PETA
Peta terpampang dengan jelasnya
Rambu rambu sudah terpasang lengkap
Di setiap simpang dan sudut jalan
Lengkap dengan lampu-lampu jalan
Namun peta dan rambu rambu bisa jelas bila:
1. Orangnya tidak buta
2. Jalan tidak berkabut
3. Tidak di blok oleh orang iseng hingga peta jadi salah
4. Tidak terkantuk atau tidur ketika di persimpangan
Namun kebanyakan manusia dibutakan
Oleh hawa dan nafsu mereka
Hingga jalan mereka berkabut masalah
Dan diatara mereka ada yang iseng
Mem-blok peta dan rambu jalan
Dan lampu mati crossleting oleh hawanafsu
Hingga manusia bak berjalan di jalan kelam
Meraba tanda yang halus hingga semua tersa sama
Karena sungguh tanda itu amat halus adanya
Mereka tak bisa bertanya pada yang lain
Andai ada yang sok taupun mereka keliru
Karena semua dalam kekelaman
Hanya sedikit yang sadar dan tahu
Namun justru di katakan tidak benar
Karena tidak mengikuti umumnya manusia
Hingga sebagian mereka memilih diam
Dan terus berlalu dalam jalanya sendiri
Sungguh berserahlah pada Allah kala seperti ini
Karena Allah memberi Ruh yang tak pernah mati
Selalu terang dan menerangi setiap saat
Karena melalui Ruh itu amri Rabby diterima
Segeralah sebelum kehabisan waktu
Hingga selamat dan sampai tujuan
MOHON MAAF KEPADA SIAPAPUN YANG MERASA DI SURUH SEPERTI SAYA,
SAYA TEGASKAN “JANGAN IKUTI SAYA”
Saya tidak bisa membantu apa-apa
kecuali anda percaya pada Ruh
sebagai sejati (hekekat) dalam diri
karena dengan Ruh itu amry Rabby diterima
Dan dapat menerima karunia Nahjul hakekat
Sungguh sampai hari ini masih terbuka masal
Namun sejak hari ini Allah telah menyuruh bersegera
Karena ternyata dispensasi ini ada batas waktunya,
Hingga manusia akan sangat sulit mencapai
Karunia itu kala Nahjul hakekat masal di tutup kembali
Saya tidak menyuruh siapapun seperti saya
Karena aku tak mau ditiru atau jadi untuk ditiru
Demi Allah saya hanya berkata
Nahjul hakekat telah dibuka secara masal,
Dan saya menyuruh segera berserah pada Allah semata
Jika manusia masih terjebak dengan orang lain
Baik aturan atau kisah orang yang telah mencapai
Maka tidak akan pernah sampai pada karunia Nahjul hakekat
Selain itu ada beberapa hal yang menyebakan gagal mencapai karunia
Tidak tulus dan bersungguh-sugguh dalam berserah
Tidak tulus dan bersungguh-sugguh dalam percaya pad Ruh
Membiarkan terus dirinya terpengaruh Hawa (rasa) dan Nafsu (pikiran)
Hingga hawa terus mencoba mencari-cari melalui rasa
Dan Nafsu mencoba terus mencari-cari melalui suffi (puncak pemikiran)
Mohon maaf kepada siapapun yang merasa di suruh seperti saya
Saya tegaskan “jangan ikuti saya” karena setiap diri harus langsung
Berserah diri pada Allah semata tidak terpengaruh apapun selaidiriya
Untuk mencapai karunia yang sungguh bisa diraih kala tulu,ikhlas
Dan bersungguh-sungguh tidak terpengaruh bahasa, bangsa, atau apapun
AKU MANUSIA BIASA
Ku bukan biksu atau pendeta
Aku bukan orang kudus atau ulama
Aku manusia biasa yang berserah pada Allah
Melakukan yang bisa aku lakukan
Aku juga bukan orang baik
Karena aku hanya baik pada diriku
Aku bukan orang yang pandai
Karena aku hanya tau tentang diriku saja
Namun aku tak bisa dusta pada Tuhan
Karena Dia justru lebih dekat dari tubuhku
Aku pernah kebingungan tentang diriku
Tanya pada orang semakin membingungkan
Mengikuti orang lain semakin membingungkan
Akhirnya aku berserah pada Allah
Aku tolak semua selain Allah ketika itu
Ini dalam kesungguhan aku lakukan
Matilah aku jika tak memperolah karunia
Karena aku telah habiskan segala sesuatu
Dalam kedzaliman yang sesungguhnya
Namun Tuhan maha asih dan kasih
Setelah aku berserah pada Allah semata
Walau tak ku kenal selain nama belaka
Atas asih dan kasih-Nya aku memperoleh
Nahjul hakekat dalam realita hidupku
Hingga secara perlahan aku paham
Bahwa hidup haruslah dalam bimbingan Ruh
Yang telah menjadi karunia bagi setiap manusia
Bukan memperturutkan hawanafsu
Hawa dalam rasa dan nafsu dalam fikiran
Semakin hari aku semakin yakin
Dan semakin balaghul hakekat
Hingga Allah karuniakan aku ma’rifat
Dan kini berjalan dalam tarekat
Yakni Ath-Thariq karunia-Nya
Sungguh aku dalam jalanku sendiri
Bukan jalan orang terdahulu atau siapapun
Aku juga hanya bisa menolong diri sendiri
Karena hakekatnya manusia berhubungan
Dengan Tuhan itu sendiri-saja
Aku tak bisa membanggakan diriku
Karena semakin aku paham dan mengerti
Bahwa jalan hakekat harus dijalani
Bukan untuk di banggakan adanya
RESPONSE
Tatkala datang pertolongan Allah
Akan terlihat manusia masuk dienullah
Dengan mempercayai Ruh yang telah jadi karunia
Sungguh dengan Ruh dienullah Allah alirkan
Karena Ruh yang bersifat suci
Hingga manusia dapat kembali pada-Nya melalui Ruh
Kala Tuhan bersumpah dengan masa
Itulah saat Allah membuka Nahjul hakekat secara masal
Sungguh manusia akan merugi kala dispensasi
Tidak benar-benar di respon dengan segala kepercayaan
Hanya karena takut kehilangan hal-hal majazi
Inilah saatnya untuk kembali pada-Nya
Dengan mempercayai Ruh yang telah jadi karunia
Karena hanya dengan Ruh ini perbuatan jadi amal saleh
Hanya dengan Ruh ini segala Al kitab, buku jadi nasehat
Yang dapat menasehati karena semua hidup ketika tersentuh Ruh
Semua hanya akan menjadi setumpuk kitab yang memberatkan
Hingga manusia akan seperti keledai yang keberatan memikulnya
Dan akhiranya manusia putus asa karena mengikuti hawanafsunya
SEMUA PILIHAN
Hawa nafsu mengalahkan
Segala pikiran dan menjadi jahat
Ruh begitu halus
Membuat orang jadi lembut
Bila manusia men-on-kan atau men-off-kan
Hawa nafsu atau Ruh yang telah jadi karunia
Di situ benar, terlihat segala cerita
Akan jadi jahat atau baik manusia
Hanya ketika manusia memilihnya
Sungguh semua pilihan dalam hidup
Karena manusia yang dapat menetapkan diri
Bukan orang lain atau sesuatu yang lain-nya
Semua akan di buktikan oleh waktu
HANYA DUA AJAKAN
Di dunia hanya dua ajakan
Mari kita buat jahat
Mari kita buat baik
Dengan retorika yang bermacam
Semua tergantung masing-masing
Dalam memutuskan dan melakukan apapun
Hanya di diri ya … bukan orang lain
Yang membuat manusia jadi baik atau buruk
Bila suatu saat manusia menyesal
Karena gagal atas segala sesuatu
Tak perlu manusia mencari siapa yang salah
Karena semua ada dalam diri sendiri
Mata telah melihat, dan lidah telah merasa
Telinga telah mendengar hidung telah mencium
Ruh telah jadi karunia
Yang bersifat tunggal suci dan abadi
Bathin telah ada dalam setiap diri
Yang bersifat aneka ragam dan memiliki batas waktu
Salah satu dari ribuan bathin adalah hawa-nafsu
Yang selalu ingin menguasai manusia
Bila manusia hanya bersandar hawanafsu
Yang ada pada pikiran dan rasa hati
Maka semua terpengaruh oleh
Mata kala melihat, dan lidah kala merasa
Telinga kala mendengar hidung kala mencium
Bila manusia bersandar Ruh
Maka Allah akan karuniakan natiq
Hingga semua adalah aliran amri Rabby
Dan Allah akan karuniakan Nikmat
Bukan rasa biasa namun nikmat yang sesugguhnya
Di dunia hanya dua ajakan
Mari kita buat jahat
Mari kita buat baik
Dengan retorika yang bermacam
Semua telah ada hati-hatilah
Karena semua kembali pada diri
TERUNGKAP LEBIH DETIL DARI YANG DI SANGKA
Pikirkan, tanyakan dalam diri
Jangan sampai derita jadi masalah diri
Ketahuilah, tidak ada yang bisa menangkal
Kecuali dirinya sendiri belaka
Akan datang saat-nya siapa yang melakukan pendakian
Akan sampai pada apa yang ia jalani dalam hidup
Semua malaikat, terheran heran akan hasil dakian manusia
Walau mereka bisa terbang kelangit menembus awan
Yang bila dijalani dalam waktu dibumi lima puluh ribu tahun
Namun tidak ada apa-apanya bila dibanding pendakian saat sampai karunia
Karena pendaki menanggung segala kesulitan dengan kesabaran
Malaikat juga heran pada manusia yang mengikuti hawanafsunya
Karena ia berjalan memutar-mutar dalam satu tempat
Walau seolah-olah mereka sama-sama berjalan dibumi
Dengan yang pendaki dalam hakekat bersama Ruh sebagai sejati
Oleh karena itu, pikirkan, tanyakan dalam diri
Dengan siapa diri ini, sekian waktu berjalan di bumi
Allah melihat sangat dekat kala ini berlangsung
Berkas-berkas debu yang menempel dalam diripun Allah tau adanya
Sehingga tak ada yang luput dari pengawasan-Nya
Meskipun setiap orang mencoba menghilangkan jejak dosanya
Sekalipun teman merahasiakan aib temannya
Namun sungguh Allah menembus setiap diri dan lebih dekat lagi
Semua akan teruangkap lebih detil dari yang di sangka manusia
70000
MAKA SIAPAKAH YANG AKAN MENUNJUKI
Sungguh orang-orang yang dzalim
Mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan
Maka siapakah yang akan menunjuki
Orang yang telah sesat oleh hawa nafsunya
Mereka tidak akan mampu menolong diri-nya
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
Kepada Dienullah yang selalu mengalir
Sungguh Allah melekat dalam manusia
Lebih dekat bahkan dari urat nadi sendiri
Dengan Allah terakan Ruh sebagai sejati
Ruh adalah fithrah (kesucia) hakiki
Dan manusia tercipta menurut fitrah itu
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
Itulah agama yang maqam (patrap, terap)
Tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
Hanya dengan kembali pada-Nya
Dengan pendakian hakekat pada-Nya
Sehingga manusia terkoneksi dengan-Nya
Dengan Ruh amri Rabby yang telah jadi karunia
Sungguh pelacur telah disebut pelacur oleh manusia
Bila mereka hanya melacurkan tubuhnya saja
Namun sungguh orang yang terjebak dalam kebanggaan
Akan bendera dan istilah-istilah mereka
Allah masukan sebagai orang-orang yang musyrik
Sekalipun bendera yang di bawa atas nama agama
Ini sungguh bukan sekedar dosa biasa
Seperti Zina yang akan selesai kala didera atau dirajam
Seperti pencuri kala di potong tangannya agar tak mencuri
Maka siapakah yang akan menunjuki
Kala manusia telah bangga dengan yang ada
Pada golongan atau kelompok-kelompok mereka
Hingga mereka berselisih dan bertiaka sesama saudara
Dan darah di sana tak ada lagi harganya
SERATUS RIBU TAHUN
Seratus ribu tahun tidak akan cukup
Manusia mengumpulkan harta benda yang ada di bumi
Walau mereka kumpulkan manusia untuk mengerjakannya
Agar mereka menambah harta disisi manusia
Sungguh harta itu tidak akan menambah pada sisinya
Kecuali hanya pusing tujuh keliling hingga putus asalah mereka
Dan dengan harta itu tidak akan dapat membeli karunia-Nya
Dan tidak akan pernah cukup untuk menebus ridha Allah
Maka siapapun yang berbuat demikian merugi adanya
Allah menciptakan manusia dengan karunia Ruh
Lalu kemudian memberi kecukupan, rezeki dan nikmat
Ketika manusia mau hidup bersama Ruh sebagai sejati
Sungguh apapun yang di usahakan manusia bila masih bersekutu
Dengan hawa nafsu, tidak akan pernah cukup berapa-pun jumlah-nya
Kerakusan hawanafsu hanya menimbulkan kerusakan disemesta
Baik di darat, di laut atau udara disebabkan perbuatan manusia
Lalu Allah merasakan sebahagian akibat perbuatan-nya
Agar mereka, kembali bersama Ruh karunia sebagai jalan yang benar
Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikan sejarah
Bagaimana orang-orang terdahulu kala melampaui batas
Ketika mereka mengikuti hawa nafsu untuk melanggar perintah Allah
Oleh karena itu, kembali bersama Ruh sebagai sejati
Karena hanya Ruh yang dapat menerima setiap aliran dari Allah
Yang ketika sudah mengalir tak dapat ditolak kedatangannya
Sebagaian dari mereka mencoba memisahkan dari penerimanya
Dengan menyimpulkan secara parsial dan terpisah-pisah lalu di tuduhkan dusta
Sungguh barangsiapa yang berbuat demikian hanya bagi diri-nya
Pendaki hakekat tak menanggung akibat perbuatan mereka
Dan barangsiapa menerima Ruh sebagai karunia dari Allah
Akan jadi amal saleh untuk diri mereka sendiri
Baginya tempat yang menyenangkan sebagai karunia-Nya
Sungguh jika mereka tak suka pada karunia yang diterima orang lain
Kekuasaan hanya milik-Nya, yang telah mengirimkan Ruh sebagia rahmat,
Dan karunia, yang tidak akan dapat ditolak ketika datang pada manusia
PENYAKIT LATEN
Hitunglah bintang- bintang di langit
Niscaya tak kan dapat menghitung,
Atau yang terdekat dalam diri sendiri
Hitunglah rambut di kepalamu saja
Niscaya manusia tak kan dapat menghitung
Apalagi butir pasir yang ada di gurun pasir
Pasti manusia tak kan dapat menghitung
Sungguh karuia dan nikmat Allah sang pemberi karunia
Melebihi jumlah yang manusia lihat dengan mata
Maka jangan pernah mengklaim diri paling sempurna
Atau mengklaim yang ada dalam dirinya paling baik
Tidak ada yang sempurna dalam manusia kecuali
Ia telah usai tugas sebagai manusia di dunia ini
Sebagai sejati Ruh dengan segala amri Rabby
Jangan melihat orang lain dari dosa-dosa menurut mata
Karena seandainya bukan karunia Allah yang maha asih
Tak satu manusia-pun layak menerima karunia-Nya
Namun karena keagungan karunia-Nya
Hingga manusia memperoleh karunia-Nya
Allah itu terpuji karena Dia Tuhan semesta alam
Bukan Tuhan dari satu sukubangsa atau bangsa
Dia mengerti seluruh bahasa manusia di semesta
Jadi jangan berbangga hanya karena menyebut Dia Allah
Karena itu masih di permasalah kan oleh yang menyebut Alloh
Dan masih banyak lagi Dia disebut oleh bahasa lainnya
Penyakit laten manusia adalah "klaim" itu
Setelah manusia mengklaim masuklah keruang baru
Yang di sebut sebagai ruang musrik dalam kesungguhan
Dan dalam ruang klaim itulah manusia memulai selisih
Dan berkembang menjadi pertikaian yang berkepanjangan
Berapa banyak kelompok sepanjang sejarah manusia
Yang mengklaim paling benar-paling sempurna adanya
Dan Sepanjang sejarah mereka terus berdalih
Serta mencari pembenaran atas klaim yang mereka lakukan
Baik dengan menggunakan lisan atau berupa tulisan
DALAM RUH ITULAH HIDUPNYA FUNGSI SOFTWARE KEMANUSIAAN
Kesadaran Ruh sebagai sejati dalam diri
Akan menjadi realita amri Rabby dalam manusia
Melalui Ruh Tuhan mengingatkan setiap diri
Sungguh amri Rabby akan jadi perkataan, dan laku
Dalam diri manusia, yang percaya pada Ruh
Dan mereka yang hidup dalam kuasa hawa nafsu
Akan terpasang belenggu kesombongan di leher mereka
Hingga mereka tengadah, dan tak pernah tunduk pada-Nya
Dan di hadapan dan di belakang dinding yang menutup
Hingga mereka sehingga mereka tidak mampu melihat
Peringatan bagi mereka tak akan mampu dilihatnya
Walau tsunami, gempa bumi, banjir, mutahan lupur, dan gunung meletus
Allah turunkan sebagai peringatan kepada mereka, namun tak mengerti
Sungguh peringatan berguna bagi yang mau mengikuti
Karena hanya manusia yang percaya pada Ruh yang mampu melihat
Segala peringatan Tuhan itu adalah amry Rabby yang suci
Karena dalam Ruh itulah hidupnya fungsi software kemanusiaan
Dengan Ruh itu amry Rabby menjadi Al-Kitabun-Mubien (kitab yang hidup)
GO
Perumpamaan itu kini riil dalam kesugguhan
Dimana di negeri ini, Allah buka Nahjul hakekat masal
Hingga Ruh yang telah jadi karunia pada manusia
Allah bangkitkan setelah manusia berserah diri ketika hawanafsunya ciut
Setelah menyaksikan sederet peristiwa dahsat di masanya
Dan pendaki datang pada negeri ini sebagai ibupertiwi (ummulqura)
Ada yang diam saja diantara mereka ada pula yang bercerita
Dengan harapan dapat meyentuh hati orang yang sedang mencari-cari celah hakekat
Namun pendaki hakekat bukanlah Rasul atau Nabi
Pendaki hakekat tetap manusia biasa yang penuh dosa dan kehinaan
Namun atas karunia Allah pendaki hakekat menerima Nahjul hakekat
Dan sungguh beliau-beliau hanyalah hamba hina sebagai manusia
Yang hanya bertanggung jawab kepada Allah sang pemberi karunia
Bila penerima Nahjul hakekat dikatakan dusta itu benar adanya
Bila di ukur dari segala yang sudah tertera di dunia
Baik logika, rasa, atau teori serta ilmu pengetahuan yang ada
Karena Nahjul hakekat di luar logika, rasa, atau teori serta ilmu pengetahuan
Namun Tuhan mengetahui bahwa penerima Nahjul hakekat
Itu menerima karunia Nahj yang dipertanggungjawabkan pada Allah
Penerima Nahjul hakekat tidak minta untuk di ikuti
Karena sungguh bila manusia tidak melampaui batas
Dengan mengikuti hawanafsu akan dapat menerima karunia itu
Sungguh tidak ada perdebatan apapun tentang karunia “Nahjul hakekat” ini
NIKMAT
Ketika Ruh sudah diyakini sebagai pelaku dalam jati diri
Maka serta merta Allah menyambut dengan karunia
Dalam kecepatan yang sangat amat cepat Allah hadir
Itulah karunia Nahjul hakekat bila manusia percaya
Ruh sesudah Nahjul hakekat menghidukan segalanya
Rasa akan berubah menjadi hidup dalam “Nikmat”
Nikmat bukanlah rasa yang biasa diraskan hawanafsu
Nikmat adalah rasa luarbiasa yang hidup dalam realita
Bagi penerima karunia Nahjul hakekat semua hal
Akan menjadi Nikmat, dalam kehidupan di dunia
Kesedihan akan berubah menjadi romantisme hidup
Ujian akan jadi bak permainan game yang indah
Dan pendaki jadi tokoh yang di menangkan oleh Allah
Perjalanan pedakian dalam hakekat bak liburan indah
Bukan perjalanan musyafir yang bersusah ria
Dengan segala kekurangan dalam hidupnya
Allah membuka seluruh pitu rahmat dalam realita
Hingga dunia akan ridha dipetik olehnya setiap saat
Sehingga pendaki tidak mengejar-ngejar dunia
Karena Allah telah mewariskan baginya dunia ini
SIAPA AHLIDZIKIR
Siapa ahlidzikir yang di maksud ?
Mereka bukan orang yang keseharianya hidup dengan hawanafsu
Dan lalu membaca segala macam do’a-do’a
Karena orang yang keseharianya hidup dengan hawanafsu
Termasuk orang yang mempertuhan selain Allah
Ahlidzikir yang di maksud adalah:
Orang yang mempercayai Ruh sebagi sejati hingga
Hidupnya dalam genggaman amry Rabby-Nya selamanya
Karenanya saat orang yang hidup Ruh sebagi sejati berzikir dalam kata
Para malaikat akan memberisalam dimanapun ia berucap walau hanya “Alhamdulillah”
Perumpamaan orang yang hidup dengan hawanafsu berzikir
Itu seperti orang ngigo (ngelindur) yang tidak mengerti apa yang dikata
Atau bak nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan
Atau bak nyanyian yang di nyanyikan oleh orang asing yang tak mengenal bahsanya
Sungguh begitu banyak orang-orang yang demikian di seputar kehidpun
Orang yang mempercayai Ruh yang hidupnya dalam amry Rabby-Nya
Dzikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan tumbuhan
Sekalipun hanya:
“Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Adzhim”
Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung
Atau hanya sepatah kata:
Laillaha illallah Muhammadarasulullah
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya. QS. al-Furqan (25) : 43-44
TERSENTUH ..?
Dengan nama Allah,
Dengan Allah,
Dengan berlindung pada Allah
Dengan perlindungan Allah
Manusia menjalani hakekat
Kekuasaan-Nya menguatkan
Kesejahteraan-Nya menghilakan derita
Kemudaha-Nya menghilakan kesukaran
Ruh menghidupkan segala sesuatu
Hingga siapapun yang mendaki hakekat
Dengan Ruh, kala menyetuh yang sakit
Akan menyembuhkan seketika
Ketika yang tersentuh percaya Ruh menghidupkan
Ruh yang menghidupkan melebihi segala obat
Kepercayaan kepada Ruh yang menghidupkan
Ruh mengurus manusia yang mempercayakan hidup
Dalam sejati Ruh yang telah jadi amarri Rabbi dalam diri
Berserahlah pada Allah dan kebesaran-Nya
Singkirkan suffin-Nas (pucak pemikiran manusia)
Dan akses-lah 'Arsyillah yang Maha luas
GAYUS
Ada yang bilang: kalau mau kaya mendadak jadilah gayus
Itu bukan kekayayaan yang menyalmatkan
Bila hendak kaya maka akseslah Ruh sebagai sejati dalam diri
Karena saat bersama Ruh alam semesta diwariskan pada-nya
Dan saat itu manusia benar-benar memiliki secara hakiki
Hingga hawa nafsu tak lagi rakus karena sudah jadi miliknya
Dan dalam kendali amri Rabby atau perintah Tuhan
Ketika demikian adanya manusia akan mengambil secukupnya
Sungguh bila manusia masih terkuasai oleh hawanafsu
Bumi jadi miliknya sekalipun ia tak akan merasa cukup
Hingga kedua tangan, kedua kaki ingin meraupnya
Sambil mulutnya menggigit segala sesuatu yang bisa
Setelah perutnya penuh dan semua kantongnya berisi
Bayangkan betapa cape hidup harus seperti ini
Bagi manusia yang telah hidup bersama Ruh
Akan mengambil secukupnya yang tidak diperselisihkan
Atau mungkin yang telah di buang oleh mereka
Dan tidak akan pernah merasa ingin meraup semuanya
Melainkan menjadi penoton orang-orang yang rakus
Dan melihat akibat dari kerakusan manusia
Seraya berkata “inalillahi wainna ilaihi raji’un”
TERJEBAK JADI PUJAAN DIPERJALANAN HAKEKAT
Ketika seorang yang mendapat karunia
Menyentuh orang sakit lalu sembuh
Itu bukan kesaktianya seperti para thabib
Tapi sungguh itu karena Ruh menghidupkan
Atas ijin Allah menyembuhkan sakit sese orang
Sentuhan menyembuhkan bila Ruh dipercaya
Mengapa mesti percaya..?
Karena atas kepercayaan itulah
Ruh akan bereaksi sebagai amri Rabby,
Bila ada yang “mencuat” tanpa kepercayaan
Itu adalah “istisna” atau pengecualian
Biasanya “istisna” itu ada ketika Allah
Hendak membela hambanya dihadapa manusia
Ini tidak di duga oleh sang pendaki akan terbit
Karena itu “mukjizat Allah bila ia Nabi”
“Karamah atau ma’unah bila ia selain Nabi”
Mukjizat, Karamah, Ma’unah
Semua adalah karunia pembelaan Tuhan
Dan tidak akan pernah sama satu dengan lainya
Ketika terjadi hal seperti ini
Manusia dapat menjadi pujaan orang
Nah disini manusia akan bisa kembali terjebak
Menjadi yang gagal dalam perjalanan hakekat
Karena perjalanan tidak boleh berhenti
Saat gagal dalam hal seperti ini maka ia
Harus kembali pada Allah tanpa apapun
Berserahlah …!
REALITA
Manusia dicipta dengan realita
Sebagai fitrah Allah, sebagai hamba, atau Khalifah,
Nabi, saksi, wali atau istilah lain yang tidak tercatat
Semua yang tertuang dalam majazi catatan
Tidak ada yang salah ketika dijalani
Menjadi keliru bila istilah-istila tersebut
Diklaim atau di rengkuh hingga orang lain
Seolah-olah tidak berhak atas halitu
Atau mengklaim salah satu dari istilah itu
Diagungkan secara berlebihan sebagai kebanggan
Manusia dicipta sungguh sebagai realita fitrah Allah
Yang dalam sejati manusia, di tiupkan Ruh
Sehingga menjadi kehidupan seperti yang anda alami
Lalu menjadi hamba Allah, dan khalifah filard
Dalam kapasitas masing masing jangkauanya
Kenabian telah di klaim oleh Israel hingga
Nabi harus dari keturunan bangsa Israel
Karenanya Allah menutup kenabian
Melalui Muhammad saw diluar Israel
Namun Muhammad saw menegaskan kembali
“setelahku minhaj nubuwah ada dalam khilafah”
Artinya manhaj (cara-cara kenabian) Allah tera
Dalam dasar awal kekhilafahan (kemanusiaan)
Hingga klaim Israel atau siapapun tak berguna lagi
Realita peciptaan sebagai fitrah Allah,
Sebagai hamba, Khalifah, Nabi, saksi, wali
Atau istilah lain yang tidak tercatat
Allah berhak merubah atas istilah tersebut
Karena Al-Kitab disisi Allah Maha luas adanya
Bahkan seandainya seluruh lembaran dibumi
Dan lautan jadi tinta sampai keduanya habis
Tak akan usia kalimat Allah di tuliskan
Jadi manusia tidak dibenarkan “mengklaim”
Lalu membanggakan hasil klaimnya
Dan inilah yang di sebut dengan MUSYRIK
Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik, yaitu: orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. QS. ar-Rum (30) : 31-32
RASA BILA DENGAN HAWA NAFSU
NIKMAT ITU KETIKA BERSAMA RUH
Sungguh hal yang berbeda antara rasa dengan Nikmat
Kebanyakan manusia merasakan sesuatu
Namun tidak banyak manusia mampu menikmatinya
Karena rasa itu ada kala hawa nafsu menguasai manusia
Dan Nikmat itu ada kala Ruh menjadi sejati dalam diri
Nikmat bersifat tunggal dalam hakiki
Sedangkan rasa bersifat aneka ragam
Sugguh asin, asem, manis, pahit itu rasa
Saat manusia hidup dalam kuasa hawanafsu
Karena-nya semua rasa akan bersifat sesaat (fana) setelah itu mati
Apapun realita hidup manusia didunia adanya
Ketika ia kaya kekayaan-nya akan membuat ia pusing
Ketika miskin membuat ia merana dan sengsara
Ketika belum didapat ia mengangakan adanya
Ketika telah didapat ia mengenang masa lalunya
Hingga semua tidak akan pernah enak rasanya
Asin, asem, manis, pahit menjadi Nikmat
Bila manusia menjadikan Ruh sebagai sejati dalam hidup
Karena-nya semua akan menjadi Nikmat dalam sesungguhnya
Apapun realita hidup manusia didunia adanya
Ketika ia kaya kekayaan-nya akan mencukupkan
Ketika miskin membuat hidupnya menjadi tanpa beban
Ketika tak ada, tidak menjadi obsesi dan angan
Ketika ada akan bersyukur dan menikmati adanya
Hingga semua jadi enak, dan nikmat adanya
NIKMATI NIKMAT-NYA
Tak semua orang dapat menikmati realita hidupnya
Walau sebelum ia mendapatkan halnya jadi obsesi
Banyak hal yang menyebabkan tak bisa menikmati
Ada yang karena ketakutan oleh sesuatu
Ada yang karena maerasa itu belum sampai
Ada yang mencapai distorsi dalam hidupnya
Seorang fotografer mendapat klik terbaiknya
Hingga ia mendapat penghargaan fotografer terbaik Dunia
Peringkat tersebut tentu banyak di impikan orang
Namun ternyata apa yang ia foto berkesan dalam dirinya
Dengan kesan begitu pilu
Ya …, dia mengikuti seorang anak kurus
Hampirmati karena kelaparan dan merangkak
Hingga 3 kilo meter menuju “Kam relawan”
Dengan harapan mendapat makanan disana
Setiap moment di foto oleh fotografer tersebut
Sampai masa kritis pun masih di foto
Bahkan ketika burung pemakan bangkai telah menunggu
Di dekatnya pun berhasil di “klik” hingga dengan itu
Ia mendapat penghargaan fotografer no 1 dunia
Namun taukah anda ..? saat ia menerima penghargaan
Ia histeris dan baru menyadari kesalahan dan kebodohanya
Sambil mohon apun pada Tuhan karena ketololan dirinya
Hingga ia membiarkan “sianak merangkak-rangkak” sampai mati
Padahal seandainya jika waktu itu memberikan air mineral yang ada
Dan sepotong roti yang ada didalam rangselnya pasti si anak tak mati
Namun ia biarkan hanya untuk obsesinya
Dan ia pun akhirnya setelah memperolaeh ratusan juta USD
Kemudian ia bunuh diri
Sungguh obsesi apapun akan berakhir pada penyesalan
Bila manusia tidak kembali pada Tuhan dengan
Mempercayai Ruh sebagai sejati dalam diri
Tapa hal tersebut manusia tak akan dapat menikmati hidup
Sekalipun manusia memiliki semua yang di impikan
Akhirnya akan mencapai distorsi,
Karena hawanafsu memiliki batas waktu
Berserahlah pada Allah dan kembalilah pada-Nya
Yang Dia dekat melebihi urat nadi sendiri
Nikmti setiap yang ada sebagai rasa syukur pada-Nya
Jangan biarkan hawanafsu terus mengajak ingkar
Dengan kerakusan yang tida henti ketika berangan
Kendalikan hawanafsu dalam kesungguhan adanya
Tak ada yang dapat membantu kecuali dirinya sendiri
PARIKANE WONG JAWA
“Enake se-kleteng susah-e se-rendeng”
Ironis kelawan sak temene
Yen ono wong ngalami perkoro iki
Ananging iki kang den ujo akehe menungso
Yo kuwi bebojoan (menikah)
Wong jawa duwei parikan koyo mengkono
Yo bener kanti ketemahan
Yen menungso anggone jejodohan
Anamung amargo hawanepsu
Kabeh wong bakal nglakoni
Enak sak klenteng randu kapuk
Ateges yo setitik banget enak-e
Susah-e sak rendeng (musim hujan)
Lan susah sadawane urip menungso
Iki kabeh bakal dadi nikmat
Yen menungso wangsul dumateng Gusti
Kang dumadi ono ing sajeroneng awak
Yen menungso ora balik mring gusti
Yo bakal katemahan enake se-kleteng susah-e serendeng
PEPATAH ORANG JAWA
"Enaknya sekleteng susahnya semusim hujan"
Ironis dalam kesungguhan
Bila ada oreg mengalami hal ini
Tapi ini yang banyak di tuhu oleh kebanyakan manusia
Yaitu ber istri atau menikah
Orang jawa punya pepetah eperti tersebut
Ya betul dan pasi akan kesampaian
Bila manusia dalam hal perjodohan
Hanya karena megikuti hawanafsu
Semua manusia aka mengalaminya
Enak seklenteng (biji) kapas
Yang berarti sangat sedikit enaknya
Susah semusim hujan
Yang berarti susah sepanjang hidupnya
Ini akan terhindarkan
Bila manusia kembali pada Tuhan
Yang telah berada lebih dekat dari nadi sendiri dalam diri
Dan bila manusia tidak mau kembali pada Tuhan
Ya akan menemui “Enaknya sekleteng susahnya semusim hujan”
SEJAHTERA DENGAN NIKMAT-NYA
Ketika manusia hidup bersama Ruh Allah SWT semakin melipat gandakan nikmat-Nya dalam hidup manusia. Melalui proses yang semakin hari semakin baik dan semakin tenang dalam hidup serta semakin kokoh dalam keyakinan hingga seorang pendaki hakekat mampu menjalani panjang dan terjal atas nikmat-Nya, Saat ini di hadapan seluruh generasi ini Allah telah memberi Nahjul hakekat sebagai peng- hiburan bagi bangsa ini bersamaan dengan musibah yang bertubi-tubi. Peristiwa ini sungguh merupakan realita seluruh Nubuat para nabi di timur-tengah dan berita prediksi para wasis di bangsa ini.
