aku berlindung dengan Rabb manusia
Penguasa manusia.
Sembahan manusia.
Dari kejahatan was-was yang tersembunyi.
Yang membisikkan ke dalam dada (صُدُورِ) manusia.
Dari jin dan manusia. QS. an-Nas (114) : 6

Sungguh hati yang akan tepengaruh oleh segala sesuatu yang di dengar oleh panca indra senadai nya manusia tidak berimana pada Ruh dan pada-Nya karena sungguh aneka rasa yang ada dalam hati merupakan hasil akumulasi dari setiap hal yang terlihat terdengar dan terasa melalui panca indra yang muncul dalam hidup dan tercetus sebai luapan hati.

Hingga apapun yang sampai ketika Ruh-Nya tidak di percaya sebagai amri rabbi maka manusia akan berada dalam pengaruh aneka ragam rasa yang menutupi setiap hal yang ada dalam amri Rabby.

MANUSIA MERASA

Semua tahu Ruh itu dalam diri
Bukan di suatu tempat jauh
Hingga bila mereka ingin kembali
Kembali melalui Ruh didiri
Bukan di tetangga, atau orang lain

Tuhan sampaikan bahwa “Aku dekat sekali”
Melekat didiri, tapi mereka tidak mengerti
Karena kebanyakan menyangka Tuhan di langit
Non jauh di langit tigkat tujuh hingga mustahil
Manusia bertemu dan mereka menyeru-nyeru

Pada malam hari kala bintang-bintang
Kilaukan cahayanya Tuhan datang didiri
Dia sampaikan kalimat yang “syaqil” sendiri
Berbicara melalu “at-Thariq” pada manusia
Sungguh itu semua sampai kepada setiap manusia
Namun kebanykan mereka berada dalam lalai

Hingga Tuhan berbicara tanpa terdengar oleh mereka
Apakah Tuhan bodoh atau manusia yang dungu
Ketika Tuhan alirakan amri Rabby melalui setiap Ruh
Yang ada pada manusia namun jadi berbicara sendiri..?

Manusia merasa cukup dengan Namanya
Manusia merasa bangga dengan terkenal
Manusia merasa gagah dengan baju atau jubah
Manusia merasa berjaya dengan panji-panjinya
Hingga membuat dirinya lalai akan Tuhan-Nya

Sungguh mereka tidak tahu
Apa yang seharusnya mereka tahu
Bahwa diri-nya adalah realita Ruh
Namun mereka terbenam dalam pekat hawanafsunya
Hingga setiap orang berbangga dengan yang ada didiri
Dan tidak mau kembali pada Rabb peguasa diri

CAHAYA PENUH PESONA

Tiada yang hebat selain Dia
Yang menerbitkan cahaya penuh pesona
Ketika manusi hadapkan wajah-nya
Dalam kesungguhan bukan pura-pura
Waktu Manusia berserah-pada-Nya

Pancaran Ruh dalam diri dan bersatu
Bak dua setengah lingkar berpadu
Leih dekat terpatrap dengan-Nya
Menjadi focus lebih focus dari titik
Yang dituju oleh busur anak panah

Manusia mendengar melalui Ruh
Setiap amri Rabby menjadi tetap realita
Dalam pegajaran Ruh manusia mengerti
Kan kejutan pesona diri dalam aliran-Nya
Bak manusia menjabat jemari tangan kekasih
Penuh kemesraan dan nikamat dalam diri

Inilah masa pertalian terjalin
Antar manusi dengan Tuhan
Yang menarik cahaya rembulan
Dan cahaya mentari dalam mata
Terpaut mejadi satu matika rembulan
Diri manusia menjadi nuansa ilham
Dan sebagai hamparan Amri Rabby
Yang maha luas tiada bertepi

Kala masa pertalian terjalin dalam diri
Maqamlah manusia dalam hablul-Lah
Yang mengikat kuat tak kan pergi
Hingga manusia mapu menatap nuansa bening
Dalam segala tulus ikhlas mausia menerima amr
Yang maqam dalam diri yang terus hanief (mengalir)
Baik manusia merasa atau tidak adnya
Namun amr-Nya semakin Tumbuh dalam diri
Dan diri-nya akan semakin dekat dalam realita

Ruh-Nya terus akan tumbuh kembangkan
Setiap amr-Nya peuh kasih kasih yang tertanam
Dalam segala sisi bathin yang anekaragam,
Di dalam hatiku, fikiran, serta sukmanya

Hingga hati yang binal oleh sifat qalbunya
Terbimbing oleh Ruh yang bertugas sebagai Rabb
Hingga hati yang was-was dan khawatir serta takut
Sebagai realita sadrun dalam hati manusia
Tertunduk pada Ruh-Nya yang bertugas sebagai Malik
Hingga manusia dapat mejadi berani dan beri’tiqad
Tertuju pada Ruh-Nya yang bertugas sebagai Ilah
Pada fuad yang selalu mengarah pada buyar da hampa
Hingga manusia mampu focus pada setia aliran amr-Nya

Saat itulah manusia menjadi hamba-Nya
Yang terus terbimbig oleh Dia melalui Ruh-Nya

SAYAP-SAYAP MALAIKAT

Sayap-sayap malaikat indah bak cendrawasih
Merendah Hormat dan tunduk pada manusia
Kala manusia berserah pada Allah ta’ala
Karena ia menyebut hanya Nama Allah semata
Dengan menanggalkan Kebesaran Nama diri-nya
Kebesaran Nama panji-nya, yang di banggakan mereka

Yang membuat manusia menjadi durhaka
Terjungkal dalam lebah syirik-nya hawanafsu
Karena tergoda oleh glamornya duniawi
Sehingga terbangun tembok penyekat
Antara diri-nya dengan Ruh-Nya dan Dia
Hingga manusia menampakkan wajah gelap
Mata buta, dan telinga tak lagi mendengar-Nya
Karena bergelimang dalam debu-debu dosa
Tak menghiraukan, kesuburan hanief kalimat-Nya
Hingga jiwa kering dan nurani kerontang

Sayap-sayap indah bidadari disana
Mengepak menari dan bernyanyi kabarkan cerita
Pada bintang, bulan dan matahari dilangit
Tentang hadirnya manusia yang berserah diri
Hingga medapat karunia Nahjul hakekat
Dalam sekejap Allah hadir untuk shallu (mengkoneksi)
Lirih, halus dan sagat merdu kalimat-Nya terdengar
Bangkitkan gairah manusia, bangkit menuju kebebasan
Kebebasan hakiki dari belenggu hawanafsu diri-nya

Gemetar dalam sadar kala manusia mau mendengar
Indahnya aliran amri rabby dalam dirinya sediri
Yang menumbuhkan kesadaran dan merdeka diri
Tidak terjebak lingkaran hitam bathin yang ragam
Hingga manusia berat dan menderita dalam hidup
Kacau, dan begitu ruwet-nya masalah yang ada
Sampai diri tak mampu membela dirinya
Karena pikirannya tak sampai karena terbatas
Oleh cakrawala angan dan rasio serta logika diri
Karena rasa hati terbatasi oleh nurani yang ada
Sungguh berserahlah pada Allah semata
Niscaya Ruh-Nya bangkit membimbing diri

MENJADI REALITA DZIKIR

Menderu ombak dipantai
Semilir angin nansejuk disana
Tataplah di sana ada kauniah-Nya
Dalam biru laut dan butur-butir pasir
Kala muara turunkan air dari daratan
Terlihat terang beda antara laut dan muara

Adakah manusia mampu berlabuh
Pada dermaga kanuniah alam semesta
Hingga detail ayat-ayat terbaca terang
Oleh mata yang terbimbing Ruh

Dan manusia menjadi realita Dzikir (ingatan)
Tanpa harus memeras otak untuk mengingat-Nya
Kala manusia telah kembali dan Dia menjemputnya
Dengan penuh  cinta dan kasih-Nya

Seperti ibu yang menyambut putranya
Yang kembali dari kepergian putra-ny
Walau putranya nakal padanya
Tetap saja sang ibu menyambut penuh cinta

Bak malam menyambut bintang dan rembulan
Yang timbul tenggelam oleh awan yang meliputinya
Namun malam terus setia menanti cahayanya
Karena cahayanya adalah penghias malam

Tuhan telah membaur diri dekat dan melekat
Bila manusia mau menyadari melalui Ruh
Yang telah di tiupkan dalam setiap diri manusia
Sungguh amri Rabby akan terus bersemi
Bersama waktu yag bergulir mengganti hari-hari
Menghempas masa lalu da selalu riil baru

Hingga manusia berkembang dalam hakekat
Menyeberangi dari kelam ketidak tauan kedalam ma’rifat
Melintas pulau hawanafsu dan kelam lautan kepekatan
Menjemput balaghul hakekat hingga semua terang
Membelah jiwa nan kelam menyinari sukma yang pekat
Dengan realita Ruh-Nya dan segala amr-nya

MENEBAR SALAM DAN KESEJAHTERAAN

Termenung Sang musyafir tuk kagumi
Cakrawala jingga di senjahari
Temaram cahaya yang hampir tenggelam
Lembayung dengan pesonanya katakan
Pada cakrawala yang indah merona
Selamat tinggal siang nan terang

Dalam alam semesta yang terhampar
Sang musyafir beralas diri dengan semesta
Berserah dalam kesungguhan pada Tuhan
Tuhan yang amat dekat melekat dalam diri
Tuhan penguasa jagad atau alam semesta
Hingga dia menyebut Tuhan dengan bahasanya

Berbaur dalam sinar surgawi dalam diri
Yang ada dalam Ruh nan benderang
Yang telah ditiup kala manusia dicipta
Sang musyafir berlutut dalam serah pada-Nya
Hingga membentang kurnia Nahjul hakekat
Membaur dalam pendakian hakekat-nya

Sinar surgawi terus megah benderang
Indah menerangi tarekat-Nya merasuk didiri
Membentang luas menjadi jalan hidupnya
Menebar salam dan kesejahteraan
Bagi setiap diri yang menyentuh dirinya
Walau hanya melalui mata sejuk dalam damai
Tak ada selisih dan tikai dalam diri-nya
Karena sang musyafir telah sibuk dengan diri-Nya

QALBU, SHADRUN DAN FUAD

Manusia memiliki shadrun atau menjadi sadar (idonesia) bila manusia beriman pada Ruh-Nya sebagai Robby Nas yang melekat dalam diri dan Malik yang memimpin dalam diri serta ilah yang memanifestasikan perinta-Nya (amri rabb) setelah manusia meterjemakan segala sesuatu yang mengalir dengan Nathiq-Nya. Shadrun akan tetap was-was ketika manusia di kuasai oleh Hawa dan nafsu.

Ruh-Nya yang berfunggsi  Robby Nas (guru sejati dan peguasa manusia) serta sebagai Malik yang memimpin dalam setiap kali qalbu yang binal ingin mengingkari, dan berfungsi sebagai Ilah yang yang menjadikan manusi mampu focus terhadap segala sesuatu sehingga manusia dapat mengendalikan binalnya qalbu yang selalu binal dan melompat kesana kemari higga menjadi jinak dan patuh.

Ruh-Nya yang berfunggsi  Robby Nas (guru sejati dan peguasa manusia) serta sebagai Malik yang memimpin dalam setiap hal, dan berfungsi sebagai Ilah yang yang menjadikan manusi mampu focus terhadap segala sesuatu, Fuad yang ngglambyar (jawa) tak tertib dan selalu meluas tidak focus ketika menerima segala sesuatu hingga manusia cenderung pada lalai dan mendustakan setiap amri Rabby.

Terang cahaya Ruh-Nya tidak akan bisa “menerangi” jiwa (nafs) ketika Ruh tidak di imani hingga amri Rabby hanya menjadi file-file yang mati, tak menghidupkan apapun. Dan Al- ayat, Al kitab (Al-Quran dan lainya) hanya menjadi lembaran-lebaran yang bercerai berai oleh Fuad (hati yang membuat buyar), sehingga manusia tidak mampu maqam dalam hanief (aliran) dienullah yang hanief, karena Qalbu selalu melompat dan akhirnya manusia tidak akan dapat lapang dada atau sadar karena shdrun selalu was-was bila tanpa mempercayai Ruh-Nya dan amri Rabby.

Al- ayat, Al kitab (Al-Quran dan lainya) hanya akan jadi cerita usang ketika manusia tidak beriman pada Ruh-Nya sebagai Rabby (gurusejati dan penguasa) serta malik penguasa yang memimpin dan Ilah yang mampu mendefinisikan setiap amri rabby (perintah tuhan) dengan Nathiq-Nya. Hingga hikmah yang terkandungpun tidak akan muncul bila manusia tak mempercayai dan mempercayakan pada Ruh.

Hati Atau Heart

Hati adalah pusat pengendali rasa hati atau inti bolak-baliknya kalbu, ketika manusia menyaksikan segala sesuatu melalu panca indra dalam perasaan manusia, yang berkenaan dengan bathin yang akan mempengaruhi jiwa atau nafsu saat manusia berfikir terhadap hal yang di saksikan melalui panca indra, dengan hati ini manusia melakukan segala sesuatu penuh keberanian dan tekad, dan yang menyaring kehendak intisari rasa dalam sanubari sehingga mausia dapat secara mendalam, dengan hati pula manusia merasakan kebuyaran atau kehampaan atau bahkan merasa kosong melalui fuad yang selalu membuat buyar dalam manusia. Hingga manusia akan sangat sulit sekali untuk berlapang karena sadrun selalu menguasai manusia dengan kekhawatiran yang bermula dari was-was yang ada.

Qalbu Sifat Hati Yang Melompat Binal

Qalbu berasal dari kata (قلب) yang berarti: [to overturn menjungkirbalikkan], [upset; bingung, mengganggu, mengacaukan, merusak, membingungkan, menumbangkan, terbalik, tumbang, mengacau, membuncah, mengalahkan, memperkacaukan, mengobrak-abrik, gangguan, terbaliknya], [to be turned: akan berbalik, mebalik terhadap],[to be turned over: untuk diserahkan], [to be changed: harus diubah, berubah, rusak] [hear: batin yang anekaragam, jantung, hati, inti, kalbu, perasaan, intisari, sanubari, mendalam, rasa hati]. [Inconstancy: Sifat tidak tetap]

Sungguh manusia ketika mengikuti Hawa nafsu maka hatinya akan menjungkirbalikkan setiap hal yang ada pada amri Rabby, hingga manusia akan kebingungan sendiri, dan akan selalu terganggu oleh setiap yang ada dalam diri atau yang ada disekitar-nya, karena sebenarnya dirinya yang telah kacau oleh hawanafsu yang mengacaukan, merusak, serta membuat kebingungan, karena keyakinan terhadap Tuhan yang melekat dalam diri dan Ruh-Nya yang meimbimbing telah tumbang. Sehingga paradigma Ruh dalam diri terbalik, dan kacau, terkalahkan oleh setiap yang di dengar dan di lihat serta dirasakan oleh panca indra.

Hal ini dikarenakan terpimpin oleh bahtin yang bersifat anekaragam, hingga kosentrasi manusia buyar dan ter kacaukan oleh rusaknya setiap rasa yang begitu banyak hingga Nikmat-Nya yang bersifat tunggal terkalahkan oleh rasa dan perasaan yang berubah-ubah dan berbolak balik. Dalam rasa hati atau nurani terdalam. Hingga manusia tidak bisa tetap atas segala sesuatu atau tidak tetap.


Shadrun Sifat Hati Yang Selalu Was-Was Dan Khawatir

Shadrun berasal dari kata shadara (صد ر) Yang berarti: [chest: dada, tempat untuk suatu hal], [breast: suara hati, buah dada], [to begin misgivings: untuk mulai waswas] [to begin worried: untuk mulai atau menerbitkan khawatir][ source: sumber, asal, biang, akar masalah], [heart: batin yang anekaragam, jantung, hati, inti, kalbu, perasaan, intisari, sanubari, memdalaman, rasa hati], [ forward: depan, pemain depan, penyerang, lancang, progresif, meneruskan, mengirimkan, mendorong, yang berhasrat, sombong, galak]

Ketika manusia di kuasai oleh hawa nafsu manusia akan selalu sesak  dada karena setiap hal selalu di dasarkan pada suara hati sebagai tempat untuk mulai waswas, dan sebagai yang menerbitkan kekhawatiran, kerena sungguh bolak baliknya hati adalah sumber, asal serta biang segala akar masalah, karena shadrun adalah bagian batin yang anekaragam yang dengan rasa hati sebagai pemuka yang selalu menyerang nafsu, yang lancang, progresif serta ambisius, dengan hal tersebut manusia akan menjadi, sombong oleh kesombongan itulah manusia akhirnya selalu waswas dan khawatir dalam hidup-nya.

Fuad Sifat Hati Yang Selalu Mebuat Buyar (Ngglambyar Tak Focus)

Fuad itu berasa dari kata faada (فاد) yang berarti [to affect the heart: menyentuh hati, untuk mempengaruhi hati], [heart: batin yang anekaragam, jantung, hati, inti, kalbu, perasaan, intisari, sanubari, memdalaman, rasa hati], [feeling: perasaan, rasa, firasat, rabaan, pendapat hati, cita, kesayangan, daya perasaan] [to begin empty: untuk memulai kosong], [to begin hollow: untuk memulai berongga], [to begin blank: untuk memulai hampa atau ngelamun], [to begin vacant: untuk memulai lengang atau lowong], [to begin sterile: untuk memulai steril, mandul, hampa, tandus, gabug], [to begin scattered: untuk memulai tersebar, terserak, terpencar-pencar, bertaburan, cerai berai, buyar, tertabur, berkaparan, korat-karit, kececeran]

Ketika fuad mengikuti hawa nafsu maka manusia akan di sentuh dan di pengaruhi oleh batin yang anekaragam secara memdalaman, rasa hati yang menyentuh dengan perasaan, rabaan, pendapat hati, serta perasaan sayangan, sebagai daya yang akan menuju untuk memulai kosong, diri dan memulai berongga atau merenggang dari Ruh, perintah-Nya dan menjauh dari-Nya, hingga manusia benar-benar blank dan hampa sehingga terjadilah lengang diri dan mandul terhadap kelahiran diri, dan tandus dari pertumbuhan amri rabby yag hanief, hingga manusia menjadi buyar tidak focus setiap kali Allah menyeru, dan ketika dirinya terpencar-pencar konsentrasinya akhirnya korat karitlah setiap hal yang di ajarkan oleh Rabby (guru sejati atau penguasa diri) hingga manusia tak mampu focus dan tidak mampu konsetrasi pada amri Rabby yang di alirkan karena hawanafsu terus mendorong pada cerai berai diri hingga semua jadi ngeblur.