Hal ini di tandai dengan gempa dimana-mana, tsunami, muntahan isi perut bumi, letusan gunung. Nahjul hakekat masal ini merupakan nikmat yang sangat luar biasa sebagai mula menjadi Indonesia baru yang akan sampai pada negeri yang mendapat kemakmuran sejati dalam Ridha Allah. Tidak mempengaruhi apapun terhadap sistem yang berlaku baik sistemnya atau pemerintahan yang ada karena para penerima Nahjul hakekat Allah karuniakan sebagai ummul Qura (ibu pertiwi), yang akan menghidupkan segala sisi kehidupan baru, penerima Nahjul hakekat yang mendapat mandat langsung dari Allah, ada yang tetap diam tak berkata apapun ada pula yang menceritakan dirinya.
Penerima Nahjul Hakekat Allah Karuniakan Sebagai Ummul Qura (Ibu Pertiwi) Nikmat Bagi Bangsa Ini
Berkenaan dengan Nahjul hakekat penerimanya merupakan karunia sebagai Nikmat-Nya bagi bangsa dan generasi ini di masa ini, hingga tidak perlu ada yang di khawatirkan oleh siapapun, baik oleh politisi atau kelompok agama-agama, atau suku bangsa dan siapapun. Penerima nahjul hakekat datang sebagai penyelaras seluruh sisi kehidupan. Sungguh ini Allah riilkan dalam kehidupan di masa ini.
Penerima nahjul hakekat berasal dari mereka yang berlatar belakang apapun ada yang berasal dari politisi, militer, sosial humanis, bahkan berasal dari rakyat jelata sekalipun ada.
Semua penerima Nahjul hakekat menjunjung tinggi petuah Tuhan yang mengalir sebagai amri Rabby, yang mengingatkan tentang hakekat persatuan, kemanusiaan dan keadilan sesuai kapasitas yang ada pada diri penerima Nahjul hakekat, karena sungguh perceraian akan meruntuhkan setiap sisi kehidupan dan sendi-sendi kebangsaan serta kemanusiaan yang dapat membinasakan manusia dan alam semesta.
Realita Nubuwat dalam Nikmat
Musibah yang beruntun ini telah berhasil menciutkan hawanafsu bagi sebagian orang yang menyebabkan orang tersebut pasrah pada Allah secara total, hingga Ruh bangkit dan Allah menyambut teramat cepat lalu terjadilah karunia Nahjul hakekat dalam diri penerima. Sebagai realita Nubuwat para nabi di masa lalu yang riil dimasa ini, dengan kapasitas sebagai saksi bagi negeri ini, bangsa ini digenerasi ini dan masa ini.
Dalam segala sisi, benar bangsa ini mengalami kerusakan namun sungguh dengan hadirnya Nahjul hakekat masal menyebabkan bangsa ini semakin kuat, dan menuju kepada perbaikan. Penerima nahjul hakekat melaksanakan amanah Allah dalam bimbingan amri Rabby melalui Ruh yang ada dalam diri-Nya. Yang akan berlaku, berjalan tanpa di ketahui orang banyak, karena Nahjul hakekat bukan organisasi, lembaga atau agama, atau lembaga apapun. Diantara penerima ada yang berjumpa ada pula yang tidak, namun sinyalnya selalu sama dalam hidup dan tidak akan saling berbenturan. Nahjul hakekat akan berlaku tertib, sangat damai dan mendamaikan, serta mensejahterakan, sekalipun orang-orang ambisius tetap ada, namun akan terakselerasi oleh amri Rabby yang amat halus dan mengalir dalam setiap diri, dan merembes secara kompleks dan menyeluruh.
Hingga menjadi nikmat bagi bangsa ini generasi ini tanpa di sadari oleh manusia, karena Nahjul hakekat yang telah diterima oleh penerimanya bekerja secara independen, tanpa pengaruh apapun dan siapapun dan penerima nahjul hakekat bertanggung jawab sepenuhnya kepada Allah.
Semua peristiwa alam yang baru kita saksikan, dalam kurun waktu yang lalu telah menjadi khikmah, jadi makna bagi para penerima Nahjul hakekat, dan telah berhasil menyadarkan-nya dalam Ruhani yang secara berproses akan mengantarkan setiap penerima mencapai Balaghul hakekat, yang semakin mendewasakan perjalanan hakekatnya hingga tidak ivoria seperti anak kecil yang memiliki baju baru. Dan akan semakin mampu membangun dirinya dalam kekuatan amri Rabby yang semakin matang. Keberhasilan penerima Nahjul hakekat ini, bukan saja memantapkan langkah sendiri namun akan berefek positif terhadap sendi-sendi kenegaraan, keagamaan, serta seluruh komunitas yang bersentuhan dengan penerima Nahjul hakekat.
Bergulirnya perjalanan Nahjul hakekat pada penerimanya menumbuhkan kematangan perjalanan hakekat yang terus maju, setapak demi setapak, selangkah demi selangkah, dengan legalisasi dari Allah yang semakin diyakininya. Yang tidak dapat dilihat oleh orang lain walaupun bagi dirinya amat terang dan jelas.
Saudara-saudara sebangsa tanah dan sebangsa air, kini saatnya bagi siapapun untuk memulai bersama, menjemput karunia Nahjul hakekat yang Allah karuniakan bagi bangsa ini bagi generasi ini, dimasa ini tanpa harus mengucapkan janji apapun, dan kepada siapapun di hadapan manusia karena semua berhubungan dengan Allah semata.
Kuatkan keyakinan hingga menjadi tekad dan, semangat untuk semakin meyakini bahwa Ruh telah tertera dan manunggal dalam diri sebagai sejati amri rabby yang akan menjadi riil bagi kitab-kitab yang ada dalam agama apapun juga. Hingga semua hal akan mampu diatasi dalam diri, dan akan berefek dalam setiap sendi-sendi kehidupan bangsa ini, generasi ini dan masa ini sebagai realita nubuwat dalam nikmat-Nya.
KULETAKAN SUFFIN-NAS (PUNCAK PEMIKIRAN)
Kuletakan suffi ini, karena suffin-nas (puncak pemikiran) telah membuat manusia jatuh pada distorsi pemikiran, dan aku bersimpuh dalam ‘arsy-Nya yang maha luas. Bersamaan dengan itu kuletakan namaku karena nama-ku telah berlumuran dosa, dan aku hanya bisa bismillah (dengan nama Allah) dan dalam nama-Nya saat aku ucapkan bismillah maka aku akan memasuki keberadaanku dengan Allah, karena aku meyakini Allah lebih dekat dari nadiku sendiri.
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya, QS. Qaf (50) : 16
Dialah yang Ma’ruf atas segala sesuatu hingga aku tak perlu menggagas segala sesuatu dengan suffi (pemikiranku) karena gagasan manusia hanya sebatas dalam dunia yang dapat terfikir, dan dirasa. Ruh amri Rabby aku biarkan menggantikan segala kendali dari kendali rasa (hawa) dan kendali pikiran (Nafsu) yang selalu menyelimuti segala perintah Tuhan. Baik yang berada dalam diri atau yang sudah tertuang dalam tulisan di Al-Quran atau kitab-kitab lain. Dengan demikian Allah secara berproses memberikan ma’rifat hingga aku bisa menjalani tarekat dalam At-Thoriq karunia-Nya.
Aku sama sekali tidak mengikuti jejak manusia siapapun karena jejak-jejak manusia yang terekam dalam mata dan telinga lah yang di catat oleh manusia baik sekarang atau masa lalu.
Dan aku hanya bersandar pada Ruh yang manunggal dalam aku setelah Allah tiupkan dalam-ku dan amry Rabby yang mengalir sangat halus dalam diri ini, serta hanya bersandar pada syafaat para nabi terutama nabi Muhammad saw yang riil dalam aku hingga aku mampu mengimani sesuatu yang diluar rasa (hawa) fikiran (nafsu).
Aku biarkan Ruh amri Rabby dalam diri menjadi Rabbi (guru sejati atau penguasa) yang memperjalankan mengendalikan diri dalam nalar, kata dan perbuatan,
Aku lengkapi diriku dengan penjagaan Ruh dalam diri sebagai Mahfudz (penjaga) dalam diriku hingga aku dapat ber buat Ma’ruf (berbuat yang aku mengerti) serta aku mampu mengerjakan yang ikhsan (kebaikan menurut Allah) walau kadang tidak dapat diterima oleh umum.
Aku tak pernah bermimpi atau terobsesi oleh segala sesuatu karena bagiku semua berada dalam realita hidup kala sadar. Hingga saat Kanjeng Nabi Muhammad saw menemuiku pun dalam kondisi sadar ba’da shalat atsar bukan dalam kondisi tidur.
Aku tidak mempertentangkan tentang “Tuhan” dalam sebutan apa dengan bahasa apa, karena aku sadar Tuhan itu terpuji bagi seluruh alam semesta yang memiliki beribu-ribu bahasa dan istillah menyebut-Nya, bahkan Ibrahim as tidak berbahasa arab melainkan berbahas ibrani sebagai panutan kanjeng nabi Muhammad saw, artinya Ibrahim as menyebut “Tuhan” dengan bahasanya dalam tulisan bahasanya pula.
Tuhan itu Dia, yang Esa yang meniupkan Ruh dalam setiap manusia sebagai sejati amri-Rabby, Tuhan itu Dia yang telah berfirman amat dekat dengan manusia bahkan lebih dekat dari urat nadi sendiri.
Aku terus membiarkan Ruh itu membimbing dengan disiplin dan terus menanggalkan suffin-Nas (puncak pemikiran manusia) karena ia yang membuat manusia jadi keras,oleh setiap kalkulasi dan logika, dan aku terus menanggalkan rasa (hawa) karena selalu menggoyahkan manusia karena ia qulub (bergoyah) sehingga bila manusia tidak terpimpin oleh Ruh akan tidak mampu menjalankan setiap amry Rabby yang mengalir dalam diri.
Aku tidak pernah menjadikan diriku menagih jasa bila diri ini berbuat apapun kepada manusia, karena semua hal yang aku lakukan adalah titah tatih Ruh amri Rabby yang menjadi kata atau laku dalam kehidupan ini.
Semua hal yang ada pada-ku bukanlah hasil usaha hingga aku tidak bisa mengklaim sebagai “karyaku” karena semua karunia Allah swt. Dan aku tidak bisa membebaskan diri dari dosa-dosa, karena aku hanya mampu bersuci dengan air dan debu semata, semua hal aku serahkan pada Allah tanpa kecuali, dan aku akan terus menjadi pendosa yang hina disisi-Nya selama Ruh masih menyatu dalam badaniah yang hina ini.
Bagi ku jalan hakekat harus aku jalani setapak-demi setapak setelah Allah memberi karunia Nahjul hakekat hingga Allah karuniakan aku balaghul hakekat (pendewasaan hakekat) hingga ma’rifat oleh perjalanan dan pendakian hakekat bukan oleh pengetahuan atau bacaan tentang orang lain.
Aku tidak membiarkan suffin-Nas (puncak pemikiran manusia ku) mendefinisikan Ruh dan Allah swt. Karena Ruh dan Allah swt ghaib dalam sesungguhnya dari pikiran (Nafsu) dan rasa (hawa) yang terpengaruh oleh penglihatan mata, pendengaran telinga, penciuman hidung, serta rasa dalam lidah dan rabaan tangan.
Aku hidup dalam realita yang ada dengan segala Nikmat-Nya yang aku nikmati sebagai rasa Syukurku pada Allah, dengan tetap tidak menjadi kekanan-kananan seperti malaikat dan tidak pula kekiri-kirian seperti iblis, saya juga bukan persatuan dari kanan dan kiri namun yang hidup dapat berakselerasi dalam setiap sisi karena Ruh itu washatha.
TUHAN DIMANA ENGKAU
Ketika menurut manusia
Semua terasa gelap dan kelam
Di balik kegelapan itulah terang
Ketika manusia menganggap dirinya
Telah berupaya dengan segala cara
Itu pasti karena ia memeras otak-Nya
Akhiran manusia terbolak-balik
Memahami sesuatu dalam segala hal
Sungguh saat manusia bersandar
Dalam suffin-Nas (puncak pemikiran manusia)
Akan merasa Tuhan tidak hadir pada-Nya
Karena Tuhan begitu jauh dari otak-Nya
Dan akhirnya mencapai distorsi pemikiran
Dan rasa akan menyimpulkan semua terasa sia-sia
Akhirnya keputus asaan pun tiba padanya
Sungguh Allah amat dekat dan dekat sekali
Bahkan “lebih dekat dari urat nadi sendiri”
Namun karena manusia mengukur dengan
Hawa (rasa) dan afsu (pikiran) jadi jauhlah Dia
Sungguh Allah telah memberikan karunia Ruh
Dengan-nya manusia shallu terkait dengan Tuhan
Hingga dapat selalu bergantung pada Tuhan
Namun ketika Hawa nafsu jadi penguasa
Kehancuran akan terasa di depan mata
Saat isitu manusia bertanya: Tuhan dimana Engkau
Walalu Dia ada dan amat sangat dekat
SEKARANG ATAU BESOK BERSAMA DIA
Sekarang atau besok manusia bersama Dia
Yang telah mengutus Ruh dalamnya
Walau manusia menjadi wujud segumpal daging
Yang hina dan di hinakan kebayakan manusia
Karena mereka lupa Ruhnya ada dalam diri-nya
Seharusnya tiada seorang pun di antara manusia
Menanyakan Ruh di mana adanya
Ketika Dia telah berkata “Aku sangat dekat”
Ketika Dia telah berkata “Aku lebih dekat dari urat nadi”
Tak ada yang menafikan-nya selain hawanafsu
Ya Dia yang maha mulia walau dalam daging yang hina
Dia suci dan terpuji walau dalam daging yang berdosa
Siapa yang meragukan Dia ada..?
Siapa yang meragukan Dia dekat sekali ..?
Dia tak pernah pergi walau manusia tak mengerti
Dia tak pernah lalai walau manusia melupakan-Nya
Bila manusia percaya Dia ada dan dekat sekali
Maka manusia tidak berkata atas kehendak hawanafsu
Bila manusia percaya Dia ada dan dekat sekali
Maka manusia tidak berbuat atas kehendak hawanafsu
Sungguh bila manusia mengerti ia akan bismillah
Dengan Nama Allah, bukan dengan nama dirinya
MANUSIA LALAI PADA RUH
Sejak mula sampai saat ini kedukdukan tak berubah
Bahwa manusia hidup oleh Ruh-Allah
Bersama-sama dengan Allah dalam Allah
Bila manusia percaya hidup oleh Ruh Allah
Dalam Dia ada hidup dan terang manusia.
Terang itu sadar manusia, dan ketika manusia
Tak sadar manusia akan gelap apapun adanya
Sekalipun ia datang di dunia dan berkeliaran
Dalam namanya sendiri tanpa menyertakan Tuhan
Bahwa manusia hidup oleh Ruh-Allah
Bila ia sadar maka ia datang sebagai saksi
Atas dunia yang sedang berlangsung
Ini berlaku bila manusia percaya Ruh
Dan menjadikan Ruh sebagai sejati dalam hidup
Namun kebanykan manusia lalai pada Ruh
Karena memperturutkan hawaafsunya belaka
Setiap ia sadar dan datang didunia
Walau Tuhan mengulang-ulang hari-Nya
Setelah mereka tak sadar (tidur) setiap hari
Tetapi setiap hari manusia kembali dalam lalai
Entah berapa kali Allah mengulangi sadar manusia
Seadaiya manusia sadar akan Ruh sebagai sejati
Sungguh Ruh menerima aliran mari rabby
Yang akan membimbing manusia setiap saat dan waktu
SUARA BERSERU-SERU DI PADANG GURUN TAK AKAN TERDENGAR
Sungguh hukum dunia telah menyulitka manusia
Karena sungguh Tuhan telah tiupkan Ruh
Pada setiap diri sebagai karunia kasih bagi manusia
Sungguh tidak seorangpun yang pernah melihat Allah
Walau setiap manusia hidup oleh Ruh yang manunggal
Tak terpisah dalam diri manusia dalam realita
Dia WUJUD lebih dekat dari urat nadi manusia
Bukan sekedar seperti anak di pangkuan bapak nya
Dialah Allah yang mulia dan terpuji bagi alam semesta
Yang memiliki ribuan bahasa, dan ribuan sebutan bagi-Nya
Sesuai bahasa yang ada disetiap masa dan tempat-nya
Dan Dialah Allah mengutus para Nabi bani Israel
Dan Dia mengutus Nabi Muhammad saw sebagai nabi terahir
Ruh bersifat suci dan tuggal serta abadi ada-nya
Maka apa yang di ragukan tentang Allah dan Ruh
Siapakah masih mencari-carai diluar sana setelah jelas
Bahwa Tuhan lebih dekat dari urat nadi dan Ruh
Manunggal dalam manusia sebagai sejati amri Rabby
Apa yang akan dipertanyakan oleh manusia tentang dirinya sendiri?
Sungguh suara orang yang berseru-seru di padang gurun
Tak akan terdengar, sekalipun menyeru “luruskanlah jalan Tuhan”!
Dan berkata: berimanlah pada yang ghaib yaitu Ruh
Yang melekat manunggal dalam setiap diri manusia
Karena amri Rabby yang mengalir dalam diri-pun tak di mengerti
MA’RIFAT INI SUNGGUH ATAS KARUNIA-NYA SEMATA
Setelah Tuhan berfirman dengan firman kecil-Nya melalui alam
Sebagian orang ada yang menciut hawanafsunya seketika
Akhirnya berserah diri pada-Nya dalam kesungguhan
Lalu Allah menyambut secepat kilat atau bahkan lebih cepet lagi
Dan Nahjul hakekat pun menjadi karunia dalam realita
Hingga di antara manusia ada yang menyadari Ruh di masa ini
Walau ia bukan Nabi atau sebutan mulia lainya
Yang dinanti datangnya oleh agama-agama di muka bumi dari masa kemasa
Namun sungguh Allah karuniakan Nahjul hakekat pada bangsa ini
Di tengah-tengah manusia sang penerima berdiri
Namun kebanyakan dari mereka tidak mengenalinya siapa
Dia yang datang, karena dia tetap sebagai manusia adanya
Ia datang sebagai umulqura (ibupertiwi) dalam negeri ini
Yang membuka buhul tali sepatu manusia yang membelenggu
Walau mereka tak menyadari jika belenggunya di buka
Namun tiba-tiba kebanyakan manusia mampu berjalan
Dan lepas dari segala jerat yang mebelenggu selama ini
Hal itu terjadi yang di seberang lautan timur tengah dan di bawah katulistiwa
Sungguh jika manusia mau meihat bagai mana Allah, yang menghapus dosa dunia
Maka sungguh hal ini pernah terjadai sebelum pada bangsa Israel
Boleh jadi diantara penerima Nahjul hakekat belum mengenal dirinya
Tetapi sungguh semua tumbuh seperti bayi lalu jadi anak kemudia dewasa
Itulah yang saya katakan sebagai balaghul hakekat
Hingg ketika pendaki hakekat telah baligh akan ma’rifat
Bukan dari cerita orang lain melaikan dari alam pedakian
Yang berjalan, dan di jalani sendiri oleh-nya
Dan ma’rifat ini sungguh atas karunia-Nya semata
Bukan hasil usaha sang penerima Nahjul hakekat
Karena ia tak belajar apapun selain mempercayai Ruh
Yang sesungguhnya ada dan manunggal dalam setiap diri
FIRMAN ALLAH YANG TELAH TERTUANG DALAM KITAB LANGSUG DILALAIKAN
Dan ketika manusia melihat Firman Allah yang tertuang dalam kitab
Maka kebanyakan manusia langsug lalai dan tak melihat apa-pun jua
Dan kedua telinganya tak mendengar apa-apa yang dikatakan-Nya
Lalu kebanykan mereka mengikuti hawa nafsunya kembali
Tetapi orang-orang menerima karunia Nahjul hakekat
Walau ia menoleh ke belakang tetap melihat, karena bersama-nya
Ruh yang telah menjadi sejati dan selalu mengikuti kemana ia melangkah
Dan Dia selalu mengalirkan amri sebagai Rabbi (Guru sejati) yang tak pernah meninggalkanya
Serta akan terus berkata kepada diri "Marilah lihat” maka diri pun melihatnya
Serta berkata kepada diri "Marilah dengar” maka diri pun mendegarnya
Karunia Nahjul hakekat kala telah datang maka semua akan terlihat dan terdengar
Setiap aliran amri Rabby yang datang di setiap saat padanya
Mula-mula karunia Nahjul hakekat belum disadari namun akan segera sadar
Ketika balaghul hakekat sampai dan semua akan dima’rifati dalam tarekat
Hingga seolah baru bertemu juruselamat walau Ruh telah berada sejak di kandungan
Sungguh Ruh di tiupkan sejak ada dalam kandugan bunda
Dan telah menghidupkan manusia walau manusia selalu lalai pada-nya
Tak ada cara atau aturan untuk mengealinya kecuali berserah pada Allah
Dengan meyakini, mempercaya Ruh yang telah ada dalam diri
Semakin manusia mengikuti aturan orang akan semakin jauh
Dari jati diri, karena Ruhnya telah jadi realita jati diri
Karenya aku tak penah berkata "Ikutlah Aku!"
Melainkan hanya berkata berserah dirilah pada Allah
Saat ini bukan nanti karena nanti-nanti tak akan pernah sampai
TOGE
Bagaimana aku mengenal Ruh-ku
Sebelum memanggil Ruh lihat “toge” (tunas)
Jangan langsung melihat poho beringin besar
Yang telah dapat menjadi tempat berteduh
Bagi domba, singa, atau serigala dan lainnya
Serta telah dapat menjadi tempat bersarang
Burung elang, beo, pipit dan lebah, serta laba-laba
Sungguh aku melihat dikedua pohon tersebut ada pelajaran
Bila setiap diri percaya, bahwa beringin juga bermula dari “toge” (tunas)
Tentu setiap diri akan bermula dari penuh kepercaya kepada Ruh
Dan mempercayakan kepada Ruh sebagai Rabbi (guru sejati atau peguasa)
Dalam diri, yang akan membimbing dengan amri Rabby (peritah Tuhan)
Walau diri saat ini belum mampu melihat atau medengarkanya
Aku katakan sungguh pintu langit terbuka dimasa ini
Sebagai Nahjul hakekat masal yang penuh dispensasi
Malaikat-malaikat Allah sempat membantah Tuhan
Karena ia merasa telah beribadah sepanjang masa adanya
Namun mengapa Manusia yang selalu berbuat kerusakan
Mendapat Nahjul hakekat penuh rahmat dengan mudah
“Sugguh Allah maha luas ‘arsy-Nya hingga pengetahuan-Nya tak terhingga”
Saat penerima Nahjul hakekat menerima karunia ketika berserah
Malaikat tersunkkur sujud karena takjub akan hal-Nya
Iblis untuk kesekian kalinya membantah tak mau sujud
Pada manusia hina penuh dosa dan segala kerusakan-nya
Malikat yang ada kini adalah suffin-nas (puncak pemikiran) atau nafsu
Membantah karena segala hal Nahjul hakekat tak terfikir
Iblis yang ada saat ini adalah rasa hati (hawa) yang tidak merasa apapun
Hingga membuat was was dalam diri ketika berserah pada Allah
Hingga ketika keduan bersatu dalam diri aka berkata:
“ini mustahil karena aku pendosa”
Sekali lagi lihatlah bijikeras yang terkena air
Akhirnya tumbuh menjadi toge, dan tumbuh jadi pohon rindang
Semua atas kehendak Allah biji tak akan tumbuh sendiri.
Berserahlah pada Allah semata …
DENGAN ISTI’DZAH-KU BERLINDUNG PADA-MU
Aku mengenal diri-Mu
Atas karunia-Mu sepenuhnya
Tak cukup usiaku tuk mengenal-Mu
Bila bukan karunia-Mu yang luas
Begitu banyak pecari dir-Mu
Dengan ribuan buku dan pelajaran
Akhirnya tetap mati dalam pencarian
Karena tak mau kembali pada-Mu
Yang telah melekat melebihi nadi dalam diri
Hingga sampai batas waktu ketetapan-Mu tiba
Mereka terus tak menemukan diri-Mu
Aku dengan nama Mu yang agung dan suci
Namun aku mengerti nama ku berlumur dosa
Hingga aku tanggalkan namaku dan kusebut nama-Mu
Ketika itu setiap dosa dan hinaku kuserahkan pada-Mu
Karena kutau aku tak akan mampu menghapus dosaku
Dengan-Mu aku melangkah dalam setiap desahku
Dalam penuh keyakinan Engkau ada dalam-ku
Karena itu “Firman-Mu” yang telah terkata sejak dahulu
Engkau WUJUD dalam ku ketika Ruh-Mu kau tiupkan
Hingga menjadi kehidupan yang penuh damai dan harmony
Segalanya menjadi WUJUD dalam ku
Ketika aku berserah diri pada-Mu
Dengan isti’dzah-ku berlindung pada-Mu
Yang bersamaan dengan itu aku tanggalkan
Hawa nafsu yang selalu menghalagi tentang-Mu
Ketika aku ber lindung pada-Mu
Kumasuki ruang keyakinan dan tekad
Hingga aku bertekad bulat bersama-Mu
Walau ketika itu aku hanya tau Engkau
Sekedar Nama belaka, namu aku terus berserah
Terhempas rasaku, ketika itu hampa
Karena ketika itu aku masih sakit bhatinku
Namun dalam perjalanan kau karuniakan
Pendewasaan hakekat hingga semua menjadi Nikmat
Engkau membuatku semakin mengerti
Hingga aku memulai melukis kertas putih
Dengan segala yang mengalir dalamku
Yang beris pesan damai bagi semua sisi
Karena Ruh-Mu wujud harmony kehidupan
KESAKSIAN NAHJUL HAKEKAT
Kesaksian Nahjul hakekat tidak seorangpun yang tau selain Allah
Dan malaikat Allah yang memberi kesaksian efek Nahjul hakekat
Ketika karunia Allah Nahjul hakekat pada penerima-nya
Allah Maha tahu apa yang ada di dalam diri manusia.
Ruh yang Allah tiupkan tidak di kenali malaikat
Selain hanya nama manusia belaka karena malaikat tidak
Termasuk yang mendapat khilafah (kemanusiaan)
Ruh datang sebagai Rabby (guru sejati atau penguasa diri) yang diutus Allah
Pada setiap diri manusia yang terus membimbing-nya
Tidak ada seorangpun yang dapat mengenali secara langsung
Karena Ruh yang Allah tiupkan hadir dalam manusia sebagai Ghaib
Manusia hanya mengenali dari efek tanda-tanda hidup dalam diri
Allah menyertai Ruh dan amat sangat dekat melebihi nadi manusia
Ketika manusia menerima Nahjul hakekat bak dilahirkan kembali
Sungguh bila manusia tidak dilahirkan kembali, tak akan tau hakekat hidup
Ruh adalah pengisi setiap memori manusia sampai optimal
Dengan software amry Rabby (perintah Tuhan) hingga manusia
Dapat berkata, berlaku, berjalan dan bekerja atas kalkulasi Ruh
Secara sinergi, simultan dan continue setiap saat tanpa henti
Amry Rabby tidak akan diketahui dari mana datangnya, sekalipun dirinya
Kercuali Allah yang mengetahui bagai mana ia tumbuh dan ada
Setiap orang tahu setelah semua terisi dan “menjadi” barulah paham
Bahwa semua yang berlaku dalam hidup-nya adalah kehendak-Nya
Kebanyakan manusia lalai akan Ruh dan puas dengan hawanafsunya
Yang akan mabuk saat melihat glmour dunia bak peminum yang mabuk
Sekalipun Ruh mulia namun jika manusia menyatakan kemuliaan-nya
Maka akan semain hina dan dihinnakan oleh manusia di dunia
Kecuali oleh orang-orang percaya kepada Ruh kepada-Nya.
BISMILLAH
Adalah Ruh yang menghidupkan manusia tak seorang membantah
Ruh itu mary Rabby datang sebagai Rabby (guru sejati dan penguasa) yang ditiupkan Allah
Pada setiap diri manusia, dengan tanda-tanda hidup pada manusia
Sungguh jika seorang tidak dilahirkan ia tidak dapat melihat “hidup”
Lalu manusia lalai oleh hawa nafsunya, hingga tidak menyadari
Bahwa dirinya adalah hidup oleh Ruh mary Rabby yang menjadi sejati
Dapatkah ia manusia kembali ..? sementara Allah menyuruh kembali
Bila hendak berada hakekat dien yang maqam oleh aliran amri Rabby
Yang hanya diterima oleh Ruh yang riil sebagai sejati hidup manusia
Manusia harus kembali pada-Nya dalam realita dan kesugguhan
Tiap-tiap Manusia hidup oleh Ruh, untuk kembali pada-Nya harus Ruhani
Artinya harus menanggalkan hawa yang ada dalam rasa
Dan meletakan Nafsu yang bersemayam dalam pikirin
Bila manusia masih terus mengikuti rasa hati atau nurani
Dan suffin-Nas (pucak pemikiran manusia) yang tak pernah puas (bersyukur)
Maka manusia akan terus terjebak dalam kuasa hawanafsu,
Dan hawa nafsu itulah yang akan terus membuat keruwetan masalah
Sampai manusia tak lagi mampu mengurai masalah yang super komplek
Adalah hal yang keliru bila manusia mencoba kembali pada-Nya dengan muqarrabien
Karena artinya Tuhan itu jauh dari dirinya, pasti ia akan menyeru-nyeru
Seolah oleh Tuhan itu di ujung yang tak terjangkau manusia
Sungguh Tuhan itu lebih dekat dari urat adi sendiri jadi akan medekat bagaimana lagi..?
Kembali pada-Nya adalah menaggalkan hawanafsu dan mempercayai Ruh sebagai sejati
Bismillah artinya menanggalkan nama, kebesaran, dan segala title dirinya
Hingga manusia bisa hidup dengan nama Allah
Bukan dengan nama besar dirinya
Bukan dengan nama besar ayah atau ibunya
Bukan dengan nama besar nenek moyangnya
Bukan dengan nama besar bendera-nya
Bukan dengan nama besar kelompoknya
Bukan dengan nama besar golongan-nya
Bukan dengan nama besar kebangsaannya
Ya… hanya hidup dengan Nama Allah semata
ANDAI KAU TAU
Tenangkan diri dari dalam hening
Jangan biarkan diri jatuh ke hawanafsu
Lepaskan diri dari nama besar yang membelenggu
Mengatur dan selalu mengedalikan diri sendiri
Tanpa pernah memperhatikan nasib manusia
Walau manusia terjerembab dalam kesulitan
Hawa nafsu dan nama besar terus membelenggu
Sampai diri tak kenali diri siapa aku sebenarnya
Untuk menemukan sejati diri itu dalam dirinya
Bila manusia menggunakan cara orang maka terjebak lah ia
Bak keluar dari mulut singa masuk kemulut buaya yang lebih ganas
Sungguh hawa nafsu diri itu benih jahat
Yang merubah manusia mendadak berbuat jahat
Sungguh hawa nafsu yang sudah menjadi cara dan aturan
Akan lebih dahsyat berbuat jahat pada diri sendiri
Dan akan semakin menjauhkan manusia dari hakekat
Hingga mustahil pengikut hawa nafsu menemukan kedamaian
Andai ada kedamaian dalam nafsu muthmainah
Itu akan distorsi ketika mata, teliga, dan perasa lain
Menyaksikan hal yang berbeda dari yang disangka
Sungguh mustahil pengikut cara dan aturan-aturan manusia
Menemukan kedamaian andai ada kedamaian karena merasa sempurna
Maka itu adalah nafsul kamilah yang akan segera sirna
Ketika ia berada dalam klaim dirinya yang sempurna
Dan orang lain tak guna, karena salah menurutnya
Mata telah tenggelamkan manusia dari sejati Ruh
Kala orang lain menyebut identitasnya sebagai yang sempurna
Seketika manusia keluar dan berpaling dari Nama Allah
Dan membanggakan nama, diri, kelompok, golongan dan lainya
Tanyalah lebih dalam dan semakin dalam, dalam diri
Maka sungguh Ruh akan menyambut dan menjawab dengan amry Rabby yang suci
Dan berserah lebih dalam dan semakin dalam niscaya Tuhan menyambutnya
Jangan berpaling ketika Ruh menyambut dan menjawab
Jangan abaikan ketika Tuhan meyabut dalam cepat yang teramat
Sungguh percayai Dia bahwa dihari-hari membimbing dalam realita
Jangan mencari cari diluar sana, jangan menyeru-nyeru Tuhan yang jauh
Karena sungguh Tuhan lebih dekat dari nadi sendiri
Andai kau tau Tuhan lebih dekat dari nadi sendiri
Maka kau tak lagi mencari cari “tinggal berserah diri”
RANGKAIAN
Manusia takkan mampu mengungkapkan Ruh
Walau ia melekat dalam dirinya sejak awalmula
Manusia juga tidak akan pernah melihat Dia
Walau Dia WUJUD lebih dekat dari nadinya
Karena hawa nafsunya menyekat dengan kelam
Hingga manusia tak lagi kenal siapa diri-nya
Karena hawa nafsunya menyekat dengan pekat
Hingga menyangka Tuhan itu jauh tak terjangkau
Sungguh, hanya dengan percaya pada Ruh
Dan mempercayakan pada Ruh sebagai Rabby (guru sejati dan penguasa)
Hingga manusia terbimbing oleh amri Rabby yang mengalir
Bukan mencari bimbingan ilmu majazi yang telah tertuang
Dalam kata-kata orang atau yang telah jadi laku orang
Bila merasa dirinya terus terkuasai oleh hawa nafsunya
Berserahlah pada Allah secara totalitas
Ya .., Allah yang WUJUD dan maujud sangat dekat
Bukan Tuhan yang jauh tak terjangkau karena jauh
Bermula dengan murni (tulus) jalani dengan Ikhlas
Tidak mencari kesalahan orang lain dalam hidup ini
Baik berkenaan dengan diri atau social dalam hidup
Karena kesulitan dalam kehidupan semua bermula dari diri
Tak ada orang lain mengajak kecuali diri maudiajak
Tak ada manusia terjebak kecuali dirinya yang rela
Memasuki jebakan yang ada di dunia ini
Lalu kuatkan dengan Allah yang WUJUD dalam amri rabby
Percayai Dia selalu mengalirkan amr-Nya (perintah atau perkara-Nya)
Mengalahlah pada-Nya jangan terus membangkang dengan hawanafsu
Pertahankan dalam kepercayaan pada-Nya karena hawa (rasa hati)
Akan terus membuat was-was dengan mencoba merasa-rasa
Luapkan ketika telah terakumulasi amri rabby dalam diri
Jangan dipendam karena takut pada manusia
Sungguh ini akan berakibat fatal ketika tak berani berkata
Biakan amri rabby meluap menjadi kata, laku atau prilaku
Manusia tak perlu berpura-pura telebih berpura-pura suci
Atau berpura-pura sok sempurna itu merugikan diri sendiri
Sampai usai waktu yang ditetapkan Allah Ruh berada dalam raga
Taggalkanka ketika itu Raga yang telah usang dan masuki dunia baru nan abadi
Itulah rangkaian Mu'min-Muslim-Muhshin-Mukhlis-Muttaqin khusnul-Khatimah
ITULAH RIIL KALA NAHJUL HAKEKAT DITERIAMA MANUSIA
Tidak Terucap dan berlaku kecuali
Amri Rabby yang terakumulasi
Hingga jadi kata-kata yang mengalir
Walau lidah terikat akan tetap terucap
Pada siapapun yang ada disekitarnya
Otak dan hati tak lagi lelah dalam hidup
Karena amri rabby menguatkan-nya
Diinginkan atau tidak Ruh telah bersama
Di bicarakan atau tidak Dia telah manunggal
Ruh dan Dia selalu bersama dalam diri
Hampiri semua sisi dalam relung diri dan jasadi
Membuat hidup pendaki semakin mengerti
Dalam proses pendakian yang di tapaki
Semua riil bukan mimpi atau angan
Dalam mihrab diri yang indah bak kamar dihotel
Apakah sama orang yang hidup dengan yang mati..?
Walau sama-sama di letakan dalam ruang mewah
Saat itu manusia tak bisa membenci diri atau orang
Karena telah hidup dengan Tuhan dalam Nama-Nya
Yang asih dan welas asih serta cinta
Bersama Ruh dan dengan Dia
Dalam setiap hela nafas dan patah kata
Dalam setiap tapak laku dan prilaku
Hingga manusia akan terus berada
Dalam bimbingan amri Rabby-Nya
Itulah riil kala manusia pulang pada-Nya
Setelah selama ini tersekat hawanafsunya
Itulah riil laku manusia kala bersama-Nya
Semua yang ada terbuka dan terurai
Semua menjadi indah dalam padang mata
Semua sisi menjadi damai dalam realita
AKU TAK PUNYA BUKTI
Saat manusia minta bukti pada-ku
Tentang Nahjul hakekat yang ada
Aku tak akan memberikannya
Bahkan aku katakan bahwa aku dusta
Karena Ilmu Allah itu diluar rasa (hawa) dan pikiran (nafsu)
Sungguh Ruh yang telah menjadi sejati sebagai Rabby
(Guru sejati dan penguasa kepada setiap manusia)
Itu memberikan Ilmullah yang diluar rasa (hawa) dan pikiran (nafsu)
Jadi bila semua yang aku sampaikan tak percaya
Itu urusan dirinya dengan hawa nafsunya
Aku hanya menulis apa yang sedang kutulis
Karena aku akan meledak (atau gila) bila aku empet (tutup)
Dan tidak aku tuangkan baik dalam lisan atau tulisan
Atau melalui perilaku yang menyebalkan orang lain
Jangankan aku Ibrahim as ketika itu jadi manusia paling bejat
Dalam ukuran budaya kapan pun dan dimanapun
Ya beliau tinggalkan istrinya di tengah padang pasir
Dalam kondisi hamil tua dan lemah adanya
Dalam beberapa tahun, sampai Ismail menjelang baligh
Lalu beliau pulang bukan membawa emas permata
Melainkan akan menyembelih putra-Nya
Demukian pula Musa as, dan Isa as, dan nabi-nabi lain-nya
Tetap di persalahkan walau membuktikan,
Demukian pula Muhammad saw sebagai nabi terahir
Di krubut rame rame oleh Quraisy, dan Israel serta bangsa lain
Sepeninggalan kanjeng Nabi, anak cucunya di kejar-kejar seperti pencuri ayam
Sampai Husain ra jadi korban dan kepalanya di arak keseluruh kota karbala (di irak)
Sungguh hanya kedustaan yang aku sampaikan
Bila diri tak percaya bahwa Ruh dalam diri-nya
Dan Tuhan lebih dekat dari nadinya sendiri
Apa yang aku alami itu untukku
Bila tidak percaya percayalah pada Al Quran
Bila orang nasrani percayalah pada Injil
Bila orang yahudi percayalah pada Taurat atau Talmud
Bila agama lain percayalah pada kitab masing-masing
Aku berjalan atas namaku dan aku bertanggungjawab pada ALLAH
Yang telah meniupkan Ruh pada setiap manusia termasuk aku
Yang WUJUD-Nya lebih dekat dari urat nadi manusia dan juga nadiku
Dan juga bertanggungjawab pada Kanjeng Nabi Muhammad saw
Yang telah memberi syafaat pada ku hingga aku mampu
Mempercayai Hal yang di luar rasa (hawa) dan pikiran (nafsu)-ku
JARI LENTIK
Aku bertanya pada seorang wanita cantik
Yang jarinya indah sekali tak bisa kugambarkan
Aku bertanya pada nya: ibu manusia apa bukan
Dia bertanya: Mengapa bapak bilang begitu
Aku berkata: karena anda begitu cantik di mataku
Jadi aku pikir bidadari turun dari surga
Wanita itu berkata: bisa saja bapak ini..,
Ya aku sebenarnya sedang meyampaikan bahwa:
Setiap manusia punya Maqam di sisi-Nya
Bila manusia percaya pada Dia
Aku bertanya kembali: Itu jari ibu bukan
Wanita itu sedikit kesal dan berkata: ya iyalah
Masa jari bapak , …..!
Sungguh jari lentik itu adalah bagian dari tubuhnya
Dan ketika orang memanggilnya jari itupun ikut terpanggil
Aku bertanya kembali: jari ibu kalau kejepit pintu sakit apa tidak ..?
Wanita itu berkata: ya sakitlah …
Aku bertanya kembali: yang sakit dimana..,
Wanita itu berkata: di sini jika yang terjepit ini..
Aku bertanya kembali: yang teriak dimana, dan yang mengeluarkan airmata apanya..?
Waita itu berkata: mulut .., dan mata
Ya …benarlah itulah hakekat manusia disisi Ruh dan Dia
Yang tak bisa di pisahkan satu sama lain adanya
Maqam manusia di sisi-Nya bermacam-macam
Ada seperti jari yang bisa merasaka sakit,
Dan ada yang seperti rambut dan kuku tidak sensitif
Bahkan ketika di gunting pun manusia tak sakit
Jadi tidak semua manusia merasakan sesuatu
Ada yang sensitive ketika Ruh dan amrillah
Sampai pada seseorang, ada pula yang tak merasa apa-apa
Karena-nya tidak bisa saling klaim,
Yang merasa, mengatakan dirinya paling dekat dengan Tuhan
Yang tak merasakan apapun diklaim jauh dari Tuhan
Berserahlah pada Allah merasa atau tidak
Jika manusia mengklaim diri akan jatuh lagi dalam Musyrik
Berserahlah pada Allah hanya Dia yang tau dan yang menilai
INDONESIA YANG SEKARANG BERUNTUNG
Presiden Republik Indonesia yang sekarang beruntung
Kerena di dampingi oleh seorang tokoh sekelas menteri
Yang mencapai Nahjul hakekat dalam masa ini
Hingga sekalipun di goncang oleh lawan politiknya
Dia tidak akan goyah dan akan tetap kokoh sampai akhir jabatan
Tentara Republik Indonesia pun demikian
Diantara Tentara Republik Indoesia ada yang mencapai
Karunia Nahjul hakekat hingga akan mampu mengatasi
Keamanan Negara, dan huru hara takan berarti apa-apa
Korupsi yang telah terjadi dan pernah terjadi
Tidak akan mempengaruhi apa-pun terhadap ekonomi
Karena saat ini Indonesia berada dalam bimbingan ibu pertiwi
Yang mereka berada dalam seluruh lini kehidupan
Hingga perekonomian akan semakin membaik
Sampai dispensasi Nahjul hakekat Allah tutup kembali
Rakyat Indonesia yang melakukan perubahan diri
Di masa ini akan lebih mudah karena tali sepatu yang ruwet
Karena ikatkan yang mereka ikat secara salah telah di buka
Oleh Allah dengan Nahjul hakekat yang Riil di masa ini
Dan penerima Nahjul hakekat kini selalu bersama rakyat
Sungguh Nahjul hakekat masal ini penuh barakah
Hingga semua lini terlindugi secara sepenuhnya
Dan sampai saat ini Nahjul hakekat itu masih terbuka
Bagi siapa pun yang berserah diri pada Allah semata
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Nabi Sulaiman as adalah penerima mukjizat
Salah satunya menggunakan kalimat
“Bismillahirrahmanirrahim” pada suratnya
Hingga menudukan Ratu Balqis
Yang terfikir dalam manusia adalah:
Jika mengucapkan bismillah akan menundukan sesuatu
Saya katakan benar bila yang mengucapkan
Adalah orang yang menanggalkan nama besar diri-nya
Lalu merasuk dalam diri-Nya yang telah melekat dalam diri
Dan bila yang mengucapkan menanggalkan kebencian
Lalu “menjadi Realita asih dan kasih penuh cinta dalam kesungguhan”
Bukan mereka yang membaca bismillah
Dengan penuh kesombongan dan mengagungkan
Nama diri, ketuturunan, kelompok, golongan kesukuan dan Kebangsaan
Bukan mereka yang menebar kedengkian karena merasa dirinya lebih
Lebih mulia, lebih suci, lebih utama dan merendahkan orang lain
Sungguh yang bismilah dalam hakekat
Dengan masuk dalam Allah yang telah riil dalam dirinya
Dan WUJUD melalui Ruh yang ditupkan Allah ta’ala
Hingga menjadi sejati dalam diri sebagai amri Rabby
Itulah Bismillah yang akan menimbulkan mukjizat bila ia Nabi
Karamah dan ma’unah bila ia manusia selain Nabi
MENCABIK-CABIK WAKTU
Jangan cabik-cabik masamu
Yang telah riil dalam hari-hari mu
Dengan memecah waktumu
Seperti anak-anak sekolah berhitung
Itu akan melalaikan diri-mu pada-Nya
Yang telah menyatu dalam diri ini
Hingga manusia benar-benar tak mengenal-Nya
Selagi muda bersenang-senang
Nantilah tua kita sadar barulah menyesal
Karena sungguh saat manusia telah memecah masa
Akan terjebak dalam pekat yang sesungguhnya
Amri Rabby mengalir setiap saat dan waktu
Tidak seperti jenjang sekolah
Atau program yang direkayasa manusia
Sungguh saat manusia berserah pada Allah
Dan mau meyakini Ruh membimbing diri-nya
Dengan amri Rabby yang mengalir dalam diri setiap waktu
Maka ia akan menerima Nahjul hakekat yang mengalahkan
Segala system di dunia ini, yang telah direkayasa manusia
Sugguh Ilmu Allah tidak di pelajari dari orang lain
Atau dari buku-buku yang ada di dunia ini
Karena Ruh yang ada dalam diri manusia
Telah menjadi Rabby (guru sejati atau penguasa)
Yang mengajarkan segala sesuatu setiap waktu
Bersama setiap detak nadi dan aliran darah
Saat manusia menghempas hela nafasnya
Jadi jangan kau pecah masa karunia Allah ini
Sungguh akan melalaikan, dan memekatkan waktumu
Pada akhirnya sampai ketetapan waktu itu tiba
Kau akan masih berada dalam kelam dan kepekatan
Dan kematianpun menjemput dalam kekelaman
DALAM HENINGNYA DIRI
Dengar suara aliran amri Rabby
Yang halus melebihi desau angin nan semilir
Menyentuh Ruh dalam diri yang suci
Mengganti kelam dengan sinar-Nya
Kala manusia telanjangi diri dari hawanafsu
Berserah bersimpuh pada-Nya
Tak menunggu-nunggu dan menanti-nanti
Semburat sinar amri Rabby dalam diri
Melebihi cahaya matahari siang hari
Letakan puncak pemikiran diri
Karena pemikiran manusia akan distorsi
Bak daun hijau yang kemudian mengering
Kala manusia sampai puncak pemikiran
Tinggalkan kenangan yang silih berganti
Karena itu mimpi yang tak akan pernah kembali
Yang mengisi jiwa dengan segala angan-angan
Dan menguak dada dengan segala dendam
Tundukan diri pada haribaan-Nya
Pecahkan nama diri yang bak bintang
Hingga diri di puja dan puji selain Tuhan
Lalu sebut dan merasuk dalam Nama-Nya
Entah apa kau sebut Dia yang terpuji di semesta ini
Sungguh Dia memiki beribu sebutan
Seperti jumlah ribuan bahasa di semesta ini
Sungguh saat kau sapa dalam sekejap Dia datang
Seperti kilat atau lebih cepat lagi hadir-Nya
Bisa diri bergetar, atau mungkin tak berasa apa-apa
Tenang diri bak karang kala tertempa ombak samudra
Kala manusia berserah pada-Nya yang melekat didiri
Namun sungguh semesta serentak terhenti sesaat
Kala manusia menerima karunia Nahjul hakekat
Hingga malaikat terpana lalu tersungkur sujud adanya
Bangsa jin menyimak peristiwa yang terjadi igi mencuri
Namun sungguh Nahjul hakekat halus lirih berbisik
Yang tak akan terdengar oleh segala mahluk
Kala usai peristiwa yang tertinggal tetap manusia adanya
Yang telah menerima karunia cahaya diri penuh makna mendalam
Kalimat dalam ayat yang terpotong bak ranting kering
Dan Kalimat dalam kitab bak pohon yang tercabut hingga akar-nya
Kini di genggaman penerima nahjul hakekat hidup kembali
Kala Tuhan menyambut penyerahan diri manusia
Dalam heningnya diri dan berserah tanpa sarat
Karena ketulusan dan keikhlasan diri
BERJALAN INDAH
Kala pendaki hakekat menapaki tarekat
Bak libura pajang dalam sebuah pesta dunia
Pendaki hakekat takan kehilangan sesuatu
Karena semua telah terjaga oleh Ruh
Walau dia tak nampak di mata
Tapi dia yang ada didalam diri
Kebanyakan manusia akan menyangka
Pendaki hakekat jatuh dalam sesat
Karena berjalan tak seperti yang maksud
Dalam segala prasangka kebayaka manusia
Sugguh pendaki hakekat berjalan indah
Bersama Ruh karunia Allah ta’ala
Hingga ia hilang kan rasa dan fikiran
Langit bathin seperti berputar
Terputar oleh Ruh amry Rabby
Hingga pendaki hakekat seperti bayi
Yang berawal dari serba tak mengerti
Ketika mendapat karunia Nahjul hakekat
Karena semua bermula dan baru dimulai
Yang di mulai dari diri sendiri
Sebab semua itu mengalir dari dalam diri
Tak bermula dari cara orang lain
Namun terbimbing oleh amry Rabby
Yang hanya dapat tersentuh oleh Ruh yang suci
Yang tak tersentuh oleh rasa dan pikiran
Namun semua mengalun indah bagai musik
Yang terus berlasung dalam diri di setiap waktu
HANYA HAWA DAN NAFSU YANG TAK MEMILIKI APA-APA
Ya…., manusia tak harus meminta-minta
Tentang rizqi yang telah tetap dalam manusia
Hanya hawa dan nafsu yang rakus
Yang tak memiliki apa-apa di dunia ini
Manusia tinggal menjalani sistematika-Nya
Dengan segala aturan sunatillah yang berlaku
Yang akseleratif dengan putaran tatasurya
Yang sudah maqam sepajang masa adanya
Hanya hawa dan nafsu yang rakus
Yang ingin memboyong lautan ketempatnya
Walau andai di kabulkan tenggelamlah mereka
Hanya hawa dan nafsu yang rakus
Yang ingin menelan gunung berlian
Walau andai dikabulkan musnah binasalah mereka
Semua telah tersaji dengan indah serasi
Tinggal manusia menjalai surga kedua ini
Penuh syukur, dengan merealisasikan segala pemberian
Sesuai kapasitas manusia dan maqam diri-nya
Siapapun akan berlebih tentang Rizki
Ketika mereka bersyukur padanya
“lainsykartum la azidanakum”
Siapa pun yang bersykur-pada-Nya
Pasti akan dilipat gandakan adanya
Namun siapapun orang nya
Bila terus mengikuti hawanafsunya
Maka lautan, dan gunung berlian
Dimiliki-pun tidak akan pernah cukup adanya
Jadilah Manusia yang “bismillahirahmanirahim”
Yang menjadi realita welas dan asih pada semesta
Jadilah manusia yang dengan Allah berlaku
Jangan menjadi manusia yang menebar kedengkian
Oleh kesombongan dalam realita menafikan yang lain
Jangan menjadi manusia yang tak bersama-nya
Dengan terus berbangga nama diri, kelompok dan panji-pajinya
TERGATUNG …, APAKAH YANG MELAKUKAN MENGERTI BATAS..?
Mengapa Gendam bisa..?
Ya .. Ketika sebagian manusia
Mempelajari sisi bathin
Yang beraneka ragam
Hingga bisa menggendam orang
Dengan membaca mantra ini itu
Terjadi sedemikian rupa
Itu karena sisi bathin yang dimasuki sama
Hingga sinergi dan terjadilah yang di maui
Misal ada orang matek tentang “asmorondono”
Lalu orang yang di bacakan mantra tergila-gila
Itu adalah area sahwat yang di rasukinya
Hingga terjadilah yang di bacakan mantra tergila-gila
Ada yang bertanya padaku
Apakah yang demikian boleh adanya..?
Jawabku: tergatung …, apakah yang melakukan mengerti batas..?
Sungguh Ruh itu yang akan menjadikan manusia hanief
Dan hawa nafsu yang akan menjadikan manusia Musrik
Karena Musyrik dan hanief itu beda tipis
Lebih tipis dari seutas benang pemisahnya
Bisa orang terlihat melakukan hal yang sama ternyata musyrik
Bahkan ini saya bukan hanya berkata tentang gendam
Agama yang penuh aturan dan tata laku atau akhlaq
Yang berada di dalam-nya kebayakan telah musyrik
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.QS. at-Taubah (9) : 31
Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah yaitu: orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.QS. ar-Rum (30) : 31-32
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, QS. al-Furqan (25) : 43
Dalam agama menjadikan orang-orang alimnya,
dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah
Ya menjadikan mereka sebagai penetap hukum
Hingga menetapkan ini itu jadi boleh dan tidak
Hal ini menjadikan pengikutnya Musyrik
Orang-orang yang memecah belah agama mereka
dan mereka menjadi beberapa golongan.
Tiap-tiap golongan merasa bangga
Dengan apa yang ada pada golongan mereka
Hal ini menjadikan pengikutnya Musyrik
Orang yang mengikuti hawa nafsunya
Dan tidak menjadikan Ruh dalam diri-Nya
Sebagai sejati amri Rabby yang menuntun hidup
Hal ini menjadikan mereka Musyrik
Jadi dengan tiga hal tersebut setiap diri akan mengerti
Dirinya berda di mana, karena sungguh telah jelas
Atara gelap dan cahaya, antara hitam dan putih
Antara yang polos dan berwarna-warni
Semua kembali pada diri sendiri dan Allah
Karena Dia lebih dekat dari nadi-Nya
Musyrik yang tau hanya dirinya dan Dia
Musyrik tidak akan bermanfaat apapun
Baik beribadah dalam agama-agama
Atau kemusrikan lainya dalam diri manusia
Berserahlah pada Allah semata-mata
Karena haya Dia yang maha kabul adanya
DERAS SEDERAS AIR TERJUN
Bagaimana akan aku membiarkan-Mu
Pergi dari sisi, itu hal yang mustahil bagiku
Karena pergi-Mu tanpa jejak yang tak terlacak
Walau hakekatnya Engkau tetap amat sangat dekat
Ketika manusia melalaikan-Mu di setiap nafasnya
Sungguh aku telah mengambil-Mu sebagai Rabby
Hingga tak ada lagi Rabby (guru sejati dan peguasa)
Yang ada dalamku dan dalam segala sisi kehidupanku
Kau satu-satunya yang benar,
Dan benar-benar tahu tentang aku
Bagaimana aku akan menjadikan yang lain
Sebagai Rabby (guru sejati dan peguasa)
Bila diri-Mu begitu fashih dan faham tentangku
Semua yang aku lakukan atas pengelihatan-Mu
Karena Engkaulah Sang fashih dan Sang mafhum itu
Semua yang aku lakukan atas penjagaan-Mu
Karena Engkaulah Sang maknun dalam kesugguhan
Aku tak harus merasa kala kau alirakan amr-Mu
Walau deras sederas air terjun dalam-ku
Bila maqam ku seperti kuku dan rambut adanya
Aku tak perlu terkagum kagum
Kala maqamku sensitive atau sangat sesitif adanya
Baru mendengar nama-Mu aku sudah seperti
Manusia yang sedang mabuk kepayang cinta
Karena di tubuh manusia pun ada yang sesensitif itu
Ya seperti kala manusia melihat buah dada
Yang menjadi salah satu sensitive wanita
Yang terlihat oleh pria, sang pria-pun terangsang
Atau kala kemaluan wanita tersentuh oleh pria
Sungguh Kau satu-satunya yang memiliki dzat global
Hingga kala aku sensitive tak perlu mengklaim
Diriku yang benar dan yang tak merasakan sama sekali
Menjadi disalahkan atau dianggap jauh dari-Mu
Karena semua maqam itu ada disisi-Mu
Yang merasa atau tidak tetap harus berserah
Dan semakin berserah pada-Mu
Dalam penyerahan total tak tersisa
Hingga nama diri pun harus tertanggal
Dan hanya dengan Nama-Mu semata
SEMUA ADALAH KESEMPURNAAN
Manusia berambut lebat jadi indah
Di banding manusia yang botak tak karuan
Itulah sempurna yang saling menyempurnakan
Jari lentik yang indah pada kuku hilanglah indah itu
Jadi orang yang merasa dan tidak merasa
Dalam menjalani hakekat itu bak kepala
Dan rambut indah, dan sungguh semua berguna
Atau bak jari dan kukunya yang saling melengkapi
Atau gigi dan gusi pada manusia adanya
Semua berguna dan saling menguatkan adanya
Manusia bisa mengunyah makanan
Karena ada gigi yang keras dalam mulut
Manusia dapat bernafas walau berdebu
Karena ada rambut dalam hidung dan ledir
Hingga kotoran berhenti di hidung manusia
Ada kulit yang sensitive ada kulit yang kebal
Itu sama-sama berguna dalam manusia
Bayangkan bila telapak kaki kulitnya
Seperti kulit di sekitar kemaluan manusia
Apakah manusia bisa berjalan karenanya
Sungguh semua adalah kesempurnaan
Dan akan terus menjadi saling menyempurnakan
Jadi sungguh inilah hakekat manusia adanya
Bila manusia mau mempelajari dalam diri
Yang di karunia bisa menulis
Sama dengan yang di karunia bisa membaca
Yang di karunia bisa berkata dalam lisan
Itu sama dengan yang dikarunia bisa mendegar
Adakah gunanya tulisan bila tak ada yang membaca
Adakah gunanya seorang berpidato tanpa pendengar
Tidak ada yang lebih disisi Allah semua semua sama
Dan semua utama, bila manusia memahami hal-Nya
Intinya berserahlah pada Allah ….
BERANI …?
Apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kamu seperti orang lain telah beriman”
Mereka menjawab:
"Akan berimankah kami seperti orang-orang yang bodoh itu telah beriman?
"Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu”. QS. al-Baqarah (2) : 13
Jujur saya katakan; "mereka benar"
Bila ukuranya adalah rasa (hawa) dan pikiran (nafsu)
Karena orang yang mempercayai Ruh
Yang dalam realita Ghaib dalam diri
Telah menanggalkan rasa (hawa) dan pikiran (nafsu)
Hanya orang bodohlah
Yang mau menanggalkan rasa hati
Dan hanya orang bodohlah
Yang mau menaggalkan pikiran
Untuk mempercayai sesuatu
Yang tak terjangkau oleh rasa dan pikiran
Jadi mengapa sakit hati bila di kata bodoh
Dan sementara Ruh menerima amri Rabby
Dari Tuhan yang melekat dalam setiap diri
Tetap dalam syirul-Lah yang maha rahasia
Bagi mana mereka akan percaya
Atau di sisi lain orang yang mempercayai Ruh
Akan berbuat dalam budaya-nya sendiri
Tak terikat oleh tata norma dan budaya manusia
Jadi wajarlah jika mereka berkata:
"Akan berimankah kami seperti orang-orang yang bodoh itu telah beriman?
Berani …?