KARENA HANYA ITU

Tiba-tiba  manusia masuk
Dalam perangkap hati dan rasa
Saat itu semua orang sedang mengira
Bahwa hati adalah tempat untuk segalanya
Sungguh semua terjebak rasa saat
Indria mendengar, melihat dan merasa

Karena sugguh hati itu Qulub
Yang binal seperti kuda liar
Karena sungguh hati itu sadrun
Yang selalu mencipta waswas dan khawatir
Karena sungguh hati itu fuad
Yang menebar rasa da memulakan hampa
Saat manusia terkuasai hati melalui rasa
Itu artinya manusia terjebak hawa
Hingga pikiran pun jatuh terpelanting
Dalam rimba masalah sepanjang hidupnya
Karena sungguh fikiran itu nafsu

Yang berjalan dalam kendali bhathin
Yang bersifat aneka ragam adanya
Sungguh semua harus kembali pada-Nya
Walau kini belum mengerti apa-apa
Teruslah berserah dan semakin berserah
Karena hanya itu jalan mengenalnya

SOK

Sok suci pasti karena kotor
Sok pinter pasti karena tak mengerti
Sok benar pasti karena salah
Sok kaya pasti karena miskin
Sok itu sungguh mematikan cahaya diri
Sok itu meutup aliran amri Rabby

Karena sungguh manusia harus berserah
Bukan sok sok-an karena Hakekat itu riil
Bukan sesuatu yag di anggap oleh dirinya

Orag yang mendaki hakekat dalam kesungguhan
Tak perlu menjadi sok suci atau sebaliknya
Orang yang menjadi realita ma’rifat
Tak perlu sok pandai atau sebaliknya
Orang yang mejalani tarekat di Ath Thariq
Tak perlu sok benar atau sebaliknya

Sungguh benar akan selalu benar
Di anggap atau tidak, di buktikan atau tidak
Sungguh betul akan selalu betul
Dan pasti akan selalu kebetulan betul
Jadi manusia tidak perlu sok sok-an

Hakekat itu realita dalam hakiki
Hingga tidak perlu di pura-purakan
Dengan sok sok-an yang biasa di lakukan
Oleh kebanyakan orang di dunia

Sungguh sok sok-an akan membuat manusia buta
Sungguh sok sok-an akan membuat manusia tuli
Hingga segala yang mengalir dalam diri akan berlalu
Dan akhirnya manusia menjadi realita lalai

HENTIKAN LANGKAHMU

Hentikan langkahmu sejenak
Sungguh hentikan sejenak saja
Tanggalkan keinginan hatimu
Dan tanggalkan pikiran sekarang

Pahami kala Tuhan berseru memanggil
Pijaki perintah bersama Ruh-Nya dibumi
Karena sungguh Tuhan bukan disana

Diatas menurut pikiran dan hatimu
Dilangit Tujuh yang maha jauh adanya
Kau kan tau kelak semua berubah
Ketika kau berbalik dan berubah

Dari hawan nafsu yang menyekatmu
Dengan Ruh-Nya dalam realita hidup
Namun hawa selalu mengukur dengan rasa
Hingga hati (sadrun) mencipata keraguanmu

Bila kusuruh bertanya pada manusia
Kebanykan mereka memperturutkan
Hawanafsu dang bathi yang beragam
Jadi tanyakan semua pada seluruh alam
Sungguh alam menjawab dalam realita

Ketika manusia rakus oleh hawanafsu
Alam menjawab dengan akibat yang ada
Semua sungguh tinggal manusia di dunia
Mereka gunakan akal dengan Nafsunya
Dan segala rasa dengan hawa yang ada

Atau mereka hidup bersama Ruh dan Natiq-Nya
Yang selau terakselerasi dalam amri Rabbi
Yang mengalir di sepanjang masa adanya

Ketika manusia hanya mempertuhan
Hawanafsu atau akal dan perasaan-nya
Maka manusia akan lebih susah dari binatang
Karena sungguh binatang dan mahluk lain
Telah cukup dengan pemberian Tuhan
Namun hawa dan Nafsu tak pernah cukup
Dengan seluruh pemberian Tuhan

INGIN INI INGIN ITU

Tuhan tak pernah menginginkan
Manusia untuk ini dan itu
Karena manusia telah di beri purbowaseso
Jadi terserah manusia hendak apa
Adalah hawanafsu yang menginginkan ini itu

Dan Tuhan telah memberi kebebasan
Kepada manusia atas diri-nya
Hanya satu yang tidak boleh
Yaitu mempertuhan hawa nafsu

Karena ketika melakukan hal tersebut
Maka akan merusak segala-nya
Karena putus dari segala aliran amri Rabby
Yang mengalir melalui Ruh karunia-Nya
Yang semestinya menjadi sejati manusia

Sungguh Tuhan tak pernah ingin ini dan itu
Karena Tuhan telah cukup dengan diri-Nya
Jadi manusia jangan pernah menyangka
Amal atau ketaatanya akan menambah Tuhan mulia
Dan jangan pernah menyangka pula
Segala kedzaliman dan keingkaran yang dilakukan
Dapat mencemari kabaikan, dan kemuliaan-Nya
Allah Maha sempuran dalam segala sesuatu

BILA KAU MERASA TERDAMPAR
Bila kau merasa terdampar dijurang kepekatan
Tersesat karena mengikuti bayang-bayang orang
Kala kau merasa terjebak dalam pertempuran
Yang penuh luka-duka, tangisan dan penderitaan
Karena berjalan dalam kegelapan hawanafsu

Kini keluarlah  keterjebakan yang sedang ada
Tinggalkan bayang-bayang orang lain yang menyesatkan
Agar kau menemukan Allah yang amat dekat dalam diri
Setelah itu berserahlah pada Allah dalam kesungguhan
Niscaya kau kan bersinar dan menjadi realita cahaya-Nya
Hingga semua hal akan menjadi terang dalam kesungguhan

Jangan berputus asa karena sungguh Tuhan Maha luas
Dan selalu memberi Rahmat tanpa melihat latar belakang
Dan jangan takut berserah karena telah berdosa selama ini
Dan sebaliknya jangan berbangga karena merasa telah beramal
Sungguh berserahlah pada Allah dan semakin berserah

APAPUN ISTILAH YANG DI SAMPAIKAN

Kami sangat sulit menisbatkan apa ini
Lalu ku sebut “Jalan” atau “kebenaran”
Lalu manusia mencari mencari jalan
Yang sesuai representasi otak mereka
Sesuai paradigma dalam rasa hati mereka

Lalu Kami sebut “cahaya” atau nur
Mereka lalu mecari-cari cahaya atau nur
Sesuai dengan yang merek lihat dan pikirkan
Dan seperti rasa hangat matahari atau api

Lalu aku katakana “petunujuk” atau hudan
Lalu mereka merepresentasikina semua yang bisa
Ditulis atau diteorikan, atau diterjemahkan
Dan diatara mereka ada yang menulisnya
Lalu dikatakan inilah petunjuk Tuhan
Walau Tuhan sama sekali tak pernah turunkan itu

Sungguh apapun istilah yang di sampaikan
Kepada manusia selama masih mengikuti
Hawa dan nafsu atau hati dan otakmereka
Maka semua tidak akan pernah sampai
Karena Ruh yang jadi karunia Allah
Diluar hawa dan nafsu atau otak dan hati

Demikian pula mari Rabbi yang mengalir
Tak akan bisa dirasa-rasa oleh hati manusia
Dan tak bisa di kalkulasi oleh otak manusia
Semua hanya bisa di iman dalam kesugguhan
Walau efeknya sangat riil dalam realita
Namun Ruh sungguh Ghaib adanya

SIAPA DIRI YANG HADIR

Siapa diri yang hadir kala sepi
Kala hening dan menyentuh diri
Bak kidung merdu dan indah sekali
Dia selalu setia dalam kesepian
Dia berbisik menghibur setiap manusia
Dikala rapuh terbelenggu masalah diri

Masalah yang di buat oleh hawanafsu manusia
Yang pamer keindahan dan glamor duniawi yang fana
Namun kala manusia hadir menyambut semua palsu
Semua hanya nyanyian yang menipu hati dan jiwa
Agar manusia masuk dalam perangkap belenggunya

Sungguh Dia datang dalam hidup dan realita
Walau senyap dari rasa dan menurut fikir
Namun Dia mengalirkan kalimat-Nya yang indah
Menjadi Rabby (gurusejati)  dalam setiap diri
Menjadi Malik (penguasa) dalam setiap manusia
Menjadi Ilah (focus akhir) semua hamba-Nya

Yang menjadi aliran terakumulasi lalu terlafazd
Tak berhenti disitu terus terakumulasi dan jadi laku
Sebagai ketetapan-Nya yang tak akan ada yang menduga
Sungguh semua mengalir bercucuran lembut memukau
Meluluh lantakan setiap belenggu dalam diri manusia
Namun hadir-Nya indah merdu dalam nada nada serasi
Sepanjang masa tiada henti penuh kedamaian yang riil

Membuat setiap diri berlutut padanya sepenuh hati
Hingga kini hati tak binal lagi bersama amri Rabbi
Melahirkan Natiq-Nya sebagai paradigma baru
Yang sungguh berbeda dengan semua yang terfikir

KIDUNG AGUNG BUKAN YANG TERTUANG

Kidung agung bukan yang tertuang
Dalam kata yang tersusun indah
Kidung agung bukan yang tertuang
Dalam syair indah para pujangga
Kidung agung bukan yang tertuang
Dalam tulisan mana pun di dunia ini

Kiranya manusia dapat menyentuh
Dengan tangan tangan mereka yang najis
Sungguh kidung agung hanya diterima
Oleh Ruh-Nya yang suci dalam kebadian
Tidak pula terdengar telinga dan mata
Tidak pula tercium hidung dan teraba tangan
Tidak juga terase dalam hati dan fikiran manuisa
Yang masih hidup tejebak oleh hawanafsu

Adai ada catatan catan yang di pegang manusia
Itu sengguh hanya sebagian kecil dari amri Rabbi
Yang akan membuat manusia cepat-cepat pergi
Karena semua yang telah ter tulis menjadi mustahil
Karena memang bukan yang tertangkap rasa dan fikir

Sunggu kidung agung itu al-Ayat, al Kitab, dan al khikmah
Yang hanya diterima melaui Ruh suci karunia-Nya
Yang akan membuat manusia bergembira tanpa bersorak-sorai
Karena semua dating begitu halus melebihi halusnya oksigen
Dan Malaikat sontak memuji kala melihat efek yang ada
Karena sungguh mereka hanya dapat menyaksikan efeknya
Dan bangsa Jin hanya mencoba mencuri dari tempat hitamnya
Karena sungguh bangsa Jin hanya bisa meiru-niru tingkah tanpa makna

 Itulah hakekat kidung agung atau al-Ayat, al Kitab, dan al khikmah
Yang mengalir sebagai amri Rabbi pada setiap manusia yang percaya
Pada Dia yang melekat dalam diri dan Ruh yang menjadi sejati

KARUNIA DAN KEHENDAK-NYA


Kala pagi datang, kidung indah
Turut memeriahkan pagi yang cerah
Mengalun merdu di iringi dawai hati
Berdenting bersama suara jiwa
Membelai dunia tawarkan damai
Sampaikan salam memalui Ruh-Nya

Berjalan terus serukan kidung indah
Mendaki hakekat bersama cucuran kalimat
Ketulusan hati menyertai setiap lagkahnya
Tak pernah usang oleh waktu yang berlalu
Keikhlasan dan shabar menyertai langkahnya
Ter bimbing oleh kalimat amri Rabby
Yang berbuah karomah dalam hidupnya.

Semua telah tetap jadi jalan sempurna
Walau ia tak pernah berkata sempurna adanya
Karena sungguh kesempurnaan manusia adalah
Ketika tugas khilafah selesai da tubuh tertanggal
Bak pakaian usang yang mesti tertinggal di bumi.

Ia bebas menikmati setiap Nikmat-Nya
Nikmat yang bersifat tunggal seperti Ruh
Bukan Rasa yang aneka ragam yang ada
Karena Rasa hanya sementara sepeti hawanafsu
Ia terus berlalu bersama indah sempurna kalimat-Nya
Yang telah menjadi kekuatan dan ketegaran diri
Kerena berjalan atas kepemimpinan sang Malikin-Nas
Yang memimpin dalam sejati kemanusiaan-nya

Langkahnya penuh cinta kasih karunia-Nya
Dendam yang menghalang terbuang jauh
Rimba hawanafsu yang penuh onak danduri
Kini telah mejadi Taman surga oleh Ruh
Hingga ia hidup dalam segala kecukupan
Atas karunia dan kehendak-Nya

AKU TAK SANGGUP MENGHAPUS DOSA-DOSA ITU


Telah ku tulis nama-Mu dalam Nama Allah
Aku tau ribuan bahasa menyabut-Mu berbeda
Ku biarkan Engkau merasuk memimpin diri
Di setiap waktu, siang, senja atau malam hari

Engkau telah memberi kekuatan dalam diri
Kala aku berserah dan menyerah-kan diri
Kala ku pulang mehadapkan wajah ku ini
Kala semua masih terhijab oleh hawa dan nafsu

Sungguh kesalahan yang pernah ku perbuat
Dimasa lalu, aku tak sanggup menghapus dosa-dosa itu
Hingga segala konsekwensi harus kuhadapi kala itu
Aku takut, rasa hati menciut pikiran tunduk karenanya
Hingga aku berserah dan menyerah-kan diri
Walau ketika itu aku hanya tulis nama-Mu tebal
Karena aku tak mengenal akan hal-Mu ada-Nya

Aku terus berserah karena aku tak tau harus bagaimana
Menghadapi segala konsekwensi atas kesalahan kala itu
Sedetikpun aku tak mengerti bagai mana aku mesti bersuci
Air dan debu aku tau itu hanya bersuci dalam jasadi
Do’a-do’a medatangkan ketenangan semu belaka
Karena di lain waktu aku kehilangan Nafsul muthmainah itu

Aku berserah kembali karena aku tak tau harus bagaimana
Karena kala ku perbaiki diri ku tak bisa baik, adanya
Karena Hati dan Jiwa atau telah dirusak oleh hawa dan Nafsu
Seperti perangkat elektronik terkena virus dalam software
Utuh bentuknya namun program tak berjalan baik adanya
Aku datang ke tukang servis sampai rambutku mulai memutih

Tak ada hasil apa-apa aku berserah kembali pada-Nya
Dan aku taggalakan segala keinginan hati dan fikiran
Lalu Allah karuniakan Nahjul hakekat
Aku mengerti dan terus berjalan
Dan aku di karunia balaghul hakekat
Hingga ketika aku mendewasa dalam hakekat
Aku mengerti (ma’rifat) bahwa inilah tarekat (at-Thariq)

LEBIH DARI SEKEDAR BERDOSA

Terimalah Ruh sebagai Rabby
Yakni Guru sejati serta penguasa diri
Karena Ruh yang menerima kebenaran
Yang mengalir dari Allah yang maha dekat
Bila kebenaran di setandarkan pada orang
Bila kebenaran di ukur dengan catatan
Maka tidak akan ada kebenaran di dunia ini

Sungguh Al-Haq (kebenaran) itu dari Tuhan-mu
Walaupun datang tak pernah di mengerti orang
Yang masih menyandarkan hidup pada hawa nafsu
Atau rasa (hawa) dan fikiran (nafsu) yang ada didiri
Al-Haq (kebenaran) tidak datang dari orang lain
Baik dari orang yang di anggap ‘alim atau pintar
Sekalipun manusia awam bila berserah pada Allah
Maka Dia menyambut secepat kilat dalam kesungguhan
Sungguh Allah telah tiupkan dalam setiap diri
Ruh yang bersifat  suci dan abadi dalam realita hidup
Dan Ruh-Nya sebagai jalan  atau tempat hakekat
Bukan ego atau rasio bukan pula rasa dalam hati

Yang manusia telah menyebutnya sebagai hawa nafsu
Ruh-Nya itu Guru sejati dalam setiap diri yang tunggal
Bila manusia terkuasai hawa nafsu maka Ruh akan diam

Sungguh Ruh melekat dalam kehidupan jasadi kini
Dan Dia juga WUJUD lebih dekat dari nadi manusia
Jadi manusia tak perlu memanggil-manggil Tuhan yang jauh
Apalagi Tuhan dilangit tujuh yang di represetasi oleh pikiran
Sungguh dia telah menyeru setiap Nafsu agar kembali pada Tuhan
Karena bila Nafsu di biarkan menguasai manusia sekalipun Nafsulmuthmainah
Atau bahkan Nafsul-kamilah (Rasa sempurna) tetap itu fana adanya
Karena sungguh setiap Nafsu memiliki batas waktu yang di tetapkan

Hingga bila manusia tidak kembali dan berserah pada-Nya
Maka sekalipun Nafsul muthmainah dan Nafsul-kamilah akan distorsi
Dan akan berahir dalam kegelisahan dan frustasi atau putus asa

Ketika manusia menyebut Nama Allah
Maka harus tanggalkan nama diri, atau nama-nama lainya,
Baik marga, kelompok, golongan, panji panji yang selalu di banggakan
Karena bila manusia menyebut Nama Allah bersamaan nama lain
Artinya ia telah membuat tandingan di sisi Allah ta’ala
Sungguh kebanggaan diri lebih dari sekedar berdosa
Melainkan manusia telah menajiskan diri dengan Syirik
Dalam realita kehidupan apapun yang di banggakan-nya

JANGAN MERAGU

Percayakah anda jika anda adalah Dia dan Dia adalah anda
Terkesan mengada-ada namun sungguh Dialah yang berfirman
Bahwa Dia lebih dekat dari urat nadi, ya urat nadi manusia
Artinya dia melekat patrap atua maqam dalam diri:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya,
dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya, QS. Qaf (50) : 16

Jadi apa yang kurang terang tentang Dia
Atau apa yang kurang terang ketika “Kami” bicara
Dengan apa Allah WUJUD dalam manusia
Ya … dengan RUH-Nya yang di tiupkan
Dalam setiap diri ketika masih di Rahim Bunda

Sungguh bila manusia menjadikan Ruh sebagai sejati
Dalam setiap diri maka Ruh akan menjadi hidup dalam diri
Dan Ruh-Nya berjalan dengan amri Rabbi (perintah Tuhan).

Serta Ruh-Nya akan menjadi Rabbin-Nas atau guru sejati dalam manusia,
Dan akan menjadi Malikin-Nas sebagai penguasa diri yang memimpin,
Serta sebagai Ilahin-Nas sebagai penuntun ke tujuan akhir atau Fokus

Namun bila manusia yang hidup dalam sejati Nafsu
Maka dapat di pastikan Nafsu akan memiliki masa akhir

Yang mebuat manusia kehilangan kemanusiaan-nya
Karena ia mengikuti Nafsu yang berahir dan akan Mati
Itulah sebanya mengapa manusia harus beriman pada Ruh
Karena beriman itu meyakini Ruh-Nya riil dalam diri
Dan Ruh-Nya akan terkata oleh lisan manusia
Serta Setiap hal yang menjadi Amri Rabby (perintah Tuhan)
Akan menjadi laku dan perilaku manusia adanya

Sungguh jangan meragu pada Ruh-Nya sebagai sejati
Karena ragu-ragu itu adalah sadrun yang membisikan
Dan akan terus di dorong oleh Nafsu Musawwamah
Yang terus mempertanyakan setiap segala sesuatu.  

AJALA ATAU HONOUR

Allah terpuji karena Dia Tuhan semesta
Yang memilik beribu bahasa sepanjang masa
Hingga manusia akan menyebut dengan bahasanya
Dia di sebut Allah dan lainya menyebut dalam bahasanya
Apapun tetap terang bahwa Dia Yang maha esa adanya
Dia yang Wujud dan amat dekat dalam realita
Bahkan Dia berfirman lebih dekat dari urat-nadi
Hingga ketia Dia berkata “Kami” maka aku ada

Dialah Yang menciptakan manusia dari tanah,
Sesudah itu menetapkan ajala [honour]: kehormatanya
Penghargaan, kemuliaan, nama baik, kebesaran, kemurnian
Yakni dengan meniupkan Ruh dalam manusia
Hingga manusia lebih dari segala mahluk yang ada
Karena Ruh-Nya dalam manusia penerima hanief atau aliran
Amri Rabby atau perintah Tuhan dalam hidup-Nya

Dan Allah menetapkan ajalim-musamma
Yakni ketetapan berbangkit disisi-Nya saat di dunia
Setelah manusia lalai atau lupa sama sekali
Ketika manusia berserah pada Allah semata
Namun kebanyakan ragu-ragu tentang saat berbangkit
Karena kebanyakan manusia hanya mengikuti hawa (rasa) dan Nafsu (fikiran)

Hingga saat Allah realisasikan amr-Nya yag diterima Ruh
Dan ketika Allah sampaikan dengan tanda-tanda-Nya
Mereka selalu berpaling daripadanya karena hawanafsu menghijab-Nya

Sesunggu amr-Nya hak, dalam realita al ayat, al-kitab dan alhikmah
Dan hal ini telah menjadi berita-berita atau nubuat dalam setiap kenabian
Di setiap generasi sebelum kenabian di sudahi adanya
Dan di setiap generasi selalu di buktikan bahwa Ruh
Masih riil dalam setiap diri dan aliran itu masih terus ada
Walau tak lagi bernama wahyu da peerimanya buka Nabi
Ya .. aliran itu hanya amri Rabby (perintah Tuhan) dan penerima-nya Manusia

Dengan hal tersebut Allah teguhkan kedudukan manusia dibumi
Dalam realita yag belum pernah diberikan pada orang lain
Namu kebanykan manusia binasa karena dosa oleh hawanafsu-Nya
Sungguh Tuhan tak pernah alirkan amr-Nya dalam tulisan atau kertas
Yang dapat dipegangnya dengan tangan manusia

KELALAIAN MANUSIA

Kelalaian manusia karena ulah hawanafsu
Hawa mengelola bolak baliknya hati yang ada
Hawa memanfaatka waswas yang di cipta sadrun
Hawa menghempas dengan blur atau buyarny fuad

Saat amrullah mengalir hati bergerak gerak hingga tak pas
Hingga saat ketetapan Allah datang hati meragu
Saat hidayah (petunuk) datang fuad menjadikan kebingungan
Hal ini karena manusia tidak menjadikan sejati Ruh
Yang ditupkan tuhan kala dalam rahim ibunda
Sehingga hidup selalu diwarnai susah dan keluh kesah
Yang terjadi secara berkepanjangan selama hidupnya

Hingga manusia selalu dalam kesulitan
Baik ketika kaya raya atau ketika miskin adanya
Tak pernah berkecukupan oleh setiap karunia-Nya
Hingga manusia selalu susah dan keluh kesah
Senyumpun mereka haya retorika dan berpura-pura
Sungguh bila manusia bersama Ruh dalam hidupnya
Ia akan selalu dalam realita Nikmat yang ada
Dan pada saat tersenyum adalah kesungguhan
Dan ridha terhadap segala sesuatu yang ada dalam realita
Sebagai karunia dan Nikmat dari Allah ta’ala

Sungguh Allah meliputi, setiap manusia dalam WUJUD
Dan Dia maujud lebih dekat dari nadi manusia

WUJUD-Nya keberada dalam sempurna

Hingga manusia tak mampu mengkalkulasi hal-Nya
Perwujudan Tuhan dalam manusia adalah melalui Ruh
Dan dalam sejati amr (perintah) –Nya yang mengalir setiap waktu

YAUMID-DIN HARI HARI YANG PENUH SITEM

Ketika Ku tiupkan Ruh Ku, sujudlah pada Adam
Iblis menolak yang di dahului penyangkalan malikat
Maka Iblis minta tangguh sampai yaumid-din
Hari hari yang penuh sitem yaitu dunia ini
Dan Allah membiarkan Iblis ada di hari yang penuh sitem
Untuk menggoda manusia Namun, Iblis tak mampu
Mengganggu orang-oran yang hidup dalam sejati Ruh
Karena sungguh Ruh tak tersentuh oleh Najisnya kesombongan
Yang ada pada iblis dan keangkuhan malaikat yang menganggap dirinya pandai

Hingga setiap Kalimat yang megalir pada adam da manusia
Merka tak mampu membaca-Nya karena sungguh
Manusia menerima segala amr-Nya hanief mengalir dan tumbuh
Karena Ruh telah menjadi Rabbin-Nas (guru sejati manusia)
Dan telah menjadi Malikin-Nas (penguasa yang memimpin mausia)
Dan telah menjadi Ilahin-Nas (yang menujukan denga hudan)
Hinga manusia dapat sampai tujuan akhir atau focus dengan tepat

Sungguh Iblis telah mendampingi setiap diri dalam hidup
Dan malaikat juga telah mendampingi setiap diri dalam hidup
Sifat Iblis berada dalam sisi hawa menggunakan qalbu yang binal,
Shadru yang pergu, dan Fuaad yang buyar dan tidak konsen
Sifat Malaikat berada dalam Nafsu, yang sentralisasinya dalam fikiran
Hingga kesok suci, sok sempurna, sok ‘alim (pandai) selalu muncul
Ketika manusia hidup bersama hawa dan Nafsu yang ada


JUST THE ONE GOAL

Bagi orang yang hidup dengan Ruh sebagai sejati dalam diri tidak akan pernah merasa hidup dalam ujian, karena semua adalah ketetapan yang mesti berjalan, bila manusia masih merasa dirinya di uji Tuhan itu pasti karena dirinya tak bersama Ruh sebagai sejati.