‘ABID
Orang yang ber’ibadah pada Allah adalah:
Budak yang terkendali oleh Allah
Melalui amri Rabby yang mengalir
Dan di akses oleh Ruh yang ada dalam diri
Bukan orang yang melepas diri dari perintah Allah
Yang mengalir dalam diri, melalui Ruh amri Rabby
Karena sungguh apa yang turun dapa Muhammad saw
Allah turunkanpula pada hamba-Nya
Yang mempercayai Ruh dalam dirinya
Sebagai sejati “amry Rabby” (perintah Tuhan)
Dan atas syafaat kanjeng Nabi Muhammad saw
Manusia bisa mempercayai sesuatu yang diluar pikiran dan rasa
Siapapun yang melepas diri dari kendali “amry Rabby”
Maka setetika masuk dalam kendali hawanafsu
Dan manusia akhirnya menghamba pada hawanafsunya
Dan mempertuhan hawanafsunya
MEREKA YANG MENYALAKAN LILIN
Orang yang mengikuti hawa nafsunya
Tidaklah beruntung perikehidupanya
Karena mereka terlepas dari kendali petunjuk
Yang Allah alirakan sebagai amri Rabby
Melalui Ruh yang ada dalam manusia
Hidup dengan hawa nafsu
Seperti mereka yang menyalakan lilin
Setelah dirinya hancur maka api yang menerangi
Leyaplah tanpa bekas dan mereka dalam gulita
Mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat
Dan mereka hidup meraba dalam kesugguhan
Karena hanya berpegang pada rasa (hawa)
Da mereka hanya berpedoman pada nafsu (pikiran)
Bukan hanya itu hawa nafsu membuat mereka tuli
Dari amri Rabby yang mengalir megalun idah
Bak kidung biduan yang sangat merdu
Namun mereka tak dapat mendengarnya
Karena telingan mereka tutup sediri
Merek berjalan terhuyung bak orang mabuk
Karena goncangan jiwa yang kelam
Mereka mecoba merekayasa
Dengan menggali dari segala pegetahuan
Yang tertera dalam buku, atau sejarah
Yang mereka temukan hanyalah kata:
“Mustahil” aku megengikuti orang
Seperti dalam buku ini
Sunggu mereka tidak akan bisa kembali
Karena mereka mencari-cari
Tuhan yang jauh dan tak terjangkau
Mereka tak mengenali Tuhan
Yang WUJUD lebih deket dari nadi sendiri
BUKAN SUFFISM (HASIL FIKIR)
Para suffi akhirnya menanggalkan suffi-nya
Karena suffi (puncak pemikiran) membuat distorsi
Tak satu suffi pun mengakhiri jalan-nya kecuali
Dengan jalan berserah pada Allah semata
Karena sungguh hakekat bukan suffism (hasil fikir)
Baik yang berupa konsep atau teori suffism
Ruh yang telah dijadikan sejati dalam manusia
Setelah manusia berserah pada Allah
Akan menjadi jalan tarekat sebagai aliran
Amri Rabby yang mengalir setiap saat
Tanpah harus berlatih karena akan tumbuh
Bak pohon secara sunnatillah yang tidak bisa direkayasa
Semakin manusia merekayasa maka akan lepas
Dari aliran itu karena tumbuh itu bukan akal atau fikiran
Tumbuh kembang-nya kalimat Allah itu hidup
Yang semakin hari semakin terang atau baligh
Baligh itu bukan sesuatu yang dilatih
Semakin latihan baligh maka akan ada kepura-puraan
Sunggu pendakian hakekat ini adalah perjalanan
Yang harus terus ditapaki sampai kesadaran akan Ruh
Semakin luas dan hidup dalam kesungguhan hakekat
Dan saat itulah seorang pendaki ma’rifat dalam hakiki
Yaitu pengetahuan atas dasar alam diri bukan
Dari kisah orang, atau pengetahuan cara-cara orang
Karena cara-cara itu pasti telah jadi ilmu majazi
KAPAN MANUSIA TERGELINCIR
Manusia akan mudah digelincirkan oleh syaithan
Dari realita hidupnya, bila hidupnya ngikuti
Hawa (rasa hati) dan nafsu akal pemikiran
Karena keduanya hal yang bisa di rasa-kan
Dan nalarnya bisa di telusur oleh orang lain
Dalam logika matematis orang yang lebih dewasa
Akan mengerti pelajaran matematik di bawahnya
Contoh anak SD kelas 4 akan sangat mudah
Mengerjakan metematika untuk SD kelas 1
Itulah realita logika atau teori manusia
Demikian pula bila dengan dogma dan doktrin
Yang akhirnya manusia buta oleh dogma dan doktrin
Dan menjerat hidupnya sepanjang mengikuti hawanafsu
Karena perasaan tidak enak oleh yang lain kala melanggar
Karena akan di sebut oleh orang lain sesat atau atau dosa
Itulah jerat logika dan jerat rasa hati ketika melembaga
Akan menjadi hal yang menjerat manusia dalam segala sisi
Karena pikiran (nafsu) menjelma menjadi teori-teori atau ilmu
Dan rasa hati (hawa) akan menjelma menjadi dogma dan doktrin
Dari keduanya tumbuh menjadi kelompok atau panji-panji
Yang akan menjadi kebanggaan bagi manusia
Saat itulah manusia kesulitan keluar dari keadaan yang ada
Dan dengan kelompok serta panji-panji manusia akan berselisih
Dan berkembang menjadi pertiaian, permusuhan antara satu dan lainya
Saat demikian manusia harus berserah diri pada-Nya
Saat itulah Allah berikan karunia Nahjul hakekat dengan nerima kalimat
Dari Tuhan melalui Ruh yang telah ada dalam diri-nya
Sebagai realita amril-Lah dengan mewujudkan pertaubatan
Yang datang sebagai petunjuk-Nya kepada manusia
Yang akan membimbing manusia dalam hidup-Nya
Sungguh siapapun yang menanggalkan hawanafsu dan hidup bersama Ruh
Tidak ada kekhawatiran atas segala hal dalam hidup-nya
ERA NAHJUL HAKEKAT MASAL SEBAGAI NIKMAT DAN KARUNIA
Ingat itu menyadari hal nya
Israel pernah di seru untuk ini
Karena sungguh Israel contoh
Bangsa yang mendapat Nahjul hakekat masal
Sebagai-Nikmat dan karunia bagi mereka
Sungguh masa atau jaman hanya karunia Allah semata
Dan untuk mengisi era tersebut manusia tak perlu takut pada selain Allah
Kala manusia mengisi era tersebut dengan menyadari hal nya
Maka Allah akan menyempurnakan Nikmat dan karunia
Dimasa ini era Nahjul hakekat masal riil di negeri ini
Bila beriman apa yang Allah turunkan yang sebagai realita
Atau membenarkan kitab yang telah jadi Nubuat
Tentang akan datang masa di mana ada negeri yang
Bertubi tubi dalam musiabah bersmaan dengan Nahjul hakekat masal
Yang di firmankan melalui firman kecil Allah, melalui alam ini
Sungguh janganlah menjadi orang yang pertama ingkar ketika nubuat itu terbukti
Dengan menukar makna yang ada dalam ayat-ayat-Nya
Apalagi menyembunyikan yang hak, karena semua di ketahui halnya
Segeralah tegakan untuk mengkaitkan diri dengan Allah (shallu)
Melaui kepercayaan kepada Ruh yang telah Allah tiupkan
Ya .. mengkaitkan diri dengan Allah (shallu) itu hanya melalui amri Rabby
Yang hanya dapat diterima oleh Ruh yang bersifat suci dan tunggal
Telanjangi diri dari hawanafsu, karena manusia sungguh tak mampu bersuci
Dari segala dosa yang pernah di buatnya kecuali Allah yang mengingkarinya
Berlututlah sebagai tanda manusia berserah, saat berserah pada Allah
Setelah itu jagalah diri dalam maqam tersebut setelah berserah
Jangan biarkan mata, telinga dan rasa membantah atas hal tersebut walau sedikitpun
Dan terimalah syafaat para nabi termasuk Nabi Muhammad saw
Hingga manusia dapat beriman walau hal yang diluar rasa da fikiran adanya
SELEMBAR KERTAS TIDAK LEBIH TERHORMAT
Selembar kertas tidak lebih terhormat
Dari ikatan ketuhanan atau Ruhani
Bila manusia terjebak dalam lembaran kertas
Maka pertikaian dan perceraian akan mudah terjadi
Mengapa..?
Saya contohkan ikatan pernikahan
Itu bukan karena selembar kertas belaka
Melaikan karena meyakini Tuhan mengijinkan
Untuk berbuat hal yang bila di luar Nikah
Merupakan perbuatan tak seonoh
Sungguh perikahan bukan sekedar ikatan
Pencatatan sipil atau KUA belaka
Melainkan upacara sacral Ruhani
Sekalipun itu tidak rasional
Namun semua meyakini Syah
Disis Allah Ta’ala
Selembarkertas nenek-ku sudah tak ada
Namun nenek dan kakeku tetap syah
Bahkan sampai keduanya meninggal dunia
Dan lembaran yang ada pada nya
Tak berlaku bagi ayah dan ibuku
Demikian pula tak berlaku bagiku
Semua manusia memiliki catatan tersendiri
Dan catatan yang tak usang dalam manusia adalah Ruh
Yang telah menjadi sejati manusia sebagai amri Rabby
Hingga manusia dapat terus terkait (shallu) dengan-Nya
Bila manusia tak percaya Ruh sebagai amry Rabby
Ruh tak akan berontak atau pergi dari manusia
Namun hawa (rasa) nafsu (pikira) akan menceraikan
Dari sejati dalam kehidupan fana oleh hawa nafsu
Saat itulah manusia terjebak dalam kegelapan hidup
Karena orang yang hidup dengan hawanafsu
Aka hancur seperti lilin di kegelapan yang membakar diri
Lalu setelah habis lilinya matilah apinya dan pekatpun tiba
Jadi sungguh bukan selembar kertas Amri Rabby itu
Melainkan Ruh yang menjadi sejati hidup manusia
Yang ada dalam setiap diri, selembar kertas nenekku
Tak berlaku dalam ku walau beliau orang besar sekalipun
Dan manusia memiliki lembar itu sediri di sisi-Nya
RETORIKA HAWANAFSU DALAM MEMBUJUK MANUSIA
Hawa nafsu menggoda manusia dengan psikhis, menggunakan sentuhan jiwa dan kejiwaan hawanafsu akan dapat menaklukan manusia, jiwa sangat berhubugan erat dengan pikiran, otak dan perasaan manusia, semakin manusia terjerat dalam pshkisnya akan semakin lalai manusia, itulah hawanafsu yang akan membuat manusia distorsi hingga akal tak lagi berguna ketika secara psikhis manusia sudah terkuasai oleh hawanafsu.
Hawanafsu akan melucuti manusia seperti seorang wanita melucuti pakaiannya, melepaskan helai demi helai busananya selama hidupnya. Mayoritas manusia akan merasa nyaman ketika melihat keindahan molek fana dunia.
Akhirnya satu demi satu hal yang terkait dengan Tuhan terlepas dan tak berbekas sama sekali, kekuatan gairah sahwat menguasai manusia selama hidupnya, Hingga manusia merasakan ecstasy atau perasaan suka cita, kegairahan besar, kegembiraan yang luar biasa namun hanya sementara, sehingga setelah mencapai klimaks manusia mencari-cari, karena hal tersebut ternyata tidak ada atau bak fatamorgana.
Hawanafsu mengatakan pada manusia teruslah lihat fatamorgana, sebagai trik untuk melalaikan dirinya akan hakekat hidupnya ketika manusia nyaman dengan angan-angan dan rasio atau logika yang dibuatnya.
Dan hawanafsu terus berkata bahwa tidak ada hal yang perlu ditutupi, dan tidak ada kecuali yang dilihat mata, yang didengar telinga, yang dirasakan melalui ecstasy fana. Dan membuat manusia lebih focus dengan ecstasy fana yang dapat dilihat oleh panca indera. Hingga manusia benar-benar lalai jati dirinya dan hakekat hidup dirinya.
Hawanafsu menjanjikan pada manusia melalui logika dan kalkulasi, dan bila manusia tidak dapat di sentuh dari sisi logika, makan akan menggunakan dogma dan doktrin dalam diri tentang keindahan yang di angankanya. Hawanafsu akan intens menjalin komunikasi dengan diri manusia tanpa sempat mendengarkan sesuatu yang di luar hawanafsu, yaitu Ruh yang ada dalam setiap diri dan aliran amri Rabby. Hawanafsu mengajak manusia memasuki sesi berikutnya menggunakan dua sisi hidup manusia yaitu lahiriah dan bathin yang bersifat aneka ragam.
Hingga ketika manusia telah memasuki bathin yang berkaitan dengan hawanafsu akan mecapai pada perasaan tenang dalam batas nafsu(Nafsul muthmainnah) dan merasa lebih sempurna dari orang lain (nafsul kamillah)
Realita Logika Dan Dogma Lahan Paling Mudah Bagi Hawanafsu
Hawanafsu mengatakan pada manusia bahwa cara-cara logika sungguh lebih rasional, dan hawanafsu menunjukan bukti-bukti logika matematis. Hingga manusia akan mengkalkulasi segala sesuatu dengan hitungan matematis. Dalam hal matrialis seperti inilah manusia akan terus di bangunkan istana angan-angan oleh hawanafsu.
Ini akan tergabung dalam kehidupan hingga menjadi sebuah system hidup yang membuat manusia menjebak sesamanya dengan segala hal yang matrialistis dan matematis. Ketika sudah menjadi komunitas atau apapun manusia akan semakin lalai karena merasa banyak teman. Terlebih bila telah memasuki area politik, ekonomi dan lainya. Manusia akan tertarik oleh glamour dan euphoria.
Ketika area ini tidak menyentuh manusia hawanafsu yang bersifat dogma dan doktrin memasuki area baru yang menyetuh kebanggaan, dan kebesaran baik yang berhubungan dengan silsilah atau sejarah yang mereka banggakan yang melembaga dalam nama, marga, kesukuan kebangsaan, budaya atau agama-agama.
Hal-hal tersebutlah yang selalu di buat sebagai jalan untuk menarik, membujuk, menyenangkan, dan lebih menginspirasi untuk menjadi budak hawanafsu".
Setelah mendapatkan banyak manusia lalu manusia di buat saling kritik, hingga terjadilah perselisihan, yang akan menggelinding menjadi petikaian, bahkan peperangan antar mereka.
Diantara mereka saling mengangkat satu sama lain dengan berpegang pada senioritas, kesepakatan, atau apapun namanya dalam perkembangannya. Semua dibuat oleh manusia sebagai kedok pembenaran segala hal yang di perbuat oleh hawa nafsu.
Kedok Pembenaran Hawanafsu
Untuk membenarkan setiap ulah hawanafsu yang berpangkal dalam rasa dan pikiran manusia, maka Nafs (pikiran) akan membuat teori-teori yang sangat rasional dengan bukti-bukti rasio hingga semua menjadi rasional dan serasa indah.
Teori teori tersebut lalu tersimpul dan di lembagakan oleh manusia dan di sebut sebagai ilmu. Antara ilmu rasional dan ilmu yang di dasarkan dalam dogma dan doktrin saling menguatkan.
Hingga manusia terjebak oleh ilmu majazi manusia sekalipun di ingatkan oleh Allah kebanyakan mereka tetap lalai karena telah nyaman dengan yang ada pada mereka semua dijadikan kedok pembenaran atas segala yang dilakukan oleh hawanafsunya.
Manusia akan semakin jauh dari hakekat hidup atau jatidiri-nya yang terlahir oleh Ruh yang di tiupkan dalam manusia sebagai sejati yang merima amri Rabby melalui Ruh itu.
Sungguh hawanafsu akan terus menguasai dengan segala cara dan akan selalu membuat was-was saat manusia masih terus menjadikan-nya sebagai penguasa diri.
SELAMAT TINGGAL AIRMATA DAN KESEDIHAN
Air mata air mata meluap
Menyelesaikan segala rasaku
Semua tangis telah menggelontorkan
Seluruh luka hati dan mengganti
Dengan kuatku atas kehendak-Nya
Selesai dan kuselesaikan semua
Tak perduli dunia berkata apa
Tak akan kusentuh seluruhnya
Aku tak akan mendengar ketika mereka memanggilku
Kini aku semakin sendiri bahkan Namaku kutanggalkan
Aku tak sebut lagi namaku kini aku hanya menyebut Nama-Nya
Segala dosa-dosa kubiarkan ada dalam diri sebagai noda
Yang memang tak bisa aku hapus adanya
Aku biarkan Tuhan menjadikan aku manis dengan dosa
Seperti tai lalat diwajah cantik bidadari surga
Ku tengkelamkan rasa hati
Hingga kau dia atau mereka tak ada
Aku hanya bersama Ruh
Yang hanya dengan Ruh Amry Rabbi kuterima
Sebagai hidayah dari Allah SWT
Tak lagi ada air mata kini
Karena aku telah bersama Dia
Dia menitis dalam ku melalui Ruh
Yang kini Ruh itu telah jadi sejati dalam hidupku
Aku tidak perduli pada ampunan atau ganjaran
Karena semua bukan urusan diriku
Aku hanya bisa berserah dalam kesungguhan
Dan aku membebaskan diri dari jerat hawanafsu
Aku tak akan mampu mencuci hati
Atau mencuci dosa-dosa yang ada padaku
Hingga aku tak perduli dosakaku terlebur atau tidak
Aku hanya berserah dan semakin berserah
Ku usir sedihku dan aku terus tersenyum
Aku haya berserah pada Allah sang pemberi karunia Ron-Nya
Ku usir sedihku gembira dengan ketetapan-Nya
Ku usir sedihku kulapangkan dada seluas cakrawala
Ku usir sedihku ku masuki ruang rahmat Allah yang maha luas
Ku usir sedihku kumasuki ruang maaf dan kumaafkan orang yang menyakiti
Ku usir sedihku kumasuki ruang nikmat tiada tara nikmat-Nya
Ku usir sedihku kumasuki ruang senang kujadikan dunia budak ku
Hingga aku bisa bersenang-senang denga dunia ini
Bukan aku yang di perbudak oleh dunia
Dan aku syukuri semua yang ada atau yang pernah ada
Semua hanya semakin meyakinkan aku bahwa hanya Ruh yang setia
Karena Ruh telah menjadi sejati karunia-Nya
HAKEKAT AKAN TERUS DIJALANI
Ketika Allah tetapkan Wa’da (era)
Pada suatu bangsa yang paling berutung adalah
Mereka yang mengisi era itu dengan kembali pada-Nya
Melalui Ruh yang begitu setia dalam dirinya
Walau bertahun-tahun di cuekin tetap ada dalam diri
Ruh akan menyambut manusia
Kala menanggalkan hawanafsunnya dengan segera
Allah akan memanjakan manusia yang kembali
Bak seorang ibu yang telah di tinggal anaknya
Karena kenakalan dan kebandelan anaknya
Yang kembali dengan penuh sesal atas kesalahanya
Hingga orang yang mengisi era
Dengan kembali pada Ruh
Akan di manja dengan segala Nikmat-Nya
Dan segala karunia Allah ta’ala
Inilah era yang telah menjadi nubuat
Para Nabi masa lalu dan para wasis negeri ini
Tentang negeri yang berada dalam bertubi-tubinya bencana
Semua adalah pembenaran atas Nubuat Nabi utamanya Muhammad saw
Semua akan bergulir dan berjalan dalam kesungguhan
Sekalipun yang merespon hanya segelintir orang
Bagi Allah tidak ada masalah, apa-pun menerima atau menolak
Bagi penerima Nahjul hakekat demikian pula adanya
Tidak menunggu orang lain di depan di belakang
Di kanan atau di kirinya hakekat akan terus dijalani
TINGGAL SATU
Seribu orang datang, sejututa orang pergi
Sejuta orang pergi, yang tertinggal, tinggal satu
Satu orang itulah yang setiap dan tak akan khianat
Sekalipun dinafikan, didustakan atau di ingkari
Namun dia tak bisa memusuhi bahkan terus mengasihi
Dia terus melekat walau di khianati secara bertubi-tubi
Dia hanya diam, tak tak bicara, danterus diam
Dia tak pernah bisa usang cintanya oleh waktu
Bahkan ketika manusia kembali pada-nya
Dia segera memeluk erat sekali penuh kasih
Dan terus membimbing manusia
Dengan amri Rabby ia tunjuki manusia
Ketika manusia telah kembali padanya
Dalam segal tulus ia tunjukan manusia
Dia tak pernah minta balas budi adanya
HAMBA BERSAMA DUNIA
Kau segalanya bagiku
Kau tunjuki aku dengan amry rabby
Ku tudukan diri pada pemberi karunia
Dengan segenap kesungguhan dan serahku
Ku terima kasih-Mu sebagai karunia
Lebih dari segalanya, kusungguh syukuri itu
Mas perak, permata dan dunia
Sangat berarti bagiku sebagai jaya-Mu
Kala engkau melekat dalam hina dagingku
Kuhamba yang hina oleh segala dosa
Dan dalamku hanya Ruh-Mu sebagai sejatiku
Duniawi itu yang telah memuliakan aku
Dimata manusia walau di sisi-Mu semua fana
Ku tau semua tak ada artinya
Kala aku menghadap-Mu
Namun kau karuniakan Dunia
Sebagai mulia kala Ruh-Mu
Masih melekat di jasad ini
Itu sebabnya kukatakan pada-Mu
Tak ada yang sia-sia di sisiku
Semua yang telah Kau karuniakan
Aku biarkan dosa melekat padaku
Karena dosaku tak akan dapat kuhapus
Hanya sekedar dengan air atau debu
Ku biarkan orang yang berkata suci
Menanggalkan dunia, Namun aku terus
Bersenang-senang dengan dunia itu
Karena itulah hakekat manusia
Ketika Ruh masih melekat dijasad
Tak ada yang ditakutkan tentang emas permata
Karena itu bukan hawa dan nafsu
Sungguh yang menyesatkan manusia
Itu hawa dan nafsu ketika berkuasa
Ada atau tidak ada bagi nafsu semua masalah
Namun ketika Ruh-Mu yang berkuasa
Semua akan baik-baik saja adanya
Sekalipun Kau karuniakan pada manusia
Sebulat bumi ini, dan itu sungguh telah Kau wariskan
Setiap jengkal bumi seisinya pada hamba yang shaleh
Namun sungguh semua tidak menjadikan silau
Walau oranglain silau dengan emas permata
Dan semua akan di tempatkan pada tempat-nya
Tidak di timbun seperti Qarun dan samiri
Hingga hamba hanya berpakaian seorang hamba
Tidak lalu gila oleh dunia yang diwariskanya
Hamba hanya makan seperti seorang hamba
Yang makan secukupnya tak berlebihan adanya
Selanjutnya aku hanya berserah pada-Mu
BERGAUL DENGAN SESAMA MANUSIA, DENGAN MALAIKAT ATAU DENGAN JIN
Tuhan telah menjadikan Dunia sebagai panggung drama dan sebagai pijakan dalam realita bukan mimpi masa lalu dan angan angan masa depan bak mengejar bintang dilangit atau fatamorgana. Dia menjadikan dunia sebagai batu locata manusia untuk menetapakan dirinya mau jadi apa. Setelah memasuki drama di panggug yang super besar ini.
Setiap dia menjadi sosok yang di pilihnya sendiri, ketika memilih hawanafsu manusia akan berkutat dalam ruwet masalah, da ketika Ruh di jadikan jati diri maka ia akan melejit dalam bermain dalam panggung raksasa ini.
Nama-nama telah menjadi ujian terbesar bagi setiap manusia apakah ia lebih mengagung kan nama dirinya, keluarganya, marganya, bangsannya atau panji-panjinya dari pada Nama Allah ..? itu adalah pilihan setelah manusia di perkenalkan Nama-nama dala setiap diri.
Adalah suatu kehormatan bagi Manuisa ketika ia menjadi sejati Ruh, karena Ruh itulah manusia beda dengan mahluk lainya. Karena dengan Ruh itu manusia dapat hidup dalam hitam atau putih karena Ruh sungguh sangat akseleratif hingga dapat berkolaborasi dengan apa-pun, Dan ketika Ruh yang memimpin manusia tekakan tersesat.
Muhammad saw hidup dengan jibril (bangsa malaikat) dan Muhammad saw tetap memperoleh petunjuk karena Ruhnya yang memimpin diri Hingga Amri Rabby mengalir dan diterima sebagai petunjuk dalam diri-nya
Sulaiman as hidup dengan Ifrit (bangsa Jin) namun tetap memperoleh petunjuk karena Ruh yang memimpin diri Hingga Amri Rabby mengalir dan diterima sebagai petunjuk dalam diri-nya.
Benar yang menyesatkan bukan manusia bergaul dengan manusia, jin, atau malaikat Namun apakah manusia hidup bersama hawanafsu sebagai peguasa diri atau dengan Ruh sebagai Rabby (gurusejati dan penguasa) yang menunjuki manusia dengan aliran amry Rbbi.
Sungguh kebanyakan manusia telah terjebak oleh Hawanafsu hingga bila bergaul dengan apapun akan tersesat olehnya baik bergaul dengan sesama manusia, dengan malaikat atau dengan jin, dan jika ia tidak kembali pada-Nya melalui Ruh dan mempercayaan segalanya pada Ruh tersebut maka manusia akan tersesat dalam kemusrikan yang sesugguhnya.
Bila manusia dalam hidup terus sebagai budak hawanafsu maka ia akan hidup dalam kesulitan yang sesungguhnya. Karena hawanafsu selalu mengajak pada kesulitan yang semakin ruwet dan manusia akan terjerat dalam jerat yang amat kuat.
Manusia dapat tersesat oleh popularitas dirinya, orang tuanya, nenek moyang, atau bangsanya, atau banjirnya duniawi yang Allah datankan sebagai ujian bagi manusia.
Setelah sejumlah hal tersebut di selenggarakan Allah dalam dunia apakah manusia mampu tidak terperangkap dalam jerat hawanafsu karena keduahal tersebut adalah hal yang amat mempesona kebanyakan manusia.
Bergaul Dengan Sesama Manusia
Manusia saat di kuasai oleh hawa dan nafsu bergaul dengan sesame manusia akan terjebak dalam perselisihan, petikaian dan akan berpuncak dalam peperangan.
Hal ini karena kebanyakan manusia terperangkap oleh pikira dan rasa yang ada. dan kebanyakan manusia terperangkap pada kebanggaan nama-nama.
Bergaul Dengan Malaikat Atau Dengan Jin Itu Sama Saja
Bila manusia tidak hidup dalam sejati Ruh yang menerima aliran amri rabby bergaul dengan malaikatpun manusia akan tersesat adanya seperti ummat sulaiman yang bergaul dengan malaikat cantik harut dan marut.
namun sulaiman walaupun ia bergaul dengan jin tetap dalam petunjuk karena Ruh yang menunjuki dengan amri rabby yang diterima dalam diri-nya.
dan muhammad saw bergaul dengan bangsa malaikat tetap mendapat petunjuk hal ini juga karena ia ada dalam bimbingan Ruh da amri rabby dalam dirinya.
SEKAT KACA BERLAPIS-LAPIS
Jalan lurus, lebar, lapang, diliputi cahaya
Walau sejuk dan bebas hambatan adanya
Akan terlihat oleh mata kasad itu bukan jalan
Hingga kebanykan manusia memilih jalan macet
Jalan ruwet dan penuh hiruk pikuk serta buntu
Walau segalanya telah Nampak jelas dan terang
Tujuanya namun jalan gelap gulita dalam realita
Dan tujuan tersekat oleh kaca yang bening
Dan berlapis-lapis hingga siapapun yang melewati
Jalan buntu itu hanya melihat tujuan dari balik kaca
Hingga mereka akan tersiksa melihat keindahan
Yang ada Dalam tujuan itu walau semua orang tau
Jalan yang di tempuhnya mustahil untuk di titi
Hingga jalan mereka sebut bak meniti rambut belah tujuh
Jalan lurus, lebar, lapang, diliputi cahaya
Telah dititi oleh segelintir orang adanya
Diantaranya adalah nenekmoyang mereka
Hingga mereka berkisah pada anak cucunya
Bahwa nenekmoyangnya dulu adalah moyangnya
Sebagia generasi dan kelompok keturunan moyangnya
Agar terlihat bahwa jalan mustahil mereka benar
Maka mereka membuat kisah perjalanan moyangnya
Hingga seolah-olah mereka berjalan di jalan moyang-nya
Namu dalam hati yang tumbuh adalah kehawatira
Namun mereka terus tak mampu mengikuti jalan moyang-nya
Karena kaca penyekat tujuan mereka terus di tabrak
Hingga mereka sebut sebagai korban dengan sakit itu
Dan kaca penyekat itu mereka daki walau tau itu licin
Hingga selangkahpun mereka tak dapat berjalan
Dan mereka terus berteriak-teriak kita hamper sampai
Namun mereka tak pernah sampai karena sekat itu
Ya …, mereka akan terus begitu dan ketika itu
Mereka akan melihat orang yang menjalani
Jalan yang sesungguhnya mereka hanya heran
Mereka terus hanya kebingungan karena mereka lihat
Dalam buku catatan sebenarya sudah ada yang demikian
Namun mengapa …………?
WALLAHU A'LAM BISH SHAWAB
Sudah ‘Alam bilah Bismillah dengan nama Allah
Artinya menanggalkan selain nama Allah Al ‘alim
Jadi bila orang berkata Wallahu’alam itu pasti
Karena Allah pasti mengetahui segala sesuatu
Kala itu apa yang diketahui oleh setiap diri
Yang telah menyertakan Ruh dalam hidup
Dan menanggalkan hawanafsu maka pasti mengetahui
Sesuai sampai di mana ia menapaki hakekat-nya
Kecepatan Allah dalam merespon sesuatu melebihi kilat
Dan melebihi peluru kala meluncur dalam kesungguhan
Jadi Wallohu a'lam bish shawab bagi penerima nahjul hakekat
Adalah pengetahuan yang tak terkata kecuali inisial yang sedikit
Itu seperti ketika Muhammad saw kala berkata Yasien,
Atau alif lam miem, atau alilf lamra dan lainya
Semua di ketahui oleh-nya dan hanya bisa terkata demikian
Namun sungguh semua akan menjadi petunjuk bagi yang taqwa
Ya bagi mereka yang beriman pada yang Ghaib (Ruh)
Karena dengan Ruh akan menjadikan Shallu (terkait)nya diri dengan Allah
Terealisasikannya setiap hal yang raziq (support)
Yang mendukung, membantu, menunjang
Yang menyokong, yang jadi sandaran, sebagai tiang
Yang akan membekingi (syafaat) hingga menjamin kehidupan
Dan mereka yang meyakini apa yang Allah alirakan melalui Ruh
Serta meyakini semua yang telah menjadi Nubuwat para Nabi
Dan setiap hal yang riil dalam masanya sebagai realita Nubuat
Karena ‘Ilmullah sungguh-sungguh di luar pikiran dan rasa
Dan Shawab itu riil ketika manusia telah menerima aliran melalui Ruh
Dalam betul, kebetulan, dalam benar dan kebenaran
Dan dalam tepatnya sasaran kearah setiap kehendak
DAN SEJAHTERLAH INDONESIA
Sadaraku berkata “capy all”
The Indonesian army, but me, I really wanted to be soldiers of Allah Almighty, God's Messenger yeah Amen. but I also sedanga alias farmers grow crops.
disamping aku tentara indonesia,aku juga sangat menginginkan menjadi tentaranya alloh swt,amin ya alloh ya rosululloh. tapi aku juga sedang bercocok tanam alias petani. { semoga bukan ha …
Kukatakan pada beliau:
Sudah jadi bilah Bismillah Karena Dengan nama Allah artinya menanggalkan selain Nama Allah…, Jadi pasti bisa …, ketahuilah yang menetapkan setiap anak panah (peluru dalam senapan) pada sasara adalah Allah … jadi BISMILLAH .., PASTI BISA MONGGO …
Retpijak dalam jejak terpatri dalam hati, Bismillah …., Satu TNI mendapat Nahjul hakekat maka TNI terselamatkan secara hakiki, Dan sejahterlah Indonesia dalam Naungannya karena tak butuh orang banyak untuk menyelamatkan bangsa dari kebinasaan … semangat Tentara-Ku (Allah) ..