Allah telah melekat dalam diri melalui Ruh yang ditupkan dalam setiap manusia sebagai Rabby-Nas atau Guru sejati dalam diri menusia yang akan mendidik manusia dengan segala amri Rabby Hingga manusia tidak perlu mencari-cari guru di luar dirinya, Ruh juga berperan sebagai Malikin-Nas penguasa mausia dalam diri, yang akan memimpin manusia dalam setiap langkahidupnya. Ruh berperan pula sebagai Ilahin-Nas yakni yang akan menujukan manusia dengan hidayah hingga manusia tepat pas dalam menuju dan melangkahkan jejak-jejak kehidupan dalam realita hidup.

Maukah Anda Menjadi Yang Di Uji Dan Pasti Gagal..?

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan(saja)mengatakan,Kami telah beriman,sedang mereka tidak diuji lagi?" Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesugguhnya Dia mengetahui orang-orang  yang berdusta". (Qs.Al-Ankabut(29):2-3)

Dalam sepanjang sejarah setiap kaum yang mengekor pada para Nabi tanpa iman kepada Ruh sebagai realita iman pada yang Ghaib ketika mereka di uji oleh Allah selalu gagal melampaui ujian tersebut.

Sungguh iman itu bukan perkataan yang di rekayasa atau yang di persaksika pada orang, karena yang demikian hanyalah kedustaan yag akan disaksikan oleh “masa” atau waktu, sekalipun mereka terus menerus mengaku-aku atas hal yang di imani:

Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan

Dalam surat Al-Baqarah:

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya".(Qs.Al-Baqarah(2):286)

Sungguh bila manusia mengikuti alur dan aliran atau pertumbuhan amri Rabby dalam diri manusia tidak akan terbebani apapun karena Allah akan mengalirkan amri rabbi sagat halus lebih halus dari oksigen Namun ketika manusia terjebak dalam teori teori orang lain atau terperangkap dalam sejarah perjalanan orang lain akan terasa berat dan tidak mungkin adanya.

FRUSTASI ….. ?

Sungguh siapapun yang tidak hidup bersama Ruh akan mencapi distorsi hingga mereka pada akhirnya putus harapan dari Rahmat Allah dan syafaat para Nabi karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka pikirkan da mereka tidak merasakan apa yang mereka khayalkan akhirnya mereka berputus asa atau frus tasi

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. QS. al-An'am (6) : 44

Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. QS. Hud (11) : 9

Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. QS. al-Isra' (17) : 83

Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa sesuatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka berputus asa. QS. ar-Rum (30) : 36

Mereka menjawab:" Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa ".

Ibrahim berkata:" Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat ". QS. al-Hijr (15) : 55-56

Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih. QS. al-'Ankabut (29) : 23

Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu tempat azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka menjadi putus asa. QS. al-Mu'minun (23) : 77

Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali; kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa. QS. ar-Rum (30) : 11-12


Bagaimana Menghadapi Hidup Ketika Terlanjur ..?

Tidak ada istilah terlanjur di sisi Allah siapapun asal manusia sebrengsek apapun semua bisa memulai, dan semua yang pernah terjadi akan menjadi Nikmat tersendiri bila manusia mau kembali pada Allah dengan segala pengembalian diri secara total.

Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang Musyrik yaitu: orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. QS. ar-Rum (30) : 31-32

Dengan BISMILLAH yakni hanya menyebut Asma Allah dengan menanggalkan kebesaran diri, kelompok atau panji-panji apapun adanya. Karena ketika manusia masih menyertakan Nama diri artinya ia masih mempertuhan hawanafsu

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran QS. al-Jatsiyah (45) : 23

Tetapi orang-orang yang zalim mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun. QS. ar-Rum (30) : 29

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,

Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). QS. al-Furqan (25) : 43-44


Sungguh hanya dengan Allah hanya bersama Allah hanya atas kebesaran asma Allah, karena Allah adalah satu-stunya yang terbaik dan telah wujud dalam manusia sebagai Robbin-Nas (Gururu sejati), Malikin-Nas (penguasa yang memimpin manusia), Ilahin-Nas (yang menunjukan manusia kearah Fokus atau tujuan yang tepat), yang maujud dalam kedekatan yang luarbiasa dekat bahkan lebih dekat dari Nadi manusia sejak Allah Tiupkan Ruh dalam manusia di kandungan bunda. Ya … Allah Allah Allah "just the one goal"

LOGIKA MENIPU 

Ketika manusia mengkuti hawan nafsunya
maka akan menyangkakan sesuatu yang terfikir belaka,
Sungguh Ruh telah riil dalam manusia
Yang selalu menjadi Rabbin-Nas (gurusejati)
Namun manusia selalu berfikir apa yang di rasa
Dilihat di dengar dicium dan difikirkan olehnya.
Padahal manusia sangatlah terbatas adanya
Bila hanya menggunakan fikiran dan hawanafsunya
Sungguh bila manusia telah mengikuti Rabbin-Nas
Maka yang ada dalam manusia adalah amri rabbi
Yang hanief (megalir dan tumbuh) yang akan mampu
Menterjemahkan al ayat, alkitab dengan Alhikmah
Yang di tutun oleh Allah dengan Natiq-Nya di luar logika

Peran diri memilah dan memilih yang bererada dalam manusia
Adalah bernama Rabbi-Nas, (guru sejati dalam diri)
Ini mengendalikan qalbu yang bersifat binal bolak balik
Dan Malikin-Nas (penguasa manusia) yang meimpin
Ini mengedalikan shadru yang bersifat waswas dan peragu
Ilahin-Nas yang menunjukan manusia dalam ketepatan tujuan
Ini mengndalikan “fuadun” yang selalu ngeblur atau buyar hampa
Karena sungguh hawa berada dalam rasa hati manusia

Dan Natiq-Nya adalah riil yang menuntun manusia
Karena Nafsu bersemayam dalam fikrah dan ‘aqlu manusia
Hingga setiap hanief  aliran atau pertumbuhan amr Rabby
Yang datang dari Allah dapat di terjemahkan melalui hikmah-Nya
Dan ketika itulah manusia mengerti Nikmat-Nya ketika
Baik saat terkata atau menjadi laku atau prilaku
Hal ini dalam hidup akan terlihat sama saja
Antara orang yang beriman pada Ruh
Atau orang yang selalu memperturutkan hawanafsu
Bahkan kadang terlihat sempurna penyembah hawanafsu
Karena mereka punya tuhan dalam symbol, punya kitab dalam buku
Punya tokoh yang mereka banggakan dalam hidupnya
Sementara pendaki hakekat yang telah Nahjul hakekat
Benar-benar mandiri dan hanya bersama Tuhan-nya

KETIKA ENGKAU INGIN MELIHAT TUHAN

Ketika engkau ingin melihat Tuhan
Maka Dia sungguh amat dekat dalam mu
Dan Dia WUJUD dalam realita diluar penglihatan
Dan dia riil di luar sangkaan dan simpul simpul
Jangnn gunakan mata untuk melihat Tuhan
Jangan gunakan fikiran untuk melihat Tuhan
Jangan gunakan rasa untuk merasarasa Tuhan

Bila Dia telah berkata dengan tegas lugas jelas;

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya,
dan kami lebih kepadanya daripada urat lehernya”QS. QAF (50) : 16

Sungguh Manusia hanya tinggal mempercayai bahwa
Dia amat sangat dekat dalam diri-Nya
Bukan Tuhan yang jauh di langit Tujuh adanya
Sungguh hawa adalah hijab hati dari-Nya dan dari Ruh
Dan Nafsu adalah hijab dalam fikiran tentang Dia dan Ruh

Yang akan mebuat manusia menjadi buta dan tuli
Ketika amri Rabby yang Haq hanief atau mengalir dan tumbuh
Hingga mausia terus hidup dalam ketidak tauan tentang-Nya
Karena terus menggunakan pikiran bebas mencari jalan itu
Padahal jalan-Nya ada dalam diri bila di imani Ruh
Yang menerima setiap amr dari Allah yang maha haq

ORANG YANG MENGASAH RASA HATI

Orang yang mengasah hatinya
Untuk merasa-rasa tentang yang ada
Maka akan berujung di bathin yang aneka ragam
Ujung bathin ada dua besar yaitu hawa (unsur api)
Dan Nafsu atau jiwa (unsur cahaya)

Ruh diluar hawa dan Nafsu
Yang harus di imani dalam realita
Karena Ruh akan tetap ghaib adanya
Dan hanya efek aliran amri rabbi yang Nyata
Bila manusia terus mencoba mengasah hati dan pikiran
Maka akan terjebak dalam cahaya dan api belaka

Mengkilap nya hati akan bisa cemerlang seperti bintang
Mengkilap nya jiwa akan bisa cemerlang seperti bulan
Namun ketahuilah bila manusia terjebak oleh-nya
Akan tetap berada dalam kekelaman hawa nafsu
Yang akan segera usai ketika merasakan hal lain
Dan keduanya akan mencapai titik kulminasi dan distorsi
Pada akhirnya manusia kehilangan semua karena kelam-nya

Berserahlah pada Allah dalam kesungguhan
Karena Sungguh Allah lebih dekat dari urat Nadi ini
Jangan mecari-cari jalan lain karena semua
Hanya akan berujung di bathin yang aneka ragam

MEMBELI CINCIN SEPUHAN

Seorang ibu membeli cincin sepuhan
Yang aslinya adalah kuningan di sepuh emas
Namun ibu itu terus memaksakan kehendak
Dan berkata pada teman temanya bahwa itu emas

Banyak orang di kisahkan oleh nya,
Katanya: Itu mendapat dari leluhurnya,
Dengan minta kesaksian pada orang
Yang tidak pernah tau siapa leluhurnya,
Tentu saja orang yang tidak tau lebih banyak
Di banding orang yang tau asal usul barang tersebut

Bagi ahli emas dengan melihat sekilas atau memegang
Sudah tau bahwa itu adalah cincin sepuhan
Tidak perlu kesaksian orang atau alat-alat pengetes
Karena baginya di lihat dalam sepintas sangat terlihat
Dan di pegang sekejap saja sudah tau adanya

Sungguh Ruh dalam manusia tak akan terganti
Oleh bathin yang aneka ragam adanya
Dan tidak akan tertukar oleh hawa (rasa) nafsu (fikiran)
Karena Ruh akan menerima amri Rabby
Dan yang lain mengikuti hawa dan Nafsu
Hingga efeknya-pun akan terlihat dengan jelas

Ruh-Nya berada di manapun akan murni
Tak perlu di gosok gosok seperti emas sepuhan
Yang akan mudah berubah dan beralih warna
Sungguh Ruh tumbuh dalam hakekat
Hingga manusia tidak perlu berpura-pura
Karena sungguh semua riil dalam realita hidup

 Sedang hawa nafsu akan tumbang tercabut
Hingga manusia akan selalu berupaya merekayasa hidup
Dengan segala kesulitan dan keruwetan hawanafsu
Hingga manusi yang mengikuti rasa,
Akan terperangkap oleh Galau dan resah,
Bila ia tenang hanya nafsul-muthmainah
Yang akan berubah ketika melihat
Dan mendengar yang beda                                               

BERGERAK LEBIH RAHASIA DI BANDING  NINJA (忍者)

Ruh yang ada dalam manusia bergerak lebih rahasia di banding  Ninja (忍者), Ia bergerak dengan pasti halus dang sangat secara rahasia hingga ia akan meghidupkan segala sesuatu tanpa harus di latih atau terlatih, karena pergerakan sunyinya mematuhi peraturan khas ketuhanan yang hanya Tuhan yang tahu.

Natiq-Nya dalam merepresentasikan Al Ayat, Al Kitab dan Alhikmah bukan seperti keahlian seorang dengan laihan-latihan seperti kecerdasan otak atau kecerdasan bathin.

Nathiq-Nya melebihi segala kalkulasi otak manusia dan siffinn-Nas (puncak pemikiran manusia).

Amri Rabby menyusup lebih tersembunyi dari segala rahasia fikiran, atau hati, hingga tak akan mampu di duplikasi oleh manusia yang hidup mengandalkan hawa (rasa) dan nafsu fikiran-nya, dan tidak pula dapat di duplikasi oleh Jin dan Malaikat sekalipun.

Ia menyusup dalam manusia tanpa suara dan tanpa gerak fisik sedikit pun, namun semua tumbuh dan mengalir (khanief) hingga sekalipun sebagian amrullah telah terkata menjadi perkataan atau ucapan tetap saja hal tesebut hanya sebagian kecil sekali, karena kalimat Allah selalu hanief (tumbuh dan mengalir) bukan dalam kata-kata atau catatan-catatan.

Muslihat Dan Taktik Bhatin Melalui Hawa (Rasa) Dan Nafsu  (Fikiran) Tak Akan Tertukar.

Hawa nafsu sering menggunakan muslihat ketenangan nafsul muthmainah, dan tak-tik mempertanyakan melalui nafsu musawwamah, hingga sadrun meragu dan fuaad menjadi ngeblur atau buyar hingga manusia tak focus terhadap Amril-Lah yang hanief akhirnya qalbu bergerak oleh segala yang di perbuat nafsu yang ada.

Ruh di ketahui oleh kebanyakan manusia namum tidak pernah di akui eksistensinya dalam diri mereka walaupun telah di ingatkan dalam Al Quran bahwa untuk mencapai taqwa manusia harus beriman pada yang ghaib yaitu Ruh-Nya dan Tuhan yang maha dekat dalam diri, bukan Jin atau Malaikat, karena Jin atau Malaikat dapat di lihat oleh orang-orang tertentu.

Ruh yang telah membuat manusia menjadi mahluk mulia dan terhormat di sisi Allah justru di lalaikan eksisitensinya di dalam diri. Sehingga manusia menjadi seburuk-buruk mahluk. Karena berakal tapi tak di gunakan bersama Ruh justru selalu beserta nafsunya, di beri hati tak di gunakan bersama Ruh tapi justru bersama hawanya. Hingga manusia saat itu seperti binatang bahkan lebih ganas dan bahaya melebihi binatang apapun di dunia ini.

Bathin yang aneka ragam menjadi komunitas segala hal yang akan menipu manusia dengan di pandegani oleh hawanafsu, sampai manusia benar benar lalai terhadap Ruh dan Tuhan.

TERJEBAK KISAH

Siapapun yang terjebak kisah orang lain hanya akan terkagum kagum, dan hanya akan memuji-muji sang tokoh dalam kisah tersebut.

Manusia harus tumbuh menjadi kisah bersama Ruh suci yang telah di tiupkan Allah ketika dalam kandungan bundanya, hingga ia akan hidup bersama amri Rabby yang hanief (mengalir dan tumbuh) dalam diri yang hanya dapat di terima oleh ruh suci itu.
Bila manusia hidup bersama hawanafsu atau (rasa dan rasio) maka semua kisah hanyaah kisah usang yang tak akan mampu menyentuh diri. Ratusan bahkan ribuan kisah orag suci telah tercatat di berbagai kitab semua hanya menjadi kisah usang yang tidak menyentuh sudut ruhani.

Hal ini di karenakan kebanyakan manusia di muka bumi hanya mengikuti hawanafsunya.

Orang Yang Hidup Dalam Bimbingan Ruh-Nya Tak Ada Dendam

Sungguh siapapun yang beriman kepada Ruh-Nya yang di tupkan dalam dirinya maka ia akan di karuia hal besar yaitu Rabbin-Nas (guru sejati manusia) Malikin-Nas (pemimpin sejati dalam manusia) Ilahin-Nas (pemberi petunjuk dalam ketekpatan tujuan atau focus dalam manusia)

Rabbin-Nas akan mengajarkan setiap amri rabbi yang mengalir pada manusia yang di terima oleh Ruh yang Nyata dalam diri, hingga hati yang bersifat binal seperti keledai akan dapat di kendalikan.

Malikin-Nas akan memimpin manusia dengan segala amri rabbi yang telah di ajarkan yang di representasikan oleh Natiq yang di luar pikiran manusia hingga manusi terbimbing dari segala waswas dan keragian hati yang bersifat shadrun (peragu).

Ilahin-Nas akan mengarahkan manusia setelah manusia merepresentasikan amri Rabbi yang Nyata dalam Al-ayat, al-Kitab denga Natiq-Nya hingga semua menjajadi Alhikmah Hingga manusia tepat dalam tujuan atau focus setiap prilakunya. Yang selalu di buat blur atau buyar oleh fuad yang bersifat ngeblur dan buyar hingga manusia kehilangan arah.

Bila manusia telah di pimpin Ruh-Nya maka dendam akan menjadi maaf, beci akan berbalik kasih, aneka ragam rasa akan menjadi Nikmat yang tunggal. Sehingga ia akan hidup dalam damai dan sejahtera sekalipun manusia memusihinya.

Imanilah Dia Dan Ruh-Nya Yang Melekat Dalam

Sungguh Allah telah berfirman bahwa Dia sangat dekat bakan lebih dekat dari urat nadi sendiri

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya, dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya, QS. Qaf (50) : 16 

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya Ruh dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; kamu sedikit sekali bersyukur. QS. as-Sajdah (32) : 9

Manusia Akan Menjadi Najis Bila Telah Menyembah Hawanafsunya

Manusia akan menjadi dalam kesungguhan atau kesejatian sebagai manusia bila manusia hidup dalam iman pada Ruh-Nya  hingga Allah membimbingnya melalui amr-Nya yang hanya dapat diterima oleh Ruh karena dalam manusia yang suci hanyalah Ruh. Sungguh manusia akan menjadi Najis bila telah menyembah hawanafsunya karena ia telah musyrik adanya.

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, QS. al-Furqan (25) : 43

… sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis.. QS. at-Taubah (9) : 28

 .. Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu adalah najis dan tempat mereka Jahannam; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
QS. at-Taubah (9) : 95

 … maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta. QS. al-Hajj (22) : 30

Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. QS. al-An'am (6) : 119

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur'an) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. QS. al-Mu'minun (23) : 71

Al Quran Hanya Di Sentuh Oleh Ruh-Nya Yang Suci



Sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia,

Pada kitab yang terpelihara,
Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. QS. al-Waqi'ah (56) : 77-79

RUH SUCI TAK TERKONTAMINASI

Sampai kapan pun, bila manusia
Menghendaki dan menginginkan kesucian hati
Itu tak akan dapat di lakukan dengan apapun
Karena Allah telah terakan dalam manusia
Hal yang suci tak akan terkontaminasi
Yaitu Ruh yang bersifat suci

Orang yang megasah hati biar mengkilap
Itu hanya seperti tukang sepuh emas
Yang menggosok-gosok kuningan
Setelah di sepuh olehnya agar mengkilap
Sekalipun ia tau tak akan berubah menjadi emas
Namun agar manusia tertarik dengan cemerlangnya

Tuhan menjawab setiap do’a melalu Ruh
Sebagai realita amr (perintah atau perkaranya)
Yang hanief (mengalir dan tumbuh) bila manusia percaya
Bila manusia terus mengasah hawa dan nasfsunya
Atau rasa hati dan pikiranya maka segala jawaban
Tidak akan pernah dapat di mengerti oleh manusia

Karenanya berserahlah pada Allah dengan beriman pada Ruh
Niscaya Allah akan buka segala pintu hanief (aliran dan pertumbuhan)
Hingga manusia akan mencapai karunia Nahjul hakekat
Serta akan mencapai balaghul hakekat dan pada akhirnya ma’rifat

GATUT KACA DAN POHON KALIMAT

Coretan ku hanyalah goresan yang tak laku di pasar
Karenanya FB atau internet menjadi media yang pas
Karena bila aku menulis dalam kertas di depan masjid
Atau di gardu ronda pasti akan menjadi sampah
Yang berserakan dan akan mengganggu pemandangan

Sungguh aku menulis hanya menuangkan aliran
Yang tumbuh dalam diri tanpa harus kupelajari
Tanpa harus ku latih semua apa-adanya begitu
Biarlah menjadi apa dan bagai mana aku tuang
Andai ada yang mengambil hikmah dari tulisanku
Itu mutlak  karena dirinya hidup bersama Ruh

Bukan pengaruh dari tulisan-tulisan yang tak laku ini

Sungguh kalimat Allah itu mengalir dan tumbuh (hanief)
Dengan segala lathief (halus atau rahasia)-nya dalam setiap diri
Seperti tumbuhnya toge menjadi pohon besar dan ridang
Yang dapat membuat gatot kaca jadi bisa terbang melayang
Ya karena ia melalui pohon yang pendek dan tumbuh
Awalnya Gatut kaca hanya melangkah bolak balik belaka
Namun beberapa hari kemudian ia harus melompat kecil
Dan demikian seterusnya hingga ia tetap ringan melompat
Sampai pohon itu menjulang kelangit ia masih dapat melompat

Itulah pertumbuhan setiap kalimat ketika riil dalam manusia
Awalnya hanya melangkah kemudian melompat
Bahkan kemudian terbang atau melesat
Hingga orang yang tak menjalaninya
Berkata: ITU MUSTAHIL

AIR BERSATU DALAM SATU

Air samudera bersatu walau menurut rasa beda
Sungguh dalam samudera teluk muara dan sungai
Adalah satu kesatuan kausul alami yang tak berubah
Kala berada di tengah batu keras maka akan tergigis
Dan akhirnya batu-pun tembus oleh air yang mengalir

Namun kerasnya hati manusia kala di bekukan hawa
Hanya akan mampu merasa hal yang dirasa-rasa
Kerasnya jiwa manusia kala di bekukan nafsu dan logika
Semua hanya akan mengerti dari ciduk-ciduk oleh dirinya

Ketika air telah di sekat sekat dalam botol botal kecil
Maka sekalipun terapung di tengah samudera ia tak menyatu
Sungguh jarak antara Ruh dan hawa nafsu manusia
Itu amat sangat tipis lebih tipis dari rambut belah tujuh
Karenanya manusia harus berserah pada Allah Al-lathief
Yang mengerti pilah-pilih dalam manusia dengan kuasa-Nya

Sungguh bila manusia terus mengandalakan rasa hati
Dan mengandalkan fikir dan suffi (puncak pemikiran)
Maka ia tak akan pernah mau menerima aliran
Atau pertumbuhan (hanief) kalimat Allah
Dan selalu mecari cari jalan lain selain berserah
Dalam segala serah dan kalah di hadapan-Nya
Karena hawa dan afsu selalu mengajak menjauh
Dari berserah diri pada Allah dan manusia akhirnya
Menganggap dirinya jauh dari Dia dan Ruh
Karena semua di ukur dari rasa hati yang aneka ragam
Dan nafsu yang beraneka ragam pula adanya dalam diri

HUJAN TURUN SEBAGAI KARUNIA BARU

 Mentari terus bersinar menerangi bumi
Menghidupkan segala yang mati
Mematikan segala yang harus berakhir
Hingga tanah mengering kala manusia
Mengexploitasi dengan hawanafsu yang rakus

Namun mentari terus bersinar terik
Menguapkan samudera biru yang luas
Hingga menguap menjadi awan menggumpal
Dan hujan pun turun sebagai karunia baru
Hanya pendaki haketat yang berjalan dalam realita
Yang dapat membaca ayat dalam hukum alam yang pasti

Bukan pejalan yang lalai oleh bacaan kisah yang ada
Karena terperangkap kemustahilan angan sendiri
Karena kini ia hanya bisa membaca kisah-kisah suci
Yang pernah menjadi Ath Thariq bagi pendaki hakekat
Ia pun hanya bisa terkagum kagum pada moyangnya
Dan memamerkan kisah moyangnya yang suci
Tak mau melangkah berjalan sedikitpun

Hari semakin senja namun masih saja duduk disana
Walau teman-nya memanggil-mangil dari atas gunung hakekat
Namun tetap saja tak terdengar oleh-nya karena angin semaki kencang
Ia ingin melihat kawan-nya namun bak menatap langit tujuh
Hingga ia berkata ini mustahil, ketika melihat siluet kawannya disana
Ketika kawan bercerita aku telah sampai puncak gunung
Ia terus berkata ini mustahil dan ini hanya bohong belaka

Pejalan yang tak peberjalan berkata apakah engkau lewati
Bukit kecil yang ada dalam kisah ini pendaki bilang “ya”
Lalu bertanya apa yang kau ketahui di sana
Lalu di ceritakan bagian yang bisa di kisahkan
Namun tak sama dengan sangkaan sipejalan yang duduk
Hingga sang pendaki di katakan “mengada-ada belaka”

PILIHAN

Segala qada tetang rizqi, jodoh, dan lainya itu
Adalah ketentuan sebagai manusia secara kesungguhan
Namun manusia masih memiliki pilihan memakai atau tidak
Semua tergantung manusia dan tidak masalah bagi-Nya
Karena duniawi adalah permaianan dan sendagurau

Bila manusia hidup terjebak dalam permaianan
Maka ia akan berada dalam kesementaraan
Bila manusia mengikuti dan meyakini
Bahwa hidup itu kebadian Ruh
Maka maka banyaknya harta atau istri
Atau tingginya kasta duniawi tidak masalah
Karena semua terang dan nikmat bagi Ruh
Karena manusia hidup bersama Rabbin-Nya (guru sejati)
Yang selalu membimbing dirinya dalam segala hal
Dan manusia bersama maliki-Nas (penguasa pemimpin diri)
Yang memiliki hak perogratif atas diri hingga terbimbing
Dan manusia selalu bersama malikin-Nas
Yang selalu menunjukan manusia kearah focus yang tepat
Hingga manusia berada dalam arah yang amat sangat tepat

Sebaliknya bila manusia megikuti hawanafsu
Maka ia akan bersama Bathin yang aneka ragam
Dan dalam kuasa hawanafsu yang selalu mengarah
Dalam Qalbu binalnya hati, sadrun waswasnya hati
Dan fuadun ngeblur atau buyar-nya hati hingga tak focus
Maka maka banyak atau miskin harta atau istri
Atau tinggi atau rendahnya kasta dunia tidak masalah
Semua menjadi masalah ketika manusia hidup bersama hawanafsu

AKU BAHKAN TAK MENGENAL ALIF SAMPAI YA

Aku bahkan tak mengenal Alif sampai ya .....,
Ketika aku bersama Ruh
Aku tak mengenal lukisan ketika aku bersama-Nya
Karena bagi ku semua WUJUD dalam kalimat-Nya
Yang tak akan selesai oleh pikir dan suffin-Nas (puncak pemikiran)
Hingga setiap kali aku selalu bersama yang baru
Aku berserah Pada Allah semata atas semuanya

Sungguh kalimatnya berjuta bahasa bila di bahsakan manusia
Sungguh kalimat-Nya berjuta kitab ketika di bukukan
Sungguh berjuta asma kesucian-Nya bila manusia merepresentasi
Sungguh Dia ada dan WUJUD di luar pikiran dan rasa
Sungguh hanya dengan Ruh manusia mengakses amr-Nya

Bila manusia menncoba mencari cari Dia
Dengan hati dan pikiran hanya akn mendapat simpul-simpul belaka
Seperti abulahab daN istrinya yang ahli merepresetasikan setiap kata Muhammad saw
Hingga yang di dapat hanyalah buhul-buhul ruwet belaka

BUKAN SEKEDAR SUJUD DI SAJADAH INDAH

Bila kau bertanya bagaimna kau hendak berserah
Jangan terjebak oleh sajadah yang di gelar indah
Jangan pula terjebak sahdu hati yang sok suci dalam diri
Engkau bukan harus menyentuh tanah untuk berserah
Karena engkau sendiri tanah dalam kesungguhan

Bahakan mungkin engkau lebih menjinjikan dari sekedar tanah
Karena engkau anak manusia yang lahir dari air mani
Yang memancar bersama sahwat dalam hubungan manusia 
Andai kau tidak di karunia Ruh yang suci sebagai sejati
Engkau sungguh hina dan sangat menjijikan halnya

Jadi berserahlah lebih dalam bukan sekedar kepalamu
Yang di penuhi oleh otak yang lalai akan Dia dan Ruh
Tapi berserahlah dalam kalah di sisi Allah yang melekat
Dalam diri dan lebih dekat di banding nadi sendiri
Berselah dalam sejati bukan sekedar sujud di sajadah indah
Namun terus memperturutkan hawanafsu dalam hidupnya

SANG ULAT BERTANYA

Diantara bunga-bunga itu ada ulat sedang bertanya
Pada kupu-kupu yang sedang menghisap madu
Sang ulat bertanya: bagaimana kau bisa terbang
Sang kupu-kupu menjawab: metamorfosa terlebihdulu
Sang ulat bertanya: bagi mana caranya bermetamorfosa
Sang kupu-kupu bilang: itu kehendak Tuhan bila kau hidup
Sang ulat bertanya: bagai mana rasa-nya bermetamorfosa
Sang kupu-kupu bilang: itu akan kau alami bila kau hidup

Ia menanti-nanti kata -kata sikupu tapi tak kujung datang
Sang ulat tak sabar, dan merasa dirinya telah di bohongi
Lalu ia bertemu kutilang yang mencari mangsa ulat
Dan bertanya padan burung kutilang tersebut
Sang ulat bertanya: bagaimana kau bisa terbang
Kutilang menjawab: ya gampang aku dari telor lalu menetas
Dan setelah bulu-buluku sempurna lalu terbang dech ..,

Sang ulat berkata: kata si kupu untuk bisa terbang
harus bermetamorfosa barulah aku bisa seperti sikupu
Kutilang bilang: kamu di bohongi oleh kupu-kupu
Biar kamu terus tak bisa terbang begitu karena ia iri padamu
Sang ulat bertanya: terus bagai mana agar aku bisa terbang
Masuklah keparuhku lalu nanti engkau akan jadi telor
Dan engkau akan terbang seperti aku dan kupu-kupu
Karena ia ingin terbang maka masuklah keparuh kutilang

Apa yang anda pikirkan ..?

ORANG TIMUR YANG SUCI ATAU ORANG BARAT YANG BERDOSA

Manusia di cipta sebagai ummatan washatha
Bukan maluk kanan atau kiri bukan pula timur dan barat
Ketika manusia telah menempatkan diri sebagai
Orang timur yang suci atau orang barat yang berdosa
Maka pastilah manusia tak akan mengerti sejati

Karena sungguh manusia itu adalah dzat yang tengah
Dan bersama Ruh ia mulia bukan oleh arah atau kebangsaan
Sungguh manusia yang terlahir bila terus membesarkan nama-nama
Dan kebesaran kanan kirinya (keturunan atau kelompok atau lainya)
Maka ia telah terjebak dalam keragaman diawali yang ada
Dan itulah yang Allah sebut sebagai musyrik dalam kesungguhan

Sungguh Allah akan terus hanief (mengalirkan dan menumbuhkan)
Kalimat-Nya dalam manusia hingga manusia akan mengenal
Segala-nama yang ada dan tersentuh oleh manusia
Dan dengan Ruh amr-Nya di terima oleh manusia
Dan melalui dalam diri kalimat-Nya hadir dan tumbuh adanya
Bukan dari timur atau barat bukan pula dari bawah atau atas
Bukan pula dari arah kanan atau kiri manusia 

BERLALU MENUJU ALAM KEABADIAN

Bumi tercipta suci dan untuk bersuci
Namun manusia datang lalu mengotori
Dengan kepingan kesombongan dirinya
Karena ia tidak bersama sejati hidup-Nya
Yaitu Ruh yang suci dan menghidupkan

Diantara manusia ada yang merasa tersesat
Dan merasa makin tersesat dalam hidupnya
Lalu ia binggung dan bertambah binggung

Dan merasa hidupnya sebagai ujian Tuhan
Sungguh bila manusia berserah diri pada Tuhan
Yang maha dekat dan WUJUD lebih dekat dari nadinya
Maka hidupnya tidak menjadi teka-teki dan ujian
Yang semakin hari semakin banyak pertanyaan
Yang harus dijawab, namun tak akan penah terjawab

Bila manusia terus mengikuti nafsu yang berbatas umur

Sungguh ketika manusia mengikuti hawanafsu
Ia sungguh sedang membuat liang kubur sendiri
Karena ketika manusia menjadi sejati hidup nafsu
Bukan menjadikan Ruh sebagai sejati hidupnya
Ia akan segera memasuki liang kubur yang di gali
Namun ketika manusia menjadikan Ruh sebagai sejati
Maka Ruh akan menjadi penerima amri Rabby

Yang hanief (mengalir dan tumbuh) dan akan terus tumbuh
Ruh akan menjadi Rabbin-Nas (guru sejati manusia)
Ruh akan menjadi Malikin-Nas (penguasa manusia dalam diri)
Ruh akan menjadi Ilahin-Nas (yang menunjukan pada focus)
Hingga manusia hidup dalam bimbingan Ruh atas amr-Nya
Dan ketika menanggalkan jasadnya Ia bak menggalkan pakaian usang
Yang mesti di tanggalkan dan Ruh berlalu menuju alam keabadian

ENTAHLAH

Entahlah
Apa aku menulis atau melukis
Karena sumua hanya tertuang begitu

Entahlah
Apa ada yang mengerti atau tidak
Karena tulisanku bukan pelajaran
Dan lukisanku bukan keseian

Entahlah
Apa berguna bagi orang lain atau tidak
Aku tak mengerti karena semua hanya tertuang
Mutlak bagi kepentingan ku sendiri belaka
Aku jadi tak tau apakah berguna bagi orang

Entahlah
Aku akan terus menulis atau melukis
Selama aliran itu harus tertuang dalam kata
Yang dapat aku tulis dengan segala caraku
Aku tak gunakan cara-cara orang menulis
Aku tak gunakan teori orang melukis

Entahlah
Semua aku biarkan mengalir begitu saja

SEKALIPUN KITAB-NYA TAK TERBACA OLEH KATA-KATA DAN BAHASA DUNIA

Muhammad saw membersihkan jasad dengan air dan debu
Namun membersihkan dosa dengan api neraka yang ada
Ketika manusia tak mau bertaqwa (depe-depe basa jawa)
Yaitu dengan beriman pada yang ghaib (Ruh) yang melekat
Dalam setiap manusia di muka bumi ini adanya

Karena dengan Ruh manusia dapat shallu (terkait) dengan Allah
Hingga Allah dapat memberikan (razaq) pada manusia hidayah
Ketika manusia maqam (menjadi sejati) Ruh dalam hidup
Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa
 Sekalipun kitab-Nya tak terbaca oleh kata-kata dan bahasa dunia

Namun itulah hundan bagi siapa yang bertaqwa (depe-depe basa jawa)
Karena Al-Kitab (Taurat Injil dan Al Qur'an) yang telah diturunkan
Bukanlah bahasa tulisan dan bahasa lisan manusia yang terkata
Melainkan hanief (aliran) yang tumbuh seperti biologis manusia
Atau seperti toge yang terus tumbuh menjulang hingga kelangit

Dengan itulah petunjuk dari Tuhan di alirkan tumbuh dari dalam diri
Bukan dari arah kanan atau kiri bukan pula dari timur atau barat
Bukan pula dari arah atas atau dari bawah manusia
Sungguh itu riil da WUJUD ketika manusia percaya Ruh

RENANG ENGKAU BERENANG

Renang engkau berenang menuju gunung menjulang
Engkau kira tak akan tenggelam ketika sampai di sana
Putraku aku cinta padamu naiklah kebahtera-Nya
Aku akan merindumu ketika kau terus menuju gunung
Sudah lama kita bersama hidup di dunia bersama-sama
Namun mengapa sayang engkau berlalu kala banjir datang
Itulah Nuh kala memanggil kan’an ketika itu

Sungguh kisahnya terlukis indah bak intan dan mutiara
Memancarkan cahaya, bagi siapa yang tersentuh kisah-Nya
Namun kisah hanya cerita usang belaka ketika manusia

Membaca dengan hawa dan nafsunya atau rasa dan pikirannya
Karena hati hanya merasa dan pikiran hanya berfikir

Dan akan berkata aku tak akan tenggelam seperti dia
Sungguh Ruh tiada duanya yang dapat membaca kisah
Yang telah tertuang di dalam dunia, baik sisi positif atau negatif

Bahkan dalam maya sekalipun kisah itu riil adanya
Sungguh ketika manusia bersandar pada hati dan fikir
Manusia tak akan menyentuh setiap hikmah-Nya
Karena hikmah hanya di terima Ruh dalam manusia
Dan akan diolah oleh sunyi dan halusnya Natiq-Nya

Sungguh bila bersama Ruh-Nya rasa di ganti Nikmat
Suffi-Nas (puncak pemikiran) di gati ‘arsyil-Lah
Dan semua akan terbaca menjadi terang manusia
Ketika sampai sidhratul muntaha (berakhirnya peristiwa)
Dan semua akan menjadi jalan hakekat yang rill

Serta menjadi karunia Nahjul hakekat bagi manusia
Bila manusia terus bersama hawanafsu sampai mati
Maka Nafsu akan tinggalkan setiap diri karena dia

Memiliki batas waktu disis manusia adanya
Bila saat-Nya datang maka manusia akan tau semuanya
Berserahlah pada-Nya dan kembalilah pada-Nya

Jangan kau pergi bersama hawanafsu yang ada
Hingga kau tinggalkan Ruh sebagai penerima amr-Nya
Dalam setiap diri yang akan menjadi Rabbin-Nas (guru sejati)
Serta akan menjadi Malikin-Nas (penguasa sejati)
Serta akan menjadi Ilahin-Nas (penuntun kearah focus sejati)

Sungguh berserahlah pada-Nya dan kembalilah pada-Nya
Dia yang amat dekat dalam diri bukan dia yang jauh di sana

Dilangit tujuh yang tak terjangkau oleh manusia adanya

BAGIKU SEMUA MERDEKA

Aku selalu bicara atasnama pribadi ku
Bukan atasnama orang lain dalam hal-ku
Aku tak menyuruh orang untuk meyakini
Apa yang aku ocehkan dan aku tuangkan
Semua hanya untuk diriku sendiriri belaka

Bila ada yang mendapatkan hikmah
Itu mutlak karena dirinya berjalan dalam yakin
Dan itu mutlak karena dia bersma Ruh
Jadi bukan karena tulisan atau ocehanku

Sebaliknya bila ada yang merasa di suruh-suruh
Itu bukan dari ku namun dari dalam diri sendiri yang menyuruh
Karena aku sedang bicara dengan aku itulah aku
Jadi jangan merasa di suruh oleh ku ini adanya
Karena semua kembali pada dan dalam diri sendiri

Jangan Ge-Er
Karena aku sedang bicara dan menulis sendiri
Jangan sakit hati
Karena semua untukku bagiku, dan aku bersama diriku
Aku cukup dengan ku
Jangankan aku, Nuh saja seorang Nabi putranya tak percaya
Bagiku semua merdeka
Tak ada ikatan atau janji karena hablullah telah mengikat
Dan Allah-pun tak memaksakan kehendak apalagi aku
Maaf kan aku jika ada yang tersinggun
Itu pasti dari dalam diri sediri bukan dari diriku ini

HAWA NAFSU ITU BERSAMA NASHIYAH YANG SELALU MENDUSTAKAN DAN DURHAKA

Akan menjadi berat membaca
Bila manusia membaca dengan nama diri
Namun akan menjadi ringan sekali tanpa beban
Ketika manusia membaca dengan Rabby (guru sejati)
Yang ada dalam diri dan melekat sangat dekat WUJUD-Nya

Dialah yang mencipta manusia dari ‘alaq (عَلَقٍ)
Ya (عَلَقٍ) dalam kata bahasa arab berarti:
to be banging: akan membenturkan;
to belong to: menghubungkan dengan,
to suspend: untuk menunda, tergantung
to attach great importance: untuk melampirkan sangat penting  
attachment: lampiran, kasih sayang, cinta, kasih
thrashing: labrakan, mendera, berdebaran; 
sound beatingsuara: mengalahkan;
relation: hubungan, sangkut paut, persetubuhan;
connection: hubungan, keterpautan, persetubuhan;

Bacalah dan Rabb (guru sejati) mu itu penuh kasih sayang
Yang mengajar manusia dengan melalui qalam
Qalam: stabilow (penebal) bagian, garis lurus, pena
Ya dia akan memberi aksen atau garis penebal
Kala manusia membaca bersama Rabby (guru sejati)
Dia yang mengajarkan manusia apa yang tak diketahuinya jadi tau
Namun sungguh manusia telah keterlaluan dengan mengkuti
Hawa nafsu yang selalu mengajak menjauhi Rabby (guru sejati)

Hingga manusia menanggung akibatnya dengan kelam
Karena selalu menempatkan hawa nafsu sebagai penguasa
Dan manusia menjadi makmum pada hawanafsunya
Sungguh bila manusia menempatkan Ruh Malik
Pemimimpinya maka manusia akan selalu dalam bimbingan
Dan manusia akan selalu dalam lindunganNya

Sungguh karena manusia merasa dirinya serba cukup dengan hawanafsunya
Dan sungguh rasa dan fikiran selalu mendustakan dan berpaling
Dari semua amr-Nya yang Allah hanief (alirkan)  melalui Ruh
Karena sungguh hawanafsu itu bersama Nashiyah yang selalu mendustakan dan durhaka

TAK PERLU ADA YANG DIMENGHAWATIRKAN

Seorang pelacur hanya melcurkan dirinya
Sedangkan orang yang mengikuti hawanafsunya
Ia berselingkuh dengan hawa nafsu di depan Ruh
Dan berselingkuh dengan hawa nafsu di hadapan WUJUD-Nya
Yang Maha dekat dalam dirinya bahkan lebih dekat dari nadi-nya