Saya kataka hal ini karena di masa ini sedang terbuka nahjul hakekatsecara masal tingga manusia menyikapi dan merespon secara segera atau tidak, namun sudah saya katakan bahwa Negeri ini akan terlindungi oleh ibu pertiwi (penerima nahjul hakekat) yang berada di seluruh lini kehidupan dari berbagai suku, agama dan strata kehidupan.
Semua telah terjadi dan sedang bergulir, bahkan ada diantara peerima nahjul hakekat yang tidak merasakan apa-apa seperti rambut dan kuku dalam tubuh manusia namun ia terus tumbuh tanpa megubah dirinya dalam kepura-puraan.
BAPAK DAN IBU ASUH
Ketika itu seorang anak berharap
Ada bapak dan ibu asuh yang mau mengasuh
Walau telah di janjikan bahwa warisan-Nya
Di berikan kepada-nya tanpa terkurangi sedikitpun
Karena anak itu sudah cukup dengan yang ada pada-Nya
Dan ia woro-woro pada tetangga-tetangga
Bahwa ia butuh bapak asuh dan ibu asuh
Sampai ia dewasa hingga transaksinya syah
Beberapa orang mencoba percaya pada anak itu
Namun baru beberapa hari mereka tak percaya
Pada anak itu karena meragukan apa yang dikatakan
Dan sebagian dari mereka karena ingin segera melihat hasilnya
Namun sungguh hukum yang ada tetap tak mengijinkan
Untuk mengeluarkan setiap harta anak itu yang di bekukan
Oleh penguasa negeri karena “usianya belum sampai”
Lalu bapak-bapak dan ibu-ibu itu saling bicara adanya
Walau anak itu benar adanya namun mereka tak percaya
Dan akhirnya anak itu-pun hidup dalam kesendirian “lola”
Ya dia sampai kini masih belum dewasa adanya
Dan lakunya amat menyebalkan setiap orang
Hingga orang tak pernah suka padanya karena adat-nya
Tidak pernah sama dengan kebanyakan orang
Sungguh anak itu tak bisa masuk rumahnya
Walau hukum membenarkan ia memasuki rumahnya
Karena beberapa orang mengklaim itu rumahnya
Hingga ia pun tetap di luar sana berumah bumi beratap langit
MACAM-MACAM TENDENSI (Bapak Dan Ibu Asuh II)
Macam-macam tendensi orang yang tinggal
Ada yang ingin memperoleh kesenangan
Ada yang ingin memperoleh kejayaan
Ada yang hanya ingin sekedar berteduh
Semua bebas di dalam rumah
Ada yang menikmati kesejukannya
Ada yang bersiaga kapan ia harus mengambil
Segala sesuatu hingga ia bisa Berjaya
Ada yang cuek saja karena hanya berteduh
Namun si anak yang berhak tak pernah boleh masuk
Karena di anggap akan mengganggu ketrentraman rumah
Teruslah si anak di luar sana tanpa bisa melindugin Rumah
Telah di sampaikan kepada mereka bahwa:
Berlakulah dengan baik dalam rumah itu
Karena memang semua bagi mereka adanya
Jangan berbuat curang dengan sesama penghuni
Karena semua telah terselenggara untuk bersama
Semua boleh bersenang-senag gembira ria di sana
Tak perlu menangisi sesuatu yang sudah terlewati
Tak perlu rakus mengumpulkan harta karena semua sudah ada
Ketika mengumpulkan harta itu akan menyesalinya nantinya
Karena akan dianggap korup oleh hukum negeri tersebut
Dan tidak bagi yang menggunakan secukupnya saja
Tidak boleh bersikap sombong did lam rumah itu
Dengan mengklaim semua yang ada adalah miliknya
Karena justru akan berbalik akan di permalukan
Oleh hukum negeri tersebut karena mereka bukan pemilik
Hingga menjadi hina ketika semua telah sampai waktunya
Semua dibiarkan melakukan perbuatannya karena
Semua telah di sampaikan adanya dan perihalnya dengan jelas
Hanya satu yang akan bisa menjadikan semua hak atas itu semua
Yaitu ketika diantara mereka mau menjadi bapak asuh dan ibu asuh
Dengan segala kasih dan sayang pada anak tersebut
DI MASA SEUSAINYA
Tak perlu membandingkan apapun denganku
Karena bintang-bintang masih di tempatnya
Ketika laut mengamuk dimuka bumi
Datang menerjang tak mempengaruhi bintang
Biarkan aku berjalan dalam jalanku
Aku membawa terang pagi gantikan kelam
Aku berjalan dengan harapan setelah kuberserah
Dengan kasih karunia Tuhan yang ada
Bukan aku yang megah, indah, mulia
Karena aku hina dalam dosa selamanya.
Tak seorang pun akan dapat berbanding
Dengan kehinaan yang ada padaku
Karena semua megah dan indah serta mulia
Akan ada kala jasdi tertanggalkan Ruh yang suci
Ketika aku masih bangun pagi itu artinya dosa melekat kembali
Hingga tak perlu ada pujian atau apapun ketika itu
Yang terpuji hanyalah Allah Tuhan semesta ini
Agung mulia manusia dalam sejarah itu
Setelah semua usai tugas sebagai manusia
Sungguh Yesus pun yang di puja sebagai Tuhan Nasrani
Mereka puji setelah jadi sejarah adanya
Dan sungguh Muhammad Nabi terahir begitu agung
Setelah ada dalam sejarah di masa seusainya
Karena ketika itu Muhammad saw
Tak lebih popular dari anak ubay
Hingga masjid anak ubay selalu padat pengunjung
Dan juga ketika perang badar pun
3000. orang yang hendak perang
Lalu kembali 2700 orang bersama anak ubay
Itulah realita semua manusia di dunia
MENGKLAIM BENAR
Jangan bilang dan mengklaim sungguh paling benar,
Karena hanya menyebabkan jadi dalam salah
Karena bila manusia mengklaim benar
Itu hanya sekedar klaim kebenaran belaka
Al-haqu min Rabby kum kebenaran itu dari Tuhan kalian
Yang diterima melalui Ruh dan berupa amry Rabby
Bila mereka mengklaim bahwa dirinya yang paling benar
Tanpa percaya pada Ruh dalam diri yang menerima amry Rabby
Hanya klaim yang tak berarti karena mereka tak mengerti
Penyebab hal ini karena mereka berpegang pada yang telah jadi sejarah
Benar itu adalah hal Ruhani yang yang berpangkal pada-Nya
Hingga Benar itu adalah benar-benar sangat benar menjadi benar
Karena semua berasal dari yang maha benar melalui Ruh
Bila manusia datang mengambilnya kala mengalir dalam diri
Bukan mengambil dari kisah orang atau sejarah orang lain
Benar tidak akan menjadi salah walau orang berkata salah
Karena semua tak dinilai oleh manusia atau seklompok orang
Dalam “Benar” manusia boleh percaya boleh juga tidak
Karena “Benar” itu hanya ber urusan dengan Allah yang mahabenar
Ibrahim as sebagai contoh terbaik bahkan yang di ikuti Muhammad saw
Namun sungguh sampai saat ini tak ada hukum yang membenarkan
Atas kelakuan terhadap Istrinya yang di tinggal di tengah padang pasir
Dalam kodisi hamil tua dan lemah selama bertahun tahun baru kembali
Ketika putranya menjelang baligh
Itu pun pulang bukan membawa emas permata,
Bahkan pulang untuk menyembelih putranya
Sungguh sampai hari ini tidak ada satu hukumpun mebenarkan ini
Baik hukum agama atau hukum internasional manapun adanya
Namun Ibrahim as tetap benar dan sangat benar
Bahwa ia mendapat hanief (aliran) dari Tuhan yang maha benar
JANGAN TAKUT KETIKA BENAR
Jangan takut menjadi benar
Sungguh benar, tak butuh pembuktian didunia
Karena “Benar” berasal dari yang Maha benar
Melalui Ruh yang hanya dirinya yang tau
Dan tuduhan dusta tak menyebabkan jadi salah
Karena bila manusia telah berada dalam benar
Itu hanya berhubungan dengan yang Maha benar
Sungguh “Al-haqu min Rabby kum”
Yang diterima melalui Ruh dan berupa amry Rabby
Ketika manusia telah berserah pada Allah secara total
Dan ketika itu Allah menyambut secepat kilat
Tanpa pengetahuan manusia bila manusia percaya
Bahwa Allah telah menyambutnya merasakan atau tida
Maka Allah akan benar mewujudkan amry Rabby
Pada Ruh dalam diri yang penerima amry Rabby
Bukan berpegang pada yang telah jadi sejarah
Atau pembicaraan orang tentang benar atau salah pada dirinya
Benar itu adalah hal Ruhani yang yang berpangkal pada-Nya
Hingga Benar itu adalah benar-benar sangat benar menjadi benar
Karena semua berasal dari yang maha benar melalui Ruh
Dan manusia tak perlu takut menjadi benar
Dan tidak perlu ragu-ragu dalam benar
Sungguh ketika Hawanafsu di tanggalkan
Semua akan datang dan mengalir dalam diri
Benar tidak mencontoh laku orang dan meniru-niru
Karena laku Muhammad saw tidak seperti Ibrahiem
Sekalipun Ibrahiem sebagai taulada baginya
Namun bukan perilakunya Tapi dalam berserahnya
Selebihnya berserahlah pada Allah …!
ZABANIYAH
Bila anda pernah mendengar Neraka Zabaniyah
Itu adalah “panasnya zabaniyah”
Ya … kedunguna itulah zabaniyah
Kebodohan yang amat sangat itulah zabaniyah
Permusuhan sangat itulah zabaniyah
Pertempuran sengit itulah zabaiyah
Sungguh Neraka ini di jaga 19 Malaikat
Taukah anda Ruh menjaga dengan apa dalam diri..?
1. ar-Rahmaan Kasih
2. ar-Rahiim Penyayang
3. al-Ghaffaar Yang Pengampun
4. al-Wahhaab Yang Pemberi
5. ar-Razzaq Yang Pemberi Rezki
6. al-Fattaah Yang Membuka (sekat hawanafsu)
7. al-'Aliim Yang Mengetahui
8. al-Baasith Yang Melapangkan
9. al-Bashiir Yang Melihat
10. al-Lathiif Yang Lembut
11. al-Khabiir Yang Mengetahui
12. al-Ghafuur Yang Pengampun
13. al-Haliim Yang Penyantun
14. al-Muqiit Yang Pemelihara
15. al-Mujiib Yang Mengabulkan
16. al-Waliyy Yang Maha Melindungi
17. al-Baa'its Yang Membangkitkan
18. al-Mu'id Yang Mengembalikan
19. al-Muhyi Yang Menghidupkan
Itulah 19 penjaga manusia dari Zabaiyah
Bila manusia mengerti bahwa itu semua
Melekat dalam setiap diri manusia
Apakah manusia menyadari
Bahwa dirinya adalah riil dari 19 hal tersebut
Bila manusia Tidak memahami hal tersebut
Maka pastilah akan masuk dalam Zabaniyah
Sungguh manusia amatlah mengerikan
Bila tak mengerti tentang dirinya
Karena akan berada dalam kedunguan
Yang membuat dirinya celaka sediri
Karena ternyata “Neraka zabaniyah” melekat
Sejak di dunia ini bila manusia tak sadar akan diri
AKU SUDAH COBA BANGUNKAN
Hangat mentari pagi ini
Mengantar ku dalam realitaku ini
Ku tinggalkan bermimpi bersama matahari
Aku terus berjalan dan bernyanyi
Besesnandung indah dipagi ini
Dengan nada sendu nan sejuk
Tuk mengusir sumbang nada mereka
Kuseru damai dalam syairku
Aku sudah coba bangunkan kalian
Dengan segala terang mentari Ruhani
Entahlah didengar atau mereka tuli
Sangat inginkan ku bersatu tapi apa daya
Para Nabi pun tak kuasa memaksa
Apa lagi aku hamba yang penuh noda dosa
Aku biarkan semua berlalu bersama waktu
Semua akan kembali pada diri sendiri
Mereka memilih moleknya fana dunia
Atau memilih abadi bersama Ruh karunia-Nya
Pagi siang malam Kami telah menyru
Bumi dan seluruh bencananya telah mengingatkan
Alam semesta dan segala indahnya telah jadi kauniah
Semua telah tersampaikan dengan terang
Kami terus terang dan akan terang terus
Berkata baik dengan canda atau keseriusan
Baik dengan penghiburan atau peringatan
Kami damai sepanjang masa tak ada permusuhan
MEMULAI DAN MENJAGA ERA
Ada kidung yang hanya tumbuh
Dalam kuasa negeri
Kesungguhan dalam cipta “saudara tua”
yang menjaga
Para Nabi yang selalu memberi Syafaat
Dalam Bunda pertiwi
Atau penerima Nahjul hakekat
Semua jadi tanggung jawab
yang harus di emban
Dan saudara muda “si bocah lola”
yang memulai dan menjaga era (atau jaman)
Yang akan menuntun negeri ini
dan putra putri pertiwi
Yang siap menumpahkan darah
untuk kesejatian (seperti ismail)
Yang akan turut membantu
dan menjaga stabilitas
Aliran kasih yang akan mensejahterakan negeri
Sebagai kecukupan bagi seluruh diri
dalam semua putra pertiwi
Satu dalam komando era atau jaman
yang telah wujud di masa ini
Berserahlah pada Allah
Bukan Tuhan yang jauh tak terjangkau
Tapi Tuhan yang melekat
Melalui Ruh yang telah di tiupkan dalam diri
Jadi sungguh bila mencari di luar sana tak ada cahaya
Cahaya adalah diri ini, Sungguh semua telah ada dalam diri
Ketika manusia mau kembali dalam diri
Bukan pada sejarah atau kitab yang telah jadi kertas
Maka manusia akan bertemu Al ayat, al Kitab, dan al hikmah
yang mengalir melalui Ruh sebagai amri Rabby (perintah tuhan)
Ruh itu telah di karuniakan sebagai Rabby
(guru sejati dan penguasa) dalam diri
Semakin orang berguru pada orang lain
artinya ia akan terjebak mempertuhan manusia
KABUT KAN SEGERA SIRNA
Kabut kan segera sirna oleh cerah yang ada
Cerah itu ada pada setiap diri manusia
Ia akan tumbuh tinggi menjulang kelangit
Hingga manusia akan bilang mustahil memanjat
Namun bagi penerima Nahjul hakekat hanya sekejap
Walau orang lain terus bicara musthil adanya
Sungguh semua bukan dengan perasaan
Atau bahkan dengan semua pikiran
Semua hanya dengan berserah diri belaka
Dengan menanggalkan hawa nafsu yang ada
Tak perlu memutar kepala tuk pikirkan
Atau mencoba meras-rasa dengan hatinya
Semua akan jadi realita bila manusia
Total berserah pada Allah semata adanya
Tak tergoda oleh moleknya dunia
Yang menyilaukan setiap mata manusia
Sungguh bila menusia guakan rasa yang ada
Serta menggunakan pikiran mereka belaka
Semua jadi mustahil adanya
Walau semudah itu memulai dan menjalaninya
Karena ini jalan luas bebas tanpa hambatan
Namun amat sedikit orang yang melaluinya
Hingga bila ada yang berjalan akan ditertawakan
Karena kebanyakan manusia memilih jalan sempit
Sejak dahulu sampai sekarang
Siapa yang memilih jalan bebas hambatan ini
Akan dikata gila bodoh atau yang lainnya
SELALU FOKUS PADA SETIAP DIRI
Sambutlah era yang indah
Yang terbaik dalam hidup dan membebaskan
Bak mentari bebaskan dunia dari kelam
Dengan indah masa dalam realita era ini
Percayalah Tuhan kini penuh dispensasi
Walau selama ini selalu di buat misteri
Oleh kebanyakan manusia spanjang jaman
Kini semua misteri terbongkar dalam terang
Kala manusia berserah diri pada Tuhan semesta
Betapa mudah melewati garis hitam dan putih
Betap indah menjalani hidup bersama Ruh
Yang telah jadi sejati dalam setiap diri
Dan akan selalu datang dengan amri rabby
Dalam terang dan kejelasan dalam realita
Bukan dalam misteri yang selalu dikata mustahil
Oleh mereka yang takut kala disuruh lepaskan hawanafsu
Yang ada dalam rasa hati dan pikiran
Percayalah Ruh dalam diri tak akan pernah dusta
Ia selalu akan dan gurusejati dalam diri yang menunjukan
Ia datang setiap saat dan hari dalam cerah
Dan akan selalu membawa hal baru dalam hidup manusia
Dan selalu fokus pada setiap diri bak matahari kala menyinari
Tak akan salah alamat dan tak akan salah tempat
Sungguh ini terjadi bila manusia berserah diri
DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH WAS-WAS ITU SIRNA
Bila kau yakin mengikuti jalan sempit dan padat,
Hanya membuat kita telat bahkan tak sampai pada tujuan
Segeralah berserah pada Allah yang maha dekat
Bukan Tuhan yang di seru-seru kebanykan manusia
Yang non jauh di sana dan tak terjangkau adanya
Sunggu Allah sendiri yang berfirman
Bahwa Dia lebih dekat dari urat nadi manusia
Jadi dimana Dia dan siapa Dia adanya
Dia telah tiupkan Ruh pada manusia
Hingga menjadi Realita hidup manusia
Andai adam tak di tiupka Ruh
Pastilah adam tetap jadi arca tanah belaka
Adai manusia tak di tupkan Ruh
Maka maka itu hanya airman yang muncrat
Yang sungguh tida artinya dan menjijikan adanya
Sungguh ketika manusia mengetahui jati diri-nya
Sebagai hidup yang telah menjadi mulia oleh Ruh
Dan memperoleh petunjuk melalui amr-Nya
Yang datang dari Dia yang meha dekat adanya
Maka ia akan berada dalam jalan luas tanpa hambatan
Yang jelas tegas dan lugas tanpa ada kepura-puraan
Karena setiap diri berhubungan langsung denga Dia
Tanpa perantara apapun jua dalam realita
Jadi teruslah berserah dan mulai yakini dalam tulus
Dan jalani penuh keikhlasan dalam kesungguhan
Bukan mencoba-coba, Karenna mencob-coba itu Nafsu musawwamah
Dan ketika manusia hanya mecoba-coba belaka
Maka ia bak orang sakit yang mencoba menjilat makanan
Dan saat manusia sakit maka semua akan pahit dan memuakkan
Jadi bersungguh-sungguhlah dalam berserah
Karena hanya dengan sungguh-sungguh was-was itu sirna
JAHANAMA
Nereka jahanam itu hidup dalam “Frown”
Dalam manusia kala mengerut kan wajah
Ketika manusia bermuka masam
Kala manusia memberengut (mrengut)
Ketika tak setuju dengan amry Rabby
Ketika tak menyukai hadir Ruh dalam hidup
Nereka jahanam itu hidup dalam “infernal”
Mencelakakan diri dengan sikap penolakan
Yang berkenaan dengan iblis atau “fiendish”
Atau sesuatu yang amat sangat jahat dan buruk
Atau sesuatu yang amat sangat kejam menurut Allah
Hingga manusia sampai hancur sehancur hancurnya
Karena kejahatan diri seperti hawa nafsu
Yang membunuh semua rasa dalam manusia
Hingga manusia tak lagi mengenal jatidirinya
Dan manusia tak lagi mampu mengenali Tuhan
Yang telah “WUJUD” lebih dekak dari nadinya
Dalam Riil Ruh yang ditiupkan dalam setiap diri
Sebagai realita Amri Rabby yang mengalir padanya
Sungguh jahanam selalu hidup dalam manusia
Yang hidup dalam kuasa hawanafsunya
Hingga ia tak akan pernah mau mengenal Ruh
Tak mau menurut pada Amri Rabby yang membimbing
Dalam setiap diri di setiap hari dan setiap waktu
KISAH
Mengapa saya katakan semua orang akan tersesat
Ketika manusia mencoba-coba bersandar pada cerita
Karena sampai hari ini masih tercatat kisah Nabi-nabi
Yang jahat dan tak pernah dapat diterima oleh hukum apapun
Yang dilakukan oleh orang yang jadi contoh terbaik bagi Muhammad saw
Saya telah beberapa kali mengangkat kisah Ibrahim as
Kala meninggalkan istrinya ditengah padang pasir yang jauh dari mana-mana
Dalam kondisi lemah karena hamil tua ketika itu.
Dan Ibrahiem as, pergi bertahun-tahun sampai Ismail menjelang baligh
Beliau pulang bukan membawa emas permata melainkan
Datang untuk menyembelih Ismail putranya yang di asuh istrinya selama ini
Hukum mana..? adat apa..? yang membenarkan hal ini..?
Sungguh hukum sepanjang sejarah tidakakan ada yang membenarkan
Mulai dahulu hingga hari ini pun tak aka nada bahwa itu benar
Bukan hanya Ibrahiem as
Maryam adalah wanita paling dusta di dunia
Bila di lihat dari kasat mata dan rasio atau pikiran
Karena dia bilang hamil atas ijin Tuhan
Tanpa sentuhan dengan laki-laki
Sekalipun manusia tak bisa menghadirkan saksi
Namun Hukum hanya bicara akibat
Itu bila manusia hanya berpikir
Bahwa manusia hidup oleh muncratnya mani
Demikian pula kisah tragis para Nabi mulai di usir oleh bangsanya
Hingga di di bunuh, disalib, bahkan ada yang di mutilasi adanya
Hinggga mata manusia melihat dan hawa nafsu bertanya
Bagai mana cerita-cerita perjalanan hidupnya seperti ini
di sebut mulus,indah indah dan bebas rintangan..?
Ya itulah kisah bila mata yang melihat, itulah kisah kala otak yang mencerna
Bukan kisah sebuah perjalanan, sungguh setiap kisah yang di tulis
Tergantung siapa yang melihat dan siapa yang membaca
Bacalah kisah sebagi hikmah niscaya akan di temukan indahnya kisah
Bacalah kisah dengan penuh kepercayaan pada Ruh dan Dia
TANPA KERAGUAN SEDIKITPUN ALLAH BANGKITKAN RUH ITU
Bertakwalah kepada Tuhanmu;
Artinya berimanlah pada yang ghaib
Yang ghaib yang tedeka dalam manusia adalah Ruh
Ketika manusia beriman pada Ruh yang ada dalam diri
Maka akan mengguncang hawanafsu yang selama ini bercokol
Menuasai manusia dalam kegelapan yang luar biasa
Pada saat itulah as-Sa’ah itu datang dan terjadilah peristiwa dahsyat
Seorang anak terlepas dari silsilahnya karena kini dia hidup baru
Gugurlah segala beban hidup manusia
Dan pada saat itu manusia seperti mabuk
Karena sungguh manusia harus meninggalka rasa (hawa)
Dan pada saat itu pula manusia harus meiggalkan fikiran
Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah
Karena tidak merasakan dan tidak mengetahui apapun
Saat itulah manusia untuk yang keduakalinya mengikuti jejak syaithan
Dan tetaplah syaithan itu, berkawan denga hawanafsunya
Yang akan terus menyesatkan dan semakin menyesatkan
Dan membawa kepada kesulitan yang berkesinambungan
Sungguh merugilah manusia, jika dalam keraguan
Tentang kebangkitan Ruh yang ada dalam diri
Dan hanya percaya bahwa dirinya sebagai makhluk dari setetes mani
Sungguh sempurna kejadiannya kala Ruh di tiupkan dalam rahim,
Kemudian manusia keluar sebagai bayi dan assabab
Sampai Allah kehendaki waktu untuk di tetapkan kembali
Yakni Nahjul hakekat dan berkembang lalu Balaghul hakekat
Hingga manusia mengetahui da ma’rifat dengan perjalanan-Nya
Sungguh yang demikian itu, karena Allah, Dialah yang hak
Dan sungguh Dia yang menghidupkan dengan Ruh segala yang mati
Dan sungguh as-Sa’ah itu pasti datangnya dan amat sangat cepat
Tanpa keraguan sedikitpun Allah bangkitkan Ruh itu
Dan dengan Ruh itulah tanpa petunjuk dan kitab yang bercahaya megalir
MENGABDI PADA ALLAH DI TEPI
Dengan membalikan fakta kemanusiaan hawanafsu menyesatkan
Hingga manusia jauh dari Allah hingga manusi mendapat kehinaan
Dalam didunia, dan di hari ketika manusia harus datang pada Allah bak membakar diri
Yang demikian itu, disebabkan perbuatan hawanafsunya
Sungguhnya Allah Ruh tidak menganiaya hambaNya
Dan di antara manusia ada orang yang mengabdi pada Allah di tepi
Maka ia tak memperoleh apapun tetaplah ia dalam keadaan itu
Dan ketika ditimpa oleh suatu kesulitan, berbaliklah ia ke belakang.
Rugilah ia di dunia dan di akhirat yang demikian kerugian yang sebenarnya
Ia bersama hawanafsunya sebagai tuhan selain Allah
Sunggu hal yang demikian tidak mempengaruhi apapu dan tak bermanfaat
Sungguh yang demikian itu bak manusia tersekat kaca yang amat tebal
Sesungguh hawanafsu yang diikuti itu sejahat-jahat penolong dan kawan
Sungguh orang-orang yang beriman pada Ruh
Akan akan mengalir amri Rabby dalam realita hidupnya
Diantara manusia ada yang menyangka bahwa Allah amat jauh
Hingga ia berseru-seru seperti gembala buta yang menyeru dombanya
Karena talinya lepas lalu kemudian domba itu lepas
Walau sungguh Allah amat sengat dekat bahkan lebih dekat dari nadinya sendiri
Dan Allah Shallu (mengkaitkan) diri dengan Ruh yang ditiupkan
MENGHIASI DENGAN GELANG-GELANG DARI EMAS DAN MUTIARA
Sungguh bebas, sebebas-bebas tentang Nahjul hakekat bukan untuk sekelompok orang
Apapun latar belakang agama dan kebangsaan-nya yang beriman pada Ruh
Akan di sambut oleh Allah tanpa harus berpindah agama atau kebangsaan
Karena Ruh tidak terpengaruh oleh apapun di dunia
Tidak terpengaruh oleh bendera dan panji-panji atau nama-nama
Dan Allah akan memberi keputusan pada siapapun di saat manusia berserah
Dan pada saat itulah Qiyam (tegak) dalam dirinya Ruh yang memperoleh amri Rabby
Sungguh manusia hanya pada Dia tunduk melalui Ro-Nya
Dan banyak di antara manusia yang telah menetetapkan diri dalam azab atas dirinya
Yaitu mereka yang terjebak oleh kebesaran dirinya, golongan dan panji-panjinya
Dan Allah akan di sebut secara bersamaan dengan nama-nama itu ketika mereka bismillah
Sungguh siapa yang bismillah Dengan menyebut nama Allah
Harus menanggalkan kebesaran diri, golongan dan panji-panjinya
Bukan menyebut kebesaran, diri, golongan dan panji yang menyebabkan berselisih
Hingga bertengkar atasnama Tuhan dan agama mereka
Hingga saling menghancur luluhkan sesama saudara
Dan saling cambuk mencambuk dengan kata-kata bak cambuk dari besi.
Dan mereka saling membakar seolah-olah mereka malaikat penjaga neraka
Sungguh yang beriman pada Ruh-Ny dan Allah yang wujud dalam dirinya
Akan saling menghiasi hidup sudaranya dengan keindahan
Kata-kata dan perilaku kasih sesama mereka
Bak menghiasi dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara,
Dan meberi pakaian mereka sutera dengan kata dan lakunya
Bahkan kepada semua manusia selalu welas asih dan damai
Dan menujuki dengan ucapan-ucapan yang baik kepada jalan yang terpuji
TELAH AKU CAMPAKAN NAMAKU
Ilmu Haqeqat sungguh berat sekali di lakukan
Kala tidak dalam Nahjul hakekat “am (masal)
Seorang harus mengalam minimal beberapa tirakat
Yang sangat jarang kuat di lakukan oleh seseorang
Namun di masa ini cukup manusia berserah
Dan percaya pada Ruh dan Amri Rabby
Serta mempercayai Tuhan telah menunggal dalam diri
Dalam kesungguhan bukan sekedar mencob-coba
Sungguh sebuah dispensasi bagi negeri ini
Namun sungguh ini berlaku dengan batas waktu
Tidak selama-nya semudah itu dalam melakukanya
Ketika Allah mencabut dispensasi ini semua akan kembali
Seperti kepada bangsa Israel ketika itu tatkala Allah
Membuka wa’dan (era) bagi bangsa Israel
Ya …, aku telah katakan dengan, terang dan terang-terngan
Walau secara jasadi aku tak terlihat
Karena aku telah menanggalkan namaku
Dan namaku tak ada kala aku menyebut “Bismillah”
Namaku, keluargaku atau margaku serta kebangsaan-ku
Dan segala panji-panji yang ada padaku
Semua kutanggalkan dan aku ucapkan “DENGAN NAMA ALLAH”
Hingga hanya satu nama bagi ku yaitu Allah yang mulia
Dan aku hina oleh dagingku dan segala dosaku hingga tak layak
Namku di sebut biarlah tenggelam bersama fana-nya jasadi
Yang akan melebur jadi tanah kembali dan aku tenang bersama-Nya
KEKEJIAN PARA NABI MENURUT KASAD MATA
1. Nabi Ibrahiem as
Nabi Ibrahiem as, adalah Nabi yang di puja-puji sepajag sejarah namun sungguh beliau adalah manusia palig keji dan maha tega, ya beliau meinggalkan istrinya dalam kondisi lemah di tengah pada pasir yang jauh dari mana pun ketika itu istrinya sedang hamil tua, Beliau tidak pernah kembali selama bertahu tahun sampai Ismail menjelang baligh barulah batang hidungnya terlihat, pulang bukan membawa emas permata atau harta lainya aka tetapi beliau pulang untuk menyembelih Ismail.
Hukum mana ya membenarkan beliau ..?
Dari dahulu sampai hari ini tidak akan ada hukum yang membenarka kelakuan keji Ibrahim as, Baik hukum agama atau hukum Negara atau bahkan hukum interasional sekalipun.
Adat mana yang membenarkan…?
Adat bangsa atau sukubangsa manapun atau maraga apapun atau keluarga siapapun tidak aka nada yang mengatakan bahwa Ibrahiem as orang baik dalam keluarga.
Logika dan rasa siapa yang membenarkan…?
Sampai hari ini belum ada yang mengatakan bahwa perbuatan itu baik bila dinila dari logika dan rasa kemanusiaan.
2. Nabi Khidzir as
Nabi Khidzir as adalah orang yang melakukan hal-hal diluar logika manusia
Berkut kisah Nabi khidzir safar dengan Musa
Dia berkata:" Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu ".
Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melubanginya. Musa berkata:" Mengapa kamu melubangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya? "Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.
Dia (Khidhr) berkata:" Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersamaku".
Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku".
Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang pemuda, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang munkar".
Khidhr berkata: "Bukankah sudah ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"
Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".
Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu". QS. al-Kahfi (18) : 70-77
Sungguh lagi-lagi seorang nabi membunuh anak tak berdosa tanpa alasan ketika itu, ini pun perbuatan yang tidak dapat di terima oleh hukum manapun adan.
3. Kisah Dusta Maryam
Dusta tentang makanan (menurut kasad mata)
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Wahai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. QS. Ali Imran (3) : 37
Dusta tentang hamilnya (meurut logika)
Maryam berkata:" Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun. "Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. QS. Ali Imran (3) : 47
Maryam adalah pendusta nomer wahid bila mata otak yang melihat karena ia bilang hamil tanpa setunhan manusia itu adalah kedustaan bila di lihat dari pikira manusia.
Betapa tidak hukum hanya membuktikan akibat bila hanya membicarakan akibat maka pastilah Maryam seorang pedusta, hukum Negara atau agama akan menghukumi seperti demikian, demikian pula hukum logika dan kesaksian mata.
Dan masih banya kisah-kisah di luar perikemanuaisaan dan akal serta logika yang ada pada para Nabi.
Semua Benar Ketika Manusia Beriman Pada Ruh
Tidak dahulu tidak sekarang Ruh telah di tiupkan oleh Allah ketika manusia berada dalam kadungan bunda, perkaranya bukan karena ibu berhubungan sex dengan ayah tapi sungguh karena Ruh Allah tiupkan pada janin.
Bila manusia masih menyangka manusia lahir oleh hubungan sek atau ari sperma bertemu ovum maka itu adalah salah kaprah karena tak mengenali sejati kehidupa manusia.
Semua kisah-kisah tersebut di atas bila di dasarkan atas hukum, akal dan kemanuisaan samua adalah mengada-ada hingga wajar bila ayah Ibrahiem as yang notabene ahli agama menolak apa yang di sampaikan Ibrahiem as, karena Ibrahiem selalu berbuat di luar adat dan kebiasaan manusia.
Demikian pula Nabi khidzir melakukan hal hal yang diluar kebiasaan manusia hingga wajar bila musa mempertanyakan perihalnya.
Dan terlebih lagi Maryam bagai mana mungkin ada hujan emas atau apapun istilahnya ada Tuhan member makanan matang yang siap santap, atau mana mungkin perempuan tak bersetubuh hamil
Semua akan jadi mungkin bila manusia beriman pada Allah yang mahadekat bahkan kedekatanya melebihi urat nadi manusia.
Semua bukan kisah kejahatan melainkan sebuah kisah hikmah, dimana ketika manusia telah terbimbing oleh Allah melalui amri Rabby yang diterim oleh Ruh yang telah melekat dalam manusia, bila kemudian mendapatkan perintah yang menyalahi adat, atau aturan apapun manusia akan melakukan tapa ragu dan bimbang.
Dan tidak perlu takut di persalahkan sekalipun oleh seluruh manusia di muka bumi, seperti kisah Ibrahiem as tersebut. Sungguh berserahlah pada Allah semata dan percayalah pada saat manusia berserah manusia akan segera di sambut oleh Ruh dan Dia. Dan sejak itu manusia bila yakin akan terus mendapat bimbingan melalu Ruh melalui amri Rabby tanpa perantara yang diluar akal dan rasa manusia (hawaafsu).
TERLANJUR HIDUP
Aku katakan hiduplah untuk hidup
Jangan mati karena itu mati adanya
Manusia terlanjur hidup, jangan di matikan
Sekalipun jasad ini ditanggalkan kembali
Karena jasad itu hanya pakaian
Yang akan berakhir masa guna-nya
Saat manusia menerima kehidupan itu untuk hidup
Untuk menikmati karunia Allah,
Bukan untuk merasakan kesulitan hidup
Percikan-percikan api hawa nafsu
Akan membakar manusia sejak di dunia
Hawa adalah dalam realita kesulitan hawiyah (narul hawiyah)
Yang sungguh itu riil dalam “fall” manusia
Ya ketika manusia gugur dalam menjadi sejati
Dan jatuh karena perasaan belaka
Hingga turun sendiri kedalam kehinaan yang hakiki
Hingga runtuhlah segala kemuliaan yang Allah tera dalam dirinya
Hingga semua hal yang ia lakukan selalu distorsi
Dan rontok bak daun kering berjatuhan
Atau tumbang bak pohon yang tumbang
Hingga tercabut akar-akarnya
Dan harinya bak orang yang menyalakan lilin
Yang membakar dan setelah habis
Lalu redup dan kegelapan dalam hidupnya
Akhirnya manusia terkungkung hawa
Yang selalu berkeinginan dalam perasaanya
Dan angan semakin tinggi tak dapat akan menghentikan
Terus semua melayang dan tiba-tiba manusia terperanjat
Mengapa tiba tiba sudah terjadi semuanya
DI BATU-BATU ITU ADA SUNGAI-SUNGAI YANG MENGALIR
Di antara batu-batu itu sungguh ada sungai-sungai yang mengalir
Di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air
Sungguh diantara kerasnya hati dan jiwa ada celah jalan keluar
Bila manusia mau berserah diri pada Allah,
Niscaya Allah akan berikan jalan keluar
Karena-nya jangan putus asa walau sampai hari ini masih
Berdiri kokoh gunung batu hawanafsu dalam diri
Hingga manusia tak mampu medegarkan apapun tentang aliran amri Rabby
Namun bila manusia terus mepercayai Ruh sebagai penerima amry Rabby
Maka akan tetap dapat memperoleh airtersebut dalam hidup
Sungguh teruslah berharap pada karunia Allah dan percayalah firman itu ada
Dan sungguh ketika manusia berserah maka Allah akan pahamkan hingga ma’rifat
Dan manusia akan mengetahui bahwa Allah WUJUD walau tersembunyi
Melalui Ruh Dia maunggal dalam manusia yang bahkan lebih dekat dari nadi
Al Ayat, Al Kitab, yang mengalir menjadi realita kehidupan bukan dongengan
Bukan pula catatan yang berdasar pada dogma, dan doktrin yang di duga-duga
Maka ketika Allah karuniakan jalan keluar dari antara gunung batu hawanafsu
Setelah manusia berserah pada Allah maka ketika amrillah sampai pada manusia
Gunung batu itu aka hancur luluh bak debu yang berterbagan
Hingga manusia berada dalam kemutlakan Ruh dan atas bimbingan-Nya
Sesudah itu manusia harus mengisi wa’d (era) karunia Allah
Dan Allah akan memenuhi setiap detik dari era itu dengan Nikmat-Nya
Jadi tidak lagi mengatakan hal yang bukan alam diri atau cerita orang belaka
Benar dosa akan tetap ada dalam manusia selama Ruh masih dalam daging
Namun orang yang beriman serta dakam realita hidupnya
Makan noda dosa bak tahilalat di wajah bidadari nan cantik
PERANG DALAM DIRI SEDIRI SIAPA PENENGANYA
Kemudian manusia membunuh diri dengan menbiarkan hawanafsunya
Dan mengusir Ruh dari sejati dalam tubuh manusia itu
Bathin yang beraneka ragam saling bantu membantu
Antar otak hati penglihatan pendengaran dan penciuman
Yang menjadi simpul pengetahuan dan rasa dalam jiwa dan nurani
Dengan hal itu manusia berbuat dosa dan permusuhan dan perselisihan
Ruh sebagai tawanan, dalam diri yang tak tertebus oleh apapun
Pikiran dan rasa dapat mempercayai sebahagian Kitab yang mengalir
Pada orang lain yang sesuai dengan hawanafsunya
Dan mengingkari sebahagian yang lain ketika tak sesuai dengan hawanafsu
Hal yang demikian itu lah yang membuat manusia nista dalam kehidupan
Dan membuat jadi sangat sulit mempercayai ketika hari Allah riil-kan Qiyam
Dan membuat manusia lengah saat Allah hadir dalam hidup-Nya
Itulah orang yang di sebut membeli kehidupan dunia dengan akhirat
Dan ketika hal itu terjadi maka sungguh manusia tak akan mampu menerima pertolongan (perwalian)
Ketika Allah alirarkan amry Rabby pada orang terdahulu berupa syafaat
Dan Allah menyusulinya secara berturut-turut dalam diri-nya
Setelah itu Allah firmankan dengan Allam sebagai bukti Nubuat para Nabi
Sungguh Allah memperkuatnya dengan syafaat yang datang
Bila manusia tetap tidak berserah melalui Ruh yang suci maka semua sia-sia
Dan setiap datang pada manusia tak akan jadi pelajaran yang dimengerti
Hal ini karena tak sesuai keinginan hawanafsu hingga manusia sombong
Dan hawanafsu menutup hati dan jiwanya dengan keingkaran
Sekalipun segala firman Allah yang melalui alam bukti kebenara dari kitab yang ada
Atau bahkan saat datang pada diri shirathal mustaqiem
Yang setiap hari di minta melelui permohon yang di panjatkan
Namun setelah datang perkabulan hawanafsu terus membuat keraguan
Sungguh Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya
Di antara hamba-hamba-Nya sebagai karunia dan keutamaan
Dan apabila dikatakan kepada diri yang mengikuti hawanafsu
Berimanlah pada yang diturunkan Allah yaitu Ruh
Yang di tera dalam dirinya sebagai sejati amri Rabby
Logika berkata: "percayalah pada yang terpegang tangan dan yang terlihat mata ”
Dan jangan beriman seperti orang-orang bodoh karena tak gunakan pikiran dan rasa
SEJUTA MASALAH YANG ADA DALAM MANUSIA HANYA SATU JAWABANYA
Saya membaca ada sebuah promo atau iklan yang menawarkan sebagai berikut:
“apakah anda ingin kuat sex 3 s/d 5 jam, bisa memberi kepuasan kepada istri atau pasangan hidup, menjadi pria perkasa yang luar biasa & bagi wanita akan kembali seperti gadis..?"
Ini adalah masalah bathiniah yang beraneka ragam jumlahnya hingga apapun caranya bukan sebuah kemustahilan atau keanehan apapun yang di tawarkan, ada yang dengan obat, jamu, alat bantu, atau bahkan sampai operasi kelamin wanita, dan ada pula yang terapi peskhis.
Namun tidak bagi Ruh sejuta masalah yang ada dalam manusia hanya satu jawabanya “berserah pada Allah” dengan meyakini Ruh yang bersifat tunggal dan suci serta menghidupkan.
Hingga jangankan hanya sex segala hal yang ruwet dan musthil, bagi Allah sangat mudah dan mudah sekali ketika manusia mempercayai setiap amry Rabby yang mengalir melalui Ruh.
Mengampa mesti percaya ..? sungguh segala hal yang akan mengalir merupakan amri Rabby yang bersifat ghaib dan hanya penerimanya yang tahu, bila manusia tak percaya tidak akan pernah membaca sinyal amri Rabby. Sekaipun terang seperti seorang buta yang di berikan penerangan lampu lalu di suruhlah ia membaca.
Bila yang di baca adalah braile maka tidak masalah bahkan tanpa lampu sekalipun. Atau sebaliknya dalam terang namun yang di suruh membaca buta huruf braile maka buku tersebut tidak akan di baca oleh orang yang buta huruf braile.
Ini masih masalah yang bisa di pelajari bagai mana halnya amri Rabby yang tidak dapat di pelajari oleh siapun karena Amri Rabby bersifat tauhid (tunggal) namun berjuta fungsi karena Ruh itu sangat akseleratif, dan bila kalimat Alla di tulis manusia Tidak akan pernah selesai walau berjuta-juta lembar adanya.
Setiap penerima akan memiliki khimah yang akan berbeda dalam terjemah bahasa Namun ketika manusia berserah pada Allah semata tidak akan membuat menjadi berselisih, dan tidak akan saling klaim.
Karena semua kembali pada Allah tapa kecuali sekalipu setiap aliran manusia menuangkan tidak akan Rahasia Allah jadi terbongkar karena apa yang tertuang bukan lagi kalimat Allah melai kan segala sesuatu yang telah terbatas oleh representasi penuangnya.
Demikian pula ketika Allah menunjukan Mukjizat (bila nabi) karama atau ma’unah pada seseorang itu bukan sesuatu yang dapat ditiru dengan laku dan prilaku oleh orang lain.
Seandainya ada yang meniru-niru maka akan terjadi hal yang diluar Mukjizat (bila nabi) karama atau ma’unah, atau mungki tak terjadi apa-apa karena kalimat Allah sungguh tidak akan pernah di duplikasi oleh manusia, jin atu malaikat.
Karena sungguh Mukjizat (bila nabi) karama atau ma’unah itu adalah amri Rabby yang mengalir dalam manusia bukan ilmu pengetahuan yang dapat di pelajari adanya.
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:" Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar! " QS. al-Baqarah (2) : 31
Mereka menjawab:" Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana ". QS. al-Baqarah (2) : 32
Hingga ketika Adam menujukan kepada para malaikatpun hanya sebatas nama-nama yangketika itu Allah alirkan padanya.
Karena ketika Adam melakukan kesalahan mengikuti hawa maka ia tidak bisa menggunakan ilmu yang ada sebagai alat untuk bertaubat sampai Allah datangkan kembali kalimt-Nya.
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. QS. al-Baqarah (2) : 37
Itulah kalimat Allah yang berlaku pada saat-nya dan setelah menjadi perjalanan tidak akan pernah di ulangi kembali ada-nya.
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: " dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku tidak mengenai orang yang zalim". QS. al-Baqarah (2) : 124
Sebuah kalimat yang Maha panjang dan akan selalu berbeda sekalipun hurufnya itu-itu saja namun apa yang pernah tertuang akan selalu berbeda dengan yang berikut.
Sungguh kalimat Allah memiliki jutaan perbedaan ketika sudah jadi kata manusia dan prilaku manusia itu sebabnya tidak akan ada yang dapat menduplikasi kalimat Allah.
Apa-pun masalah-nya jawabanya hanya satu itulah hebatnya Tauhid ... "berserah pada Allah semata" ..... semua masalah akan terselesaikan ....,
SASTRA JENDRA HAYUNINGRAT
Merupakan “susastra suci” tentang bagai mana manusia mencapai hakekat hidup, apapun sumber kisah dapat menjadi pembanding perjalanan walau seperti saya sering sampaikan bahwa semua sitematika yang telah tertuang bak bicara asin dengan mengurai garam.
Hingga apapun dan sebaik apapun kisah dan teori-teori tanpa adanya laku dalam tharekat, maka semua akan berada dalam majazi kefanaan duniawi. Yang dapat menjebak manusia dalam hidupnya.
Saya menuangkan ini bukan sebagai pencampuradukan agama-agama melainkan bahwa agama apapun dapat mecapai hakekat hidup, bila di jalan dalam alam sejati diri sebagai hidup sejati bersama Ruh, yang telah menjadi karunia bagi setiap manusia dan itu tak terbantahkan.
Saya tidak akan berkisah melainkan saya hanya akan menyampaikan tentang inti dari “sastra jendra hayuningrat”
Bahwa yang terkadung dalam “sastra jendra hayuningrat” ilmu untuk meraih sifat luhur manusia, sifat manusia terpilih, pertemuan dua anak manusia, yang tergelincir dalam kesesatan dan akhir yang tercerahkan.
Sastrajendra disebut pula sastra ceta (terang benderang)
suatu hal yang mengandung kebenaran, keluhuran, keagungan akan kesempurnaan terhadap hal-hal yang tidak nyata bagi manusia biasa.
Rahasia Ruh dan amri Rabby mengenai perintahnya dalam hubungan dirinya dengan seluruh alam dan perkembangannya.
Untuk mencapai itu manusia harus melewati seluruh syaratnya hingga sukma dan Ruh dapat manunggal dalam kuasa Ruh amri rabby
Yang di dahului dengan tirakat:
Mutih artinya manusia harus tulus dan ikhlas.
Nyirik, artinya menghindar dari hal-hal yang menyebabkan manusia menjadi tersesat dan celaka 13.
Ngebleng menahan semua kehendak hawanafsu baik hawanafsu yang panas (angkara murka ) atau yang menenangkan seperti nafsul muthmainah dan yang membuat manusia jadi lalai karena merasa sempurna seperti Nafsu kamillah.
Patigeni Uninstal (menanggalakan hawanafsu) agar Ruh yang ter-instal dalam diri dan berfungsi baik serta mengendalikan dengan amry Rabby (perintah Tuhan)
Selanjutnya Melakukan Tapa
Tapa Jasad
Tapa Jasad artinya mengendalikan prilaku agar tidak berlaku karena dorongan sakit hati dan tidak berbuat karena termotivasi oleh balas dendam. Dan menerima semua hal yang terjadi sebagai ketetapan Gusti kang kuasa dalam kesungguhan.
Tapa Budi
Tapa Budi atinya menghindari perbuatan hina dan dan culas, curang dan segala hal yang menjatuhkan diri sendiri.
Tapa Nafsu
Tapa Nafsu mengendalikan hawa nafsu dan sifat angkara murka, yang ada dalam manuisa, demikia pula Nafsu yang menyebabkan manusia jadi jatuh oleh karena merasa dirinya telah sempurna (Nafsul kamilah) dan Nafsu yang menyebabkan tetap tenang sekalipun manusia melakukan hal-hal yang melanggar (Nafsul muthmainah) Nafsu angkara murka mudah diredam namun nafsu yang kalem ini adalah sir pribadi dalam diri.
Tapa Sukma
Tapa Sukma, Sukma adalah software bathiniah selain Ruh yang mengakselerasi jiwa yang berada dalam pikiran dan Nurani yang berada dalam hati, Tapa sukma artinya mengendalikan gejolak jiwa yang menggebu-gebu atau jiwa yang tidak bereaksi sepertimati hingga manusia tak punya gairah, dan mengendalikan rasa dalam hati yang selalu mempengaruhi manusia dengan keraguan dan was-was yang selalu di cipta oleh Qulub yang bersifat melompat-lompat.
Tapa Cahya
Tapa Cahya adalah manusia harus wigati, selalu awas dan waspada, tidak terjebak keadaan yang cemerlang diri karena kebesaran diri, hingga mengakibatkan penglihatan bathin menjadi samar atau saru, bahkan tertutup sama sekali oleh silaunya nama diri yang cemerlang bak bintan.
Tapa Gesang
Tapa Gesang dalam tapa ini manusia harus pasrah bongkoan , sumeleh seserah-serahnya pada Allah dengan segala hal yang terjadi pada diri atau apapun yang masih tersentuh oleh diri tanah pakaian saudara, nama besar dan seluruh panji-panji yang ada. Hingga manusia benar benar mempercayakan pada Ruh yang menjadi sejati dalam diri sebagai penirima amri Rabby atau aliran perintah Tuhan. Yang langsung tanpa perantara apapun
Dengan ini manusia akan mapu mendeteksi dirinya terhadap nafsu yang ada dalam diri baik yang bersifat panas atau dingin
JANGAN MEMBUAT AGAMA BARU JANGAN TERJEBAK KEBANGGAAN AGAMA LAMA
Islam (berserah) itu adalah hal yang musti dilakukan
Oleh setiap manusia yang masih hidup bersama daging
Karena Ruh saat manunggal dalam daging tak terpisahkan
Hingga akal-akalan membuat aturan di persalahkan Tuhan
Dan okol-okolan mengklaim paling benar juga di persalahkan
Untuk muslim Atau berserah pada Allah tidak perlu agama baru
Yang justru menyebakan manusia akan terjebak dalam nama baru
Allah yang ku sebut adalah Dia yang terpuji oleh semesta
Yang memiliki ribuan bahasa di muka bumi ini
Dan para Nabi sebelum kenabian di tutup oleh Nabi Muhammad saw
Masing-masing berbahasa dengan bahasa bangsa-nya sendiri
Dan meyebut Dia pun dengan sebutan dan tulisan yang berbeda
Seperti Ibrahiem as, menggunakan bahasa Ibrani tentu menyebut-Nya
Dengan istilah yang sekarang di gunakan oleh Yahudi
Sebagai bangsa yang sampai saat ini menggunakan bahasa ibrani
Namun Muhammad saw menyebut agama ibrahiem “Islam”
Walau tak sepatah kata pun tak ada Istilah Islam sebelum Muhammad saw
Sungguh Terang dan jelas bahwa Manusia hidup oleh Ruh
Yang tunggal dan dapat berakselerasi dengan bahasa apapun
Hingga siapapun yang berserah pada Allah dan percaya pada Ruh
Yang telah menjadi sejati dalam hidup sebagai amri Rabby
Yang mengalir pada setiap manusia Allah menyambut secepat kilat
Dan sebaliknya siapapun dan keturunan apapun bila tak percaya
Kepada Ruh sebagai sejati maka akan terjebak hawa dan nafsunya
Dan Allah menyebutnya sebagai “mempertuhan hawanafsu”
Hingga segala aliran akan terbendug oleh Najisnya hawanafsu
Pada Akhirnya manusia tak mengenal Ruh dan amr-Nya
KAUNIAH DALAM KOMPUTER
Bertasbih semua yang ada dilangit
Bertasbih semua yang ada dibumi,
Namun kebayakan manusia lalai jatidiri
Tiada mengenali akan diri-Nya sebagai apa
Berjalan berlaku terus memperturutkan nafsu
Walau sesungguhnya manusia “tiap nafsu”
Ada batas akhirnya dan masanya bertahannya
Hingga akan bertaha seperti apa pasti akan usai
Tak akan dapat berserah saat manusia di kuasai nafsu
Tak akan dapat mengenali Ruh sekaipun WUJUD
Takan mengenali Tuhan sekalipun maha WUJUD
Bila manusia tak mengadakan pemutihan diri
Memurnikan diri dalam tulus untuk memulai
Uninstall segalabathin biarkan Ruh yang ter install
Karena bila manusia mencoba berserah pada-Nya
Tanpa mengadakan pemutiha diri sendiri
Maka Ruh tak akan memasuki fungsinya
Dan ia bak program “dalam computer dalam data”
Yang tidak di install, hingga walupun sejuta program
Tak akan berfunsi apapun, terlebih saat Virus menguasai
Semua akan menjdi buta dan tidak akan berjalan
Ketika di koneksikan kemanapun tak ankan mengakses
GURU SEJATI DAN PENGUASA YANG MENUNJUKAN
Bi (dengan) Asma (Nama) Allah ( Allah) Arrahman (welas asih) Arrahiem (penyayang)
La (tidak) ilahun (tuhan-tuhan) illa (kecuali) Allah (Allah)
Dengan nama Allah artian menidakan Tuhan selain Allah
Arrahman (welas asih) Arrahiem (penyayang) mesifati dalam diri
Karena Allah lebih dekat dari nadi manusia dalam realita
Siapa pun yang hendak bismillah maka harus
Menanggalkan hawanafsu sebagai Tuhan (Rabb)
Rabb atau Guru sejati, Penguasa yang menunjukan
Penguasa yang menitah-kan atau perogratif
Tidak bisa manusia Dengan Asama Allah
Bila terus masih membesarkan selain Allah
Ini sederhana Namun membutuhkan “tapa gesang”
Menghidupkan Ruh sepanjang hidupnya dengan maqam
Karena Ruh itulah yang ditupkan oleh Allah dalam diri
Sebagai Rabb atau Guru sejati dan Penguasa yang menunjukan
Dalam setiap titah tatih manusia, bila manusia meng aksesnya
Hingga ikhsan (kebikan) menjadi lakunya
Namun Ikhsan bukan kebaikan ala adat manusia
Atau ala budaya kemanusiaan yang telah ada
Ikhsan bagi Allah adalah kemutlakan (perogratif)
Yang berlaku pada orang yang beriman pada Ruh
Sekalipun hukum, budaya atau adat atau apapun
Menyalahkan dirinya Ikhsan bagi dirinya tak berubah
Dan itu akan berlaku tanpa rekayasa dan terkaan manusia
LIHATLAH IRSYAD ANDA DALAM DIRI
Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipat gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat (nya). QS. Hud (11) : 20
Yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.
Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.
QS. al-Kahfi (18) : 101-102
Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfaatnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat penolong dan sejahat-jahat kawan. QS. al-Hajj (22) : 13
Setiap segala sesuatu yang telah jadi tradisi pasti itu dogma dan doktrin belaka, Hingga manusia akan kehilangan Irsyad dalam diri sebelum ketetatapan beriku atau ajalim musama setelah ketetatapan awal dalam diri manusia.
Allah selalu memberikan “isrsyad” dalam bentuk apapun yang setiap manusia hingga dirinya mengerti atau ma’rifat. Ketika ia secara berangsur setelah nahjul hakekat dalam tarekat (perjalanan) hakekat hingga manusia akhirnya faham bahwa sesungguhnya dirinya selalu dalam bimbingan Robb (guru sejati dalam diri dan pembimbing) yaitu Ruh.
Bila manusia mengikuti “tasawuff” atau puncak pemikiran orang lain maka ia akan terjebak dalam pengangkatan “Mursyid” (pembimbing atau guru ruhani) selain Allah dan hidupnya akan terperangkap oleh syarat-syarat yang di tetapkan oleh sang mursyid tersebut. Pada akhirnya manusia akan mencapai titik distorsi karena kemustahilan mengikuti langkah orang lain.
Irsyadullah sebenarnya telah di sampaika oleh Allah sesuai tahapan-tahapan spiritual hingga semua manusia mampu menapaki setiap jejak tarekat (perjalanan). Eksistensi Irsyad dalam setiap manusia hanya di ketahui oleh dirinya dan ketika telah mencapai makrifat barulam amnudia tau bahwa itu semua adalah Irsyadullah. Diakui atau ditolak oleh orang lain bahwa itu sebagai Irsyadullah itu tidak mengubah eksistensi dan fungsi Al-Irsyad sebagai penguat keimanan pada Amri Rabby yang mengalir dalam dirinya. Karena tidak ada satu Nabi pun maejadi Nabi oleh ayahnya Putra yakub dan Ibrahiem secara individu dengan Allah dalam pennyerahan-Nya tidak terpaut pada tata aturan yang ada ketika itu, hanya satu nasehat para Nabi pada putra putrinya berserah diri pada Allah.
Karena Al kitab itu tak di turunkan dalam bentuk tulisan atau catatan, senadainya telah jadi kata manusia itu telah terkata seperti seorang guru bicara asin dengan menunjukan garam.
Teori dan suffin-Nas
Dalam perjalanan kehidupan setiap seorang suffi akhirnya hanya mengembalikan semua kepada Tuhan karena ternya suffin-Nas (puncak pemikiran manusia) bila di banding dengan ‘Arsyillah itu bak setetes air di burung pipit kala meminum di tengah samudera.
Sungguh saat seorang suffi tak mau kembali pada Allah dalam hidupnya ia akan gagal dalam menjalankankan tarekat-nya. Kaerana apa yang dpat dilihat dari akal dan oleh pikiran manusia serta yang dpapt dirasakan oleh manusia haylah sebatas yang terfikir dan yang terasa, sedangkan Nikmat bukanlah rasa walau rasa itu bagia dari Nikma-Nya.
Teori-teori hanya akan semakin mejauhkan diri dari hakekat, dan syarat-syarat hanya akan mengakibatkan hakekat menjadi musthil. Hal ini dikarenakan apa yang terjadi dalam orang lain akan selalu tak sama situasi dan keadaanya.
Bila Dahulu hanya ada lautan maka kemudian ada muara dan setelah muara ada kali setetlah ada kali lalu ada selokan-selokan. Semua mengalir keorah yang sama, ketika dunia semakin ruwet dan semua di pampet (ditutup) oleh akal da pemikiran manusia maka Allah akan memberikan jalan keluar sekalipun menurut manusia mustahil adanya.
Sekalipun di tengah gurun gersang dan di tenga bebatuan gunung Allah akan membuatkan lubang mata Air.
Dan ingatlah ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. QS. al-Baqarah (2) : 60
Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya:" Pukullah batu itu dengan tongkatmu! ". Maka memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman):" Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu ". Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri. QS. al-A'raf (7) : 160
Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti. QS. al-Baqarah (2) : 73
Inilah bukti bahwa manusia akan dapat hidup sekalipun media penggahnya hanya “ekor sapi” sungguh semua bukan bersal dari benda nya melainkan dari Ruh yang menghidupkan segala sesuatu dan dapat membelah gunung batu, lebihmudah melubangi batu dari pada melubangi hawanafsu yang telah membatu dalam diri manusia, namun sungguh Allah akan serta merta menyambut manusia ketika berserah.
Dalam sungguh sungguh bukan sekedar coba-coba, bila manusia menciba-coba maka itu masih berada dalam Nafsu musawwamah nafsu yang suka mencoba-coba.
Karena saat manusia mencoba-coba maka ia akan merasa-rasa dengan perasaan hatinya dan akan mengangakan dengan pikiranya serta menyangkakan dengan khayalanya.
Sungguh Amri Rabby di luar rasa dan pikiran jadi manusia tidak akan dapat memprediksi apa yang terjadi. Bias terlihat mudah Musa memukul lalu keluar air namun tidak bagi orang yang berfikir dengan logika maka ia akan berfikir sejuta kali atas perinta memukul batu untuk memperoleh air.
Tak Butuh Kemsyhuran Dan Kesaksian
Tidak perlu meminta kesaksian atas orang lain karena semua akan riil dalam realita. Bila manusia masih memiliki ketergantungan atas kebesaran maka ia akan jatuh dalam kemusyrikan baru.
Sugguh Ruh Allah dalam manusia memiliki perogratif bagi setiap diri hingga tidak perlu kesaksian orang apakah dirinya benar atau salah. Sungguh setiap manusia mencari pembenaran pasti itu bukan kebenaran, saat manusia mencoba-coba mecari pembuktian maka itu bukan apa-apa.
Karena bukti tak akan berguna bagi orang lain bila orang tidak percaya. Ada hal yang tak mungkin di benarkan oleh manusia atau hukum yang ada di dunia baik hukum teori atau ilmu pengetahuan, serta adat, atau hukum kemanusiaan apapun.
Seperti telah saya kisahkan tidak akan menjadi benar oleh hukum pengakuan seseorang yang mendapat perintah Tuhan untuk meninggalkan Istri dalam kodisi lemah, dan tidak akan menjadi benar oleh hukum pengakuan seseorang yang mendapat perintah Tuhan untuk menyembelih anaknya seperti Istri ibrahiem as.
Tidak akan menjadi benar oleh hukum pengakuan seseorang yang mendapat perintah Tuhan bila hamil diluar nikah bahkan ayahnya sampai tak di ketahui. Apalagi bila berkata di setubuhi oleh Tuhan semakin gila itu namanya.
Sungguh masing-masing diri punya urusan langsung dengan Tuhan tak perlu pembenaran dari orang lain sekali pun ia keturunan orang besar atau orang besar sebagai pembenar.
Sebab bagi Ruh pengetahuan bukanlah ilmu yang telah menjadi teori dan tarekat (jalan) bukan jalan-jalan yang telah di namai oleh manusia dan telah di klaim oleh manusia. Karena seluas apa pun teori atau ilmu manusia dan Suffin-Nas hakikat-nya hanya seperti setetes air di antara samudera yang sangat luas adanya. Dan
Benarkah Orang Menempuh Jalan Allah Tanpa Seorang Guru, Gurunya Adalah Syetan..?
Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah bagi mereka nyalanya. QS. al-Isra' (17) : 97
Bila ada orang bicara “Barangsiapa menempuh jalan Allah tanpa disertai seorang guru, maka gurunya adalah syetan”.