Bila manusia masih menyebut Nama-Nya dengan mengagungkan diri
Atau membanggakan kelompok dan golongannya
Itu sungguh dia telah melacurkan diri di hadapan-Nya dan Ruh

Orang bodoh hanya lupa akan segala sesuatu di pikirannya
Hingga tidak akan mempengaruhi manusia untuk berserah
Karena berserah tidak memerlukan kepandaian atau ilmu majazi
Namun sumeleh kepada Dia yang mahadekat melalui Ruh
Yang sungguh telah riil sejak di kandungan bunda-nya

Karenanya pelacur, orang bodoh dan siapapun yang hina menurut manusia
Akan dapat lebih berserah pada Allah ketika ia berserah
Karena mereka telah benar-benar sendiri dengan hinaan orang
Jadi sungguh tak perlu ada yang dimenghawatirkan
Bagi siapapun yang berserah pasti Allah akan menyabut secepat kilat
Tidak menungguh restu dari pendeta atau sejenisnya
Karena Ruh ada dalam setiap manusia dan suci
Karena Dia melekat pada setiap manusia dan WUJUD amat dekat

DARI MANA ISTILAH BUNDA MANUSIA

Allah tak pernah menamakan Istri Adam
Bunda para manusia sebagai hawa
Dalam pengertian rasa hati yang aneka ragam
Bahkan Al Quran tidak menulis nama-nya
Sungguh wanita bukanlah hawa dalam pengertian itu
Wanita dan pria sama di sisi Allah jadi bukan waha
Dan tak akan pernah jadi hawa dalam pengertian itu
Wanita adalah manusia yang memiliki kesamaan hak disis-Nya.
Adam juga bukan nafsu dan tidak akan pernah jadi nafsu
Karena manusia bukan sekedar hawa dan nafsu

Entah siapa yang menisbatkan Bunda manusia
Dalam perkara yang cenderung kekiri-kirian
Entah siapa yang menisbatkan Bunda manusia
Seolah menjadi penyebab kerusakan lelaki
Entah dari mana istilah itu bermula adanya
Sungguh “wanita adalah mahluk mulia adanya”
Bahkan Muhammad saw Nabiyullah terahir
Menyampaikan “surge di telapak kaki bunda”

Jadi sunggu bukan wanita bila terjadi kerusakan
Bukan pula pria yang membuat kerusakan di bumi
Tapi karena hawa nafsu yang ada dalam setiap diri
Ketika manusia tak mau tunduk pada Allah ta’ala
Melalui Ruh yang telah jadi karunia bagi diri
ang akan berlaku sebagai Guru sejati (Rabbin-Nas)
Dan akan berlaku sebagi pemimpin sejati (malikin-Nas)
Serata akan menjadi penuntun kearah focus yan tepat (Ilahin-Nas)

Kunyatakan di sini “Allah tak pernah menyebut Bunda manusia”
Sebagai Hawa dalam pengertian (ahwwa ahum, atauh hawahu)
Sungguh Allah memuliakan Wanita sejajar dengan pria disisnya

Hingga ia bisa menjadi pendaki hakekat seperti Bunda maryam,

Atau Bunda sharah dan hajar, atau seprti bunda dari Musa as
Atau seperti Rabi’ah al adawiah sang pendaki hakekat ba’da Nabi saw

KERAHASIAAN TUHAN

Taukah anda Bathin tak akan menerima penyerahan
Bila manusia mengadalkan bathin yang bersifat aneka ragam
Seperti, nyawa, jiwa, sukma, nurani, hawa, nafsu, fikrah,
‘aqlan, pendengaran, penglihatan, rasa, dan detil-detil lain
Yang berjumlah ribuan bahkan jutaan sampai manusia tak punya istilah
Maka manusia akan hidup dalam kebingungan adanya
Karena bhathin selalu di kuasai oleh hawa dan nafsu


Namun bila manusia berserah pada Allah yang maha tunggal
Melalui Ruh yang ditiupkan dalam manusia dan tunggal
Serta bersifat suci dan dalam sifat abadi serta menunjukan
Maka manusia akan mampu berserah diri pada Allah ta’ala
Namun ketika manusia terus mengandalkan hawa nafsu
Hawa yang becokol dirasa dan Nafsu yang berpangkal dalam pikiran
Maka manusia tak akan bisa berserah kepada Allah walau sedikitpun

Karena hati akan mempengaruhi dengan Qalbu yang binal,
Shadru yang was-was dan peragu Fuad yang ngeblur atau buyar
Hingga manusia akan selalu bergejolak, bergerak oleh hati (qalbu)
Manusia akan terus menjadi ragu-ragu  dan tak maqam oleh hati (shadru)
Serta manusia tak akan bisa focus bagi, pada, dan untuk Allah oleh hati (fuad)


Sungguh berserahlah pada Allah yang maha dekat lebih dekat dari nadi
Percayai Ruh dan dan percayakan pada Ruh agar dia membimbing
Dan terus mengarahkan manusia, dengan amr-Nya yang hanief (megalir dan tumbuh)
Dalam segala kerahasiaan Tuhan dari segala yang di luar Ruh-Nya
Hingga Jin, Malaikat dan manusia yang hidup tak bersama Ruhnya tak tau

BAU BADAN

Itulah manusia
Yang memiliki bau badan yang tak enak
Bahkan setiap pori pori mengeluarkan
Bau yang berbeda-beda adanya

Coblah cium bau badan sendiri
Mulai dari daki di kepala
Lalu kotoran dari lubang kuping
Lalu upil dari dari hidung tempat mencium
Kemudian ludah atau riak dari mulut
Atau jigong dari gigi dalam mulut
Dan daki dari leher
Lalu dari ketek sendiri
Atau dari daki buah dada atau dada
Lalu dari lubang perut (puser)

Dan terus daki dari sekitar kemaluan
Atau daki antara kemaluan dan dubur
Dan hal yang keluar baik yang bukan kotoran
Atau bersifat kotoran dari kemaluan
Dan hal yang keluar dari dubur manusia
Serta dari kuku sendiri semua berbeda

Bila manusia mau belajar dari diri
Maka akan tau betapa menjijikan manusia
Bila tak di muliakan oleh Ruh
Dan bila manusia tak di karunia Nikmat
Maka bau badan akan memuakan adanya
Namun Karena Nikmat itulah
Bau dalam manusia menjadi sensasi
Tersendiri ketika menikmati tubuh karunianya

Sungguh semua akan menjadi petunjuk bagi yang berserah
Dan semua akan menjadi penyesat bagi yang bersama hawanafsu
Semua akan menjadi Nikmat yang abadi bagi yang berserah
Namun yang bersama hawanafsu hanya mejadi rasa sesaat
Dan hanya akan membuat manusia semakin haus adanya
Karena sungguh hanya dengan berserah syukur bisa dilakukan

BENARKAH ADA ISTILAH NGIDAM..?

Ngidam itu alam diri bagi yang tak mengalami

Itu akan di kira mengada-ada akan halnya
Mungkin memang ada wanita yang berpura-pura
Tapi sungguh ngidam itu bukan untuk wanita saja
Bahkan ketika Istriku hamil aku ngidam sesuatu
Yang di hari-hari biasa aku tak doyan adanya
Atau biasa-biasa saja dalam keseharian
Namun ketika istriku hamil aku sangat amat ingin hal itu
Ya bayangkan “putih telor setengah kilo” setiap hari
Menjadi menu keseharianku bila ingat sekarang aku jijik
Apa ini ..? bagi ku itulah Nikmat kala datang pada manusia
Sekalipun di luar situasi hal itu tak berasa atau tak nikmat
Namun ketika datang Nikmat manusia tak bisa menolak

Namun hal seperti ini sering di salah guakan oleh manusia
Hingga manusia akhirnya meragu sendiri akan Nikmat-Nya
Dan mengira bahwa nikmat itu adalah rasa atau perasaan
Sungguh Nikmat itu bersifat tunggal adanya, dia berakselerasi
Dengan apapun yang ada dalam manusia hingga semua hal
Akan menjadi dalam satu yaitu Nikmat, sungguh nikmat bukan rasa
Sekalipun rasa sebagian kecil dari Nikmat dalam setiap manusia

Ya bagiku Ngidam itu ada dan bagian dari Nikmat
Ketika Allah tiupkan Ruh-Nya yang tunggal dalam air maniku
Dan ini selalu terjadi dalam setiap kehamilan istriku
Jadi aku tak meragukan bahwa Ngidam itu ada dan tak di buat-buat
Sungguh Ngidam bukan hanya ada wanita yang hamil (mengadung)
Tapi bisa terjadi pada sang ayah ketika Istri hamil putranya  

SALAH REPRESENTASI MEMBUAT SALAH MAKNA

Terlihat sepele manusia merpesentasikan kata,
Dalam sesaat tak berpengaruh apa-apa
Namun bila telah bergulir dalam waktu da masa
Akan mejadi paradigma, mindset bahkan menjadi dogma
Tau bahkan doktrin oleh mereka dengan kepentinganya

Istilah hawa sebagai contoh;
 Manusia menerakan kata HAWA
Kepada bunda Manusia di dunia
Akhirnya dalam agama tertentu
Jadi ada doktrin dosa turunan,
Dan dalam agama lain jadi ada doktrin
Bahwa lelaki adalah segalanya, dan seterusnya.

Ini berawal dari salah tera sebuah istilah
Terhadap satu kata wanita dengan istilah HAWA,
Sungguh siapapun yang menera hal yang salah
Sekalipun dalam kata akan berakibat fatal
Bagi seluruh generasi berikutnya

Dan kini menyebabkan wanita di pandang sebelah mata
Oleh sebagian lelaki yang masih merasa lebih tinggi
Derajatnya disisi seorang wanita adanya
Sungguh Allah tidak pernah memandang pria atau wanita
Siapapun yang berserah akan di smabut oleh Allah
Tanpa harus meminta restu dari laki-laki atau pria
Dan inilah kesamaan hak yang Allah berikan pada manusia

BLAK BLAKAN
Saya menulis blak blakan ...,
Karena memang biar terang bahwa pelacur
Dan orang jahat bahkan koruptor atau pembuuh
Masih punya kesempatan kembali pada Tuhan,
Dan punya hak yang sama di sisi Tuhanya
Dengan orang-orang yang mengklaim dirinya suci di sisi Allah

Sungguh kesucian itu ada bila bila manusia berserah pada Allah
Di kuasai nafsu sawat dalam arti pelacuran biologis
Sama dengan di kuasai Nasul kamilah yang sok sempurna lan suci
Keduanya akan sama sebagai pelacur
Dihadapan Ruh yang melekat dalam diri sendiri
Dan berselingkuh terang-terngan
Dihadapan Tuhan yang WUJUD lebih dekat dari Nadi sendiri

Sungguh semua manusia harus kembali pada Allah
Karena semua telah berlaku lacur dan berselingkuh
Di hadapan Ruh melacur dengan hawanafsu
Dan dihadapan Tuhan berselingkuh dengan hawanafsu
Hingga manusia tersekat rapat ketika amri rabbi (perintah Tuhan)
Mengalir dan tumbuh dalam diri sampai manusia tak mengerti
Bahwa Tuhan amat sangat dekat dan Ruh melekat

FITRAH ALLAH RIIL DALAM FITHRAH MANUSIA

Pendaki hakekat akan bisa di katakan porno
Dan tidak bermoral, karena kalau bicara memang
Tidak pernah malu-malu sekalipun bicara orgasme
Atau bicara tentang air mani ketika muncrat
Karena sungguh hal itu di tegaskan di tegeskan
Agar manusia melek bahwa asal usulnya dari situ
Manusia sangat menjijikan bila bukan karena Ruh
Dan bila bukan karena sebagai mahluk yang menjadi WUJUD ketuhanan

”Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya,
dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya” QS. Qaf (50) : 16

“Maka hadapkanlah wajahmu dalam ad-dien yang hanif
(megalir dan tumbuh) fitrah Allah riil dalam fithrah manusia,
tak ada perubahan penciptaan atasnya.

Itulah dien yang maqam;

tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, QS. ar-Rum” (30) : 30

Bila manusia hanya hidup terperangkap bathiniah
Yang aneka ragam se aneka ragam baunya dalam tubuh
Maka manusia sangat memuak kan dan menjijikan adanya
Sungguh hanya orang yang berserah pada Allah ta’ala
Dan yang mempercayai Ruh sebagai sejati hidupnya
Manusia menjadi mulia disisi Allah, sekalipun tanpa kemuliaan duniawi

Bayangkan manusia bila pernah jadi pelacur apa lagi sampai ‘aids
Demikian pula manusia yang terkena kejahatan-kejahatan lain
Siapa yang akan mau berteman ..? semua punya alas an untuk menolak
Namu sebalik-nya orang yang mengklaimdirinya suci
Dengan segala atribut dan keturunan orang terhormat
Maka pasti siapu mau berteman dan berkawan dengnya
Sungguh Allah akan menerima pertaubatan siapapun
Sekejap mata atau secepat kilat bila manusia percaya

DIALOG DENGAN TEMANKU (SURAT KE 1)

Ini saya publikasikan semoga manfaat bagi semua tanpa menyertakan nama dan alamtnya yang bersangkutan sebaga privasi:

Salam kenal (Judul)

Temanku 14 FEBRUARI JAM 16:27


Trimakasih dh di tag dlm stiap note,dptkah mas mbntu sy tuk membimbing sy tuk mnju kesejatian?suwun

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 14 Februari jam 16:58


Saya hanya bisa memberi gambaran karena sungguh semua telah menjadi realita dalam diri "wehdatul wujud" atau Manunggaling kawula gusti,


Ada dua hal yang mesti di rubah dalam diri yaitu pengertian tentang Ruh dan Bahthin


Ruh bersifat tunggal

Ruh itu Amry Rabbik


Dan Bathin itulah yang bershifat Ragam ketika keduanya masih di kira sama maka tidak akan pernah sampai


Kenapa saya sering menekankan "jalani" karena sungguh kesejatian bukan teori sekalipun dalam teori mungkin ada tapi bukan itu, seperti seorang guru ketika ingin memberikan pengertian rasa asin, yang di bawa adalah garem, benar dalam garam ada asin tapi sungguh asi bukan garam, bila ada orang bilang air kencing asin keringat asin ketika murid tidak menjilat garam maka akan menyalahkan orang yang berkata air kencing asin keringat asin.


Jadi saya hanya bisa memberi gambaran yang sebatas majazi karena hakekat atau kesejatian itu ada dalam diri.


Temanku 14 Februari jam 17:57 Laporkan


Bagaima cara mengenal Ruh kt,apakah bisa tanpa seorang pembimbing kt bisa mengenalnya?suwun...

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 14 Februari jam 18:37


Ada tiga tahap yang di lakukan oleh seorag pendaki hakekat

Kanjeng Nabi Ibrahiem as memulai dari melihat bintang lalu belaui melihat bulan dan ternya baru melihat matahari tapi beliau tidak berhenti di situ karena ternyata bukan matahari walau benar matahari meghidupkan dunia ini.


Mentok lah teori - teori sampai alam cahaya manusia sering terjebak dalam mejalani hal ini karena nyaman oleh indahnya menjadi bintang yang di puja-puja manusia, atau ketika menjadi purnama yang indah dan begitu mengharu biru, atau ketika ia jadi matahari yang bersinar dan merasa telah bisa membantu orang lain jadi hidup atau menerangi orang lain dengan cahayanya.


Tidak dan tidak bisa berhenti di situ karenanya apa yang bisa di lakukan ketika semua menjebak, ya semua itu akan menjebak ketika manusia lalai dalam perjalanan karenanya Hanya berserah pada Allah dengan menjadi WUJUD Serah seserah-serahnya ...


Tidak ada seorang pun yang dapat membantu kecuali dirinya telah memulai syafaat itu hanya menguatkan setelah dirinya mau percaya pada Ruh Peritah Tuhan Dalam Dirinya.


Temanku 14 Februari jam 18:45 Laporkan


benarkah Ruh tuhan/ Ruh idhofi/sdr kembar itu bisa kt jumpai.?

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 14 Februari jam 18:50


ADA PERTANYAAN SEBELUM MENJAWAB PERTANYAAN SAUDARA, Siapa orang yang paling anda dengarkan dalam realita karena anda anggap benar kata-katanya.


Temanku 14 Februari jam 19:01 Laporkan


"Siapa orang" sy blm menemukan org sprti itu mas.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 14 Februari jam 19:18


Siapa orang yang paling anda dengarkan dalam realita kehidupan selama ini ..?


Temanku 14 Februari jam 19:33 Laporkan


Sy hanya "mendengar"org yg dlm hati saya yakini kta2nya.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Temanku 14 Februari jam 19:34 Laporkan


Sy hanya "mendengar"org yg dlm hati saya yakini kta2nya.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 14 Februari jam 20:08


Siapa orangnya tidak ada, karena anda mendengar kan suara diri .... begitukah maksudnya ..?


Temanku 14 Februari jam 21:17 Laporkan


Ya mgkin sprti itu,tp smpai saat ini sy hanya di suguhkan teori2 tnpa ada bukti.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 14 Februari jam 21:35


Bila anda seorang murid yang hendak tau rasa asin apa yag mesti di lakukan ...?


Temanku 14 Februari jam 21:49 Laporkan


apakah anak kecil bisa paham/mnamai rasa?tanpa ada yg mnjukan.? krn bnyak rasa yg msti ia ktahui,?

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 14 Februari jam 22:00


Bila anda seorang murid yang hendak tau rasa asin apa yag mesti di lakukan ...? saya tidak mengatakan anak kecil


Temanku 14 Februari jam 22:11 Laporkan


Aku akan mencicipi/mrsakan lgsung yg ditunjukan o/ guru pd sy yg bilang asin.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 14 Februari jam 22:23


Sunggu sebenarnya aku takut pada kebodohanku karena aku selalu di salah pahami, ketika aku menunjukan air laut yang luas sebagai asin, aku di tuduh akan menenggelamkan ketika aku menujukan garam yang asin di tuduh akan menyakiti mata ketika kelilipan ketika aku bilan Upil itu asin aku di bilang jorok, ketika aku menunjukan air kencing asi aku di tuduh penjahat kelamin jadi dengan apa aku harus menujukan padamu ...., dan kembali pada diri dulu apakah engkau siap untuk semua kemugkinan terburuk..., hingga aku menunjukan asin dalam darah ...?


Langit Utara 14 Februari jam 22:23


dan kembali pada diri dulu apakah engkau siap untuk semua kemugkinan terburuk..., hingga aku menunjukan asin dalam darah ...?


Temanku 14 Februari jam 22:35 Laporkan


Tentu saja siap

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 14 Februari jam 23:02


Ada tinggal di mana jika begitu ...?


Temanku 16 Februari jam 13:08 Laporkan


Tempat tinggal sy mksudna mas?Di Indonesia (saya sembunyikan sebagai privasi) mas.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 16 Februari jam 13:17


Ya


Temanku 16 Februari jam 14:11 Laporkan


Klo bleh tau mas sndiri org mna ya?

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 16 Februari jam 14:22


Saya hamba hina yang tak layak untuk jadi teman, karena saya telah menghinakan diri di hadapan Tuhan dan seluruh mahluk mungkin aku lebih hina dari mahluk apapun, jadi jangan ingin mengetahui aku karena segala kehinaan duniawi ada dalamku. saya No maden saya No existation jadilah diri yang percaya pada Ruh peritah Tuhan yang suci yang ada pada diri


Langit Utara 16 Februari jam 14:41


Saya Hamba hina yang tak layak untuk jadi teman, karena saya telah menghinakan diri di hadapa Tuhan dan seluruh mahluk mungkin aku lebih hina dari mahluk apapun, jadi jangan ingin mengetahui aku karena segala kehinaan duniawi ada dalamku. saya No maden saya No existation jadilah diri yang percaya pada Ruh peritah Tuhan yang suci yang ada pada diri


Temanku 16 Februari jam 16:53 Laporkan


Bgmnakah cara mengenal Ruh klo tdk ada pembimmbing utk mnju kegerbang itu??

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 16 Februari jam 21:56


Tidak satu pendaki hakekat pun yang mencapai Nahjul Hakekat Baik ketika para Nabi di masanya atau setelah kenabian di tutup semua memulai dari dirinya dan berserah diri dalam kesungguhan karena ini akan tumbuh seperti biologis kita semakin hari semakin mengerti, dan semua yang disisi anda akan menjadi GURU SEJATI setelah diri menjadi GURU SEJATI


Temanku 16 Februari jam 22:58 Laporkan


Bgmana diri tuk mjd GURU SEJATI itu mas? suwun..

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 16 Februari jam 23:14


Bismillah, Tawakaltu 'alallah wa Tawakaltu 'ala Ruhy amantu bi Amry Rabby ..... Lakhaula wala kuwwata ila billah


Aku sudah sampaikan sebenarnya anda sudah memulainya, yaitu ketika kutayakan siapa orang yang paling anda dengar di dunia ini dan ternyata anda-lah orangnya.


sekarang anda tinggal menunjuk siapa yang akan jadi guru anda setelah diri anda tapi yakini bahwa semua yang diterangkan orang lain itu majazi bukan hakekat, persis seperti yang telah ku tulis guru menunjukan asin karena tidak ada amsal maka megambil garam.


Ya ketika anda hendak memilih guru selain guru sejati dalam diri boleh tik-tok seperti penjudi karena dewa judi pun jujur jika di balik 1 pasti 6, di balik 2 pasti lima di balik 3 pasti empat ketika membuat dadu.


Jadi tidak usah takut karena semua telah Nyata dalam diri tingga yang paling utama adalah beriman pada yang ghaib yang terdekat adalah Ruh, dan ingat Jin dan malaikat itu bukan ghaib karena banyak yang bisa melihat,


Ruh akan tumbuh dalam diri dan semakin nyata efeknya jadi semua ada dalam diri ini. jangan berhenti ketika kebetulan melewati alam Malakut karena manusia bisa masuk alam malaikat itu, jangan terjebak ketika masuk alam jiniah karena manusia bisa masuk kesana


Mulailah bismillah dari saat ini, perkuat kepercayaan tidak usah mencari-cari figur karena semua figur akan menjebak diri tapi jadilah diri yang semakin kuat dan semakin kokoh dalam hakekat.


Mulailah bismillah:

Bismillah, Tawakaltu 'alallah wa Tawakaltu 'ala Ruhy amantu bi Amry Rabby ..... Lakhaula wala kuwwata ila billah


Temanku 18 Februari jam 17:02 Laporkan


Sudikah tuan membimbing sy?Jujur sy ini org yg pndah sana sini,tp smpai saat ini blom sy temukan hakekat&makrifat.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 18 Februari jam 17:05


Insya Allah, Tapi anda harus memulai untuk percaya pada Ruh peritah Tuhan yang telah Allah Urab kan dalam diri, tanpa itu saya bukan apa-apa..


Temanku 18 Februari jam 18:27 Laporkan


Sy prcaya trus apa yg mesti sy lakukan?dan bgmna tuk mengenali Ruh perintah Tuhan dlm diri ini pak?

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 18 Februari jam 18:37


Anadai saya dekat dengan anda saya akan mengambil segumpal tanah lalu saya akan bentuk menjadi patung menusia lalu saya menyuruh anda duduk di samping nya dan aku akan bertanya pada keduanya: siapa Nama-mu disana anda akan tau siapa yang ada Ruh nya dan siapa yang tidak.


Temanku 18 Februari jam 18:43 Laporkan


Apakah nama yg diberikan ortu ini adlh Yg tuan mksud Ruh perintah Tuhan?

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 18 Februari jam 19:02


“pulan” (saya sembunyikan sebagai privasi) apakah ini nama anda..?


Temanku 18 Februari jam 21:49 Laporkan


Tdk pakai “p” (saya sembunyikan sebagai privasi) pak,ada rahasia apa dibalik sbuah nama ?suwun..

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 18 Februari jam 22:01


Karena Kami akan menyeru siapa-pun yang memiliki nama itu sebanya Allah mengajarkan nama-nama pada Adam bila anda hendak melalui saya untuk memulai maka saya akan memanggil nama itu dalam Ruhani ....,


Temanku 18 Februari jam 22:07 Laporkan


Memanggil nama di dlm Ruhani,gmna mksudnya pak,mohon diuraikan,soale gk paham.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 18 Februari jam 23:01


ya begitu, nanti juga tau jika percaya dan beriman dengan Ruh perintah Tuhan yang ada dalam diri.

Semua kunci hakekat itu hanya beriaman pada Ruh


Temanku 19 Februari jam 4:54 Laporkan


Sy prcaya dgn Ruh prntah Tuhan,& leluhur mgjarkan sy tuk sllu memanggil/mngajak dlm aktfts sbg pengakuan keberadaanya.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 19 Februari jam 9:55


Sebelumnya saya sudah bertanya siapa di dunia ini yang anda dengarkan sekarang terjawab jdi bergurulah dgn "leluhur mgjarkan sy tuk sllu memanggil/mngajak dlm aktfts sbg pengakuan keberadaanya" itu akan mengatarkan anda .......


Temanku 19 Februari jam 11:12 Laporkan


Apakah tuk mngenal Ruh trgantung dr niat & keyakinan sy sndiri?,tp dr smua yg sy jlni itu msh hanya sbatas teori/konsep.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 19 Februari jam 11:50


Dari pertama saya sudah katakan beriman pada yang ghaib (diluar rasa, dan fikir manusia) yang terdekat adalah Ruh manusia yang telah menjadi satu dalam diri sebagai Perintah Tuhan.

Jika manusia masih terperangkap pada:

Pelajaran baik yang pernah di dapat dalam teori atau melihat orang lain yang mengalami karunia "Nahjul hakekat" maka manusia tidak akan pernah dapat meniru orang lain karena semua bersifat Tunggal dan anda tidak akan pernah sama dengan yang pernah di alami oleh Ibrahim as, Muhammad saw krisna tidak pula yang di alami oleh syeh Abdul Qadir atau syeh Sitijenar, atau siapapun ..., semua cerita hanya pendekatan harfiah yang bersifat majazi.

Bila leluhur telah mengajari anda

"leluhur mgjarkan sy tuk sllu memanggil/mngajak dlm aktfts sbg pengakuan keberadaanya"


Itu seperti Guru yang menunjukan asin dengan mengambil Garam, ....., Guru tidak salah, tinggal muridnya mengerti atau tidak dengan perbuatan sanguru ...


Temanku 19 Februari jam 17:34 Laporkan


Yg mnjdi problem guru yg membimbing/mnunjukan sy pun masih sebatas teori.

Dikirim melalui Facebook Seluler


Langit Utara 19 Februari jam 17:56


Beriman pada yang ghaib (diluar rasa, dan fikir manusia) yang terdekat adalah Ruh manusia yang telah menjadi satu dalam diri sebagai Perintah Tuhan, Jadikan Ruh anda GURU SEJATI ....

JELANG GEMILANG AMRI RABBI

Kemana hati kan bergerak
Semua kendali qalbu yang binal
Kemana hati ingin berpihak
Semua di ragukan oleh Sadru yang was-was
Kemana hati ingin menuju
Akan di buat blur dan buyar oleh fuad
Sungguh kemana diri harus pergi

Dimana harus cari nikmat-Nya yang di janjikan
Nafsu amarah terus membara di dalam diri
Nafsu musawamah hadirkan resah dan gundah
Semua riil dalam manusia sepanjang hidup
Ketika nasu panas tiada dan berlalu
Nafsu mulahamah mendera diri
Dengan segala intuisi dan hayal sebagai janji
Nafsu Muthmainah menipu diri dengan tenang sesaat
Dan manusia terjebak kembali dalam Nafsu kamilah
Hingga diri merasa suci dan telah sempurna

Namun semua membuat hampa adanya
Manusia diburu khayal dijaga mimpi-mimpi
Dimana lagi manusia harus mencari dan berlari
Hingga manusia akan putus asa bila tak berserah
Pada Allah yang amat sangat dekat
Melalui Ruh sebagai sejati dalam diri

Tak usah menahan sejuta rasa
Semua akan menjelma dalam kecewa
Sungguh jelang gemilang amri Rabbi
Yang tak akan dapat dirasa-rasa dan di pikirnya
Karena otak dan hati tak mampu ungkap hal itu
Karena semua tersimpan dalam kitabun maknun
Ya ketika nikmat-Nya jadi karunia bagi manusia
etelah manusi berserah pada Allah ta’ala
Manusia tak bisa ingkari dan menolaknya
Seperti tumbuhnya gigi atau rambut dalam diri

Jangan tanyakan apa mungkin terjadi
Karena Ruh -Nya telah melekat dalam diri
Dan Tuhan WUJUD lebih dekat dari nadi sendiri
Bukan hanya mimpi-mimpi dan angan belaka
Bila manusia tidak menutup diri dengan hati dan rasa
Bila manusia tak mengigkari dengan pikirannya

SETAPAK DEMI SETAPAK



Biarkan dirimu berserah kalah

Dan biarkan Nama Allah yang kau sebut

Tanggalakan kebesaran diri sendiri

Melangkah setapak demi setapak kini

Dan jangan kau menunggu karena ragu
Sungguh esok akan semakin meragu

Dan semua akan menjadi keingkarandiri


Bila kini kau tak mulai menapaki

Karena setiap lintas khayal dan mimpimu

Akan semakin menjauhkan dari iman

Sungguh semua mudah bila memulai
Semua akan berkembang dan tumbuh

Hingga kau bak terbang menuju langit biru


Mulai lah karena waktu takkan kembali

Dan setelah har-hari berganti itu bukan hari ini

Bukan pula hari kemarin yang terlewati
Jangan kau berkata andai aku dilahirkan kembali

Maka aku kan bebuat bai sejak dini

Sungguh bebaskan diri dari meng hayal 

Dan singkirkan mimpi yang mbuat resahmu

Tapi mulailah saat ini berserah pad tuhan mu
Bukan besok atau nanti-nanti

Karena besok dan nanti tak akan habis


Singkirkan resah dan buanglah keraguan

Lalu berserahlah pada Tuhan semesta alam

IQAAMISH-SHALAH



Kata intropeksi sebuah kata berarti koreksi diri
Seolah manusia mampu menghapus dosa sendiri
Sungguh manusia tak mampu menghapus keburukan diri
Itu sebabnya saya tak pernah menyuruh diri ini
Atau orang untuk introspeksi dalam bertaubat
Bertaubat itu berarti kembali kepada Allah
Yang amat sangat dekat WUJUD lebih dari nadi sendiri
Melalui Ruh yang telah di tiupkan sejak di rahim bunda

Sungguh manusia tak akan mampu menghapus dosa
Dan tidak akan mampu menghapus keslahan diri
Karenanya manusia cukup berserah dan berserah pada Allah
Dengan membawa segala dosa-dosa yang di tanggungnya
Karena sungguh tak ada rintangan tuk kembali pada Allah
Kecuali dirinya sendiri yang menghalangi dengan bathin
Yang beraneka ragam dipimpin oleh hawa (rasa) dan afsu (fikiran)
Dengan meninggalkan penguasa sejati yaitu Ruh dalam diri

Berserah pada Allah adalah jalan lapang dan amat luas
Dan namun amat dekat dan sangat dekat tanpa liku-liku
Tanpa gangguan dan ujian bila manusia berserah  pada Allah
Karena DIA melekat dekat dalam diri tanpa jarak sedikitpu
Karena DIA lebih dekat dari urat nadi sendiri dalam diri

Tak perlu sebuah kesaksian dan legitimasi dari orang lain
Ketika manusia berserah  pada Allah yang maha dekat
Karena shallu pada-Nya tak ada koneksitas apa pun
Sungguh tawashul itu hanya pada Allah itulah “Iqamish Shalah”
Sehingga Allah dapat hanief (alirkan atau tumbuhkan)
Setiap amri Rabby yang datang melalui diri yang terdalam

JANGAN ABAIKAN HABLULLAH DALAM DIRI

Menjadi berat dan tidak mungkin
Ketika manusia mengkorek-korek diri
Untuk menjadi baik menurut manusia
Karena manusia telah membuat aturan
Yang mereka sendiri tak mampu menjalani
Dan akhirnya kebanyakan manusia frustasi
Setelah itu manusia semakin jauh dari sejati diri
Sebagai  riil hidup Ruh dan dan WUJUD ketuhanan
Dan akhirnya manusia terus di kuasai hawa nafsu

Dengan pandega  hawa nafsu manusia hidup bermasalah
Mempermasalahkan dan di permasalahkan sepanjag masa
Ketika datang peringatan Tuhan melalui dalam diri
Manusia tidak menganali lagi setiap kali datang
Demikian pula ketika peringata datang melalui alam
Semua hanya di pandang dalam batas fenomena alam

Sungguh dalam benar dan sebenar-sebenarnya
Hablullah melekat mengikat setiap manusia
Dengan Ruh hingga manusia terikat ketat
Namun semua tak pernah di perdulikan adanya
Karena hatinya selalu melompat binal dengan sifat qalbu
Hingga setiap yang riil dalam realita hidupnya
Manusia menjadi kesakitan tak nyaman dan meresahkan

Karena hawa nafsu selalu bermasalah
Danm empermasalahkanserta di permasalahkan
Hal ini karena bathin ingin saling menguasai
Rasa senang ingin menguasia rasa tak senang,
Rasa nyaman ingin menguasai gelisah
Nafsu panas ingin menguasai nafsu dingin
Nafsu dingin ingin menguasai nafsu panas
Dan hal tersebut selalu silih berganti hingga
Akhirany semua hampa dalam fuad
Yang bersifat ngeblur, buyar dan tidak focus dalam hati
Semua terjadi karena manusia menolak kuasa Ruh
Yang bertugas sebagai Rabbin-Nas, (guru sejati)
Malikin-Nas (penguasa sejati) dan Ilahin-Nas
(pembimbing  kearah focus atau tujuan yang tepat)

HENINGLAH

Bila manusia tak mau meletakan suffin-Nas
(puncak pemikuran manusia)
Maka pasti yang akan di capai adalah distorsi
Dalam rasa gelisah, dan meragu akan semua hal
Dan bahkan akhirnya mereka ragu akan
Hawa (rasa hati) dan Nafsu (pemikiran diri)
Yang selama ini menjadi pandega dalam diri

Sungguh hening lah bukan mengosogkan diri
Karena ketika kosong Jin dan malaikat dapat merasuk
Tenanglah dan mulakan dengan sepenuhnya dalam yakin
Bahwa Dia amat sangat dekat bahakn lebih dekat dari nadi
Bahwa Ruh telah melekat dan berada dalam diri

“Bismillah”  dengan menyebut Nama Allah
Dan tanggalakan pagkatmu, Nama besarmu
Dan bahkan Nama-mu lalau biarkan Allah saja Yang WUJUD
Biarkan diri Ruh bangkit dalam diri
Biarkan amri Rabby hanief (mengalir dan tumbuh)
Sambutlah syafaat Nabi saw atau Nabi lainya
Yang menguatkan yakin mu hingga kau bisa dan kuat
Menaggalkan rasa hati dan suffin-Nas (puncak pemikiran)
Yang selama ini membeleggu diri dan berserahlah padanya.
Karena kau tak akan merasa-rasa dan memikir-mikir lagi
Teruslah berserah pada-Nya karena otak telah distorsi

PENGENDALI DIRI

Berulang ulang tapi ini terus di pertayakan hingga saya tulis lagi

Ruh bersifat Tunggal suci dan abadi, Bathin bersifat ragam seperti nyawa, jiwa, sukma, nurani,

Nyawa meghidupkan secara biologis, Jiwa berhubungan dengan otak (‘aqlan fikran, dan rayu), nurani berhubungan dengan hati sukma pemersatu antara rasa dan pemikiran dari jiwa dan nurani, ..... dan masih jutaan istila bathin sampai hari ini manusia belum sempurna mengistilah halhal bhathin yang aneka ragam itu.

Bila manusia terjebak bahtin maka akan hidup dalam kesulitan Namun bagi manusia yang menjadi sejati Ruh akan tertutun oleh amri-Rabby Ruh nya akan membina mausia sebagai Rabbin-Nas (guru sejati) yang medalikan kebinalan hati oleh qalbu,  Malikin-Nas (penguasa sejati) mengendalikan manusia yang selalu was-was oleh sahdrun, Ilahin-Nas (penuntu kearah yang tepat  / focus bagi mausia) mengedalikan mausia dairi kebuyaran atau ngeblur tak focus oleh fuad.

Dengan Nikmat yang bersifat tuggal) Allah mengganti rasa yang aneka ragam

Dengan Natiq-Nya (yang tunggal) Allah mengganti fikiran yang yang aneka ragam, khayal agan rasio reka yasa dsb

KETIKA NAHJUL HAKEKAT ITU DATANG

Saat manusia dalam kesendirian
Maka akan mencapai kedalam diri
Saat manusia masih tergantung kanan kiri
Maka akan terus buat rebutan kedua arah itu
Sungguh manusia tanpa orang lain
Akan terbang melayang bersama Ruh
Mencapai kemestian dan kesejatian bersama-Nya
Hingga amri rabbi mengalir tumbuh dalam diri

Ketika Nahjul hakekat itu datang
Tiada dibuat-buat atau rekayasa
Hilangkan rasa, berganti Nikmat
Hilangkan fikiran, berganti Natiq-Nya
Hilangkan qalbu berganti Rabbin-Nas
Hilangkan Sadru berganti Malikin-Nas
Hilangkan fuad berganti Ilahin-Nas

Hilangkan suffi (puncak pemikiran) berganti ‘arsyillah
Hilangkan paradigma  menjadi sdratul muntaha
Semua riil dalam realita kehidupan manusia
Ketika Ruh -Nya menjadi sejati
Ketika Tuhan lebih dekat dari nadi sendiri

ARTI SYAHADATAIN BAGI PENDAKI HAKEKAT

Pendaki hakekat akan semakin ketat dalam “syadah”
Karena ketika pendaki hakekat bersyahadah pada Allah
Artinya dia syahid itu datang, bersaksi dalam sesungguhnya
Bahwa Wujud Allah riil atau maujud lebih dekat dari nadinya

Ketika pendaki hakekat bersyahadah Muhammad saw
Artinya dia syahid itu datang, bersaksi ketika Muhammad saw
Adalah Rasululullah yang hadir dalam diri pendaki hakekat
Sebagai pemberi syafaat hingga pendaki hakekat bisa meyakini

Ruh dan amri rabby yang hainef (mengalir dan tumbuh)
Sekalipun Ruh dan amri rabby diluar rasa dan pikiran

Hingga pendaki hakekat dapat terus berjalan dengan hainef (mengalir dan tumbuh)
Amri rabby yang terus tumbuh tak dapat di tolak seperti biologis
Jadi amri Rabbi bukalah segala sesuatu yang dilatih dengan rasa atau fikiran
Dan bukan serta tidak akan bisa di paksakan utuk hadi oleh rasa dan pikiran
Ketika manusia memaksakan diri dengan meniru-niru orang lain
Maka dapat di pastikan itu bukan amri Rabbi yang hainef (mengalir dan tumbuh)

BERGESERNYA BAHASA

“Syirru filard fandzur kaifa kana ‘akibatul mukadzibin”
Bila dahulu manusia mesti berjalan secara fisik
Agar mengerti bagai mana manusia yag berdusta berakhir
Namun berutunglah anda yang hidup di masa ini
Dimana Allah semakin memudahkan setiap manusia

Barjalan dari kampung-kekampung dari kota kekota
Maka manusia akan menemukan bahas yang bergeser
a-b-c-d-e-f-g-h-i-j-k-l-m-n-o-p-q-r-s-u-v-w-x-y-z
Saya cotohkan dari Surabaya ke barat terus kekota-kota
Sampai Jakarta bahasa bergeser sedikit demi sedikit
Tiba-tiba saja samapi Bandung atau Jakarta
Yang bahasanya berbeda sama sekali, bahkan mungkin akan terbalik
Nilai-nilai makna terkan dung missal orang jawa bilang:
Dahar itu bahasa kromo inggil (halus sekali)
Namun bagi orang sunda itu bahasa rakyat atau cenderung kasar
Bahkan bahasa orang Jakarta tidak megenal apa itu “dahar”

Pergeseran seprti ini berlaku dalam manusia
Ketika manusia meninggalkan Ruh-Nya dan Tuhan
Awalnya Bathin menggeser sedikit terus bergeser
Semakin jauh akhirnya seperti “a” dan “z”
Hingga Ruh sampai sama sekali tak diperhitungkan
Dan Tuhan yang maha dekat menjadi dilangitujuh

Serta shirat, thariq, dan sabil Allah yang maha luas dan maha terang
Menjadi jembatan rabut belah tujuh yang kelam dan mustahil
Manusia akhirnya tidak mengenali bahsa Ruh yang melekat
Dan tidak mengenali amri Rabbi yang hanief tumbuh dan mengalir
Dalam setiap diri dan setiap waktu yang tiada henti pada manusia

DIALOG DENGAN TEMANKU (Surat Yang Lain)

Kearifan (Judul)

Temanku  12 Maret jam 10:16 Laporkan

Ak slalu mencoba untk bngun dan bangkit dari rasa kelabuku, tp ak belum bisa melihat sinar mentari yang bisa memberi pencerahan dalam diriku, bagaimana sy bisa untuk mendengar dan melihat seruan yg telah digemakan.. Mohon petunjuk dan tuntunan..

Dikirim melalui Facebook Seluler

Langit Utara 12 Maret jam 10:37

Berserahlah pada Allah
Bukan Tuhan yang jauh tak terjangkau
Tapi Tuhan yang melekat

Melalui Ruh yang telah di tiupkan dalam diri
Jadi sungguh bila mencari di luar sana tak ada cahaya
Cahaya adalah diri ini, Sungguh semua telah ada dalam diri

Ketika manusia mau kembali dalam diri
Bukan pada sejarah atau kitab yang telah jadi kertas
Maka manusia akan bertemu Al ayat, al Kitab, dan al hikmah
yang mengalir melalui Ruh sebagai amri Rabby (perintah tuhan)

Ruh itu telah di karuniakan sebagai Rabby (guru sejati dan penguasa) dalam diri

Semakin orang berguru pada orang lain artinya ia akan terjebak mempertuhan manusia

Temanku  12 Maret jam 10:44 Laporkan



Tp, bgainana caranya untk bisa menggali dari dirikita sendiri kalau tdk ada yg menuntun, bahkan apa yg sy lakukan tk satupun yg dpt ak rasakan secara nyata, dan kalau toh itu benar bukankah itu suatu kebetulan, ak selalu bingung makna dari guru dari kita sendiri.