“Pasti syetan yang berkata seperti itu” karena ia takut dirinya tidak menjadi guru bagi manusia. Sungguh Allah menciptakan manusia beserta Ruh yang menjadi sejati dalam dirinya serta Ruh itu jelas lugas dikatakan Amri Rabby (perintah Tuhan).
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya Ruh -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. QS. as-Sajdah (32) : 9
Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". QS. al-Isra' (17) : 85
Atau mereka yang berkata hal tersebut belum menjalani hakekat melainkan baru membaca kisah orang dan pada pendaki hakekat, serta tidak mengerti apa yang di lakukan hingga tergesa-gesa bicara demikian adanya.
Bagai mana mungkin orang yang berjalan dengan Rabby (guru sejati, dan Penguasa-nya) menjadi sesat, sungguh semua Allah telah peuhkan pada dirinya bahwa “Aku lebih dekat dari nadi setiap manusia”
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya, dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya, QS. Qaf (50) : 16
Bila manusia mengikuti jejak orang lain pasti akan disyaratkan sesuatu yang mustahil di lakukan oleh manusia. Karena ia berpedoman pada prilaku orang yang sudah usai tugas-nya atau orang yang sudah mencapapainya. Yang pada dasarnya setiap pendaki hakekat tidak pernah menapaiki jejak-jejak orang lain karena mustahil baginya dapat mengikuti dan melakukan hal yang sama.
Laku tarekat bukan perjalanan tentara hadap kanan hadap kiri lalu maju jalan. Perjalanan Tarekat adalah hidup yang lahir lalu menjadi assabab dan sampailah ia mencapai karunia bila manusia yakin kapada Ruh dan percaya kepada Mari Rabby.
Ibrahim as memulai dengan melihat bintang lalu melihat bulan lalu matahari. Bukankah manusia setiap hari melakukan-nya..?
Mengapa tak bisa karena ada yang urgen setelah itu semua berserah diri pada Allah secara total. Dan kembali kepada Allah melalu kepercayaan bahwa dirinya adalah realita dari hidup Ruh kala di tiupkan dalam diri.
Setelah itu baru manusia akan tau bahwa bintang pernah ada, bulan pernah ada dan matahari pernah ada dalam dirinya sebagai Irsyad setelah menemukan Allah sebagai peolong.
Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong. QS. al-Furqan (25) : 31
Dan mereka menyembah selain daripada Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya. Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolongpun. QS. al-Hajj (22) : 71
Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah. QS. at-Taubah (9) : 116
Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong QS. al-Anfal (8) : 40
JEPANG ..?
Jepang sedang kehadiran Firman kecil
Dan bersamaan dengan itu Allah hadirkan
Nahjul hakekat masal di sana, sekali pun
Tak menyebut Dia dengan bahasa arab
Sungguh Allah Tuhan semesta alam
Yang memiliki bahasa ribuan jumlahnya
Hingga bangsa tersebut menyebut Dia
Dengan bahasa masing-masing
Dia kini sedang dan akan terus berfirman
Dengan bahasa kecil melalui alam semesta
Dan bersamaan dengan itu menerbitkan
Nahjul hakekat masal bagi bangsa-bangsa
Yang terkena bencana di seluruh dunia
Manusia jangan melihat sisinegatifnya
Tapi lihatlah dengan pikiran positif
Pikiran negative hanya merusak diri sendiri
Apa lagi mengenai Firman Allah melalui Allam
Seharusnya manusia melongok dirinya sendiri
Sudah kah di kuasai Ruh hingga bisa berakselerasi
Dengan negative dan positif hingga menjadi hidup
Karena Negatif bila sendiri akan merusak
Positif ketika tanpa negative tidak akan hidup
Dan Ruhlah yang bisa menjadi adaptor
Hingga keduanya bila ada dalam manusia jadi manfaat
Tidak saling mengklaim diri yang benar dan menang
Berserahlah dan ciutkan hawanafsu sampai mengkerut
Hingga Ruh akan bangkit dalam diri
Berserahlah dan semakin berserah pada-Nya
ISTILAH KIYAMAT
Sejak masa kenabian Nuh istilah kiyamat telah di kenal dan mereka di ingatkan bahwa kiyamat akan segera tiba adanya, termasuk Muhammad saw menyampaikan istilah kiyamat hingga orang orang bersepekulasi memaknai kiyamat itu.
Kiyamat itu haq adanya dan dipercayai oleh seluruh agama-agama di dunia ini. Namun mengapa kiyamat yang di sebut oleh paranabi tak kunjung tiba…? Apakah Nabi-Nabi Allah hanya menakut-nakuti dengan kayamat.
Nabi-Nabi akan menjadi dusta bila kiyamat di maknai kehancuran Alam semesta karena kiyamah telah di sebut sejak jaman Nuh, entah berapa ratus rubu tahun atau juta tahun yang lalu. Dan setiap Nabi selalu bicara jaman telah akhir termasuk Nabi Muhammad saw menyampaikan hal ini.
Nabi Nabi yang salah atau manusia yang salah menterjemahkan dalam perkara ini. Saya berpegang pada terjemah umum dalam memaknai menggunakan hal yang biasa di gunakan oleh orang arab jika menyampaikan segala kata yang sering di artikan sebagi kiyamat dalam pengertia kehancuran.
Inilah Peristiwa Qiyam Pada Seseorang:
Aku bersumpah dengan hari “Qiyam”,
Dan Aku bersumpah demi Nafsu lawwamah.
Apakah manusia mengira, tidak akan dikumpulkan dalam keagungan-Nya.. ?
Bukan demikian, Kami mampu mengembalika pada bangunan induk (dengan sempurna).
Bahkan manusia meledak mengikuti pemimpinnya (Ruh)
Ia bertanya: "Bilakah hari “Qiyam” itu terjadi…?"
Maka ketika mata jadi tempat cahaya ,
Dan bulan hilang cahayanya (karenanya),
Dan matahari dan bulan dikumpulkan, (dalam mata manusia)
Pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat lari?"
Sekali-kali tidak! Tidak ada Wazir!
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.
Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah ditetapkan dan yang kemudian.
Bahkan manusia itu mengerti atas nafsunya sendiri,
Meskipun perjumapaan tak mungkin baginya.
Janganlah kamu gerakkan lidahmu cepat-cepat (terburu-buru ingin mengucap)
Sesungguhnya atas Kamilah yang akumulasi dan membacanya.
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya.
Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. QS. al-Qiyamah (75) : 1-19
Sungguh itulah peristiwa Najul hakekat bila manusia memperhatikan ketika Allah hadir saat manusia berserah diri pada-nya kedatanganya secepat kilat “mak cleret” (kata orang jawa) Hingga orang tersebut hanya bengong mau lari kemana, setelah semua terjadi dan bertanya kemana aku mesti lari karena semua terang di matanya bahkan bulan mati karenanya, karena cahaya bulan dan Matahari adalah mata-nya. …. To be continue …………
ISTILAH KIYAMAT II
YANG BERSAMAAN DENGAN QIYAM
Diantara Qiyamah itu yang di salah artikan kebanyakan orang adalah Qari’ah, Sa’ah , Waqi’ah, Ba’ts hingga esensi berita menjadi kabur ketika hal itu riil dalam realita kehidupan manusia.
Al-Qari’ah
Al Qari’ah adalah saat Allah mengetuk pintu Ruhani manusia atau saat menabuh gederang atau genta bisa melalui alam bisa melalui kejadian diri agar hawanafsu mencitut dan dan Ruh bisa bangkit dalam kesungguhan hingga manusia dapat ba’ts dalam realita hidupnya.
Qari’ah (الْقَارِعَةُ) berasal dari kata (ْقرع) yang berarti: mengetuk, membunyikan genta atau gendering sebagai tanda, menyalakan, pertauhan, menunjukan kartu (seperti wasit), Tengah jalan, Makian, pecut atau memecut, Tongkat,
Sungguh saat Allah mengetuk penduduk bumi dengan firman kecil melalui bencana alam, atau kejadian tragis dalam setiap diri (kecelakaan, atau terjerat piutang, atau terjerat hukum) itu merupakan gendering yang Allah tabuh sebagai tanda, atau pelita yang Allah Nyalakan dalam kekelaman manusiasebagai pertaruhan Tuhan yang kadang mengorbankan tidak sedikit harta benda dunia atau bahkan nyawa manusia untuk menujukan bagi manusia yang hidup kartu kuning sebagai peringatan, dalam perjalanan hidup atau masa yang harusnya dapat menjadi cambuk (pecut) bagimanusia setiap hal yang terjadi.
Al Qari’ah
Apakah hari Al Qari’ah itu?
Tahukah kamu apakah hari Al Qari’ah itu?
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan nya,
Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangannya,
Maka ia kembali pada induk hawiyah (hawanya).
Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu?
api yang panas (hawa nafsu yang membangkitkan marah). QS. al-Qari'ah (101) : 1-11
Pada saat Allah mengetuk pintu dengan firman kecil melalu kejadian Allam maka manusia akan melihat, Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, ketika gunung-gunung Allah terbangkan seperti bulu (wedus gembel) yang berhambur-hamburan. Sungguh kejadia ini bukan hanya gunung akan tetapi ketika lautan di angkat sedikit sudah terjadi tsunami, ketika isiperut di keluarkan menjadi seperti bumi di balik dan gempa-gempa di mana-mana terjadi.
Ini adalah saat manusia di ketuk Ruhaninya bila manusia mau menyadarinya. Atau justru membangkitkan kemarahan atas segala yang terjadi …?
Sungguh ini awal dari Nahjul hakekat masal yang di kehendaki Allah sebagai bukti Nubuat Allah yang telah diberitakan jauh sebelum ini.
SADARILAH
Sungguh Instal Ron-Nya dalam manusia
Hanyalah dengan satu kali tiupan saja
Dengan serta merta manusia ba’ts dalam realita
Adakah keinginan bagi manusia tuk membersihkan diri
Agar dipimpin oleh Ruh Tuhan yang ada dalam diri
Agar Ruh memperlihatkan mukjizat yang besar
Atau manusia akan terus mengikuti hawanafsu-nya
Dant tetap mendustakan dan mendurhakai Ruh
Serta terus berpaling dan terus berusaha menentang-Nya
Dan mengumpulkan seluruh potensi bhatin yang ribuan jumlahnya
Dan menjadikan hawanafsunya sebagai tuhan hingga merasa tinggi hati
Sungguh ia menjadikan kelam dan gelap gulita hidupnya
Dan Ruh menjadikan terang benderang dalam kehidupan
Dan Ruh menjadikan dirinya realita Aliran amri Rabby
Bak bumi sebagai dihamparkan yang memancarkan mata air
Dan setelah Allah mebangunkan (ba’ts) lalu menyempurnakannya
Dengan pelajaran yang di berikan melalui Ruh sebagai Rabbi (guru sejati)
Hal ini bagi Allah lebih mudah dari awal penciptaan manusia
Yang dimulai patung tanah atau sekedar air mani yang memancar
Maka apabila telah dating hari yang Tuhan meabuh genta
Mempererlihatkan Raport, semua merah bak api neraka
Dengan jelas kepada setiap orang yang melihat
Lalu Allah member dispensasi atas semuanya
Agar manusia dapat mensyukuri setiap Nikmat-Nya
Sungguh sadarilah semua telah riil dalam realita
Ketika manusia berserah pada Tuhannya,
Dan menahan diri dari hawa nafsunya,
Yang bercokol dalam rasa dan pikiran manusia
Yang selalu menghalangi bangkit (ba’ts) agar tak terjadi
Sadarilah Nahjul hakekat itu dalam setiap diri
Bila manusia percaya pada Ruh sebagai Guru sejati
SEMPURNA
Tak akan ada satu temanpun yang akan mampu menemani
Ketika terjadi “Qiyamuddien” , saat Allah tera pada manusia
Yaitu ketika manusia datang menghadapkan wajahnya
Ke dalam Ad-Dien yang hanief mengalir dan tumbuh
Dalam realita dimana dan kapanpun disemestaini
Hingga manusia terkait (shalu) secara fithrah dengan Allah
Sa’at itu manusia memulakan hidup dalam terang bederang
Atas bimbingan Amr yang riil dalam kesungguhan realita
Terangnya mengalahkan bulan, karena dalam matanya
Adalah cahaya bulan dan matahari yang bercahaya selama hidup
Tiada transaksi yang melebihi Qasam-Nya dimanapun dan kapanpun
Tak ada nilai tukar yang setara dengan segala ridha-Nya
Tak ada wilayah yang subur selain manusia itu sediri dalam diri
Hingga saat sesuatu ditanam dalam manusia akan segera tumbuh
Demikianlah saat amri Rabby di tanam dalam manusia
Akan tumbuh menjadi makna segala sesuatu yang ada
Sebaliknya ketika hawa nafsu yang di tanam ia akan segera
Tumbuh subur menjadi belantara hati dan jiwa yang amat rimbun
Sampai-sampai manusia tak melihat, mendegar dan mencium
Setiap aliran amri Rabby, hingga terabaikan dalam kesungguhan
Manusia sungguh berasal dari “Ummul bina’u” yaitu Allah
Yang akan kembali dalam keagungan-Nya dengan sempurna
MANUSIA BEBAS SEBEBAS-BEBASNYA
Bila manusia terperangkap pada representasi
Dalam kata atau istilah tentang Nama Tuhan
Maka akan menjadi menyempitkan hakekat Tuhan
Sebagai WUJUD yang Maha luas dalam kesungguhan
Jauh sebelum ada bahasa Ibrani atau bahasa arab
Di dunia ini telah ada nama-Nya dan bahasa-bahasa
Mereka tak mengenal istilah (אלוהים) dan (+) atau (الله)
Dan sungguh Allah terpuji karena Dia Tuhan alam semesta
Dan karena Dia adalah penguasa addien atau hari dan sitematikanya
Dalam sepanjang masa ada pergantian nama bangsa
Serta nama bahasa, dan manusia menyebut dengan bahasanya
Sungguh apapun sebutan tentang Dia bagi-Nya tak masalah
Karena Dia adalah Tuhan semesta alam yang mengerti jutaan bahasa
Apakah dalam pengenalan asmaul husna menjadi salah
Tidak bahkan semakin menyempurnakan siapapun yang mampu
Mengenali Dia dan mensifati Dia dalam diri manusia
Karena Dia sangat dekat dalam manusia lebih dekat dari nadi
Saat Nama itu telah mengkristal menjadi "Nama"
Baik dalam representasi Kaligrafi atau salib atau bintang yahudi
Maka akan menjadi perselisihan itulah yang tidak di kehendaki
Karena perselisihan berarti perebutan benar dan salah, atas klaimnya
Bila kemudian manuisa hanya mengklaim dalam jumlah tertentu
Tentang Nama Tuhan maka akan menjadikan dangkalnya pengetahuan,
Dan akan terjebak dalam hal yang sempit padahal Allah yang maha luas,
Dan jatuhlah manusia dalam kedangkalan diri hingga membuat
Semakin menjauh dari pencapaian karunia Nahjul hakekat
Manusia bebas sebebas-bebasnya berepresentasi
Ketika seorang baduwi ditanya oleh kanjeng Nabi saw
Tuhan dimana..? Baduwi menjawab ada di gunung
Yang di tunjuk gunung yang ia (baduwi) tinggali
Kanjeng Nabi tidak memaksa tapi mendiamkan-nya
Dalam representasi sesuai pengetahuan awal hakekat
Karena hakekat bukan kisah dan cerita, bukan pula tori
Hakekat adalah Shiratal mustaqim pernah di lakukan
Oleh kanjeng Nabi Muhammad saw Ad-Dienul Qayiem
Atau yang pernah di tapaki Kanjeng Nabi Ibrahiem as
Milah Ibrahim yang hanif (mengalir) dalam hidup
Bukan jalan orang yang mempertuhan hawanafsu
Hingga segala jalan aliran atau petumbuhan mati
TES-PEN
Dalam kesungguhan amri Rabby ada pada manusia
Hanya saja manusia tetap tak tau apa hidup didiri
Karena manusia hanya bisa mengintip dibalik jasadi
Dan dinding hati dan jiwa di liputi tentang diri
Lebih halus lagi Ruh yang ada dalam seluruh jasad
Tidak ada yang dapat tahu tentang isi diri manusia
Jadi semua hanya terlihat dari reaksi yang ada
Seperti tes-pen pada arus listrik yang mengalir
Kan nyala ketika ada aliran yang ada dalam diri
Ketika manusia kehilangan kontak dengan Ruh Tuhan
Akan tak menyala tespen yang di sentuhkan
Ruh memang rahasia tapi efeknya itu realita
Jadi bagi Ruh terang seterang-terang-nya
Kalau di dunia diakses sebagai amri dan rabby dalam diri
Sungguh Allah selalu alirkan pada manusia yang mengakses
Dan malaikat-Nya menjadi saksi akan segala yang tertera
Malaikat tak mengerti kecuali setelah jadi kata dan laku
Malaikat tau ketika manusia berjalan atas bimbingan-Nya
Atau ketika manusia berjalan berdasar hawanafsu-Nya
Dan ketika manusia berkata sebagai akumulasi amri rabby
Serta ketika manusia berlaku atas titah Rabb-Nya
Malaikat dapat melakukan perekaman (menulis)
Dan Jin mencoba-coba mencuri informasi
Namun Jin tidak pernah bisa kecuali sedikit saja
Itu realita manusia dalam kesungguhan
Ketika manusia kalah atau menang dalam permainan
Ya Permainan didunia yang begitu menyenangkan
Bagi setiap pendaki hakekat setelah Nahjul hakekat
Mengerti atau belum bagi pendaki hakekat tetap menyenangkan
Karena ia hidup bebas sebebas-bebasnya di muka bumi ini
Hanya satu larangan jangan mengikuti hawanafsu dalam diri
Karena hawa nafsu dapat mecipta segala berhala
Baik yang berupa nama besar diri, golongan dan panji-panji
Hingga manusia jalan menuju kegelapan dan kepekatan
Walau mereka punya teori dan cerita tentang orang suci
Namun semua tak akan pernah di tapaki olehnya
Karena sungguh manusia tak bisa meniru-niru yang lainya
PULANGLAH
Hanya orang yang mengikuti hawanafsu
Yang mengalami kematian dalam kesungguhan
Namun bagi yang beriman pada Ruh
Sebagai realita amri Rabbi justru hidup dalam abadi
Karena Asy-Syahid adalah kesaksian dalam hakiki
Jangan dikira mati orang yang syahid itu
Justru ketika menaggalkan tubuhnya ia semakin hidup
Ayatnya jelas kulunafs “daikqatul maut” Tiap Nafsu pasti mati
Karenanya jadilah riil Ruh dalam realita hidup
Penjara dia sebelum membunuh diri sendiri
Wahai “nafsul muthmainah” pulanglah
Pada Rabby (peguasa) dalam diri mu
Karena jika nafsu dalam setiap diri
Tidak mau kembali pada Rabb dalam diri
Maka benarmembunuh bahkan sebelum meninggal dunia
Hingga manusia Tidak lagi mendengar seruan Robb-nya
Bagi Ruh yang menjadi jati diri manusia
Kematian jasad adalah penanggalan atau waktu usai tugas
Hingga saat menanggalak tubuh bak melepas pakaian
Yang telah usang dan tidak layak lagi menyertai Ruh suci
Sungguh Bagi Ruh kembali pada Ummul-Bina itu kepastian
Bagi manusia yang terus bersama nafsu harus menunggu mahsyar
SUASANA HENING BENING
Telah aku katakan pada semua
Apa yang mesti dilakukan manusia
Namun semua kembali pada diri sendiri
Kala manusia larutkan wajah pada Ruh
Maka akan bercaha dan tak berbayang
Karena cahaya bulan pun mati
Saat Najul hakekat Allah tera pada manusia
Dua caha bersat cahaya bulan dan mentari
Berada dalam mata sang penerima Nahjul hakekat
Setia pandaki hakekat merasa rindu semakin jadi
Kapada Ummul Bina Rah-Nya tempat kembalinya
Senggu sejuk, lembut amri Rabbi bak semilir angin
Hidup dalam damai dan indah bersama manusia
Dalam taman dunia yang penuh gadis-gadis yang ada
Yang selalu manis, pengusir setiap rasa gundah tiba
Sungguh mereka ada dan tak perlu disampingnya
Karena sungguh gadis adalah perhisan dalam realita
Karena bagi pendaki arungi dunia cukup dengan Ruh
Kala metari tenggelam gantika hari
Ruh tak akan tidur atau terpejam
Namun berbincang dengan Tuhan dalam kedekatan
Tentang hari yang telah di lewatiya dalam realita
Hingga kala jasad terbangun lasung medengar
Segala senandung lagu indah dan bermakna
Dalam kemreduan suasana hening bening
Hingga hati sejuk dan jiwa segar
Demikian Nahjul hakekat selalu bertemu
Dengan Ummbul-Bina kala manusia mati atau tertidur
Dalam keindahan sekalipu otak kotor da najis
Tak dapat mengikuti Ruh kala bersama Tuhan
SUASANA HENING BENING
Telah aku katakan pada semua
Apa yang mesti dilakukan manusia
Namun semua kembali pada diri sendiri
Kala manusia larutkan wajah pada Ruh
Maka akan bercaha dan tak berbayang
Karena cahaya bulan pun mati
Saat Najul hakekat Allah tera pada manusia
Dua caha bersat cahaya bulan dan mentari
Berada dalam mata sang penerima Nahjul hakekat
Setia pandaki hakekat merasa rindu semakin jadi
Kapada Ummul Bina Rah-Nya tempat kembalinya
Senggu sejuk, lembut amri Rabbi bak semilir angin
Hidup dalam damai dan indah bersama manusia
Dalam taman dunia yang penuh gadis-gadis yang ada
Yang selalu manis, pengusir setiap rasa gundah tiba
Sungguh mereka ada dan tak perlu disampingnya
Karena sungguh gadis adalah perhisan dalam realita
Karena bagi pendaki arungi dunia cukup dengan Ruh
Kala metari tenggelam gantika hari
Ruh tak akan tidur atau terpejam
Namun berbincang dengan Tuhan dalam kedekatan
Tentang hari yang telah di lewatiya dalam realita
Hingga kala jasad terbangun lasung medengar
Segala senandung lagu indah dan bermakna
Dalam kemreduan suasana hening bening
Hingga hati sejuk dan jiwa segar
Demikian Nahjul hakekat selalu bertemu
Dengan Ummbul-Bina kala manusia mati atau tertidur
Dalam keindahan sekalipu otak kotor da najis
Tak dapat mengikuti Ruh kala bersama Tuhan
PILIH IBLIS ATAU RUH
Ya hidup selalu menyertai hawa nafsu
Dari generasi kegenerasi adalah iblis
Ya hidup di sisi Allah dengan keutamaan adalah
Ruh yang menjadi sejati dalam hidup
Hingga menanggal jasadnya adalah penanggalan
Seperti pakaian usang yang tak layak bersama Ruh suci
Iblis hidup sepanjang jaman menjerumuskan manusia
Yang hidupnya dalam kuasa hawa dan nafsunya
Atau terperangkap dalam penjara rasa dan pikiran
Hingga setiap gerak langkahnya atas dasar rasa
Dan setiap lakunya atas dasar pola pikirnya
Ruh suci hidup dalam kebadian sepanjang masa
Memberi syafaat orang yang beriman pada Ruh
Dan menjadikan hidupnya dalam sejati Ruh
Hingga orang dapat beriman pada yang diluar rasa dan pikiran
Orang yang memperoleh syafaat hidup atas amri Rabby
Walaupun itu di luar rasa dan pemikiran manusia
Jadi tinggal pilih manusia akan memilih siapa….?
Apakah Allah sebagai wali dan Nabi atau Ruh -suci yang memberi syafaat
Atau apakah akan memilih Iblis yang selalu mendorong manusia
Pada kekelaman dan kepekatan hidupnya sepajang masa
Orang yang hidup bersama Ruh menjadi saksi sepanjang hidup
Bila menjadi “syahid” (saksi) sepanjang hidup maka mati terbunuh pun
Tidak akan mengubah kedudukanya dan bahkan membuat ia hidup:
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang “syahid” di jalan Allah itu mati;
bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.
Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah
yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati
terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang
yang belum menyusul mereka,
bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati. QS. Ali Imran (3) : 169-170
SETIAP AIR AKAN MENGALIR KESAMUDERA
Binar-binar matahari-Mu
Terbit dalam mata ku
Membuat aku semakin mengerti
Akan indah Wajah-Mu
Ku hapus rasaku, kubiarkan Nikmat-Mu
Mengharu biru dalam setiap hidupku
Jera aku kala bersama hawa nafsu
Yang selalu menyanggah realitu-Mu
Walau ternyata Kau melekat dalam-ku
Lelah aku terus memungkiri amri rabby
Kala hawanafsu terus berdusta
Melalui rasa dalam dada sepajang waktu
Melalu angan-angan yang ada dalam pikirku
Kini aku mengerti setiap bicara-Mu
Dalam bahasa Ruhani yang mengali didiri
Melalui Ruh yang jujur tak pernah dusta padaku
Ku kan terus menjadi sejati Ruh
Yang telah kau tiupkan dalam setiap diri
Walau aku mesti tanggalkan rasa dan pikiran-ku
Aku mengerti setiap air akan mengalir
Kesamudera dengan cara yang ada
Aku mengerti samudera akan kembali
Kebumi dengan halus aup dan menggumpal
Menjadi awan lalu jadilah hujan di bumi
Kadang petir terjadi dalam ledakan
Itu adalah keharusan kala terjadi
Kadang kilat dan petir menyambar
Semua aka terjadi persis perintah Tuhan
TUHAN TAK PERNAH BOSAN DAN TERUS BERFIRMAN
Melalui hari hari dalam penat jiwa
Kala malam membangun dengki dalam hati
Gunung dosa terus meliputi jiwa dan hati
Karena manusai memeras diri denganya
Tak ada sesal apalagi isak walau sulit diri
Telah meremas setiap persendian jasadi
Waktu terus bergulir diri terus membangun rasa
Menjelma menjadi budaya, dogma dan doktrin
Tanpa pengetahuan dan tujuan selain angan
Masa terus melangkah tak kembali
Dalam pikiran hampa dan fana dunia
Seperti istri abulahab menyimpulkan
Setiap kata-kata Muhammad saw kala itu
Namun semua untuk menentang amri Rabbi
Dengan ilmu majazi teori-teori terus tersimpul
Dan kini telah di sebut sebagai ilmu
Semua yang ada dalam budaya
Dan setiap teori mengejar semunya fana
Bersama sair dan kidung nyanyian tanpa makna
Sebagai laku budaya yang melalaikan karena maksiat
Tak perduli hawanafsu walau hati merintih pedih
Tak perduli walau jiwa menangis gersang
Naluri tak akan sampai pada Ruh
Bila manusia terus mabuk oleh hawa nafsu
Bila manusia terus menari-nari bersama hawa nafsu
Serpihan kaca gelas ego dalam golongan
Menusuk menikam setiap diri ketika mabuk
Oleh glamour samudera dosa-dosa yang ada,
Hingga telinga tuli bahkan pekak dari seruan-Nya
Yang berkata ego dan golongan dapat membinasakan
Karena keduanya adalah kemusrikan yang riil
Kala Tuhan menyapa diri melalui aliran amri Rabby
Pada Ruh dalam diri yang terpenjara jiwa
Yang terbelenggu sukma dan nurani dalam bathiniah
Manusia tak akan mendengar karena terhijab oleh
Dosa-dosa kebanggaan diri dan golongan
Tuhan tak pernah bosan dan terus berfirman
Walau hanya melalui firman kecil-Nya melalui alam
Dengan gempa tsunami gunung dan semburan perut bumi
Untuk mengetuk setiap diri, berharap manusia mengerti
JANGAN BILANG
Sendiri aku kembali kepada-Nya
Ketika aku telah lelah dalam dosa
Saat gelap selalu menyelimuti
Tak pernah aku bertemu cahaya
Bak tersekat lorong sempit dan pekat
Pengap penuh segala penyakit
Sampai ku tak mampu bernafas
Nafsu terus mendesak jantung dan paru paru
Beruntung aku tertegur rambut ku
Yang mulai memutih walau satu dua
Cukup menyentuh diri ku dari semuanya
Tanpa basa basi aku berserah pada-Nya
Dalam kehinaan ku berserah di haribaan-Nya
Tak perduli aku pada semua yang penting kukembali
Tak sampai ku menanti ternyata Ruh menyambutku
Ternyata sekat itu adalah silau karna kilau dunia
Kala ku berpling mataku langsung terbuka
Hidungku langsung berhembus bernafas
Ya sungguh berpalinglah dari silau dunia
Niscaya semua akan terang dalam realita
Semua benderang dalam kesungguhan terang
Selama hayat masih di kandung badan
Dan jantung masih berdetak dalam realita
Setiap diri masih memiliki kesempatan kembali
Karena batas waktu adalah penanggalan badan
Jangan sia-siakan waktu, segera kembali-pada-Nya
Jangan bilang kau masih muda masih jauh matinya
Sungguh kematian dapat dating dalam sekejap mata
Jangan bilang kau terlanjur tua sudah mustahil di ampuni
Sungguh karunia-Nya sangat luas melebihi segalanya
Tak ada istilah terlalu cepat untuk bertaubat (kembali)
Tak ada Istilah telambat untuk menyambut Ruh
Semua sama saja ketika manusia kembali pada-Nya
Dengan berserah diri pada-Nya dalam kesungguhan
Niscaya Tuhan menyambut dalam kiil kehidupan
AKU PERNAH BERSEMBUNYI
Aku sembunyi dibalik bukit dosa-dosa
Yang menghempas diri disamudra kehidupan
Naik meriak jadi nafsu yang dingin dan panas
Mengarah ketemaram hidup dan semakin jauh
Dari segala pelukan cahaya, Ruh dan amri Rabby
Aku berteriak dalam seruan pada Tuhan
Agar larut dan hilangkan noda dan dosa-dosa
Namun aku terus dalam realita dosa itu
Ku persembahan setiap amal untuk nirwana atau sorga
Namun indah nirwan membuat semakin menyakiti
Karena aku terus bergelimang dalam noda dosa
Aku menjaring cakrawala dengan angan-angan,
Namun semua fatamorgana yang terhampar
Lalu aku berserah pada Allah yang kunnamai dia
Karena saat itu aku tak mengenal akan Dia kecuali nama
Hanya satu permohonan yang aku sampaikan pada-Nya:
“Tuhan Ijinkan aku berserah pada-Mu walau belumur dosa”
Saat itu kusaksikan tata suraya berhenti sesaat bulan mati cahayanya
Cahaya matahari dan bulan masuk menjadi mataku
Aku terbengong dan ingin berteriak “kemana kuberlari”
Amun sugguh tak ada lagi wazir selain Allah ketika itu
Hingga aku kembali dan hanya berserah dalam lemahku
Pada Dia yang kini aku tau Dia Tuhan semesta alam
Kini aku berjalan dalam kesungguhan Realita
Tanpa scenario yang kubuat atau rekayasa
Semua aku biarkan berjalan dengan Nikmat-Nya
Aku biarkan masuk dalam Natiq-Nya dalamku
Kutanggalkan rasa atau hawa kukalahkan nafsu dan pikiran
Aku terus berjalan dalam kesugguhan dan realita
HIDUP MASIH …
Saat kehidupan ini tidak menjanjikan kebahagiaan
Pasti itu hidup dalam kuasa hawa dan nafsu
Karena hawa membangun melalui rasa iri pada yang lain
Dan nafsu membangun angan-angan dan impian
Sehingga manusia tidak pernah menikmati realita
Ketika manusia hidup dengan hawa dan nafsu
Maka ia akan hidup penuh dugaan dan prasangka
Tidak pernah menerima setiap realita adalah ketetapan-Nya
Hingga hidup mengarah pada ujung jari yang di miliki
Akhirnya tangan menuding yang lain sebagai kambinghitam
Ketika hidup masih merasa di uji-uji oleh Tuhan
Pasti karena belum berserah diri pada Tuhan
Karena bagi siapa-pun yang hidup berserah diri
Semua akan berlalu dalam berserah diri pada-Nya
Tanpa merasa sebagai ujian apapun peristiwa dan realitanya
Saat manusia lemah dan tak kuasa hingga putus asa
Pasti karena ia tak percaya Ruh ada dalam dirinya
Sebagai Robbi yakni guru sejati dan penguasa diri
Sehingga ia terus hanyut oleh hati dan pikirannya,
Manusia tidak perlu merekayasa dan berskenario
Karena semua jalan keluar dan penyelesaian dari-Nya
Ketika manusia telah bersungguh-sungguh berserah pada-Nya
Hingga yang ada adalah nikmat-Nya dalam setiap waktu
SUNGGUH MANUSIA SANGAT MUDAH UNTUK MENDAPAT PETUNJUK
Sebelum di sebut sesat oleh orang lain
Lewati kesesatan hingga tak lagi dapat di sebut sesat
Karena di balik kesesatan itulah petunjuk
Bila anda bertanya dimana batas kesesat dan petunjuk
Itu bak garis di belah tujuh atau lebih pemisahnya
Seperti batas barat dan timur atau utara dan selatan
Sungguh kesesatan itu bukan dari mulut orang lain
Bukan dari tulisan orang lain atau teori orang lain
Bukan berada dalam patok-patok duniawi atau kata
Bahkan bukan dalam badan jasadi yang terlihat
Melainkan pada hidup dalam hawanafsu atau
Hidup dalam bimbingan Ruh sebagai sejati dalam diri
Sungguh manusia sangat mudah untuk mendapat petunjuk
Walau manusia sangat dekat dengan kesesatan dalam diri
Namun ketika manusia telah berada dalam bimbingan Ruh
Sebagai Robbi atau gurusejati dan penguasa diri
Syaithan atau bahkan Iblis tak mampu menembus
Setiap diri yang telah hidup dengan amri Rabby dalam diri
KALA
Kala lenyap dalam ukuran rasa
Kala hilang dalam ukuran pikiran
Kala tiada dalam ukuran fisik
Maka itu tak berati hilang bagi-Nya
Karena Ruh diluar rasa, pikiran dan fisik
Kala diam dalam pendengaran telinga
Kala diam dalam ukuran gerak fisik
Itu bukan berarti lupa bagi Ruh
Karena Ruh saat menreima aliran
Tak akan menggerakan atau mengganggu
Dia datang bak oksigen bahkan lebih halus lagi
Kala jauh dalam ukuran jarak
Lala Jauh dalam ukuran waktu
Itu bukan berarti putus hubungan
Karena sungguh Ruh tak terbatas jarak
Karena sugguh Ruh tak terbatas jeda
Karenya Ruh suci yang pernah bernama
Dan kini telah kembali dalam Nama Allah
Dia akan selalu hadir memberi syafaat
Kepada setiap diri yang mengakses Ruh
Sebagai sejati Dalam diri manuisa
Hingga manusia dapat mempercaya Ruh
Walau saat amri Rabby mengalir diluar rasa dan pikir
TAMAN INDAH BAGI MANUSIA
Keagungan-Nya bukan kebesaran manusia
Kesucian-Nya bukan kesucian alam manusia
Kebesaran yang telah disandang manusia jadi kebanggan
Akhirnya menjadi kerendahan yang merugika diri sendiri
Kesucian diri yang telah diklaim sebagai kesucian oleh manusia
Justru sebuah kenajisan yang terselubung balutan klaim suci
Bumi ini sungguh telah menjadi taman indah ketika manusia
Hidup bersama Ruh yang telahmenjadi sejati dalam manusia
Namun akan menjadi Neraka bagi mereka yang dikendalikan hawannafsu
Karena setiap jengkal bumi yang di injak akan menjadi masalah
Setiap suap yang dimakan akan menjadi masalah
Setiap keeping emasa da peser uag yang dimiliki adalah masalah
Manusia tidak akan dapat melabur (mewarnai) hidupnya dalam damai
Ketika dirinya melebur (menyatu) dengan hawanafsunya
Namun manusia akan tersibghah oleh amri Rabby
Ketika menjadikan Ruh sebagai Guru sejati dan penguasa diri
Hingga hidup dalam keindahan, kedamaian dan kesejah teraan
Sejak di di dunia ini hingga kelak setelah menanggalkan dunianya
HAKEKAT ITU ADALAH PERJALANAN
Istri abulahab dan abulahab
Dahulu suka menyimpulkan setiap kata Jibril as
Ketika menyamar sebagai ‘ajam yang memberitakan
Tentang adanya Nabi di kota tersebut (mekah)
Dan ketika Muhammad saw telah mulai muncul
Istri abulahab dan abulahab menyimpulkan setiap kata
Untuk menyesatkan setiap orang yang mendenangar
Sungguh setiap simpul yang di buat oleh abulahab dan Istrinya
Merupakan upaya untuk menyesatkan manusia dengan kesimpulanya
Sungguh apa yang di sampaikan oleh Muhammad saw adalah perjalanan
Yang disampaikan saat telah mengalir dan menjadi kata atau firman
Jadi bukan simpul-simpul kata atau sekedar sejarah
Bila manusia mengikuti simpul kata bukan laku
Maka akan seperti dongen-dongeng belaka
Hingga manusia menjadi mustahil melakukan
Karena telah dianggap dongeng atau cerita belaka
Sungguh semua jalan hakekat itu adalah perjalanan
Bersama Ruh yang telah menyatu dalam manusia
Dan bersama Tuhan yang maha dekat melebihi nadi manusia
SAYA TAK AKAN MENGKLAIM JALAN TUHAN
Saya tak akan menklaim jalan Tuhan
Saya tak akan mensertifikati jln kebenaran
Semua boleh memilih untuk memulai
Karena dalam kebenaran itu benar
Riil dalam realita atau hakiki adanya
Mereka yang belum tahu adanya
Ketika berserah pada Allah semata
Niscaya Allah akan menyambut secepat kilat
Mereka yang belum maksud semua akan maqsud
Ketika Allah telah memberi karunia Nahjul hakekat
Mereka yang masih salah arah sungguh akan menjadi benar
Seketika saat mereka berpaling dari Hawa dan Nafsu
Menanggalkan rasa (hawa) dan menafikan pikiran (Nafsu)
Manusia yang lalai akan menjadi realita dzikir
Ketika Ruh telah di beri kepercayaan memimpin diri
Sungguh semua akan sampai jika bersama Ruh
Sebagai Rabbi atau Guru sejati dan penguasa diri
Karena ia akan membimbing denga Amri Rabby
Yang mengalir amat halus melebihi oksigen
Jangan tertidur ketika sedang berserah pada Allah
Jangan lalai ketika Allah sedang menyambut-nya
Walau tak merasakan apapun jua dalam diri
Walau tak terfikirkankan sesuatupun dalam diri
Sungguh Ruh suci para Nabi akan memberi safaat
Hingga manusia tak terkulai, dan putus asa karenanya
Dan percayai Syafaat itu ada dalam realita
Walau saat ini tak merasa apa apa adanya
Syafaat bukan nanti, karena bila saat ini tak percaya
Maka Nanti pun akan lalai, terlupa dan tak mengerti
Apalagi setiap diri tak pernah melihat para Nabi
Hingga Isa as pun bermacam-macam gambarnya
Apalagi Nabi-nabi yang tak ada gambarnya
Manusia akan mempercayai dengan apa..?
Jika bukan dengan Iman pada syafaat-Nya
RASA BUKANLAH NIKMAT-NYA
Saat aku berjalan dalam kesungguhan Realita
Tanpa scenario yang kubuat atau rekayasa
Semua aku biarkan berjalan dengan Nikmat-Nya
Aku biarkan masuk dalam Natiq-Nya dalamku
Kutanggalkan rasa atau hawa kukalahkan nafsu atau pikiran
Aku terus berjalan dalam kesugguhan dan realita
Sungguh rasa bukanlah Nikmat-Nya
Dan walau rasa sebagian dari Nikmat
Karena bila manusia terjebak rasa belaka
Maka ia akan terperangkap dalam sahwat
Bila manusia terjebak sahwat maka akan rakus adanya
Dan terkuasai rasa dan segala persaan yang ada
Sungguh Natiq-Nya bukan sekedar pikira dalam akal
Namun Natiq-Nya adalah kalkulasi amri Rabby yang hidup
Bukan sekedar teori-teori yang mati, dalam angan dan mimpi
Seperti yang di angankan oleh fikiran atau akal manusia
Hingga manusia hidup tak pernah berkecukupan adanya
Karena masih mengejar angan-angan dan impian
Hinga tak pernah menikmati segala realita
JANGAN BERHENTI
Jangan berhenti kala melihat kemilau bintang
Karena itu baru mulai dan permulaan dalam terang
Lihatlah di sudutlain akan muncul purnama yang becahaya
Mungkin akan di sertai bidadari yang menari dan bernyanyi
Jangan terjebak dalam nina bobo kidung yang di nyanyikan
Karena sungguh akan muncul di ufuk sana mentari
Yang sinarnya terang dan menerangi dunia dan semesta
Jangan silau oleh matahari yang menyinari
Tapi teruslah berserah diri pada ilahi Rabby
Melalui Ruh yang telah ada dalam setiap diri
Sungguh Allah seketika menyambbut manusia
Sangata dan amat cepat dalam kesugguhan dan realita
Ketika manusia menerima Nahjul hakekat
Tata surya berhenti, Cahaya bulan mati dalam kesungguhan
Kedua cahaya besar masuk dalam manusia hingga terang
Saat itu manusia hanya bisa terbengong karena belum mengerti
Dan ingin berteriak “kemana aku mesti berlari”
Sungguh tak ada Wazir ketika itu selain Allah semata
Hingga manusia harus terus berserah dan semakin berserah
Dalam segala kalah pada Tuhan yang Maha Perkasa
Damailah (salamun) karena manusia memasuku fajar
Dan manusia terang dalam amri Rabby yang mengelir
Walau hanya dirinya yang tau dan mengerti
Namun semuanya Riil dalam realita Nahjul hakekat
DITERJEMAHKAN OLEH NATIQ-NYA
Hidup indah seperti liburan panjang
Hidup itu tumbuh dan mengalir
Hidup itu ada dan bersama Ruh
Hidup akan menjadi berat
Ketika hidup mati dan tumpul
Karena keruaweta yang di buat
Oleh Hawa nasfu yang berkuas
Saat Ruh di akses dalam hidup
Maka manusia telah kembali pada Tuhan
Saat Ruh di percaya memimpin
Maka manusia akan di tunjuki dalam terang
Dan akan berada Dalam Nikmat-Nya
Itulah satu-satunya cara menhindari mati
Apa lagi yang di tungguh ketika manusia telah tau
Bahwa dirinya adalah sejati hidup Ruhani
Hingga semua yang dikatan dan di lakukan
Adalah bimbingan amri Rabbi yang diterjemahkan
Oleh Natiq-Nya dengan hikmah karunia-Nya
MATA TERBALIK OLEH HAWA NAFSU
Suatu ketika aku chating dengan seseorang
Ia berkata: Apa kabar Langit
Lalu aku jawab: baik saudaraku
Ia berkata: sedang apa?
Lalu aku jawab: lagi OL dengan kamu
Ia berkata: Hehe gitu ya
Lalu aku jawab: ya emang tidak kelihatan
Ia berkata: Gak , nggak punya teropongnya
Lalu aku jawab: hihi teropongnya Ruh yang tak terbatas ruang waktu hehehe
Ia berkata: Kenap? Ah aku gk suka khayalan mas, kta bcra yg pasti2 aja ya
Lalu aku jawab: Subhanallah Ruh lebih Nyata dari tubuh jasadi, sungguh jika Allah tidak tiupkan Ruh ketika manusia di perut bunda maka tidak aka pernah lahir
Ia berkata: Ya tp aku gk punya teropong Ruh krn aku blm mati mas ah
Lalu aku jawab: Justru Orang hidup karena ada Ruh jangan terbalik-balik orang mati tidak ada Ruh
Segala puji bagi Tuhan semesta alam
Yang telah meniupkan Ruh dalam manusia
Hingga jadilah hidup dalam riil dan realita
Sungguh jasadi itu fana, dalam segala fana
Dan Ruh-Nya abadi selama-lamanya
Saya katakan apa yang riil dalam manusia
Sekalipun Ruh Ghaib Namun efeknya riil
Dalam reality kehidupan ini dalam kesungguhan
Aku sungguh telah katakana hawanafsu menutup
Dan membalikan segal Realita WUJUD-Nya
Hingga manusia tak mengenali lagi sejati dalam diri
Dan tidak mengenali lagi setiap aliran amri Rabby
Yang mengalir melalui Ruh manusia dalam hidup
Hingga manusia hidup dalam terang dan petunjuknya
Bila manusia menanti kematian maka kematia itu pasti
Namun bila manusia menjadi Sejati hidup Ruhani
Maka Hidupnya menjadi “ASy-Syahid” atau saksi
Yang hadir atas keimanan pada Ruh sebagai Nyata Ghaib
Yang diluar hawa (rasa) dan Nafsu (pikiran) dalam bathin
Sungguh ketika manusia tanggalkan Rasa dalam diri
Allah akan menggantinya dengan Nikmat-Nya
Dan bila manusia menanggalkan fikiran dan rekayasanya
Maka Allah akan menggantikan dengan Natiq-Nya
Dengan Nikmat manusia akan hidup kecukupan
Dan penuh syukur pada Tuhan yang mahadekat
Dengan Natiq-Nya manusia akan dapat menterjemahkan
Al Ayat, Al Kitab, dan Alhikmah dalam hidupnya
Hingga manusia berjalan bersama ketetapan-Nya
AN-NASHIHU ITU ADALAH REALITA AMRI RABBI
Bila Manusia menasehatkan sesuatu yang bukan prilaku makan akan mngelami kesulitan diri sendiri, karena kata kata adalah statemen yang akan din anti oleh waktu, karenaya bila hendak menasehati orang lain hendaknya dengan hal yang mengalir dalam diri bukan, kata-kata orang lain atau prilaku orang lain.
Sungguh An-Nashihu itu adalah realita amri Rabbi tentang bagai mana manusia shallu (mengkaitkan diri) dengan Tuhan yang maha dekat denga Ruh yang menjadi sejati kehidupan, Dan Ash-Shabr itu adalah prilaku dengan kesungguhan dan istiqamah.
Manusia tidak akan mampu melaksanakan teori-teori yang di buatnya karena teori yang disimpulkan merupakan khayal dalampikiran manusia, sedangkan manusi hidup dalam realita yang amat sangat terbatas oleh ruang dan waktu.
Itu sebabnya manusia akan terjerat oleh setiap kebijakan yang di buat dalam aturan bahkan hukum yang dibuatnya sendiri sekalipun ia mengambil dari sebuah perjalanan orang-orang suci.
Dan karenanya dosa-dosa dibuat sendiri dengan melanggar setiap atura yang di buat oleh manusia yang di atasnamakan sebagai hukum Tuhan atau ketuhanan. Sungguh Tuhan amat-sangat luas dalam memberikan amrnya hingga semua manusia mapu melaksanakan ketika manusia bersama Ruh yang menjadi sejati manusia.
Sebaliknya bila manusia terpengaruh oleh rasa (hawa) dan fikiran atau (nafsu) manusia akan merasa berat atau bahkan mustahil melakukan setiap hal yang di simpulkan oleh hawanafsu. Dalam nama teori, system, ilmu atau bahkan hukum yang dibuat tanpa Iman kepada Ruh, hingga tidak ada sama sekali seberkas amri Rabbi sedikitpu adanya.
Nikmati NikmatNya
Bila manusia mencoba-coba meniru niru orang lain maka ia akan mengalami kesemuan diri karena ia hidup bukan atas dasar aliran Amri Rabbi yang menjadi sejati hidup dalam setiap diri.
Sedikit kisah tentang orang yang meniru-niru orang lain telah di ceritaka bagai mana samiri meniru Musa as, dan bagai mana Ahlikitab mencoba mencatat setiap ucapan Musa as. Hal itu justru membuat mereka semaki jauh dari hakekat karena sungguh apa yang telah menjadi kata dan prilaku telah terepresentasikan oleh otak mereka bukan original prilaku.
Nikmatilah nikmat-Nya yang telah ada dalam diri yang sebagian Nikmat itu adalah rasa walau rasa bukan nikmat karena rasa hanylah hal yang sesaat, dan aneka ragam, sedangkan Nikmat bersifat badi dan tuhnggal adanya.
Bila manusia mampu menikmati Nikmat-Nya maka semua yang terjadi akan terasa indah dalam kesungguhan. Dalam sakit ada nikmat dalam pahit ada ikmat, dalam enak ada nikmat dalam manis ada nikmat, itulah bila manusia mampu menikmati Nikmat-Nya.
Hidup Bersama Tuhan Dan Mati Jasadi Untuk Menyempurnakan Bersama Tuhan
Budi akan mengikat manusia untuk membuat diri jadi jauh dari Tuhan, Karena sungguh bila manusia berbuat karena membalas budi, atau berbuat karena ingin dib alas budi akan menumbuhkan kekecewaan ketika budi tak dib alas oleh pakerti oleh orang lain. Dan pada Ahirnya manusia akan berhitung-hitung setiap hal yang telah di berikan baik berupa perbuatan atau hartabenda.
Sungguh bila manusia hidup bersama Ruh dalam kesejatian maka ia akan di sertai ole amri Rabbi dalam setiap detak nadi dan setiap hela nafasnya, dan tidak ada sedikitpu yang luang dari setiap detik waktumanusia dari bimbingan Tuhan, dan hidup dalam kesertaan tuhan dalam setian molekul dirinya bahkan yang lebih halus lagi.
Hidup bersama Tuhan akan menjadikan manusia rendah hati pada orang lain, karena ia tau bahwa kebesaran itu hanya Haq-Nya. Dan ia tidak akan merasa menjadi orang besar hanya karena kasta dunia atau kecemrelangan diri di sisi manusia.
Ketika manusia menentukan pilihan dan menetapkan kedudukan diri akan menjadikan dirinya berada dan hidup atas dasar apa.
Bila manusia memilih dan menetapkan hawa (rasa) Nafsu (pikiran) sebagai pilihan hidup maka Ruh akan diam tak bereaksi, Nikmat-Nya tersembunyi yang tertinggal hanyalah rasa, Natiq-Nya terselimuti yang tinggal hanyalah fikir belaka. Pintu aliran amri Rabbi tersekat sedemikian rupa adanya. Dan Tuhan yang begitu dekat dan amatsangat dekat dalam diri menjadi tuhan yang berada di atas lagit ketujuh yang mustahil manusia menemuianya.
Sungguh ketika hawanafsu telah menjadi pilihan hidup maka manusia telah lepas dari hidup bersama Tuhan sekalipun ia memiliki agama yang di sucikan, Namunsugguh ia telah terjebak oleh kenajisan oleh Musyrik karena mempertuhan hawa dan nafsunya
Dan ketika hidup telah demikian maka ia hanya akan berada dalam keruwetan diri yang semakin menjadi-serta semakin menjauh dari jalan keluar yang sangat luas adanya.
ASH SHAMAD
Masalah dan Jalan keluar itu hanya bebartas
Seutas rambut belah Tujuh bila manusia berserah pada Allah
Jadi Jika manusia memiliki masalah seberat apapun
Bila berserah pada Allah dalam ketulusan
Dan keikhlasa dalam menerima setiap ketetapan Allah
Dan bersungguh sungguh dalam bersandar pada Allah
Maka Allah dalam sekejap WUJUD sebagai “Ash-shamad”
Dan ketika manusia telah menemui Allah sebagi “Ash-shamad”
Maka segala sesuatu akan mudah dan sangat mudah adanya
Karena Dia adalah segala sesuatu yang menyelesika masalah
Dialah Al musta’in yang member pertolongan dalam realita
Dan Dia adalah Al-Manshur yang menanting dari kesulitan
Dia adalah Al Mahrajan yang menebus segala kesulitan
Dengan meberi jalan keluar dalam kesulitan apapun
Dialah pemilik kalimat “kun fa yakun”
Hingga baginya hanya sekejap menyelesaikan masalah
Bila manusia mempercayai tuhan yang mahadekat
Dalam diri bukan Tuhan yang non jauh dilangit tujuh
Yang manusia mustahil menemui bahkan menyeru-Nya
Sungguh bagiku sejuta masalah jawabnya hanya satu
“Berserahlah pada Allah semata”
UNTUK APA TUHAN CIPTA HATI DAN PIKIRAN
Bila ada pertanyaan,
Manusia di beri karunia hati dan pikiran untuk apa..?
Jawabnya: untuk jadi pengimbang ketika
manusia telah berada dalam pimpinan Ruh
Ibarata komputer sebagai software penimbang
Atau bila haradware sebagai IC yang memang harus ada
Tapi ketika pikiran dan hati yang mengendalikan hawanafsu
Maka rusaklah . pikiran dan hati dalam setiap diri
Serta ketika itu hati dan pikiran akan jadi virus
yang merusak sluruh bathiniah manusia
Dan Ruh kehilangan fungsi
Sebagai sebagai sejati dan penerima amri Rabby
Ketika hawanafsu yang memimpin dan
Yang muncul dari hati bersama hawa adalah rasa,
Dan yang terakumulasi oleh pikiran bersama nafsu
Adalah khayal dan simpul yang menyesatakan,
Ketika yang meimpin Ruh
Yang muncul dari hati atau nurani adalah Nikmat-Nya
Dan yang muncul dari pikiran
Yang dalam kendali Ruh dan amri Rabbi adalah Natiq-Nya
Sungguh manusia telah dilengkapi
Oleh lahiriah dan bathin yang harus di pimpin Ruh
Bukan bathin atau lahir
Yang memimpin manusia dalam kehidupannya
Sungguh bathiniah selalu melahirkan
Anekaragam masalah yang ruwet
Ketika Hawa dan Nafsu dijadikan penguasa dalam dirimanusia
Dan akhirnya manusia hidup dalam masalah
Yang menjebaknya sampai manusia tidak akan mampu
Menyelesaikan hingga waktu berahir
Namun ketika manusia berserah diri pada Allah melaui Ruh
Maka semua akan menjadi jalan Nikmat yang hidup dalam hakiki
Hingga manusia akan menjalani hidup dalam hakekat Amri Rabby
Sungguh manusia harus kembali pada Allah yang maha dekat
KETIKA MANUSIA MENJERAT DIRI SENDIRI
Banyak manusia menjerat diri dengan representasi
Dan terjemah atas suatu hal dengan pikiran (nafsu)
Banyak manusia membelenggu diri sendiri
Dengan rasa (ahawa) yang terakumulasi jadi budaya
Banyak manusia mengikat diri sendiri
Dengan dogma dan doktrin diri atau orang lain
Semua telah jadi mempersempit hakekat Tuhan
Yang Maha luas ada-Nya dan maha luas kalimat-Nya
Dan yang mengalir pada manusia ketika hidup sejati
Dalam pimpinan Ruh yang telah menjadi karunia
Ruh adalah penguasa dan guru sejati dalam diri manusia
Namun kebanyakan manusia menjerat diri dengan hawanafsunya
Dan ketika manusia menjerat diri dengan representasi
Dengan budaya dan adat, dogma diri atau orang lain
Manusia tak mampu mengenali Dia dan Ruh
Yang Ruh melekat di-diri manusia, Dia sangat dekat
Dalam manusia lebih dekat dari nadi sendiri
Kristal "Nama-nama dan kebesaran"
Kristal representasi dan simpul-simpul teori
Telah membuat manusia berselisih dan bertikai
Dan perselisihan serta pertikaian sungguh hancurkan iman
Dan manusia terjebak dalam kemusrikan dalam realita
Karena dengan Kristal-kristal tersebut mereka mengklaim diri
Sebagai yang paling benar dan paling suci dalam kedangkalan
Dan sempitnya rasa (hawa) dan fikiran (nafsu) yang rakus
Hingga manusia berada dalam pekat kesemuan dan fana
Yang membuat semakin menjauh dari hakekat
Karena Manusia memaksa diri dengan dogma dan doktrinya
Serta representasi rasa (hawa) dan fikiran (nafsu) yan rakus
Serta membalut dengan kisah dan cerita, orang-orangsuci
Sungguh jalan itu adalah orang yang memper tuhan hawanafsu
Yang menyekat aliran amri rabbi dalam setiap Ruh dalam diri
TERUS JADI TOGE DAN TERUS KERDIL OLEH NAFSU
Jangan terus jadi toge dan terus kerdil
Karena sungguh semua harus tumbuh
Agar menjadi pohon besar dan rimbun
Hingga srigala, daomba bisa bernaung
Agar burung pipit dan elang bisa bersarang
Manusia aka mandul bila membunuh dirinya
Dengan virus-virus hati yang sebenarnya telah lemah
Tapi bila terus yang di kembangkan virus itu
Maka virus akan tumbuh dan berkembangkembali
Ketika itu jadilah bonsai yang kerdil
Ia tampak tua dan kokoh seperti pohon besar
Namun terperangkap oleh pot atau bebatuan
Sungguh itu akan terjadi bila virus di pupuk
Dan akhirnya bathiniah lain yang menguasai
Walau tersa manusia telah menundukan Nafsu amarah
Namu sungguh Nafsu itu seperti perempuan adanya
Bila di biarkan dan di bina akan menjadi Nafsum-musawwamah
Yang terus bertanya ini itu akhirnya kesulitan sendiri
Karena hakekat itu di jalani bukan di pertanyakan
Guru sejati akan mengalirkan bila di percaya untuk mengajar
Bila di kebiri tugasnya menjadi TU ia akan diam dan mencatat belaka
Tidak perduli bahkan lebih tidak perduli dari sebelumnya
Karena Guru sejati telah menyeru setia saat dan waktu
Namun kebenyakan manusia mengedepankan Nafsu
Ya Nafsu seperti wanita cantik yang amat pandai
Mencari waktu untuk bisa memasuki kembali ruang hati
Berserahlah dan semapin percaya pada-Nya
Percayailah dan terus semakin percaya pada Ruh
Jadikan Ruh sebagai Guru sejati dan penguasa mutlak
Terimalah semua yang ada adalah ketetapan-Nya
APAKAH NABI-NABI BERAGAMA DOGMA DAN MENDOKTRIN
Nabi nabi adalah pembongkar paradigma yang telah menjadi dogma dan doktrin oleh Ahlikitab dan mengembalikan pada Allah dan jalan Allah memalui yaumid-dien (sistem yang berlaku di hari itu) karena Dienul maqam (sitem yang maqam) dengan ad-Dienul hanief (sistem yang mengalir).
Para Nabi adalah pendaki hakekat dalam haikiki yang memulai dari diri-Nya, dengan beriman pada Ruh yang diturunkan Allah serta beriman pada amri Rabby yang mengalir pada-nya.
Muhammad saw adalah Nabi yang berhadapan dengan agama yang telah sempurna ketika itu.
Satu agama yang bangsanya mendapatkan wa’dan (nahjul hakekat) secara masal yaitu Israel dan Yahudinya. Yang lainya agama yang amat sangat skral karena mengklaim sebagai agama anak Allah.
Israel telah mengklaim sebagai bangsa para nabi hingga mustahil Nabi itu dari luar Israel, dan setiap ada orang yang mengaku sebagai Nabi dari luar Israel mereka tuduh sebagai dajjal (nabi palsu), Namun setiap ada Nabi dari kalangan-nya selalu di Nafikan karena ternyata ajarannya selalu berbeda dengan ajaran Nenek moyang-nya.
Nasrani adalah Agama anak Allah yang akan datang kembali suatu hari kelak dan mereka sampai hari ini pun menanati kedatangan-nya, Walau jelas bahwa yang akan datang adalah anak manusia bukan anak Tuhan, dan dalam realita manusia baru bukan Manusia lama yang bangkit kembali.
Penutupan Dogma Dan Doktrin
Sungguh Muhammad saw ketika itu berhadapan dengan agama yang sangat sempurna adanya. Namun Allah punya hal sendiri hingga dengan kehadiran Muhammad saw menyudahi dogma adanya Nabi harus dari Israel, dengan menutup kenabian melalui beliau.
Dan menutup segala keyakinan bahwa Tuhan memiliki Putra Tunggal Yesus, dengan menyampaikan Allahu Ahad (Allah) itu esa dan tidak pernah beranak atau di peranakan tidak pernah lahir atau di lahirkan.
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa".
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia ". QS. al-Ikhlash (112) : 1-4
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. QS. al-Mai'dah (5) : 73
Seribu dua ratus tahun Israel meyakini agama Yahudi ketika itu, dan tujuh ratus tahun orang nashrani meyakini ketika itu bahwa “Yesus” adalah putra Allah. Namun bagi Allah dan Rasul tidak berlaku dogma dan doktrin agama-agama yang ada ketika itu, karena dienullah itu realita amri Rabby. Dengan dienul hanief (mengalir).
Dan selama itu pula mereka mengklaim bahwa yang masuk sorga hanyalah pegikut agama mereka
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragma) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". QS. al-Baqarah (2) : 111
Muhammad Saw Telah Membuka Kembali Simpul Dogma Yang Telah Menjadi Doktrin
Sungguh Muhammad saw telah membuka kembali simpul dogma yang telah menjadi doktrin bahwa yang dapat memperoleh Nikmat hanyalah kelompok dan keturunan tertentu
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.
Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.
Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun”. QS. Maryam (19) : 58-60
Setelah kenabian Muhammad saw tidak perlu seorang penerima Nikmat-Nya harus bergelar Nabi atau gelar-gelar suci yang telah diklaimoleh kelompok-kelompok tertentu. Sungguh gelar sebagai manusia telah cukup karena itulah satu-satunya gelar dan Nama yang tidak di perebutkan oleh siapapun.
Jangan Menutup Kembali
Sungguh siapapun seharus tidak menutup kembali pintu Nikmat yang begitu lapang dan begitu merdeka, bila mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, karena sungguh Allah telah sampaikan melalui Muhammad saw bahwa setiap manusia hidup oleh Ruh yang di tiupkan ketika Masih dalam kandugan.
Dan sungguh Allah telah sampaikan melalui Muhammad saw bahwa Ruh adalah “amri Rabby”
Dan dengan Ruh itulah manusia akan mengakses setiap Amri Rabbi yang mengalir dalam kesungguhan. Sebagai riil dari Dienul-Lah yang hanief (system yang megalir) Jadi bukan agama yang mati oleh dogma dan doktrin belaka.
Sungguh Allah maha luas karunia-Nya dan sungguh Allah berkehendak kepada siapun manusia yang mau kembali kepada Allah yang maha dekat lebih dekat dari uratnadinya sendiri. Bukan kembali pada dogma-dogma dan doktrin yang sangat fana dan majazi.