Dikirim melalui Facebook Seluler

Langit Utara 12 Maret jam 10:52

Tanggalkan hawanafsu
Hawa berada dalam rasa atau hati
Dan Nafsu ada dalam pikiran manusia

Keduanya menutup dan menyekat Ruh dan amri rabby
Lalu berserah dan yakini saat berserah bahwa Allah menyambut secepat kilat atau lebih cepat lagi

manusia tak akan mengerti kecuali dia setelah berserah langsung meyakini
tanpa harus berfikir ini itu dan tanpa harus merasa-rasa

Berserah bukan mencoba-coba
karena mencoba-coba itu perbuatan nafsu musawwamah
saat manusia masih terkena nafsu maka semua akan pahit terasa
atau tidak akan dapat merasa apapun

Namun bila bersungguh2 walau tak merasa apa-apa
Bila terus beriman dan yakin maka akan mengerti
setelah berjalan

Temanku  12 Maret jam 11:04 Laporkan

Sering ak bertny pd orang2 yg dianggap sebagai orang pintar, tp dari pertnyaanku ak slalu tdk puas akn jwbn yg diberikan, langit utara mungkin ak dpt jwbn yg selama ini jd prtnyaanku akan ketautan antara guru dlm dirikita dan Ruh yg menuntun mengendalikan dan membawa kita untk menuju hakikat yg lbh baik, mkn ak akn bnyk tny , sblumnya ak minta bimbinganya untk menuju dan menemukan ilmu sejati..

Dikirim melalui Facebook Seluler

Langit Utara 12 Maret jam 11:19

Ya ..., tapi tetap semua kembali pada diri mulailah sekarang saat ini bukan nanti karena nanti tak akan pernah habis mulailah saat ini sekarang di manapun anda berada karena hanya butuh sekejap untuk itu seperti pion melewati garis hitam keputi lalu maqam mau jadi apa mulailah dan mulai meyakin Ruh akan membimbing sebagai guru sejati dan penjaga diri dengan amry Rabbi (perintah Tuhan)

HENING BERSAMA ALLAH

Bila manusia telah terlanjur menjadi bintang
Dengan segudang penghargaan dan pujian
Akan sering menjadi kiblat bagi orang lain
Saat manusia tak mampu menahan diri
Kegagalan perjalanan akan di temuinya

Demikian pula ketika manusia terlanjur jadi bulan
Bercahaya dan mempesona apapun yang dilakukan
Maka manusia bisa gagal dalam perjalanan hakekatnya
Ketika tidak mampu menguasai dirinya.

Atau ketika manusia terlanjur jadi matahari
Hingga ia dapat jadi motifator bagi orang lain
Dan menjadi inspirasi bagi orang yang ada di sekitarnya
Bila dalam realita terpuncak seperti ini, tak berhati-hati
Manusia akan dapat tenggelam dan gagal dalam hakekat

Itu sebabnya dalam kondisi apapun
Manusia harus terus berserah pada Allah ta’ala
Dan tidak lalai dengan karunia yang ada dalam dirinya
Karena hakekat itu adalah perjalanan hidup
Yang harus terus di jalani dengan hening bersama Allah
Dangan maqam bersama Ruh dan berjalan bersama amri Rabbi
Tidak terjebak dalam glamour duniawi baik yang bersifat kebedaan
Atau duniawi yang bersifat  non benda seperti nama besar atau lainya

TOKOH BARU

Benar dunia panggug sandiwara
Dan ceritanya akan terus berubah
Hingga tidak akan pernah ditiru oleh Jin,
Malaikat dan manusia yang bersama hawanafsu

Allah akan selalu membuat kisah baru
Dalam kuasa-Nya dan segala ketetapan-Na
Manusia yang mencoba-coba meniru orang
Dapat dipastikan akan tumbuh dan berbuah beda
Tak seperti yang di sangkakan oleh manusia itu

Sungguh Kalimat Allah itu tak akan usai
Bila di tulis oleh segala lembaran dunia
Dan oleh segala samudera tinta yang ada
Kalimat Allah akan terus tumbuh dan baru
Dalam kisah baru dan tokoh-tokah baru

Jadi siapakah yang dapat meniru kalimat Allah
Yang hanief (mengalir dan tumbuh) di setiap waktu
Sungguh realita baru itu akan mucul dalam ketetapan baru
Dalam kesungguhan dan WUJUD melalui amri Rabbi
Yang aka mengalir melalui Ruh dalam setiap diri

Dan manusia akan tumbuh menjadi tokoh baik atau buruk
Itu adalah pilihan, bila manusia menjadi sejati hidup Ruh
Maka dia akan menjadi tokoh yang dikehendaki
Bila manusia menjadi budak hawanafsu
Maka itu pilihin manusia sediri adanya

AKU BERJALAN DIATAS DOSA

Tak berselisih, bagiku aku telah bersama diriku
Aku hanya dengan Tuhan ku
Namun aku berjalan diatas dosa daging
Jadi kadang aku bicara dan merespon daging pula
Tuhan hanief (mengalirakan) Kalimat-Nya,
Melalui Ruh sebagai sejati amr-Nya dalam-ku.
Aku beriman pada Tuhan yang melekat
Mebih dekat dari urat Nadi
Hingga aku bersama-Nya di setiap waktu

Aku tak bicara dan melihat
Kecuali hanief (aliran) amri Rabbi dalam Ruh
Yang melekat dalam ku dan telah riil
Sejak Allah tiupkan ketika aku dalam rahim bundaku
Jadi aku tidak berkata dengan kacamata dunia manapun

Bagiku tak masalah ironi atau ironi sekali karena inilah aku
Yang berjala dalam ku bicara dengan ku
Namun kadang ada orang menyapa, bertanya
Memicingkan mata tersenyum atau lainya
Karena aku hidup dalam dosa jadi aku layani mereka
Tak ada masalah bagi aku dan Tuhanku yang maha dekat dalam ku

DOSA TIDAK MENGHALANGI TUHAN UNTUK HADIR DALAM TUBUH

Alamilah sendiri lebih baik menyembah Tuhan yang jauh
Atau lebih baik  “Fillah” dalam kedekatan yang sesungguhnya
Semua ras, warna, dan kepercayaan, boleh beriman
Atau mengingkari bahwa Tuhan telah WUJUD dalam diri
Dengan maujud melalu Ruh yang di tiupkan-Nya
Ketika manusia masih satu darah dengan bunda di rahiem

Manusia bisa terhitung jumlahnya dan semua keluarganya
Baik yang lahir oleh awal pernikahan yang di muliakan manusia
Atau yang terlahir oleh karena ibunya diperkosa atau berzina
Bagi Tuhan ketika Dia harus tiupkan tetap saja Ruh hadir
Dosa tidak menghalangi Tuhan untuk hadir dalam Tubuh
Dosa tidak akan mencemari Ruh yang suci dan tunggal

Jadi hadir dan kembalilah sekalipun saat ini anda rampok
Atau pelacur atau koruptor atau siapapun yang merasa aniaya
Sungguh Tuhan akan menyambut tak melihat pria, wanita, dan anak atau dewasa
Siapa saja meninggalkan hawa nafsu dan menuju hidup bersama Tuhan
Segeralah hadir dalam diri bukan hadir pada yang lain atau benda lain

Semua masih dihargai dan dicintai, kala manusia
Menanggalkan kebanggaan diri, atau kelompok atau panji-panji
Sungguh tidak ada tempat untuk lari, tidak ada tempat untuk kembali
Selain Dia yang melekat dalam diri lebih dekat dari urat nadi sendiri

Karena dunia akan melemparkan, setiap pendosa dan akan menolaknya
Para pendeta akan melempar  dengan ancaman neraka,
Kecuali bila mengikuti aturan-aturan mereka adanya

Dan akhirnya justru masuk dalam kelam baru atas nama agama mereka
Hingga mata kembali tertutup telinga kembali tuli setelah sadar diri
Sungguh berserahlah kala merasa berdosa adanya
Karena tak ada manusia yang mampu menghapus dosa

NISCAYA TIDAK AKAN HABIS-HABISNYA DITULIS KALIMAT ALLAH


Seindah apapun patung atau berhala
Tidak akan mewakili Tuhan yang maha agung
Seidah apapun kaligrafi tetang Tuhan
Tidak akan mewakili tentang Dia

Seindah apapun syair manusia
Tidak akan menjadi firman Tuhan
Setebal apa-pun buku di tulis manusia
Tidak akan menjadi dan mewakili Kalimat Allah
Yang apa bila di tulis dengan seluruh lebaran
Di muka bumi bahkan dilipatkan tujuh
Kalimat Allah tidak akan pernah usai

Sungguh Kalimat Allah maha luas adanya
Sungguh Kalimat Allah tak akan usai di tulis
Hal ini pernah di sampaikan oleh Muhammad saw:
Melalu Al Quran:

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena
dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi)
sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS. Luqman (31) : 27

Demikia pula Injil telah menyampaikan betapa luas kalimat Allah:

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus,
tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu,
maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. (Yohanes 21:25)

Saya menerakan hal tersebut diatas bukan mecampu aguk ajaran
Melainkan sebagi bukti yang tercatat dalam kitab yang di yakini
Oleh agama masig masing bahwa hakekatnya apa yang ditulis
Hayalah sekelumit dari apa yag di perbuat oleh Muhammad saw

Dan apa yang telah di perbuat oleha Yesus ( menurut Nashrani)

 Sungguh Apa yang Nampak dimata hanya sebatas pandang mata
Apa yang terfikir oleh manusia hanya sebatas suffin-Nas (puncak pikiran)
Dan kalimat Allah tumbuh dari dalam diri melalui Ruh
Amri Rabbi itu Allah hanief (alirkan atau Tumbuhkan)    

JANGAN KEKANAN-KANANAN

Manusia jangan kekanan-kananan
Karena itu akan menjadi berat dan salah
Bagi ku Dunia itu Nikmat-Nya
Hingga kemanusaan berjalan normal
Dalam syukur yang terus berlaku

Harta bagiku adalah Rahmat
Hingga dengan harta kita berbakti pada Allah
Dengan tidak menggenggamnya di hati
Namun cukup dalam genggam fisik saja
Hingga Ruhani tetap zaki (bersih adanya)

Bagi-ku perkataan itu Qaulan Syaqil (firman berbobot)
Hingga setiap kata dalam canda dan seriusku
Menjadi hikmah yang dapat menerangi audien
Seluruh hari bagiku adalah syahadah dan shallu (terkait dengan Tuhan)
Hingga Ramadanku adalah penyempuran dalam tahunku
Dan hajj adalah penyempurna dalam usia dihidupku
Hingga aku dapat serahkan seluruh potensiku pada-Nya

Dengan demikian jadilah hidup ini adalah titian
Yang sempurna ketika kita telah jadi sejarah yang ada
Bersama daging yang tertanggal  dosa-dosa akan punah
Jadi jangan menunggu-nunggu api neraka yang membaptis
Setelah air dan debu tak mampu sucikan dosa-dosa

    PERTUMBUHAN RUHANI

    Ketika manusia mempercayai Ruh
    Sebagai Rabbi Guru sejati dalam dirinya
    Maka dalam diri akan tumbuh amri rabi
    Pertumbuhan Ruhani atau amri Rabbi
    Akan menyebabkan terjadinya pergeseren
    Baik di mengerti atau belum, itu terus tumbuh


    Rasa dalam diri yang aneka ragam adanya
    Oleh Allah akan ganti dengan Nikmat-Nya yang tunggal
    Hingga segala sesuatu yang riil akan menjadi nikmat
    Pahit asem asin, atau sedih, senang atau apapun
    Menjadi Nikmat, dalam nikmat tak ada yang menyakitkan


    Fikiran dalam yang biasa menghitung untung rugi
   Seperti Quraiys selalu berhitung saat Muhammad saw berkata
    Maka Allah akan ganti dengan Natiq-Nya yang tertutun amri Rabbi,
    Hingga setiap hal yang terfikir kenyataan dann merupakan kalkulasi kenyataan

    Sekalipun orang lain tak paham seperti Israel ketika Isa as, berkata
    Kalian melanggar sabt (hari kebaktian) saat itu mereka tak mengerti

    Namun dalam era ini manusia barulah paham adanya setelah ilmu falaq ada
    Dalam hitungan ilmu falaq setiap tahun putaran tata surya yang di hitung
    Selalu "plus" ada yang berpendapat 11 menit, yang tercanggih NASA 4 menit
    Dalam hal ini ketika Isa as berkata, saat itu kalender ibrani berusia 500 th
    Artinya 4X500 = 2000 menit / 60 = 33,3333333 jam/ 24 = 1,38888889 hari
    Artinya ketika Israel berkata hari sabtu, sesungguhnya itu telah lewat
    Selama 33,3 jam atau sehari semalam lebih telah dan memasuki hari senin
    Ya .. itulah Natiq-Nya sekalipun ketika di sampaikan manusia tak sampai
    Namun sungguh itulah adanya jadi bukan angan-angan yang dikatakan

    Perkataan-nya akan menjadi Qaulan saqil-Nya hingga
    Sekalipun bercanda atau serius semua akan kejadian
    Sekalipun orang bilang itu kebetulan atau berkata itu fenomena alam
    Karena sungguh semua yag terkata adalah Qaulan saqil-Nya
    Bukan sekedar kelakar hawanafsu manusia yang terkata
    Melainkan amri Rabbi yang terakumulasi dalam kata 

MASIH BERLAKU ATURAN TUHAN INI

Untuk semua ras, warna, dan kepercayaan Ruh berlaku
Semua diri, keluarga, marga atau suku, bangsa di dunia
Ruh berlaku mau di hidupkan atau dibunuh sendiri
Dan memasuki perbudakan hawa nafsu yang memperkosa,
Merampok segala hak-hak Ruh dalam diri dengan dianiaya
Ini berlaku bagi para pria, wanita, dan anak-anak di dunia
Siapa yang meninggalkan Ruh akan hidup berjuang melawan sulit
Yang selalu di buat oleh hawa nafsu di setiap sadarnya
Hingga hidup, tidak pernah ingat Tuhan yang maha dekat
Dan Ruh dilupakan sebagai sejati dalam diri

Ya darah sendiri menyeret manusia dalam lumpur dosa
Daging sendiri tewaskan segala fungsi Ruhani dalam diri
Mengganti dengan hati dan fikiran yang ada dalam diri

Ruh tak dihargai bahkan di lupakan sama sekali
Semua karena kebanggaan nama diri, keluarga, marga
Atau suku, bangsa atau bahkan hanya sekedar panji-panji
Dan segala sesuatu yang menjadi kebanggaan manusia

Semua itu telah melemparkan manusia sejauh jauhnya
Dari akses amri Rabbi yang tumbuh dan mengalir hingga ditolak
Sampai akhirnya tak berdaya sendiri karena kelelahan
Melawan ganasnya hawa nafsu yang merasuk dalam rasa dan fikiran
Tanpa alasan hawa nafsu membakar diri dalam neraka di dunia
Ya hawa nafsu terus memeras bak penjajah yang tak terkalahkan
Bila ia tentara diluar sana manusia bisa melawan dengan senjata
Namun ini berada dalam diri dan merasuk di setiap sendi dan nadi

Hati ada dalam segumpal daging fikiran ada dalam segumpal otak
Dengan apa mesti mengalahkan apakah harus menusuk dada sendiri
Atau harus menembak  kepala sendiri adanya …?
Bila demikian hanya kematian yang di dapat sebelum dosa-dosa hilang
Dan manusia hanya sampai dalam kuburan mereka sendiri
Dan tak akan dapat  bangun, sementara dosa-dosa belum hilang

Sungguh hanya dengan berserah pada Allah semua dapat kembali
Bila manusia hanya bersuci dengan air dan debu itu hanya bagi jasadnya
Dan Bahthin harus di bakar api neraka dalam kesungguhan
Barulah semua hilang dan Ruh bisa kembali pada-Nya

BERSEGERALAH

Kala hati berkeluh
Kala jiwa memberotak
Itu tandanya manusia
Sedang bergeser dari Ruh -Nya
Menjauh dari hanief amr-Nya

Segeralah sadari keadaa ini
Lalu tuduklah pada Tuhan
Yang amat dekat dalam diri
Jangan berlari mencari-cari
Tuhan yang diangit tujuh
Karena kau tak akan bertemu

Kala bathin terasa kelam dan pekat
Itu tandanya kau sedang menjauh
Dari benderangnya amri Rabby
Kala diri terus merasa terbelenggu
Itu tandanya kau sedang dikuasai hawanafsu
Hingga sayap sayap kemerdekaan beku

Bersegeralah tanggalkan kelam dan belenggu diri
Agar kau dapat terbebas dari pekatnya duniawi
Dan dari elenggu hawanafsu yang menindas
Sungguh karunia-Nya sangat dekat dancepat

MANUSIA AKAN MENANG

Kala manusia berucap bersama Ruh
Kata-kata indah adalah Qaulan syaqila
Yang akan berguna bagi yang medengarnya
Namun tak akan merubah bagi yang terlena
Karena mereka yang lalai apapun akan sirna
Dan musnah, tak berguna apapun peringatannya
Setelah lewat kehidupan dunia ini mereka baru tahu
Bahwa mereka berada dalam semu dan majazi

Mereka hidup mepertaruhkan diri
Dengan hawanafsu hingga mereka tak pernah menang
Karena hawa nafsu akan selalu berbuat curang
Manusia akan menang bila hidup bersama Ruh
Yang menuntun dalam hidup yang penuh makna
Hingga segala ralitanya akan selalu di riil adanya
Karena Ruh -Nya menjadi rabbin-Nas sejati dalam diri
Ketika manusia sadar bersama Ruh
Tak akan ada penyesalan dalam hidup ini
Karena ia telah berada dalam kesejatian hakiki
Jadi bukan hidup petaruhan bukan pula pengorbanan
Karena semua tertutun oleh amry Rabby adanya

YANG TELAH TERTUANG SEMUA MAJAZI DAN YANG ASLI TERUS TERSIMPAN

Gelap, buntu jangan mencari-cari
Cahaya di luar diri sendiri adanya
Karena itu kegelapan hati dan jiwa
Itu kebuntuan fikiran dalam suffi (puncak pikiran)
Jangan kebingungan dan berputus-asa

Namun berserahlah pada Allah yang maha dekat
Allah yang maha cepat dan tepat akibat-Nya
Sungguh bila manusia terus bergantung pada suffi
Titik akhir suffin-nas adalah kebuntuan sejati
Karena suffin-nas (puncak pikiran manusia)
Hanya apa yang dilihat panca indra dan yang terfikirkan

Sungguh amri Rabbi tumbuh dari dalam diri
Dari mengalir dalam kesejatian dan hakiki
Hingga suatu saat manusia tiba-tiba saja
Berada dalam ma’rifat alam sejati diri
Tanpa harus berlatih atau mengasah dan menguji
Semua original dan baru tak pernah di alami
Oleh diri atau oleh orang lain sebelumnya

Itulah hakekat dari perbedaan Tuhan
Tidak akan pernah sama dengan yang pernah nyata
Hingga beribu Nabi dimasanya tak ada yang sama
Hingga ahlikitab yang meniru-niru Nabi ketika itu
Selalu terjebak sendiri oleh kesemuan dirinya
Karena apa yang telah tertuang semua majazi
Dan yang asli terus tersimpan rapat dan ketat
Dalam kitabun-maknun yang terjaga adanya
Hingga Jin, Malaikat tak bisa meduplikasi
Demikian pula manusia yang tidak berserah diri
Mereka tak akan bisa meniru-niru pendaki hakekat

NIKMAT-NYA AKAN JADI LUAR BIASA

Karena manusialah yang Allah hidupkan
Dengan Ruh yang mulia dan suci
Maka hiduplah dengan hakekat Ruh
Dalam yakin dan penuh kepercayaan
Sekalipun jadi orang biasa dengan segala yang biasa

Janganlah mengada-ada dan membuat-buat
Segalanya karena itu akan membebani diri
Betapa banyak bangsa-bangsa tenggelam
Hanya karena mengada-ada dalam hidupnya
Tidak mempercayai setiap amri Rabbi dalam diri
Karena mengikuti nenek moyangnya yang di anggap suci

Berserahlah pada Allah dengan segala serah
Dan menikmatilah nikmat-Nya dalam realita
Semua akan menjadi nikmat ketika manusia berserah
Ruh akan menuntun setiap langkah hidup
Jangan mencari-cari cara manusia super yang dalam kisah
Karena itu hanya akan memuat manusia terjebak kisah
Hiduplah dalam segala karunia kasta hamba-Nya
"Nikmati-Nya" akan jadi luar biasa saat manusia bersyukur

Jangan jatuhkan diri dalam kuasa hawanafsu
Yang bercokol dalam rasa dan fikiran manusia
Karena hawanafsu selalu mendorong manusia
Dalam kegelisahan diri, dan ketakutan akan duniawi
Hingga manusia tak pernah puas dan bersyukur
Akan segala karunia yang telah riil dalam realita
Ketika manusia tidak ikhlas dalam menerima realita
Maka akan tersiksa dalam kesugguhan adanya

AKU YANG HARUS PERCAYA


Bukan .., aku tidak bicara atasnama Allah
Melainkan aku bicara sebagai aliran amr-Nya
Karena dalam Nahjul hakekat yang kutermia saat itu
Yang ditera dalam ku adalah minkulli amr

Hingga segala perkaraku adalah perkara-Nya
Aku tak pernah berekayasa dalam hidup
Aku berjalan atas tuntunan amri Rabbi
Dalam kesugguhan bukan kepura-puraan

Tentu ini adalah kepercayaan-ku
Bukan kepercayaan orang lain
Karena Nahjul hakekatku, aku yang harus percaya
Bukan orang lain yang mempercayainya

Jangankan aku sebagai manusia biasa
Para Nabi-pun tidak memaksakan kepercayaan
Demikianpula Allah juga tidak memaksakan
Segala hal yang telah hanief (mengalir pada manusia)

Hingga manusia boleh percaya boleh tidak
Kepada Nahjul hakekat Allah yang telah jadi ketetapan
Dan telah menjadi jalan hidup dalam manusia
Ketika riil dalam realita kehidupan manusia

JANGAN TERJEBAK DO'A SEPERTI ITU

Ada yang minta diajarkan do’a
“Khusnul khatimah” katanya
Khasan berarti: baik,  Khatim berarti: penutupan
Kukatakan: jangan terjebak do'a seperti itu
Karena semua bisa di titi adanya

Bila manusia hidup dalam kuasa hawanafsu
Maka ia akan mati bersama hawanafsu-nya
Bila manusia berserah pada Allah yang maha dekat
Dan menjadikan Ruh-Nya dalam diri sebagai sejati

Maka ia tak akan mati, karena penanggalan jasad
Bagi Ruh seperti menaggalkan pakaian usang
Yang memang harus di tanggalkan sewaktu waktu
Sungguh hanya dengan Ruh-Nya manusia kembali

Dan kembalilah pada Allah sebelum jasad tertanggal
Karena bila manusia menuggu kematian tuk bertemu Tuhan
Maka ia akan memasuki kehidupan baru yang amat sulit
Yang di sebut dengan alam kubur yang amat sulit

Namun bila manusia bersama Ruh-Nya
Ia akan melewati alam kubur yang sempit itu
"Balhum haya 'indallah"  bahkan ia semakin hidup di sisi Allah
Penuh Nikmat dan karuni dan fadlan-Nya

HIDUP INI ….??

Ya benar aku bukan psycholog
Karena jiwa itu bersandar dalam otak
Rasa diri bersandar dalam hati
Sementara pesan ku di luar akal dan hati
Karena itu aliran amri Rabbi yang bersifat Ruhani
Yang telah menjadi bahasa kasar dalam makna diri
Apa yang kukata itu seperti seorang guru
Yang menunjukan rasa asin dengan menujukan garam

Yak arena aku tak bisa menunjukan rasa selain hal
Yang bisa di lihat oleh manusia adanya
Karena rasa hanya dapat dirasakan saja
Nikmat-Nya hanya bisa di ikmati saja
Bukan untuk di bahsakan atau di tulis

Hampanya jiwa, kosongnya hati manusia
Karena mengikuti hawanafsu atau rasa dan pikiran
Hingga mencapai titik kulminasi dalam jenuh dan bosan
Kata-kata dan prilaku-ku ku tak perlu di tiru-tiru
Tapi berserahlah pada Allah yang maha dekat adanya
Percayai Ruh sebagai sejati agar hawanafsu tersingkir
Dan Ruh berfungsi sebagi Rabbin-Nas (guru sejati manusia)
Dalam diri dan mengajarkan segala sesuatu atas amri Rabbi (perintah Tuhan)

BERSERAHLAH DAN SEMAKIN BERSERAH PADA ALLAH

Tak usah kau bilang apa-apa
Saat kau di landa jenuh dalam hidup
Karena di manapun tempat rasanya itu menjikan
Bukan hanya di dunia tapi di dalam kubu lebih tak enak
Dalam kosong tak bisa berbuat apa apa lagi disana

Tapi lakukan penyerahan diri dalam kesungguhan
Karena sungguh Tuhan maha dekat dan melekat
Ini bukan kata ku tapi firman-Nya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya,
dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya” QS. Qaf (50) : 16

Apa pun kau lakukan dalam hidup hanya menghabiskan waktu
Bila kau tak mau berserah pada Allah yang mahadekat
Dan hidup jadi terasa lama membosankan
Bila manusia tidak mempercayai Allah yang mahadekat

Dan Dia WUJUD dalam diri Melalu Ruh
Yang Allah tiupkan ketika manusia masih dalam kandungan

Kepura-puraan menjadi sesosok manusia yang periang
Justru membuat di dunia semakin menyebalkan dan membosankan
Bila manusia tak mau memulai dalam ketulusan untuk berserah
Dan tidak menjalankan realita hidup dalam ikhlas pada ketetapan-Nya
Segunung emas dan setumpuk uang tak menjmin manusia senang karenanya
Bahkan itu dapat menyulitkan, membebani, mematikan dan membunuhnya

Jadi berserahlah pada Allah dan mulailah dalam tulus
Dan Nikmati hidup dalam keikhlasan sebagai ketetapan-Nya
Tidak mengkambinghitamkan orang kala gagal dalam suatuhal
Tidak berbangga diri ketika berhasil meraih sesuatu di dunia ini
Jadi berserahlah berserahlah dan semaki berserah pada Allah

AKU INI JUGA MANUSIA PENDOSA

Entah dengan apa aku beri tahu kamu
Bahwa aku ini juga manusia pendosa
Dan terus berjalan di atas dosa-dosa
Karena aku tau dan sadar betul itu

Aku bukan manusia suci seperti dalam sejarah
Yang sudah rela menanggalkan jasadnya
Seperti menanggalkan pakaian usang tak guna
Hingga mereka layak dikatakan suci disisi-Nya
Sedanglan aku terus berjalan di atas dosa-dosa

Aku mohon kamu jangan terjebak oleh paradigma
Dari kata-kata yang aku tulis karena kmu akan rugi
Bila nanti-nya setelah berjumpa dengan aku
Ternyata aku tidak lebih mulia dari gembel jalanan
Dan Tidak lebih suci dari pelacur di sudut-sudut kota

Sungguh kembalilah kepada Allah yang maha suci
Dia amat sangat dekat dan melekat dalam diri
Ketika engkau kembali pada Allah yang maha suci
Maka engkau tidak akan perah kecewa adanya
Namun bila kau melihatku sebagai orang suci
Maka engkau akan kecewa adanya dalam Nyata
Karena aku masih terus bergaul dengan dosa-dosa

Belum lagi orang orang yang di sampingku yang menyebalkan
Karena mereka bagian dari hidupku yang pendosa ini
Jadi pasti mereka juga tidak suci seperti ummat para nabi
Yang telah rela menyertai nabi-nabi sampai ahir usia
Sungguh berserahlah pada Allah yang mahasuci adanya
Biarkan aku menjadi pendosa yang berserah pada Allah
Dengan memawa dosa-dosa-ku karena aku tau aku tak bisa
Bersuci dari dosa-dosa hanya dengan air dan debu

SUNGGUH MERUGILAH MANUSIA

Orang sombong adalah mereka

Yang terus menyengajakan diri membuta
Dengan hawanafsunya sekalipun telah tau
Bahwa Ruh adalah sejati dalam hidup manusia
Dan tidak mau berserah diri pada Allah ta’ala
Karena merasa dirinya mampu mencapai
Segala sesuatu dengan fikiran dan rasa

Sungguh Fikira itu adalah Nafsu manusia
Dan rasa hati adalah hawa manusia adanya
Keduanya akan terus mengangankan sesuatu

Dan membisikan dalam diri kearah pekat

Nafsu membisikan dalam panasnya nafsu
marah, lawwamah, musawwalah, mulhamah,
Nafsu membisikan dalam dinginya nafsu
Muthmainnah, radhiyah atau mardiyyah, kamilah

Hati akan membisikan melalui
Sifat qalbun yang binal (bolak balik)
Sifat sadrun yang was,was dan peragu
Dan sifat fuadun yang buyar dan ngeblur
Hingga manusia tak isa konsentrasi

Sungguh merugilah manusia yang terus
Bersama hawanafsunya yang terus menggiring
Kedalam kepekatan diri karena sungguh
Ruh lah yang membimbing manusia
Dalam jalan-Nya melalui amri Rabby yang hanief


POHON YANG TELAH MEREKA CABUT SENDIRI

Terpuji Sang Pencipta adalah karena Dia Tuhan semesta alam yang memiliki beribu-ribu bahasa dan beribu-ribu suku bangsa dan bahasa sepanjang peradaban manusia, Dia bukan Tuhan bagi salah satu bangsa atau bahasa tertentu hingga mereka mengklaim-nya. Hingga bila ada orang sedikit berbeda pendapat dengan semena-mena mengatakan orang lain sesat adanya.

Dialah menganugrahkan kekuasaan pada manusia segala hal yang ada dalam semesta ini, baik yang dilangit atau dibumi.

Luasnya angkasa, dan terhamparnya bumi adalah karunia bagi manusia , Dia menciptakan semua tunduk pada sang khalifah (manusia) namun sebagian besar manusia lalai akan segala tugasnya sebagai khalifah filard.

Dia menyematkan Ruh kala manusia telah sempurna dalam penciptaanya sebagai sejati hidup, yang dengan Ruh itulah semestinya manusia mengelola bumi dan semesta ini.



Karena bila manusia bersama Ruh maka dalam diri ada software yang akan terus membimbing karena Ruh dalam manusia, berfungsi sebagai Rabbin-Nas (guru sejati manusia), Malikin-Nas (penguasa sejati dalam diri) dan sebagai Ilahin-Nas (penuntun kepada ketepatan tujuan atau focus). Semua berlaku bersama amri Rabbi (perintah Tuhan) yang hanief (mengalir dan tumbuh), melalui diri terdalam.

Amri Rabbi (perintah Tuhan) yang hanief (mengalir dan tumbuh), itulah yang mengganti rasa yang aneka ragam dengan Nikmat-Nya yang tunggal, Dan akan menggantikan fikiran yang lepas dengan angan-angan dengan kalkulasinya diganti dengan Natiq-Nya yang sangat tepat dalam mengurai segala masalah dalam realita bahkan sampai kalkulasi hitungan detail sepanjang masa hingga Nubuat para nabi ribuan tahun silam riil dalam realita hari ini.

Hawa Nafsu Mengeringkan Aliran Amri Rabbi

Hawa Nafsu mengeringkan setiap aliran amri Rabbi yang mengalir melalui diri, hingga manusia yang mengikuti hawanafsunya membaca kalimat Allah bagaikan manusia yang menunggu-nunggu buah dari pohon yang telah mereka cabut sendiri.

Dalam hal ini untuk mengembangkan setiap hal yang dapat mereka catat dari perjalanan hakekat orang-orang suci yang telah dalam sejarah lalu membuat simpul simpul baru yang mereka sebut sebagai teori-teori atau bahkan ilmu yang mereka cipta sendiri di atas namakan sebagai perkataan orang-orang suci bahkan mereka sebut sebagai firman Tuhan.

Hawa Nafsu telah menjadi gunung penghalang yang menjulang antara dirinya dengan Ruh serta setiap kali hanief (mengalir) amri Rabbi mereka berenang dalam banjirnya hawa nafsu untuk melampaui amri Rabbi Akhirnya mereka di tenggelamkan oleh hawa nafsunya sendiri.

Dengan puncak pemikiran yang menjulang dengan nama suffi yang pada akhirnya mereka mencapai titik distorsi dalam lembah serta jurang  kelam hawa nafsunya sendiri hingga manusia berada dalam kekelaman abadi sepanjang hidup dan matinya kelak.

Hawa Nafsu terkadang merayu dengan indah-nya angan-angan dan impian kebesaran masa lampau hingga mereka berbangga dengan segala yang mereka miliki.

Bagai Jembatan rambut  di belah tujuh

Sabil, shirat, tharekat, dan hablullah yang menghubungkan manusia dengan Tuhanya dalam diri menjadi jembatan panjang yang amat sangat kecil bak rambut di belah tujuh, sehingga manusia mustahil meniti, dan akhirnya manusia tak pernah berhubungan atau terkait (shallu) dengan Tuhan yang maha dekat dalam dirinya.

Sehingga akhirnya manusia putus asa dengan Rahmat Allah yang sangat dan amat dekat serta datang setiap saat dengan segala ketetapan-Nya namun karena manusia mengikuti kebijakan hawa nafsunya maka akhirnya tak pernah memahami setiap ketetapan yang berlaku dalam setiap jengkal pori-porinya serta setiap ujung relung dalam diri.

Ketika Tuhan mengingatkan dengan indahnya hamparan alam semesta mereka pun tak mengerti dan ketika Tuhan mengingatkan manusia dengan akibat dari ulah rakusnya hawa nafsu dan tangan-tangan mereka yang merusak alam sekitar hingga, terjadi pergeseran lempengan bumi karena gunung gunung mereka pindah kekota dan di explotasi sampai menjadi lubang besar yang tadinya gunung menjulang ,hanya karena kerakusan manusia.

Dan akhirnya terjadi tsunami, banjir, atau semburan isi perut bumi atau kekeringan menahun sepanjang masa di negeri tersebut mereka pun tak mampu membaca setiap kalimat yang riil dalam kenyataan di depan mata.

Akhirnya mereka hanya berjalan dengan segala yang di kehendaki oleh hawa (rasa) dan Nafsu (pikiran) mereka belaka. Dan mereka lalai bahwa dirinya Shallu terkait dengan Tuhan melalui Ruh.

TEKA-TEKI AKAN TERANGKAI SEDIRI

Langkahkah terus dalam tatih-Nya
Yang membimbing di setiap denyut nadi
Jalanlah dalam serah tanpa ambisi
Karena itu angan-angan nafsu diri

Bila manusia mengikuti hawanafsu

Sampai rambut memutih pun takan usai
Karena angan terus cipata sejuta mimpi
Setiap kali di tuju mausia selalu kecewa
Atau puas sehingga ekstasi dan lalai diri

Namun ketika manusia berserah diri
Semua teka-teki akan terangkai sediri
Tak perlu mansusia mengejar mimpi
Tapi cukup tapaki hidup dalam yakin
Bahwa Ruh adalah sejati pemimpin diri
Hingga semua kata adalah qaulan-syaqila
Dan setia laku dan prilakunaya adalah sunnah-Nya

Dan hidupnya sinari diri dalam terang Ruhani
Yang riil lebih dari kedua cahaya bulan dan mentari
Semua terang, tak ada yang remang-remang
Dalam hidup didunia samapai jasad ini tertanggal
Bahka itu bukan mati adanya tapi hidup disis-Nya
Penuh dengan segala kesejahteraan abadi bersama-Nya

POHON MENJULANG KELANGIT

Tinggi pohon menjulang kelangit
Hijau indah terus tumbuh dan berkembang
Dalam damai dikehidupan manusia
Kokoh tak tergoyah oleh apapunjua
Badai tak lagi mampa menggoyah-nya
Karena itu riil kalimat-Nya dalam manusia
Yang hidup dalam sejati Ruh nya

Tinggi pohon tumbang dan rapuh
Walau dahulu tinggi mewah di masanya
Namun karena manusia menumbangkan
Hingga daun-daun mengering tak tumbuh lagi
Semua tinggal mimpi kebesaran moyangnya saja
Itulah manusia kala hidup bersama hawanafsu
Semua pengetahuan terputus dari Tuhanya
Hingga ilmunya kering dan rapuh adanya
Serta hanya bersandar pada dogma moyang-Nya
Tak lagi tedengar suara Ruhani bak lagu dalam pesta
Yang ada hanya semu dan majazi ilmu mereka

Hidup-pun tak lagi bersaksikan dalam hari-hari-Nya
Karena harinya telah tergeser tanpa mereka sadari
Hingga mereka hanya ikuti prasangka
Mereka terus terjebak dalam kelamnya hawanafsu
Baik yang kaya harta atau yang miskin adanya
Semua sama saja adanya diberi kaya mereka dzalim
Dan ketika mereka miskin lalai pada-Nya

Kerena mereka tak bersama Ruh
Yang selalu menuntu manusia tanpa suara
Tanpa bising atau riuh ramai yang kencang
Namun amri Rabbi datang halus dan sangat halus
Namun ketika terakumulasi akan menampar diri

Kala ingin menengok kanan kiri dalam hidup ini

LANGKAH PERTAMA NAHJUL HAKEKAT

Ketika cahaya keemasan rembulan

Ketika cahaya matahari yang indah

Tenggelam dimata manusia
Angin dan laut pun terdiam sesaat
Hening dalam sunyi, didalam diri
Itulah ‘Al-araf, kala datang menyapa

Manusia tak mengerti awalanya
Karena Dia menghampiri tanpa bersuara
Namun mebuat gemuruh dan gundah fuad didada
Manusia menolak kala ia menyemat Dalam diri,

Menguak tabir kelam dan kepekatan hawanafsu

Dan tanpa pendengaran dan penglihatan mata
Semua terang dan indah jadi realita


Lalu Ruh dalam diri tunduk berserah pada-Nya
Dalam semua titah yang menatih langkah
Setelah semua menjadi “patrap dalam diri”

Pucat pasi cahaya langit dan mentari
Kalah sinar oleh cahaya telah riil didiri
Semua mimpi dan anga agan sirna
Karena semua riil dalam percaturan dunia



Kini Tuhan, memulkan semua langkah titahnya
Bermula dari langkah pertama Nahjul hakekat
Menuju arah kematangan balaghul hakekat
Hingga mausia mampu memimpin dirinya
Dengan Ruh-Nya dalam percaturan dunia

Tanpa harus melawan pergolakan dan perselisihan
Tanpa harus bertiakai dan berperang menghunus pedang
Karena Tuhan telah menolong sebagi walinya
Dalam realita Rabbin-Nas (guru sejati) dalam diri
Dalam realita Malikin-Nas (pengusa sejati) didiri
Dalam realita Ilahin-Nas (penuntun kearah tujuan)
Dengan amri Rabbi Dia menatih dan menitah manusia

KENAPA ...?

Kenapa tak nyaman
Bersama Sang maha sempurna
Kenapa takut tak Nikmat
Bersama sang maha cinta
Kenapa takut tak cukup
Bersama sang maha kaya

 Sungguh damai bersama-sama Dia
Sag pemberi barakah dan nikmat-Nya
Ku sebut Dia Allah yag mahadekat dalamku
Diantara mereka myenyebit dia Ely  atau lainya
Sunggu Ruh telah di tupkan dalam diri
Dia lebih privasi dari sekedar jiwa dan sukma
Karena Dia Ghaib Namun sangat riil efeknya

Jangan terus dalam kendali hawanafsu
Karena itu akan muncul dan terus binal oleh kalbu
Dan membuat diri waswas atau khawatir  oleh shadru)
Serta membuat diri tak kosentrasi atau buyar oleh fuad
Itulah sifat hati manusia ketika terus di jadikan pemuka


Jadi berserahlah pada Allah semata
Mulakan dalam tulus dan jalani dalam ikhlas
Biarkan ketetapan-Nya berlaku dalam diri
Percayai setiap realita itu ketetapannya
Sekalipun mungkin tak sesuai pikiran dan angan
Insya Allah Nikmat-Nya akan datang di setiap masa

TUHAN YANG MAHA DEKAT

Kemarin aku sudah bicara
Lahirlah kembali saat ini bukan nanti
Bersama semangat mu yang sedang tumbuh
Nisacaya gunung akan meledak dan hancur
Ketika Tuhan tera kalimat-Nya pada gunung

Namun tidak ketika manusia yang menerima
Karena hanief (aliran) kalimat-Nya tumbuh
Melalui diri yang terdalam di diri sendiri
Bukan dari dokter, ulama atau para normal

Karena dalam diri terdalam itulah Ruh-Nya
Yang telah Allah tera ketika dalam rahiem bunda
Sungguh dosa-dosa tak menghalangi hadir-Nya
Sekalipun manusia di mulakan oleh dosa zina
Atau di mulai oleh pernikahan suci kata manusia

Tuhan akan hadir dan hanief (mengalir dan tumbuh)
Disetiap waktu tak terhalang oleh apapun adanya
Namun tidak setiap manusia percaya Ruh
Dan tidak percaya amr-Nya (perintah-Nya)
Membimbing dalam diri dengan kehendak-Nya

Jadi Mulailah percaya bahwa Tuhan maha dekat
Dia riil dalam manusia melalui Ruh yang telah jadi karunia
Ruh bersifat tunggal dan suci tak terkontaminasi
Ruh telah menjadi Rabbin-Nas (guru sejati dama manusia)
Ruh juga telah jadi Malikin-Nas (peguasa sejati dalam manusia)
Ruh juga telah menjadi Ilahin-Nas (penutun kearah focus yang tepat dalam manusia)

Dengan percaya pada Tuhan yang maha dekat
Maka manusia dengan sendirinya akan tumbuh
Ersama aliran amri Rabbi perintah Tuhan
Tidak dalam kuasa hawanafsu yang pekat dan kelam
Jadi berserahlah dan semakin berserah pada-Nya

HIDUP DALAM SEGALA KARUNIA BARU

Teruslah tumbuh dan berkembang
Dalam karunia Ruh dalam diri
Agar hidup dalam segala karunia baru
Dan biarkan masa lalu sebagai Nikmat sejarah

Yang akan memacu setiap orang
Yang pernah terpuruk, agar bisa bangkit
Karena bila masa lalu di sesali
Yang ada dendam dan dengki
Dan akhirnya akan kembali terpuruk

Teruslah berserah pada Allah
Dalam segala serah dan kalah pada-Nya
Agar hawanafsu tertunduk kalah
Oleh Ruh yang ada dalam diri
Hingga Ruh memimpin diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar